PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
gejala yang akan berlanjut ke suatu organ target seperti strok (untuk otak),
dengan target organ di otak yang berupa strok, hipertensi menjadi penyebab
pemicu penyakit hipertensi yaitu; faktor keturunan, usia yang semakin tua,
massa tubuh yang berlebihan, konsumsi garam melebihi ambang batas, pola
makan dan gaya hidup yang kurang sehat, serta aktivitas olah raga yang kurang
(Ridwan, 2009). Hal ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh
hipertensi antara lain adalah faktor genetik, umur, jenis kelamin, etnis, stress,
konsumsi sayuran dan buah yang rendah, serta kurang aktif bergerak.
dalam tubuh, dan dampak buruk dari hipertensi akan menyebabkan terjadinya
1
atherosclerosis; efek lanjutan dari kerusakan ini adalah gangguan sirkulasi
yang mengarah pada serangan jantung dan strok, serta gagal jantung, gangguan
demensia atau gangguan daya pikir (Hananta & Freitag, 2011). Hampir disetiap
negara maju, tetapi hipertensi telah menjadi salah satu faktor penyebab
(Susilo, 2011).
kematian atau sekitar 12,8% dari semua jumlah kematian di dunia setiap
berusia sekitar 25 tahun ke atas. Jumlah penderita hipertensi di dunia dari 600
juta pada tahun 1980 menjadi hampir 1 miliar pada tahun 2008. Sementara di
Amerika lebih dari 65 juta orang menderita hipertensi, hampir 70% dari
2
(Dhuha, dikutip dalam Herawati, 2011). Riskesdas 2007, dikutip dalam Yoga
penyakit rawat inap di rumah sakit tahun 2010 hipertensi menempati urutan ke
tujuh dengan jumlah penderita sebanyak 19.874 orang pada pasien rawat inap,
dan berdasarkan 10 besar penyakit rawat jalan di rumah sakit tahun 2010
sebesar 80.615 orang pada pasien rawat jalan. Sehingga jika di jumlahkan
keseluruhan dari pasien rawat inap dan rawat jalan menjadi 100.489 orang.
berdasarkan pengukuran tekanan darah dan kasus yang sedang minum obat
Hasil data dari medical record Rumah Sakit dr. Abdul Rivai
Kabupaten Berau menyebutkan pada tahun 2010 jumlah pasien hipertensi yang
berobat berjumlah 629 orang, sedangkan pada tahun 2011 terjadi peningkatan
menjadi 674 orang pasien hipertensi yang berobat, sebanyak 45 orang sebagai
3
pasien baru yang melakukan pengobatan, Hipertensi menempati urutan kedua
setelah diabetes melitus sebagai 10 besar penyakit yang ada di RSUD dr.
Abdul Rivai Kabupaten Berau Tahun 2011. Data hipertensi ini di ambil
penyebab dan akibat yang akan ditimbulkan dari hipertensi dengan baik
diet hipertensi. Pada penelitian didapatkan hasil bahwa lansia yang memiliki
4
Hipertensi memerlukan terapi dalam pengobatannya. Menurut
Katzung dan Bertram (2007), ada dua terapi untuk mengobati hipertensi yaitu
tahun. Hal ini tentunya sangat memerlukan kepatuhan dari pasien dalam
antihipertensi tetapi juga dituntut peran aktif pasien dan kesediaannya untuk
5
ditentukan serta perubahan gaya hidup sehat yang dianjurkan
bahwa lima puluh orang amerika mempunyai tekanan darah tinggi, 68% dari
ini mengetahui diagnosisnya, 53% mendapat terapi dan hanya 27% terkontrol
penyebab kontrol yang tidak baik ini antara lain karena banyak pasien yang
tidak meminum obat yang diresepkan (Irmalita, dikutip dalam Utami, 2009).
dipertahankan pada 20% namun bila pasien berpartisipasi aktif dalam program
terapi, termasuk pemantauan diri mengenai tekanan darah dan diit, kepatuhan
6
B. Rumusan Masalah
mengarah pada serangan jantung dan strok, serta gagal jantung, dan gangguan
penyebab dan akibat yang akan ditimbulkan dari hipertensi dengan baik
7
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tahun 2012.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
tentang hipertensi.
8
2. Bagi Pasien
hipertensi.
oleh tim medis dan diharapkan dapat menjadi tambahan ilmiah dan bacaan
9
sehingga terbentuk program untuk pengobatan hipertensi di RSUD dr.
10