PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dokumentasi Keperawatan merupakan suatu kumpulan dokumen yang
mencatat semua pelayanan keperawatan klien yang mempunyai banyak manfaat
dan penggunaan. Kegiatan pendokumentasiaan ini meliputi keterampilan
berkomunikasi, keterampilan mendokumentasikan proses keperawatan, dan
keterampilan standar. Perawat perlu memberikan prioritas terhadap ketempilan
tersebut.
Dokumentasi adalah pertanggungjawaban keperawatan dari seorang perawat.
Akan tetapi, akhir – akhir ini tanggung jawab perawat terhadap dokumentasi
sudah berubah. Akibatnya, isi dan fokus dari dokumentasi telah di modifikasi.
Dengan perubahan tersebut, untuk itulah perawat perlu menyusun suatu model
dokumentasi yang baru, lebih efisien, dan lebih bermakna dalam pencatatan dan
penyimpanannya.
Setiap tahun di Amerika Serikat, Puluhan juta pasien banyak diantaranya berusia
di atas 65 tahun memerlukan beberapa jenis prosedur pembedahan. Sebagian
besar pembedahan ini di lakukan dengan menggunakan anestesia umum atau
anestesia epidural-spinal. Prosedur pembedahan dan anestesi umumnya tidak
menimbulkan banyak komplikasi, tetapi beberapa masalah muncul akibat
pengaruh psikologis pembedahan dan anestesi pada tubuh. Namun 3-10% pasien
menunjukkan morbiditas yang berhubungan dengan komplikasi jantung, paru,
atau infeksi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
3. Perencanaan
Perencanaan keperawatan melalui beberapa tahap :
1. Menentuka prioritas setelah diagnosa - diagnosa keperawatan
2. Menentukan tujuan atau hasil dari pelayanan keperawatan untuk tiap
diagnosa keperawatan memeilih langkah keperawatan yang spesifik.
Recana keperawatan harus tertulis pada status pasien. Perencanaan
mencakup diagnosa keperawatan, hasil diharapkan dan kegiatan keperawatan.
Kegiatan ditermionologi ”pesan perawatan “ dan mencantumkan petunjuk
yang jelas.
4. Implementasi
Perawat dapat membantu pasien untuk meraih tujuan dengan berbagai
strategi cara. Tujuan pelayanan keperawatan adalah mencapai kesehatan
pasien yang optimal,karena itu perawatan mandiri dititik beratkan sejauh itu
masih memungkinkan dilaksanakan oleh pasien karena penanggung jawab
yang tertinggi demi pelestarian kesehatan pasien itu sendiri. Jadi strategi
keperawatn yang paling utama ialah memberi penyuluhan,memberi bantuan
dan memotivasi. Bila perawatan mandiri tidak mungkin atau tidak pada
tempatnya dilakukan,maka harus mengkompensasikan ketidakmampuan
pasien dengan melaksanakan kegiatan. Pemantauan merupakan strategi yang
harus berlangsung,bentuk tingkatannya tergantung kepada tingkat sakit dan
penyakitnya.
Kegiatan keperawatan dapat diarahkan ke berbagai hal dan keadaan.
Tidak semua pelayanan yang direncanakan itu dilakukan oleh perawat
profesional. Sebagian pelayanan dapat dilimpahkan kepada pemberi
pelayanan kesehatan yang lain yang bekerja dengan cara hubungan kerja
dengan perawat.
Di bawah ini contoh strategi kegiatan pelayanan keperawatan:
Pemantauan Pengumpulan data dengan dasar yang berkesinambungan Gejala
viatal, intake dan output,pemantauan kardiak,mengkaji tingkat kesadaran,
turgor, kulit, pemeriksaan urin.
Kompensasi (sebagian atau sepenuhnya) Melaksanakan atau membantu
pasien melaksanakan kegiatan yang perlu tapi pasien tidak bisa atau terlalu
sukar untuk bisa melaksanakan. Memabantu pasien mengusahakan
kenyamanan, AKS, melaksanakan kegiatan yang dipesan.
Penyuluhan Membantu pasien belajar yang bisa melestarikan atau
mengembalikan kesehatan yang optimal Penyuluhan kesehatan, metoda
pencegahan penyakit, latihan keterampilan seperti mengganti pakaian,
menyuntik, menagmbil gejala vital.
Membantu Membantu pasien menyesuaikan dengan perubahan cara
hidup,dengan lingkungan atau pengalaman baru Menerapkan keterampilan
empati dalam membantu pasien meneliti perasaan, bantuan memecahkan
masalah, meberi fasilitas keterampilan penyesuaian.
Motivasi Menyajikan linkungan yang memungkinkan bisa meraih
kesehatan yang optimal Memberi harapan untuk meneruskan kegiatan yang
sukar atau menyakitkan,kegiatan melestarikan kesehatan
5. Evaluasi
Langkah terakhir dari proses keperawatan terdiri dari menentukan apakah
hasil yang diharapkan bisa diraih,analisis keberhasilan intervensi keperawatan
dan perencanaan untuk pelayanan selanjutnya. Metode evaluasi terdiri dari
cara menghimpun data dari pasien berdasarkan kriteria yang ditentukan
sebagai hasil yang diharapkan dari pasien atau tujuan. Jadi lebih banyak
tujuan itu dinyatakan pada perilaku pasien yang teramati,lebih mudah tugas
evaluasi dilaksanakan. Sebagai contoh diagnosa “Konstipasi sebagai dampak
dari kurang masukan cairan”,tujuannya ialah “tinja menjadi lembek dan
berbentuk”. Dengan demikian,evaluasi mencakup inspeksi tinja. Bila tinja
lunak dan berbentuk,tujuan berarti tercapai dan konstipasi sudah
diperbaiki/ditangani.
Sebagian tujuan bisa saja tidak dicapai dan sebab-sebabnya bisa muncul dari
berbagai aspek. Setelah tujuan tidak tercapai maka dibuat revisi dan proses
diulang kembali. Sebagaimana telah dicatat, pelayanan keperawatan berlanjut
terus dan proses yang dinamis memerlukan pengkajian yang
berkesinambungan, demikian juga evaluasinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi Keperawatan merupakan suatu kumpulan dokumen yang
mencatat semua pelayanan keperawatan klien yang mempunyai banyak manfaat
dan penggunaan. Kegiatan pendokumentasiaan ini meliputi keterampilan
berkomunikasi, keterampilan mendokumentasikan proses keperawatan, dan
keterampilan standar. Perawat perlu memberikan prioritas terhadap ketempilan
tersebut.
Praktik keperawatan medikal bedah tumbuh terutama sebagai keperawatan
bagi orang yang telah mencapai kedewasaan jasmani atau telah berkembang, bagi
yang beresiko atau mengalami variasi norma yang ditentukan mengenai fungsi
fisik dan yang membutuhkan intervensi pengobatan medikal atau bedah.
Dokumentasi asuhan keperawatan medikal bedah terdiri dari:
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
B. Saran
Adapun saran dari kelompok kami adalah mudah-mudahan makalah kami
ini dapat bermaanfat bagi kita semua,diharapkan untuk mahasiswa agar dapat
memahami tentang dokumentasi “ DOKUMENTASI PERAWATAN MEDIKAL
BEDAH “.dan kami mengharapkan dan menyarankan kepada calon perawat agar
mengetahui konsep tentang dokumentasi keperawatan medikal bedah dan dapat
menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.