Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PROSES INDUSTRI KIMIA 2

INDUSTRI GELAS

Nama : A. Nugrah Susanto (1620421022)


Nia Daniati (1620423004)
Sri Wahyuni M. (1620421023)
Mercy (1620421011)
Mata Kuliah : Proses Industri Kimia

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN KIMIA


UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya
tidak bereaksi dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi
yang bisa dibentuk dengan permukaan yang sangat halus dan kedap
air. Kaca adalah amorf (non kristalin) material padat yang bening dan
transparan (tembus pandang), biasanya mudah rapuh,pecah dan
menjadi pecahan yang tajam. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal
gelas banyak digunakan di banyak bidang kehidupan. Ada beberapa
sifat gelas yang bisa dikatakan memiliki kelebihan dibanding dengan
material lainnya, antara lain: sifat estetika atau keindahan,sifat
tembus pandang secara optik (transparan),sifat elastis,dan sifat
ketahanan terhadap zat atau reaksi kimia.
Gelas adalah tempat atau alat atau benda yang biasanya
digunakan untuk menampung air atau cairan untuk diminum. Pada
umumnya gelas terbuat dari kaca, tetapi ada juga gelas yang terbuat
dari plastik, kayu dan tanah liat. Gelas yang terbuat dari kaca
biasanya bening, tetapi ada juga gelas yang berwarna, dicetak print,
dan diberi hiasan. Jika dibandingkan dengan cangkir yang memiliki
pegangan, gelas biasanya lebih tinggi, tanpa pegangan, dan bisa
menampung lebih banyak air.
Gelas merupakan senyawa kimia dengan susunan kompleks,
diperoleh dengan pembekuan lelehan melalui pendiginan. Begitu
banyak jenis gelas yang terdapat disekitar kita dengan berbagai jenis
dan bentuk dan memiliki bermacam kegunaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gelas ?
2. Apa sajakah bahan baku dari gelas ?
3. Bagaiamana cara pembuatan gelas ?
4. Bagaimanakah produk-produk dari gelas ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gelas.
2. Untuk mengetahui bahan baku dari gelas.
3. Untuk mengetahui cara pembuatan gelas.
4. Untuk mengetahui produk-produk dari gelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gelas
Gelas adalah salah satu alat rumah tangga yang bahan utama
penyusunnya adalah SiO2 dengan suhu pelelehan 2.0000C. Gelas
biasanya terbentuk apabila bahan cair tidak berkristal disejukkan
dengan cepat, dengan itu tidak memberikan cukup masa untuk
jaringan kekisi kristal biasa terbentuk. Gelas termasuk kelompok
vitroida atau termogel, yang merupakan senyawa kimia dengan
susunan yang kompleks. Senyawa tersebut diperoleh dengan
membekukan lelehan yang lewat dingin. Gelas ialah produk yang
“amorf dan bening dengan kekerasan dan elastisitas yang cukup,
tetapi sangat rapuh. Gelas apabila dipandang dari segi fisika
merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena
struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti
dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat
proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-
partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara teratur. Dari segi
kimia, kaca atau adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik
yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan
peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai
penyusun lainnya.
1. Sifat-sifat gelas :
Gelas memiliki sifat-sifat yang sangat khas. Kehasan sifat
kaca ini disebabkan oleh keunikan silika (SiO 2) dan proses
pembentukannya. Beberapa sifat gelas yang sangat umum
adalah sebagai berikut :
 Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya
tampak dan sinar infra merah.
 Padatan amorf (short range order).
 Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat
cair.
 Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
 Efektif sebagai isolator.
 Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.

B. Bahan Baku Gelas


a. SiO2
Merupakan bahan pokok pembuatan gelas dan diperoleh
dari kwarsa. Bila dipanasi pada suhu tinggi maka akan melebur,
dan membentuk cairan yang bening. Dengan penggunaan silica
ini, pengembangan gelas akibat perubahan suhu akan kecil.
b. Na2O
Didapat dari soda ash atau natrium karbonat. Penambahan
natrium karbonat pada komposisi gelas akan menurunkan suhu
peleburan oksida dan akan memperbesar pemuaian suhu,
sebaliknya dengan sifat dari Si 2O oksida ini akan mempertinggi
daya tahan terhadap kejutan suhu tetapi menurunka sifat ketahan
dari gelas.
c. CaO atau MgO
Didapat dari batu kapur atau batu dolomite. Dengan
penambahan oksida ini, dipakai sebagai penurunan suhu lebur
( flux ) serta mempertinggi ketahanan gelas.
d. B2O3
Dipakai untum membuat gelas yang kecil pemuaiannya dan
gelas boro silikat.
e. Al2O3
Didapat dari feldspar atau nephelin syenit. Dengan
dicampurkannya oksida ini, akan menaikkan suh lebur dan
viskositas dari massa gelas, serta memperbaiki sifat tahan lama.
f. PbO
Jika dicampur dengan silica akan membentuk gelas “flint”
yang banyak dipakai untuk pembuatan gelas alat rumah tangga
bermutu tunggi.

C. Cara Pembuatan Gelas


a. Penyiapan Bahan
Pada tahap ini dilakukan penggilingan, pengayakan bahan
baku serta pemisahan dari pengotor-pengotornya. Serbuk bahan
baku ditimbang sesuai komposisi, termasuk bahan-bahan aditif
lain yang diperlukan seperti zat pewarna atau zat-zat yang sesuai
dengan produk yang dikendaki. Pengadukan campuran bahan
baku dalam suatu mixer hal ini dilakukan agar campuran menjadi
homogen sebelum dicairkan.
Komposisi dari bahan-bahan penyusun sebagai berikut :
Bahan Komposisi (%)
Pasir Silika 72,6
Natrium Karbonat 13,0
Kalsium Karbonat 8,4
Dolomit 4,0
Alumina 1,0
Lain-Lain 1,0
Bahan untuk gelas, biasanya harus berkadar besi yang
rendah (biasanyakurang dari 0.5%) agar gelas yang dibuat
berwarna bening cerah. Besi akan menyebabkan wana gelas
menjadi hijau.

b. Peleburan Bahan
Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum
dimasukkan ke dalam tungku (furnace) bersuhu sekitar 1500oC
sehingga campuran akan mencair.
Ada beberapa cara peleburan :
1. Peleburan dengan pot atau krus.
Dilakukan sejak jaman dahulu, dimana gelas ditempatkan
dalam suatu bejana tahan api, dan bejana itu dibakar dalam
tungku sampai masa yang ada dalam bejana melebur.
Kemudian dari bubur gelas ini diambil sedikit demi sedikit
bila akan dibuat benda yang diingini.
2. Peleburan dengan tungku bak.
Tungku bak ini biasanya dibagi menjadi 2 ruangan dimana
ruang pertama merupakan ruang untuk meleburkan,
sedangkan ruang kedua untuk pengadukan, sehingga masa
gelas homogen dan bebas dari gelembung udara.
Untuk industri yang bekerja kontinue dan industri modern
dari ruang 2 ini masa bubur gelas itu langsung dikerjakan
menjadi produk yang macam-macam bentuknya, dan
perlengkapan peralatan yang dipasang tidak sama,
tergantung pada jenis produknya.
3. Pembentukan
Pembentukan dilakukan dengan berbagai cara sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan. Pembentukan biasanyan
menggunakan cetakan atau dibentuk langsung sesuai
kebutuhan gelas itu sendiri.
4. Anaaling
Annealing adalah suatu proses dimana setelah gelas
dibentuk, perlu dipanasi pada suhu kurang lebih 500 atau
6000C, dan suhu ini diturunkan secara perlahan-lahan.
Sebab bila massa gelas dimana waktu dibentuk segera
mendingin diudara biasa, umumnya mudah pecah, akibat
perubahan kejutan suhu.
5. Bentuk
Gelas setelah dibentuk, biasanya masih memiliki sisi-sisi
yang belum baik atau tajam dan ini perlu diperbaiki. Misalnya
pada mulut gelas, biasanya digenrinda agar tidak tajam atau
dipanasi agar meleleh. Pada perbaikan bentuk ini sering
terjadi gelas itu pecah, dan pecahan gelas itu disebut cullet,
dikumpulkan dan dileburkan lagi dalam tungku.

D. Produk-Produk Gelas

1. Water Glass

terbuat dari hasil leburan silica dengn soda abu, yang


hasilnya berupa gelas cair yang mudah larut dalam air.

2. Lead Glass

Gelas ini memiliki pemuaian kecil,biasanya lebih sering


digunakan sebagai hiasan.
3. Gelas Opal

Gelas yang tidak cerah, dimana dalam pembuatannya


dicampur dengan oksida sebagai bahan tambahan untuk tidak
menjadi cerah.

4. Gelas Es

Gelas es, dimana massa gelas sebenarnya


cerah/transparan, tetapi karena di satu sisi diberi garis
berbentuk gambaran macam-macam, maka cahaya yang
seharusnya tembus tadi dibelokkan sehingga gelasnya buram.
5. Gelas Etsa

Gelas ini pada salah satu permukannya dibuat lukisan,


sehingga terjadi lukisan yang tersembul, kemudian sebagian dari
lukisan ini diberi cat/diwarnai. Biasanya lukisan dengan cara etsa ini
dilakukan diatas gelas cermin. Cara membuat lukisan adalah dengan
melarutkan sebagian gelas itu memakai asam Fluorid (HF) keren
gelas larut dalam HF. Bagian yang tidak harus larut dapat ditutupi
dengan lilin atau dammar yang tidak larut dalam HF.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya
tidak bereaksi dengan barang kimia, dan tidak aktif secara
biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang sangat
halus dan kedap air. Kaca adalah amorf (non kristalin) material
padat yang bening dan transparan (tembus pandang), biasanya
mudah rapuh,pecah dan menjadi pecahan yang tajam. Oleh
karena sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di
banyak bidang kehidupan. Ada beberapa sifat gelas yang bisa
dikatakan memiliki kelebihan dibanding dengan material
lainnya, antara lain: sifat estetika atau keindahan,sifat tembus
pandang secara optik (transparan),sifat elastis,dan sifat
ketahanan terhadap zat atau reaksi kimia.
2. Bahan baku pembuatan gelas
Pasir Silika
Natrium Karbonat
Kalsium Karbonat
Dolomit
Alumina
3. Cara pembuatan gelas
Penyiapan bahan
Peleburan bahan
Pembentukan
Anealing
Perbaikan bentuk
4. Produk-produk gelas
Water glass
Lead glass
Gelas es
Gelas etsa
DAFTAR PUSTAKA

Hartono, B. A. (2012, Maret). Makala Bahan Konstruksi Kimia. Dipetik


April 2019, dari id.scribd.com:
https://id.scribd.com/doc/88477631/Makalah-Gelas

Tech, C. (2014, November). Bahan gelas dan pengertian. Dipetik April


2019, dari cahya-tech.blogspot.com: http://cahya-
teach.blogspot.com/2014/11/bahan-gelas-dan-pengertian.html

wikipedia.org. (2017, Oktober). Dipetik April 2019, dari


wikipedia.org/wiki/gelas: https://id.wikipedia.org/wiki/Gelas

Anda mungkin juga menyukai