Anda di halaman 1dari 11

PEMBAHASAN

 
Konsep waham
A.Definisi
Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian relitas yang
salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkatintelektual dan latar belakang
budaya, ketidakmampuan merespon stimulusinternal dan eksternal melalui proses
interaksi/informasi secara akurat.
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat terus menerus
namun tidak sesuai dengan kenyataan (BudiAnna dkk, 2007). Keyakinan yang salah yang
secara kokoh dipertahankanwalaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan
dengan realitanormal (Stuart dan Sundeen, 1998).
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengankenyataan tetapi
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis olehorang lain, keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien dimana sudah kehilangan kontrol (Dep Kes RI, 1994).
Seseorang yang mengalami waham berfikir bahwa ia memiliki banyak kekuatan dan
bakat serta tidak merasa terganggu jiwanya atau iamerasa sangat kuat dan sangat terkenal.
hal ini sesudah dengan penjelasan Varcarolis dalam fundamental of pshyatric mental
health nursing (2006 :39) : grandeur: think he or she powers and talents that are not
possed or issomeone fowerful or famous.

Etiologi
Gangguan orientasi realitas menyebar dalam lima kategori utama fungsi otak Menurut
Kusumawati, (2010) yaitu :
a. Gangguan fungsi kognitif dan persepsi menyebabkan kemampuanmenilai dan menilik
terganggu
b. Gangguan fungsi emosi, motorik, dan sosial mengakibatkan
kemampuan berespons terganggu, tampak dari perilaku nonverbal (ekspresi da
ngerakan tubuh) dan perilaku verbal (penampilan hubungan sosial).
c. Gangguan realitas umumnya ditemukan pada skizofrenia.
d. Gejala primer skizofrenia (bluer) : 4a + 2a yaitu gangguan asosiasi,
efek,ambivalen, autistik, serta gangguan atensi dan aktivitas.

Patofisologi
a. Fase Lack of Huma needWaham diawali dengan terbatasnya kebutuhan-kebutuhan
klien baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik klien dengan waham
dapatterjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi
sangatterbatas. Ada juga klien yang secara sosial dan ekonmi terpenuhi
tetapikesenjangan antara reality dengan self ideal sangat tinggi. Waham
terjadikarena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini.
Dapatdipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang.
b. Fase Lack of Self EsteemTidak adanya pengakuan dari lingkungan dan
tingginyakesenjangan antara self ideal dan self reality ( kenyataan dengan
harapan)serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan
standarlingkungan sudah melampaui kemampuannya.
c. Fase Control Internal EksternalKlien mencoba berpikir rasional bahwa apa
yang ia yakini atauapa-apa yang ia katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan
dantidak sesuai dengan kenyataan. Tetapi menghadapi kenyataan bagi klienadalah
sesuatu yang sangat berat, karena kebutuhannya untuk diakui,kebutuhan untuk
dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya, karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi
sejak kecil secara optimal.
d. Fase Environment Support Adanya beberapa orang yang mempercayai dengan
lingkungannya menyebabkan klien merasa di dukung, lama-kelamaan lien menganggap
sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatukebenaran karena seringnya diulang-
ulang. Dari sinilah mulai terjadinyakerusakan kontrol diri dan tidak
berfungsinya norma (super ego) yangditandai dengan tidak ada lagi perasaan
dosa saat berbohong.
e. Fase ComfortingKlien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannyaserta
menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai danmendukungnya.
Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klienmenyendiri dari
lingkungannya. Selanjutnya klien lebih seringmenyendiri dan menghindari
interaksi sosial (isolasi sosial).
f. Fase ImprovingApabila tidak ada konfrontasi dan upaya-upaya koreksi,
setiapwaktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema wahamyang muncul
sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhankebutuhan yang tidak
terpenuhi (rantai yang hilang). Waham bersifatmenetap dan sulit untuk
dikoreksi. Isi waham yang dapat menimbulkanancaman diri dan orang lain.
Penting sekali untuk mengguncangkeyakinan klien dengan cara konfrontatif serta
memperkaya keyakinanreligiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa
besar sertaada konsekuensi sosial.
Manifestasi Klinis
a. Waham kebesaranIa memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan berulangkali
tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contohnya : “saya ini tiitsan bung karno, punya banyak
perusahaan, punya rumah di berbagai negara bisa menyembuhkan berbagai
macam penyakit.
b. Waham curigaMeyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang
berusahamerugikan/mencedrai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi
tidaksesuai kenyataan.
Contohnya : “banyak polisi mengintai saya, tengga saya inginmenghancurkan
hidup saya, suster akan meracuni makanan saya”
c. Waham agamaMemiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan,diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contohnya : “tuhan telah menunjuk saya menjadi wali, saya harus
terus menerus memakai pakaian putih setiap hari agar masuk
syurga”.
d. Waham somatikMeyakini bahwa tubuh klien atau bagian tubuhnya
terganggu,diucapkan berulang kali tetapi tidak sessuai kenyataan
Contohnya : “sumsum tulang saya kosong, saya pasti terserang
kanker, dalam tubuh saya banyak kotoran, tubuh saya telahmembusuk,
tubuh saya menghilang.
e. Waham nihilistikMeyakini bahwa dirinya sudah tidak ada
didunia/meninggal,diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : “ saya sudah menghilang dari dunia ini, semua yang ada
didunia ini adalah roh-roh, sebenarnya saya sudah tidak ada
didunia”

Pohon masalah
Pohon masalah
  Effect :
RESIKO TINGGI PERILAKU KEKERASAN
  Core problem
 : GANGGUAN ISI PIKIR : WAHAM
Causa
 : ISOLASI SOSIALHARGA DIRI RENDAH KRONIS

Penatalaksanaan
Menurut Harnawati (2008) penanganan pasien dengan gangguan jiwa wahamantara lain :
a. Psikofarmalogi
b. Litium Karbonata
1. Indikasi : Mengatasi episode waham dari gangguan bipolar. Gejalahilang
dalam jangka waktu 1-3 minggu setelah minum obat litium juga digunakan
untuk mencegah atau mengurangi intensitas seranganulang pasien bipolar
dengan riwayat mania.
2. Dosis : Untuk tablet atau kapsul immendiate rease biasanya diberikan3 dan 4 kali
sehari, sedangkan tablet controlled release diberikan 2 kali sehari interval
12 jam. Pemberian dosis litium harus dilakukanhati-hati dan individual,
yakni berdasarkan kadar dalam serum danrespon klinis. Untuk menukar bentuk
tablet dari immediate releasemaka diusahakan agar dosis total harian keduanya tetap
sama.
3. Control jangka panjang : kadar serum litium yang diinginkan adalah0,6-
1,2 mEq/L. dosis bervariasi per individu,tapi biasanya berkisar900mg-
1200mg per hari dalam dosis berbagi. Monitor dilakukansetiap bulan, pasien
yang supersensitive biasanya memperlihatkantanda toksik pada kadar serum dibawah
10mEq/Ld)
4. Efek Samping : Insiden dan keparahan efek samping tergantung padakadar litium
dalam serum. Adapun efek yang mungkin dijumpai padaawal terapi. Misalnya
tremor ringan pada tangan, poliuria nausea, danrasa haus. Efek
ini mungkin saja menetap selama pengobatan.
c. Haloperidola)
1. Indikasi : Haloperidol efektif untuk pengobatan kelainan tingkah
laku berat pada anak-anak yang sering membangkang an eksplosif.Halope
ridol juga efektif untuk pengobatan jangka pendek, pada anakyang
hiperaktif juga melibatkan aktivitas motorik berlebih disertaikelainan
tingkah laku seperti : impulsive, sulit memusatkan perhatian,agresif,
suasana hati yang labil dan tidak tahan frustasi.
2. Dosis Untuk dewasa dosis yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Gejala sedang : 0,5-2mg, 2 atau 3 kali sehari
2. Gejala berat : 3-5mg, 2 atau 3 kali sehari
3. Efek samping :
a. Pada sistem saraf pusat akan menimbulkan gejalaekstrapiramidal, diskinesia
Tardif, distonia tardif,
gelisah, cemas, perubahan pengaturan temperature tubuh, agitasi, pusi
ng. Depresi, lelah, sakit kepala, mengantuk, bingung, vertigo, kejang.
b. Pada kardiovaskular akan menyebabkan timbulnya
takikardi,hipertensi/hipotensi, kelainan EKG (gelombang T
abnormaldengan perpanjangan repolarisasi ventrikel), aritmia.
Sedangkan pada hematologik : Timbul leucopenia dan leukositosis rin
gan. Pada hati dapat menimbulkan gangguan fungsi hati
c. Pada kulit memungkinkan timbulnya makulopapular danakneiform,
dermatitis kontak, hiperpigmentasi alopesia. Padaendokrin
dan metabolic antara lain laktasi, pembesaran payudara,martalgia,
gangguan haid, amenore, gangguan seksual,
nyeri payudara, hiponatremia. Pada saluran cerna : Anoreksia,konstipas
i, diare dan mual muntah. Mata : Penglihatan kabur.Pernapasan :
Spasme laring dan bronkus. Saluran genitourinaria :Retensi urin.
5. ECT Tipe KatatonikElectro Convulsive Terapi (ECT) adalah sebuah prosedur
dimanaarus listrik melewati otak untuk memicu kejang singkat. Hal
ini tampaknyamenyebabkan perubahan dalam kimiawi otak yang dapat
mengurangigejala penyakit mental tertentu, seperti skizofrenia katatonik.
ECT bisamenjadi pilihan jika gejala yang parah atau jika obat-obatan
tidakmembantu meredakan katatonik episode.f.
6.  PsikoterapiWalaupun obat-obatan penting untuk mengatasi pasien
waham,namun psikoterapi juga penting. Psikoterapi mungkin tidak sesuai
untuksemua orang, terutama jika gejala terlalu berat untuk terlibat dalam
prosesterapi yang memerlukan komunikasi dua arah. Yang termasuk
dalam psikoterapi adalah terapi perilaku, terapi kelompok, terapi
keluarga, terapi supportif.
Konsep Asuhan Keperawatan
I.Pengkajian
a. Identitas Klien InformanPerawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan
kontrakdengan klien tentang: Nama klien, panggilan klien, Nama perawat, tujuan, waktu
pertemuan, topik pembicaraan. 
b. Alasan MasukTanyakan pada keluarga atau klien hal yang menyebabkan kliendan keluarga
datang ke Rumah Sakit, yang telah dilakukankeluarga untuk mengatasi masalah dan
perkembangan yangdicapai.
c.Riwayat Kesehatan SekarangTanyakan pada klien atau keluarga, apakah klien pernahmengalami
gangguan jiwa pada masa lalu, pernah melakukan,mengalami, penganiayaan fisik, seksual,
penolakan darilingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.
d. Aspek FisikMengukur dan mengobservasi tanda-tanda vital: TD, nadi,
suhu, pernafasan. Ukur tinggi badan dan berat badan, kalau perlu kajifungsi organ
kalau ada keluhan.
e.Aspek PsikososialMembuat genogram yang memuat paling sedikit tiga generasiyang dapat
menggambarkan hubungan klien dan keluarga,masalah yang terkait dengan komunikasi,
pengambilankeputusan dan pola asuh.
f.Konsep Diri.
a)Citra tubuhBiasanya pasien dengan waham miliki perasaan negatifterhadap diri sendiri. 
b)Identitas diriPada pasien dengan waham kebesaran misalnya mengakuseorang polisi
padahalkenyataan nya tidak benar.
c)Peran KlienBerperan sebagai kepala keluarga dalam keluarganya.
d)Ideal diri
Klien berharap agar bisa cepat keluar dari RSJ karena ia bosan sudah lama di RSJ.
e)Harga diriAdanya gangguan konsep diri : harga diri rendah karena perasaan
negatif terhadapdiri sendiri,hilangnya rasa percayadiri dan merasa gagal mencapai
tujuan.
g.Hubungan SosialPasien dengan waham biasanya memiliki hubungan sosial yangtidak
haramonis.
h.Spiritual. Nilai dan Keyakinan : Biasanya pada pasien dengan wahamagama meyakini
agamanya secara berlebihan. Kegiatan IbadahBiasanya pada pasien dengan waham agama
melakukanibadah secara berlebihan
.i.Status Mental. 
j.PenampilanPada pasien waham biasanya penampilan nya sesuai denganwaham yang ia
rasakan.Misalnya pada waham agama berpakaianseperti seorang ustadz.
k.PembicaraanPada pasien waham biasanya pembicaraan nya selalu mengarahke
wahamnya,bicara cepat,jelas tapi berpindah-pindah,isi pembicaraan tidak sesuai
dengan kenyataan.
l.Aktivitas MotorikPada waham kebesaran bisa saja terjadi perubahan aktivitas
yang berlebihan.
m.Alam PerasaanPada waham curiga biasanya takut karena merasa orang-orangakan melukai dan
mengancam membunuhnya.Pada wahamnihilistik merasa sedih karena meyakini kalau
dirinya sudahmeninggal.
n.Interaksi Selama WawancaraPada pasien waham biasanya di temukan
a)Defensif : selalu berusaha mempertahankan pendapat dankebenaran dirinya. 
b)Curiga : menunjukkan sikap / perasaan tidak percaya pada orang lain.
o.Isi PikirPada pasien dengan waham Kebesaran biasanya : klienmempunyai keyakinan yang
berlebihan terhadap kemampuannyayang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai
dengankenyataan.
p.Proses PikirPada pasien waham biasanya pikiran yang tidak realistis,flight
ofideas,pengulangankata-kata.
q.Tingkat KesadaranBiasanya masih cukup baik
Diagnosa keperawatana.
 Gangguan isi fikir : waham b.
 Isolasi sosialc.
 Harga diri rendah kronis
Intervensi

Dx Tujuan dan kriteriah Intervensi  Rasional


asil
1. 1 Setelah dilakukantindak 1. Bina hubungan 1. Hubungan
an keperawatanselama saling percaya denganm saling percaya menjadidasar
3x24 jamdiharapkan enggunakan interaksiselanjutnyadalam
pasiendapat berkomun prinsipkomunikasi membina klien
ikasi dengan baikdan teraupetik. dalam berinteraksi dengan
terarah kreteria hasil : 2.Sapa klien dengan baik dan benar, sehingga klien
1 Klien dapat membina ramah baik verbal maup mau mengutarakan
hubungan saling un nonverbal isi perasaannya
percaya 3.Perkenalkan diri
dengansopan
4.Tanyakan nama
lengkapdan nama yang
disukai klien

2.Klien 5.Jelaskan tujuan


dapatmengidentifikasi pertemuan
kan 6.Jujur dan menepati
kemampuan yang dimil janji
iki. 7.Tunjukkan rasa
empati danmenerima
klien denganapa adanya.
8.Jangan membantah
danmendukung waham
klien.
3.Klien 9.Katakan perawat
dapatmengidentifikasik menerimakeyakinan
ebutuhan yangtidak klien.
dimiliki 10Katakan perawat
tidakmendukung
keyakinanklien.
11.Yakinkan klien
dalamkeadaan aman
danterlindung
“Anda berada
 ditempat aman dan
terlindung”.
12.Gunakan keterbukaan
dankejujuran,
jangantinggalkan klien
dalamkeadaan sendiri.
13.Observasi
apakahwahamnya
menggangguaktivitas
sehari-hari
dan perawatan diri
klien.
14.Diskusikan dengan
klienkemampuan yang
dimiliki pada waktu lal
u dan saatini.
15. Tanyakan apa yang
bisadilakukan (kaitkan
denganaktivitas sehari-
hari
dan perawatan diri) ke
mudiananjurkan untuk
melakukansaat ini

Meningkatkanorientasi klien pada realita danmeningkatkanrasa percaya klien pada


perawat.3.
 
Suasanalingkungan persahabatanyang mendukungdalamkomunikasiteraupetik.4.
 
Mengetahui penyebab wahamcuriga danintervensiselanjutnya yangakan
dilakukanoleh klien.5.
 
Reinforcement positif dapatmeningkatkankemampuan yangdimiliki olehklien dan
hargadiri klien.6.
 
Klien terdoronguntuk memilihaktivitas sepertisebelumnyatentang aktivitasyang
pernahdimiliki olehklien.

Anda mungkin juga menyukai