Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan memacu perkembangan teknologi yang
bermanfaat dalam mempermudah pekerjaan dan segala aktifitas. Manusia akan lebih
tertarik terhadap suatu produk atau rancangan yang dapat meningkatkan dan
mempermudah suatu pekerjaan, misalnya ; Thermometer Suhu suatu objek. Macam-
macam thermometer terus berkembang, antara lain thermometer digital biasanya dengan
melakukan konversi dari data suhu menjadi tegangan oleh sensor LM35, kemudian data
tegangan dari LM35 dikonversi kedata digital oleh ADC internal pada mikrokontroler
Arduino uno. Termometer suatu objek dengan display pada LCD. terdiri dari beberapa
komponen yaitu sensor, LCD , dan mikrokontroller. Mekanik Thermometer Suhu Badan
dikendalikan dengan beberapa rangkaian elektronik yang di dalamnya terdapat sebuah
otak sebagai pusat pengendalian yang disebut prosesor atau mikrokontroler. (Taufiq Nur
Alita S ,2010:1)

Sensor adalah alat untuk mendeteksi/mengukur sesuatu, yang digunakan untuk


mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus
listrik. Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor memberikan kesamaan
yang menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang kemudian akan diolah oleh
kontroler sebagai otaknya. Sensor memiliki berbagai macam-macam jenis, yang
diantaranya sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor jarak. Selain sensor suhu, dapat juga
digunakan sensor-sensor lainnya. Seperti, sensor berat, dan sensor jarak. Sensor berat
dapat menggunakan sensor LoadCell, dan sensor jarak menggunakan sensor Ultrasonic.

Untuk dapt menggunakan semua sensor tersebut, dapat digunakan untuk


mendapatkan data-data dari sebuah air susu formula untuk bayi dalam sebuah wadah. Data
yang dapat diambil yaitu berupa suhu air, berat air, dan tinggi level air tersebut dalam
wadah dan dapat ditampilkan dalam LCD 4 x 20. Di dalam LCD tersebut, dapat
ditampilkan data berupa suhu air dalam satuan derajat, lalu berat air dalam wadah tanpa
terpengaruh oleh wadah air tersebut, dan yang terakhir ketinggian air dalam wadah

1
tersebut. Semua sensor tersebut dapat dikalibrasi ulang agar memiliki hasil data yang
akurat tanpa ada kesalahan oleh factor lain-lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini antara lain:
a) Apa fungsi masing-masing sensor yang digunakan?
b) Apa saja komponen-komponen dalam merangkaian sensor-sensor tersebut?
c) Bagaimana cara merancang rangkaian sensor-sensor tersebut menjadi sebuah alat yang
bermanfaat?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dalam laporan ini antara lain :

a) Mengetahui fungsi masing-masing sensor yang digunakan.


b) Apa saja komponen-komponen dalam merangkaian sensor-sensor tersebut.
c) Bagaimana cara merancang rangkaian sensor-sensor tersebut menjadi sebuah alat yang
bermanfaat.

2
BAB II
DASAR TEORI
1. Arduino Uno

Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada


ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di
antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal
16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat
tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang
mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel
USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai
untuk memulainya.

Gambar 1. Arduino Uno


(Sumber: https://store-cdn.arduino.cc/usa)

Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino UNO tidak
menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2
(Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial.
Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2
HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode.
Revisi 3 dari board Arduino UNO memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut:

3
 Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin
baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan
shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang disediakan dari board. Untuk ke
depannya, shield akan dijadikan kompatibel/cocok dengan board yang menggunakan
AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi
dengan tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini merupakan sebuah pin yang tak terhubung,
yang disediakan untuk tujuan kedepannya
 Sirkit RESET yang lebih kuat
 Atmega 16U2 menggantikan 8U2
“Uno” berarti satu dalam bahasa Italia dan dinamai untuk menandakan keluaran
(produk) Arduino 1.0 selanjutnya. Arduino UNO dan versi 1.0 akan menjadi referensi
untuk versi-versi Arduino selanjutnya. Arduino UNO adalah sebuah seri terakhir dari
board Arduino USB dan model referensi untuk papan Arduino, untuk suatu
perbandingan dengan versi sebelumnya,

Ringkasan 
Mikrokontroler ATmega328
Tegangan pengoperasian 5V
Tegangan input yang
7-12V
disarankan
Batas tegangan input 6-20V
Jumlah pin I/O digital 14 (6 di antaranya menyediakan keluaran PWM)
Jumlah pin input analog 6
Arus DC tiap pin I/O 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA
32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB digunakan oleh
Memori Flash
bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power
suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis.
Suplai eksternal (non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau
battery. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan sebuah center-positive plug

4
yang panjangnya 2,1 mm ke power jack dari board. Kabel lead dari sebuah battery dapat
dimasukkan dalam header/kepala pin Ground (Gnd) dan pin Vin dari konektor POWER.

Board Arduino UNO dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6 sampai 20
Volt. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya pin 5 Volt mungkin
mensuplai kecil dari 5 Volt dan board Arduino UNO bisa menjadi tidak stabil. Jika
menggunakan suplai yang lebih dari besar 12 Volt, voltage regulator bisa kelebihan panas
dan membahayakan board Arduino UNO. Range yang direkomendasikan adalah 7
sampai 12 Volt.
Pin-pin dayanya adalah sebagai berikut:
 VIN. Tegangan input ke Arduino board ketika board sedang menggunakan sumber
suplai eksternal (seperti 5 Volt dari koneksi USB atau sumber tenaga lainnya yang
diatur). Kita dapat menyuplai tegangan melalui pin ini, atau jika penyuplaian
tegangan melalui power jack, aksesnya melalui pin ini.
 5V. Pin output ini merupakan tegangan 5 Volt yang diatur dari regulator pada board.
Board dapat disuplai dengan salah satu suplai dari DC power jack (7-12V), USB
connector (5V), atau pin VIN dari board (7-12). Penyuplaian tegangan melalui pin 5V
atau 3,3V membypass regulator, dan dapat membahayakan board. Hal itu tidak
dianjurkan.
 3V3. Sebuah suplai 3,3 Volt dihasilkan oleh regulator pada board. Arus maksimum
yang dapat dilalui adalah 50 mA.
 GND. Pin ground.
Input dan Output
Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan output,
menggunakan fungsi pinMode(),digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut
beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus
maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50
kOhm. Selain itu, beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:
 Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan (TX)
serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin
yang sesuai dari chip Serial Atmega8U2 USB-ke-TTL.

5
 External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu sebuah
interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang
besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.
 PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsi
analogWrite().
 SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport komunikasi
SPI menggunakan SPI library.
 LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika pin
bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.
Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, setiapnya
memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 6 input
analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin
untuk mengganti batas atas dari rangenya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi
analogReference. Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial:
 TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi TWI dengan
menggunakan Wire library
Ada sepasang pin lainnya pada board:
 AREF. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan analogReference.
 Reset. Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler. Secara khusus,
digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi yang
memblock sesuatu pada board.
Komunikasi
Arduino UNO mempunyai sejumlah fasilitas untuk komunikasi dengan sebuah
komputer, Arduino lainnya atau mikrokontroler lainnya. Atmega 328 menyediakan serial
komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah
Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya melalui USB dan muncul
sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer. Firmware 16U2 menggunakan
driver USB COM standar, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan.
Bagaimanapun, pada Windows, sebuah file inf pasti dibutuhkan. Software Arduino
mencakup sebuah serial monitor yang memungkinkan data tekstual terkirim ke dan dari
board Arduino. LED RX dan TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit

6
melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk
komunikasi serial pada pin 0 dan 1).
Programming
Arduino UNO dapat diprogram dengan software Arduino (download). Pilih
“Arduino Uno dari menu Tools > Board
ATmega328 pada Arduino Uno hadir dengan sebuah bootloader yang
memungkinkan kita untuk mengupload kode baru ke ATmega328 tanpa menggunakan
pemrogram hardware eksternal. ATmega328 berkomunikasi menggunakan protokol
STK500 asli.
Kita juga dapat membypass bootloader dan program mikrokontroler melalui
kepala/header ICSP (In-Circuit Serial Programming.
Sumber kode firmware ATmega16U2 (atau 8U2 pada board revisi 1 dan revisi 2)
tersedia. ATmega16U2/8U2 diload dengan sebuah bootloader DFU, yang dapat
diaktifkan dengan:
 Pada board Revisi 1: Dengan menghubungkan jumper solder pada belakang board
(dekat peta Italy) dan kemudian mereset 8U2
 Pada board Revisi 2 atau setelahnya: Ada sebuah resistor yang menarik garis HWB
8U2/16U2 ke ground, dengan itu dapat lebih mudah untuk meletakkan ke dalam
mode DFU. Kita dapat menggunakan software Atmel’s FLIP (Windows) atau
pemrogram DFU (Mac OS X dan Linux) untuk meload sebuah firmware baru. Atau
kita dapat menggunakan header ISP dengan sebuah pemrogram eksternal
(mengoverwrite bootloader DFU).

2. Sensor Cahaya LDR

7
Gambar 2. LDR
(Sumber: http://www.electroschematics.com)
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai
resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor
ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai
resistansi dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak
cahaya yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya
jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan
menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat. Pada tugas ini
sensor cahaya kami gunakan untuk mengukur intensitas cahaya pada ruangan untuk
akhirnya dapat menyimpulkan kelayakan ruangan untuk melakukan kegiatan belajar
mengajar

3. Sensor Temperature LM 35

Gambar 3. Sensor Temperature LM 35


(Sumber : https://www.instructables.com/id/LM35-Temperature-Sensor)
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah
besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang
dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi
oleh National Semiconductor. Pada tugas ini sensor suhu kami gunakan untuk mengukur
suhu ruangan untuk akhirnya dapat menyimpulkan kelayakan ruangan untuk melakukan
kegiatan belajar mengajar

8
4. Sensor Jarak (Ultrasonic)
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran
fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada
prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan
eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor
ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).

Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat


tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia.
Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi
ultrasonik nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di
permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat
cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

Sensor ini merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi
sebagai pengirim, penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bisa
digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2cm - 4m dengan akurasi 3mm. Alat ini
memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd
untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo
untuk menangkap sinyal pantul dari benda.

9
Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat
yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan
menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah
osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan
gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah gelombang menyentuh
permukaan target, maka target akan memantulkan kembali gelombang tersebut.
Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor
menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul
diterima.

Secara detail, cara kerja sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:


 Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan
durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur
jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.
 Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan
sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut akan
dipantulkan oleh benda tersebut.

10
 Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut akan
diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung berdasarkan
rumus :

t
s=340 x
2

dimana S merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul),
dan t adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu
ketika gelombang pantul diterima receiver.

Cara menggunakan alat ini yaitu: ketika kita memberikan tegangan positif pada
pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik dengan
frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo. Untuk mengukur jarak
benda yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan
menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak benda tersebut. Rumus untuk
menghitungnya sudah saya sampaikan di atas.

Berikut adalah visualisasi dari sinyal yang dikirimkan oleh sensor HC-SR04

Rangkaian Sensor Ultrasonik


1. Piezoelektrik
Piezoelektrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai
regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka
material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan mekanis. Jika rangkaian
pengukur beroperasi pada mode pulsa elemen piezoelektrik yang sama, maka dapat
digunakan sebagai transmitter dan reiceiver. Frekuensi yang ditimbulkan tergantung
pada osilatornya yang disesuiakan frekuensi kerja dari masing-masing transduser.

11
Karena kelebihannya inilah maka tranduser piezoelektrik lebih sesuai digunakan
untuk sensor ultrasonik.
2. Transmitter

Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar gelombang


ultrasonik dengan frekuensi tertentu (misal, sebesar 40 kHz) yang dibangkitkan dari
sebuah osilator. Untuk menghasilkan frekuensi 40 KHz, harus di buat sebuah
rangkaian osilator dan keluaran dari osilator dilanjutkan menuju penguat sinyal.
Besarnya frekuensi ditentukan oleh komponen RLC / kristal tergantung dari disain
osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan memberikan sebuah sinyal listrik yang
diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi reaksi mekanik sehingga bergetar dan
memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar frekuensi pada osilator.

3. Receiver
Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan piezoelektrik, yang
berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan yang berasal dari transmitter yang
dikenakan pada permukaan suatu benda atau gelombang langsung LOS (Line of
Sight) dari transmitter. Oleh karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang
reversible, elemen keramik akan membangkitkan tegangan listrik pada saat
gelombang datang dengan frekuensi yang resonan dan akan menggetarkan bahan
piezoelektrik tersebut.

5. Liquid Crystal Display (LCD)

Gambar 5. Liquid Crystal Display (LCD)


(Sumber: https://www.amazon.co.uk)
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang
menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat.
Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah banyak
digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar

12
Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar
Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.
Teknologi Display LCD ini memungkinkan produk-produk elektronik dibuat menjadi
jauh lebih tipis jika dibanding dengan teknologi Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube
atau CRT). Jika dibandingkan dengan teknologi CRT, LCD juga jauh lebih hemat dalam
mengkonsumsi daya karena LCD bekerja berdasarkan prinsip pemblokiran cahaya
sedangkan CRT berdasarkan prinsip pemancaran cahaya. Namun LCD membutuhkan
lampu backlight (cahaya latar belakang) sebagai cahaya pendukung karena LCD sendiri
tidak memancarkan cahaya. Beberapa jenis backlight yang umum digunakan untuk LCD
diantaranya adalah backlight CCFL (Cold cathode fluorescent lamps) dan backlight LED
(Light-emitting diodes).
Contoh Bentuk LCD (Liquid Cristal Display)

Gambar LCD
Pengendali / Kontroler LCD (Liquid Cristal Display) Dalam modul LCD (Liquid Cristal
Display) terdapat microcontroller yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter
LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display)
dilengkapi dengan memori dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal
LCD adalah :
1. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat
karakter yang akan ditampilkan berada.

13
2. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk
menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah
sesuai dengan keinginan.
3. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk
menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar
yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal
Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya
dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM.
Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah:
1. 1.Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler ke
panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau tempat status
dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data.
2. 2.Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau
keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut
keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.
3. Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display)
diantaranya adalah :
• Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan
menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data
dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
• Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis
data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk
adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
• Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data,
sedangkan high baca data.
• Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
• Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini
dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke
ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.

14
BAB III
PERANCANGAN ALAT
3.1 NAMA ALAT
Alat Pengukur Ruangan untuk Kelayakan Belajar Mengajar
3.2 TUJUAN
Pengaplikasian mata kuliah sensor dan antarmuka untuk membuat suatu project alat
pengukuran yang berisi beberapa sensor dalam suatu kotak yang compact.
3.3 KOMPONEN KOMPONEN
1. Arduino Uno
2. Sensor Cahaya LDR
3. Sensor Temperature LM 35
4. Sensor Suara KY-038
5. Liquid Crystal Display (LCD)
6. PCB dot matrix
7. Kabel Jumper
8. Potensio
9. Resistor
3.4 LANGKAH PEMBUATAN
1) Pembagian jobdesk masing masing anggota
2) Melakukan simulasi pembuatan alat mengunakan software Proteus
3) Membuat program pada software Arduino untuk di uji coba pada Proteus
4) Membuat desain dan perencanaan anggaran biaya
5) Mempersiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
6) Memasangan komponen pada PCB
a. Mengecek terlebih dahulu alat dan bahan yang digunakan atau yang akan
dirangkai pada PCB matriks.
b. Memasang komponen pada PCB matriks.
c. Menyolder komponen yang sudah terpasang pada PCB matriks sesuai
dengan rangkaian.
d. Menguji rangkaian dengan memasang kabel USB dan masukkan program
yang telah dibuat pada Arduino Uno R3.
e. Memonitor apakah alat bekerja dengan baik atau tidak
f. Membuat box rangkaian
7) Pembuatan BOX rangkaian
a. Menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan BOX rangkaian
b. Membuat box rangkaian dengan penyesuaian rangkaian
c. Memasang rangkaian yang ada pada PCB ke dalam box monitoring
tersebut.

15
16
BAB IV
HASIL DAN DATA
4.1 Listing Program Pada Arduino

Listing Program Suhu


//include library LCD
#include <LiquidCrystal.h>
//declare variables
float suhuC;
int suhuPin = 0;
LiquidCrystal lcd(3, 4, 6, 7,8 ,9 );
void setup()
{
Serial.begin(9600);
lcd.begin(20, 4);
delay(500);
lcd.clear();
pinMode(A0, INPUT);
}
void loop()
{
suhuC = analogRead(A0); //membaca nilai adc sensor
suhuC = (suhuC / 1024.0) * 5000; //konversi data analog menjadi milivolt
suhuC = suhuC / 10; //konversi kedalam derajat celsius dengan persamaan 1derajat/10mv
Serial.print((byte)suhuC); //mengirimkan data ke serial komputer
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("Suhu Disini adalah: ");
lcd.setCursor(1, 1);
lcd.print(" Celcius ");

17
lcd.setCursor(12, 1);
lcd.print(suhuC, 0); //menampilkan data suhu
lcd.print("\xdf"); //menampilkan karakter derajat
lcd.print("C");
delay(1000); //waktu tunggu 1 detik
}
Listing Program LDR
#include <LiquidCrystal.h> //include library LCD
#define ldr A5 //mendefinisikan letak pin LDR
int nilai;
LiquidCrystal lcd(3, 4, 6, 7,8 ,9 );
void setup()
{
Serial.begin(9600);
pinMode(A5, INPUT); // mendefinisikan letak pin LDR adalah input
lcd.begin(20, 4);
delay(500);
lcd.clear();
}
void loop()
{
nilai= analogRead(A5); // membaca nilai LDR yang
lcd.setCursor(0, 2);
lcd.print("Nilai LDR:"); // menampilkan tulisan di LCD
lcd.setCursor(11, 2);
lcd.println(nilai); // menampilkan nilai LDR
delay(1000); //waktu tunggu 1 detik
}

18
Listing Program Suara
//include library LCD
#include <LiquidCrystal.h>
int potPin = 0;
float intensity =0;
const int MIC = A2;
int adc;
int dB, PdB;
LiquidCrystal lcd(3, 4, 6, 7, 8, 9);

void setup()
{
Serial.begin(9600);
lcd.begin(20, 4);
delay(500);
lcd.clear();
}
void loop()
{
PdB = dB;
adc = analogRead(MIC);
dB = (adc+83.2073) / 11.003; //Konversi nilai ADC ke DB menggunakan Rеgrеѕѕіоn vаluеѕ
if (PdB!=dB)
{
Serial.println (dB);
lcd.setCursor(0, 3);
lcd.print("Sound Level: ");
lcd.setCursor(12, 3);

19
lcd.print(dB);
lcd.setCursor(16, 3);
lcd.print("dB ");
}}

4.2 Rangkaian pada percobaan Proteus

Dikarenakan pada proteus tidak ada sensor suara maka arduino tidak bisa mendeteksi suara
sehinga nilai suara adalah 0 dB
4.3 DATA
1. Ruangan Gelap Suara Orang Berbicara, dari (Gambar 1) LED menunjukkan Suhu = 31C,
LDR= 45 Lux, dan SoundLevel= 53 dB. Dari hasil yang didapat menunjukkan
bahwasannya indicator suhu dan intensitas cahaya cukup rendah dikarenakan lampu
dalam keadaan mati, disaat pengambilan data juga terdapat orang orang yang berbicara
santai dan membuat soundlevel menunjukkan angka 53dB.
2. Ruangan Gelap Suara Orang Membentak. dari (Gambar 4) LED menunjukkan Suhu =
29C, LDR= 60 Lux, dan SoundLevel= 74 dB. Dari hasil yang didapat menunjukkan
bahwasannya indicator suhu dan intensitas cahaya cukup rendah dikarenakan lampu
dalam keadaan mati, disaat pengambilan data kita mencoba untuk berbicara dengan
lantang dan membuat soundlevel menunjukkan angka 74dB
3. Ruangan Terang AC menyala Suara Orang Berbicara. (Gambar 2) LED menunjukkan
Suhu = 25C, LDR= 91 Lux, dan SoundLevel= 48 dB. Dari hasil yang didapat
menunjukkan bahwasannya indicator suhu dan intensitas cahaya berbeda dikarenakan
dikarenakan lampu dalam keadaan menyala, disaat pengambilan data kita mencoba untuk
berbicara santai dan membuat soundlevel menunjukkan angka 48dB tidak jauh dengan
percobaan pertama
4. Ruangan Terang AC menyala Suara Orang Berteriak dari (Gambar 3) LED menunjukkan
Suhu = 26C, LDR= 110 Lux, dan SoundLevel= 76 dB. Dari hasil yang didapat

20
menunjukkan bahwasannya suhu masih rendah karena ruangan berAc dan intensitas
cahaya cukup tinggi dikarenakan lampu dalam keadaan menyala, disaat pengambilan data
kita mencoba untuk berbicara dengan keras dan membuat soundlevel menunjukkan angka
76dB

4.4 GAMBAR DAN ALAT

(Gambar 1) (Gambar 2)

(Gambar 3) (Gambar 4

(Sensor suhu LM35) (Sensor Intensitas Cahaya LDR) (Alat tampak depan)

21
BAB V
SARAN & KESIMPULAN
Saran
Pemasangan LCD harus diperhatikan dengan benar karena kesalahan pemasangan dapat
menyebabkan kerusakan LCD apalagi jika tidak menggunakan I2C, selain itu penyolderan LM
35 juga tidak boleh memakan waktu terlalu lama karena menyebabkan LM 35 rusak dan tidak
dapat bekerja.
Kesimpulan
Dalam project yang kami buat dapat disimpulkan bahwa alat kami dapat menghitung temperature
didalam ruangan menggunakan sensor suhu (LM 35) dengan range nilai 19-35 derajat celcius,
menghitung intensitas cahaya didalam ruangan menggunakan sensor intensitas cahaya (LDR)
dengan nilai range xxx-xxx, dan kebisingan didalam ruangan menggunakan sensor suara (KY-
038)
4 LAMPIRAN
1. Pembagian Tugas
Lampiran 1. Susunan Anggota Tim dan Pembagian Tugas
Program Bidang Alokasi
No Nama/NRP Studi Ilmu Waktu(Jam/ Uraian Tugas
Hari)
1 M Miftahul Teknik Membuat desain
Farihin/10311700000022 D3 Elektro 6 produk dan
Otomasi sistem kerja agar
bekerja.
2 Rafi Pramasukma E Teknik Merancang
/10311700000024 D3 Elektro 6 desain elektronik
Otomasi
3 Muhammad Nayu Teknik Membuat desain
P/10311700000004 D3 Elektro 6 elektronik yang
Otomasi dapat bekerja
secara maksimal
4 Puput Sampurnia Teknik Merancang
Putri/10311700000028 D3 Elektro 6 desain elektronik
Otomasi dan menyusun
laporan
5 M Salahudin Al Teknik Menyusun
Ayyubi/10311700000005 D3 Elektro 3 Laporan
Otomasi

22
2. Anggaran Biaya

No. Komponen jumlah harga


1 Sensor LM 35 1 buah Rp 25,000.00
2 Sensor LDR 1 buah Rp 15,000.00
3 Resistor 1K Ohm 2 buah Rp 400.00
4 Potensio 10K Ohm 1 buah Rp 5,000.00
5 Arduino uno r3 1 buah Rp 100,000.00
6 Timah 1 buah Rp 20,000.00
7 Kabel tunggal 1 m 1 buah Rp 1,000.00
8 Lcd 20x4 1 buah Rp 60,000.00
9 Pcb matriks 1 buah Rp 8,000.00
10 Header male 18 buah Rp 18,000.00
11 Jumper 40 buah Rp 15,000.00
12 Kotak Komponen 1 buah Rp 15,000.00
13 Kotak hitam 1 buah Rp 15,000.00
Total Rp 297,400.00

23
24
25

Anda mungkin juga menyukai