Anda di halaman 1dari 3

Laporan Tugas Mandiri

Judul: Pelajaran dari kota hijau Vaexjoe di Swedia


Nama: Syah Reva Fahlevi Daulay
NPM: 1906400116
Data publikasi: https://www.antaranews.com/berita/415885/pelajaran-dari-kota-hijau-vaexjoe-di-swedia
Sabtu, 25 Januari 2014 11:07 WIB
Judul teks/buku: Pelajaran dari kota hijau Vaexjoe di Swedia
Nama pengarang: Maryati
Kota dan nama penerbit: Jakarta dan ANTARA News
Tebal buku: 1 halaman web

Peta Konsep:
Pohon Cemara Lumut Makanan Busuk

Terbuat
dari
Bahan Bakar Alami

menggunakan
Belum

Karena
mendaur ulang
sisa makanan

60% Berupa Hambatan Kota Berkelanjutan

Penduduknya
Separuh dari Setengah dari

Menjadi
masih tahun 1993 rata-rata Swedia
menggunakan Mempunyai
mobil pribadi

Emisi Karbon
Kota Eropa Dikenal sebagai
Kota
Terletak
Terhijau Vaexjoe
Berdasarkan

Pada
Sebelah Selatan Swedia Saat ini Sejumlah
Pada
tahun 1990-an
90%
Penduduk

Merencanakan
Kota
Danau-danau Politisi Swedia Pada Sejarah
1960-an
Dibersihkan mengusulkan tahun Perkembanganny
a Mendapatkan
Karena

Sejak

Limbah Air Pemanas


Tujuan Hijau Hangat
Industri
Kain
Danau Akibat Menerapkan Mengurangi Penggunaan
Terjadi Abad ke-18
Tercemar dari

Perluasan
Kota Sistem Konsumsi Emisi Sepeda dan
Seperti

Organik Kertas Karbon Transportasi Publik

Pada
1970-an tahun
Danau
Trummen
Membangun

Pemanas Sistem
Distrik Pembangkit

Berfungsi

Satu Katel
Memompa panas dari Ke Seluruh kota
Pusat
Uraian singkat peta konsep:
- Kota Vaexjoe terletak di bagian selatan Swedia dan dikenal sebagai “Kota Eropa Terhijau”.
- Kota Hijau Vaexjoe menjadi kota berkelanjutan karena menggunakan bahan bakar alami yang terbuat dari
pohon cemara, lumut, dan makanan busuk.
- Berdasarkan sejarah perkembangannya pada tahun 1960 politisi lokal menyadari danau-danau harus
dibersihkan karena telah tercemar limbah industri kain dan perluasan kota. Sejak abad ke-18 terjadi
pemulihan danau Trummen.
- Pada tahun 1970, pemerintah setempat mulai membangun pemanas distrik dan system pembangkit yang
memompa panas dari satu katel pusat ke seluruh kota.
- Pada tahun 1990, pemerintah setempat mulai merencanakan agenda “Tujuan Hijau” dengan upaya
penerapan sistem organik oleh petani, mengurangi konsumsi kertas dan penggunaan emisi karbon, mulai
beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum dan sepeda.
- Saat ini, 90% dari 60.000 penduduk kota telah mendapatkan air hangat dan pemanas dari pembangkit.
Jumlah emisi karbon yang ada pada saat ini sekitar separuh dari tahun 1993 dan setengah dari rata-rata
negara Swedia.
- Kota Vaexjoe masih mempunyai hambatan berupa hamper 60% penduduknya masih menggunakan
kendaraan pribadi serta belum terbiasa mendaur ulang limbah sisa makanan.

Anda mungkin juga menyukai