Anda di halaman 1dari 2

Akuntan yang mengajukan permohonan dan jasa atestasi atas laporan keuangan Risiko Bawaan (Inherent Risk)

untuk menjadi akuntan publik harus prospektif. Risiko bawaan adalah kerentanan suatu
memenuhi persyaratan sebagai berikut: Berikut akan dipaparkan tentang asersi terhadap salah saji material
1. Memiliki Sertifikat Tanda Lulus USAP standar auditing yang telah ditetapkan dan dengan asumsi tidak ada kebijakan dan
yang sah yang diterbitkan oleh IAPI atau disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. prosedur struktur pengendalian intern
perguruan tinggi terakreditasi oleh IAPI a. Standar Umum yang terkait. Risiko bawaan selalu ada
untuk menyelenggarakan pendidikan 1) Audit harus dilaksanakan oleh dan tidak pernah mencapai angka nol.
profesi akuntan publik. seorang atau lebih yang memiliki Risiko bawaan tidak dapat diubah oleh
2. Apabila tanggal kelulusan USAP telah keahlian dan pelatihan teknis penerapan prosedur audit yang paling
melewati masa 2 tahun, maka wajib yang cukup sebagai auditor. baik sekalipun.
menyerahkan bukti telah mengikuti 2) Dalam semua hal yang Risiko bawaan bervariasi untuk setiap
Pendidikan Profesional Berkelanjutan berhubungan dengan perikatan, asersi. Sebagai contoh, asersi
(PPL) paling sedikit 60 Satuan Kredit PPL independensi dalam sikap mental keberadaan dan keterjadia kas
(SKP) dalam 2 tahun terakhir. harus dipertahankan oleh auditor. mempunyai risiko bawaan yang lebih
3. Berpengalaman praktik di bidang audit 3) Dalam melaksanaan aufit dan tinggi daripada aktiva tetap. Hal ini
umum atas laporan keuangan paling penyusunan laporannya, auditor disebabkan uang tunai merupakan
sedikit 1000 jam dalam 5 tahun terakhir wajib mengggunakan kemahiran suatu aset yang sangat rawan terhadap
dan paling sedikit 500 (lima ratus) jam profesionalnya dengan cermat manipulasi, dan semua orang berminat
diantaranya memimpin dan/atau dan seksama. terhadap uang. Sedangkan aktiva tetap
mensupervisi perikatan audit umum, b. Standar Pekerjaan Lapangan lebih terlihat jelas keberadaannya.
1) Pekerjaan harus direncanakan
yang disahkan oleh Pemimpin/Pemimpin Risiko bawaan juga dibedakan atas
sebaik-baiknya dan jika digunakan
Rekan KAP. risiko bawaan setiap akun dan risiko
asisten harus disupervisi dengan
Jasa atestasi adalah jenis jasa penjamin yang bawaan keseluruhan untuk banyak
semestinya.
dilakukan kantor akuntan publik dengan akun.
2) Pemahaman memadai atas
menerbitkan suatu laporan tertulis yang Risiko Pengendalian (Control Risk)
pengendalian intern harus
menyatakan kesimpulan tentang keandalan Risiko pengendalian adalah risiko
diperoleh untuk merencanakan
pernyataan tertulis yang dibuat oleh pihak lain. bahwa suatu salah saji material yang
audit dan menentukan sifat, saat
Ada tiga bentuk jasa atestasi, yaitu : dapat terjadi dalam suatu asersi, tidak
dan lingkup pengujian yang akan
Audit Atas Laporan Keuangan Historis dapat dideteksi maupun dicegah secara
dilakukan.
Audit atas laporan keuangan historis tepat pada waktunya oleh berbagai
3) Bukti audit kompeten yang cukup
adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang kebijakan dan prosedur pengendalian
harus diperoleh melalui inspeksi,
dilakukan auditor. Dalam pemberian jasa ini intern entitas. Risiko pengendalian
pengamatan, permintaan
auditor menerbitkan laporan tertulis yang tidak pernah mencapai angka nol
keterangan, dan konfirmasi
berisi pernyataan pendapat apakah laporan karena pengendalian intern tidak akan
sebagai dasar yang memadai
keuangan telah disusun sesuai prinsip-prinsip dapat menghasilkan keyakinan penuh
untuk menyatakan pendapat atas
akuntansi yang berlaku umum. bahwa semua salah saji material akan
laporan keuangan yang diaudit.
Review Atas Laporan Keuangan Historis. dapat dideteksi maupun dicegah.
c. Standar Pelaporan
Review atas laporan keuangan historis Risiko pengendalian merupakan fungsi
1) Laporan auditor harus
adalah jenis lain dari jasa atestasi, yang dari efektivitas struktur pengendalian
menyatakan apakah laporan
diberikan kantor-kantor akuntan public. intern. Semakin efektif struktur
keuangan telah disusun sesuai
Banyak perusahaan non publik menginginkan pengendalian intern entitas klien,
dengan prinsip akuntansi yang
jaminan atas laporan keuangannya dengan semakin kecil risiko pengendaliannya.
berlaku umum di Indonesia.
biaya murah, audit atas laporan keuangan Penetapan risiko pengendalian
2) Laporan auditor harus
menghasilkan jaminan yang tinggi sedangkan didasarkan atas kecukupan bukti audit
menunjukkan atau menyatakan
review hanya menghasilkan jaminan yang yang menyatakan bahwa struktur
jika ada ketidakkonsistenan
moderat atas laporan keuangan, dan untuk pengendalian intern klien adalah
penerapan prinsip akuntansi
mendapatkan jaminan demikian dibutuhkan efektif.
dalam penyusunan laporan
bukti yang lebih sedikit. Review untuk Risiko Deteksi (Detection Risk)
keuangan peride berjalan
keperluan tertentu dipandang sudah cukup Risiko deteksi merupakan risiko ketika
dibandingkan dengan penerapan
memadai dan dapat dilakukan oleh akuntan auditor tidak dapat mendeteksi salah
prinsip akuntansi tersebut dalam
publik dengan biaya pemeriksaannya lebih saji material yang terdapat dalam
periode sebelumnya.
murah. suatu asersi. Risiko deteksi tergantung
3) Pengungkapan infomatif dalam
Jasa Atestasi Lainnya. atas penetapan auditor terhadap risiko
laporan keuangan harus
Selain jasa audit dan review, kantor audit, risiko bawaan, dan risiko
dipandang memadai, kecuali
akuntan publik juaga memberikan jasa pengendalian. Semakin besar risiko
dinyatakan lain dalam lapran
atestasi lainnya yang baiayanya merupakan audit, semakin besar pula risiko
auditor.
perluasan dari audit atas laporan keuangan, deteksi, sedangkan semakin besar
Profesi akuntan publik bertanggung
ini dikarenakan para pemakai laporan risiko bawaan ataupun risiko
jawab untuk menaikkan tingkat
keuangan membutuhkan jaminan independen pengendalian, semakin kecil risiko
keandalan laporan keuangan
tentang informasi lainnya, misalnya bank deteksi.
perusahaan-perusahaan, sehingga
sering minta kepada debiturnya untuk
masyarakat keuangan memperoleh
diperiksa akuntan publik agar mendapatkan Risiko deteksi merupakan risiko yang
informasi keuangan yang andal sebagai
jaminan bahwa debitur telah melaksanakan dapat dikendalikan oleh auditor. Hal ini
dasar untuk memutuskan alokasi
ketentuan-ketentuan tertentu yang tercantum disebabkan oleh risiko deteksi yang
sumber-sumber ekonomi.
dalam akad kredit. Contoh lainnya yakni merupakan fungsi dari efektivitas
Komponen risiko audit pada umumnya
penjaminan mengenai pengendalian intern prosedur dan penerapannya oleh
terdiri atas tiga, yaitu:
auditor dengan cara melakukan
perencanaan yang memadai, supervisi
atau pengawasan yang tepat, dan
penerapan prosedur audit yang efektif,
serta penerapan standar pengendalian
mutu

Anda mungkin juga menyukai