Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Gudang adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan


berbagai macam barang. Ruangan ini mempunyai fungsi
menyimpan barang untuk produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan
rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan ke lokasi yang dituju
berdasarkan permintaan yang disebut dengan pergudangan. Peran
pergudangan dalam pencapaian hasil produksi yang baik sangat
berpengaruh, dimana bahan-bahan baku ditempatkan di suatau tempat yang
aman dan sesuai dengan standart yang berlaku bagi bahan tersebut.

Kontruksi pergudangan menjadi hal yang sangat diperhatikan agar ruangan


tersebut dapat menjadi suatu tempat yang diharapkan sebagai mana
mestinya, Dengan pemanfaatan kayu sebagai bahan bangunan kontruksi
pergudangan seperti tiang, balok induk, kuda-kuda, gording, perlu adanya
analisis dan kajian tersendiri untuk kayu dan pergudangan itu sendiri.

1.2. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan masalah apa sebenarnya pemanfaatan kayu terhadap


kontruksi pergudangan adalah sebagai berikut :

1. Penjelasan pergudangan
2. Penjelasan kayu sebagai bahan bangunan kontruksi pergudangan
3. Penjelasan pemanfaatan kayu terhadap kontruksi pergudangan

1
1.3. Tujuan

Tujuan utama dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas


kelompok mata kuliah ilmu ukur tanah, selain itu juga untuk mengetahui
penerapan teori struktur kayu terhadap pemanfaatan kayu untuk kontruksi
pergudangan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang
sesuai dengan kemajuan teknologi. Sebagai bahan konstruksi bangunan,
kayu sudah dikenal dan banyak dipakai sebelum orang mengenal beton dan
baja. Dalam pemakaiannya kayu tersebut harus memenuhi syarat : mampu
menahan bermacam-macam beban yang bekerja dengan aman dalam jangka
waktu yang direncanakan; mempunyai ketahanan dan keawetan yang
memadai melebihi umur pakainya; serta mempunyai ukuran penampang dan
panjang yang sesuai dengan pemakainnya dalam konstruksi.

Salah satu kendala yang ada pada pemakaian kayu hutan tanaman atau
hutan rakyat adalah ukuran dan mutu kayu yang dihasilkan sangat bervariasi
sehingga pemakai seringkali merasa kesulitan dalam memilih jenis dan
ukuran yang akan dipakai. Oleh karena itu perlu adanya upaya lain yaitu
pemasyarakatan/pengenalan jenis dan ukuran kayu yang dihasilkan dari
hutan rakyat tersebut.

A.  PENGGUNAAN KAYU SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI DAN MATERIAL


BANGUNAN

1.       Kayu sebagai konstruksi bangunan


Sampai abad ke-20 sebagian besar dari hampir semua bangunan perumahan
dan struktur bangunan komersial dibangun dari kayu. Karena masih
berlimpahnya sumber kayu menyebabkan hampir semua struktur bangunan
perumahan, jembatan, bangunan komersial ringan, pabrik dan tiang
menggunakan kayu solid. Sekarang bangunan tersebut lebih banyak
menggunakan bahan kayu struktural yang lebih modern. Misalnya lantai,

3
dinding, atap untuk konstruksi ringan umumnya dibuat dari papan kayu atau
panel kayu.

Kayu untuk keperluan bangunan umumnya dari kelas kuat I, II dan III dengan
rasio kekuatan terhadap berat yang cukup tinggi, serta mempunyai kelas
awet I atau II. Bila dari kelas awet III atau di bawahnya, maka kayu tersebut
harus diawetkan terlebih dahulu, kelas kayu menurut tingkat keawetannya
dapat dibilihat dari tabel berikut.

Tabel 1.1. kelas keawetan kayu

Sumber:https://www.google.com/search?q=penggolongan+kelas+keawetan+kayu&safe

B. kontruksi kuda-kuda tehadap bangunan pergudangan

Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang


berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan
sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan
penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi

4
struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu,
baja, dan beton bertulang.

     Kuda-kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang


maksimal sekitar 12 m. Kuda-kuda bambu pada umumnya mampu
mendukung beban atap sampai dengan 10 meter. Sedangkan kuda-kuda
baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung
dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter, seperti
pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dan lain-lain.
Kuda-kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang
sekitar 10 hingga 12 meter. Pada kuda-kuda dari baja atau kayu diperlukan
ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horizontal.
    
Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian batang
yang selalu membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap
serta bahan dan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda-kuda satu sama
lain akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan
satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban
yang bekerja tanpa mengalami perubahan.
    
Kuda-kuda diletakkan di atas dua tembok selaku tumpuannya. Perlu
diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horizontal
maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal
saja. Kuda-kuda diperhitungkan mampu mendukung beban-beban atap
dalam satu luasan atap tertentu. Beban-beban yang dihitung adalah beban
mati (yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda-kuda) dan beban
hidup (angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap). 

2.      Dasar Konstruksi Kuda-Kuda 

5
       Ide dasar untuk mendapatkan bentuk konstruksi kuda-kuda seperti
urutan gambar di bawah ini: 
a)   Akibat adanya beban maka titik pertemuan kedua kaki kuda-kuda bagian
atas (P) mengalami perubahan letak yaitu turun ke P’, sehingga kaki kuda-
kuda menekan kedua tembok ke arah samping. Bila tembok tidak kokoh
maka tembok akan roboh.

b)  Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak bergerak ke samping perlu


dipasang balok horizontal, balok tersebut bekerja untuk menahan kedua
ujung bawah balok kaki kuda-kuda. Batang horizontal tersebut dinamakan
balok tarik (AB).

6
c)   Karena bentangan menahan beban yang bekerja dan beban berat sendiri
kuda-kuda, maka batang tarik AB akan melentur. Titik P bergerak turun ke
titik P’, dengan adanya pelenturan, tembok seolah-olah ke dalam.

d)   Untuk mengatasi adanya penurunan pada batang tarik di ujung atas kaki
kuda-kuda dipasangi tiang dan ujung bawah tiang menggantung tengah-
tengah batang tarik AB yang disebut tiang gantung.

7
e)  Semakin besar beban yang bekerja dan bentangan yang panjang,
sehingga kaki kuda-kuda yang miring mengalami pelenturan. Dengan adanya
pelenturan pada kaki kuda-kuda maka bidang atap akan kelihatan cekung
kedalam, ini tidak boleh terjadi.

f) Untuk mencegah pelenturan pada kaki kuda-kuda perlu dipasangi batang


sokong/skoor dimana ujung bawah skoor memancang pada bagian bawah

8
tiang gantung ujung atas skoor menopang bagian tengah kuda-kuda. Dengan
demikian pelenturan dapat dicegah.

g) Pada bangunan-bangunan yang berukuran besar, kemungkinan konstruksi


kuda-kuda melentur pada bidangnya karena kurang begitu kaku. Untuk itu
perlu diperkuat dengan dua batang kayu horizontal yang diletakkan kirakira
ditengah-tengah tinggi tiang gantung.

9
3. Batang-Batang Konstruksi Kuda-Kuda 

Keterangan: 
a. Balok tarik; b. Balok kunci; c. Kaki kuda-kuda; d. Tiang gantung; e. Batang
sokong; f. Balok gapit; g. Balok bubungan; h. Balok gording; i. Balok tembok.

10
                                Gambar. Detail Kuda-Kuda 

4.      Tipe Kuda-Kuda 
                        a.       Tipe Pratt 

       Gambar. Kuda-Kuda Tipe Pratt 

b.       Tipe Howe

       Gambar. Kuda-Kuda Tipe Howe

11
c.   Tipe Fink

                                Gambar. Kuda-Kuda Tipe Fink

                          d.       Tipe Bowstring

                                 Gambar. Kuda-Kuda Tipe Bowstring

                          e.       Tipe Sawtooth


 

            Gambar. Kuda-Kuda Tipe Sawtooth 

    f.       Tipe Waren 

12
             Gambar. Kuda-Kuda Tipe Waren   

5. Bentuk Kuda-Kuda Kayu


Berikut ditampilkan bentuk kuda-kuda kayu berdasarkan bentang kuda-kuda,
yaitu:
a). Bentang 3–4 Meter 
Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 3 sampai dengan 4 meter.

                       Gambar. Kuda-Kuda Bentang 3-4 Meter

                     b). Bentang 4–8 Meter


                    Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 4 
                    sampai dengan 8 meter.

13
  Gambar. Kuda-Kuda Bentang 4-8 Meter

6.  Pemasangan dan Perletakan Kuda-Kuda

Gambar. Pemasangan Kuda-Kuda

                          Gambar. Perletakkan Kuda-Kuda

14
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

15
DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai

  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    NURFARHAN NAZIB SUBAGJA
    Belum ada peringkat
  • LPJ Baksos 2019
    LPJ Baksos 2019
    Dokumen18 halaman
    LPJ Baksos 2019
    NURFARHAN NAZIB SUBAGJA
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    NURFARHAN NAZIB SUBAGJA
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen13 halaman
    Bab I Pendahuluan
    NURFARHAN NAZIB SUBAGJA
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 2, Ilmu Ukur Tanah
    Kelompok 2, Ilmu Ukur Tanah
    Dokumen11 halaman
    Kelompok 2, Ilmu Ukur Tanah
    NURFARHAN NAZIB SUBAGJA
    Belum ada peringkat
  • Cover LPJ Baksos
    Cover LPJ Baksos
    Dokumen1 halaman
    Cover LPJ Baksos
    NURFARHAN NAZIB SUBAGJA
    Belum ada peringkat
  • Drainase Perkotaan
    Drainase Perkotaan
    Dokumen10 halaman
    Drainase Perkotaan
    NURFARHAN NAZIB SUBAGJA
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Ukur Tanah, Kelompok 2
    Ilmu Ukur Tanah, Kelompok 2
    Dokumen14 halaman
    Ilmu Ukur Tanah, Kelompok 2
    NURFARHAN NAZIB SUBAGJA
    Belum ada peringkat
  • Presentasi
    Presentasi
    Dokumen11 halaman
    Presentasi
    NURFARHAN NAZIB SUBAGJA
    Belum ada peringkat
  • IUT 1 B. Indo
    IUT 1 B. Indo
    Dokumen7 halaman
    IUT 1 B. Indo
    NURFARHAN NAZIB SUBAGJA
    Belum ada peringkat
  • Presentasi
    Presentasi
    Dokumen11 halaman
    Presentasi
    NURFARHAN NAZIB SUBAGJA
    Belum ada peringkat
  • B.indo 2 (Persentasi)
    B.indo 2 (Persentasi)
    Dokumen10 halaman
    B.indo 2 (Persentasi)
    NURFARHAN NAZIB SUBAGJA
    Belum ada peringkat