Apoptosis Dan Sel Kanker
Apoptosis Dan Sel Kanker
PENDAHULUAN
2.1 Apoptosis
2.1.1 Pengertian Apoptosis
Apoptosis (dari bahasa Yunani apo = "dari" dan ptosis = "jatuh") adalah
mekanisme biologi yang meru pakan salah satu jenis kematian sel terprogram.
Apoptosis digunakan oleh organisme multisel untuk membuang sel yang sudah
tidak diperlukan oleh tubuh. Apoptosis berbeda dengan nekrosis. Apoptosis pada
umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh,
sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang disebabkan oleh kerusakan sel
secara akut. Contoh nyata dari keuntungan apoptosis adalah pemisahan jari pada
embrio. Apoptosis yang dialami oleh sel-sel yang terletak di antara jari
menyebabkan masing-masing jari menjadi terpisah satu sama lain. Bila sel
kehilangan kemampuan melakukan apoptosis maka sel tersebut dapat membelah
secara tak terbatas dan akhirnya menjadi kanker.
2.1.2 Fungsi apoptosis
Pada organisme dewasa, jumlah sel dalam suatu organ atau jaringan harus bersifat
konstan pada range tertentu. Sel darah dan kulit, misalnya, selalu diperbarui
dengan pembelahan diri sel-sel progenitornya, tetapi pembelahan diri tersebut
harus dikompensasikan dengan kematian sel yang tua.
Diperkirakan 50-70 milyar sel mati setiap harinya karena apoptosis pada manusia
dewasa. Dalam satu tahun, jumlah pembelahan sel dan kematian yang terjadi pada
tubuh seseorang mencapai kurang lebih sama dengan berat badan orang tersebut.
Sel B dan sel T adalah pelaku utama pertahanan tubuh terhadap zat asing
yang dapat menginfeksi tubuh, maupun terhadap sel-sel dari tubuh sendiri yang
mengalami perubahan menjadi ganas.
Secara morfologi
1. Sel terlihat membulat. Hal itu terjadi karena struktur protein yang
menyusun cytoskeleton mengalami pemotongan oleh peptidase yang
dikenal sebagai caspase. Caspase diaktivasi oleh mekanisme sel itu
sendiri.
2. Kromatin mengalami degradasi awal dan kondensasi.
5. Lapisan dalam dari membran sel, yaitu lapisan lipid fosfatidilserina akan
mencuat keluar dan dikenali oleh fagosit, dan kemudian sel mengalami
fagositosis, atau
6. Sel pecah menjadi beberapa bagian yang disebut badan apoptosis, yang
kemudian difagositosis.
Uji TUNEL. Uji ini menandai sel dengan DNA yang rusak. Uji ini tidak
spesifik untuk apoptosis karena juga dapat menandai sel yang mengalami
nekrosis.
Uji Caspase
Uji Annexin
DNA laddering
2.2 Sel Kanker
2.2.1 Pengertian Sel Kanker
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan
kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
menyerang jaringan biologis di dekatnya.
bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem
limfatik, disebut metastasis.
Keterangan :
Ketika sel normal (A) rusak atau tua (2), mereka mengalami apoptosis (1); sel
kanker (B) menghindari apoptosis dan terus membelah diri.
Hahn dan rekan menggunakan ekspresi ektopik dari kombinasi antara telomerase
transkriptase balik dengan onkogen h-ras dan antigen T dari virus SV40 untuk
menginduksi konversi tumorigenik pada sel fibroblas dan sel epitelial manusia,
yang terjadi akibat disrupsi pada lintasan metabolik intraselular. Ciri fenotipe dari
sel kanker setelah mengalami transformasi dari sel normal, antara lain:
Transformasi in vitro
Transformasi in vivo
Dari berbagai perubahan genetik tersebut, pada tumor pada manusia, seringkali
ditemukan translokasi kromosom yang menghasilkan produk kimerik dengan
kemampuan transformasi menjadi sel tumor/kanker atau mengubah ekspresi
onkogen
Bahan Kimia
Infeksi
Beberapa kanker bisa disebabkan infeksi. Ini bukan saja berlaku pada binatang-
binatang seperti burung, tetapi juga pada manusia. Virus-virus ini berperan hingga
20% terhadap terjangkitnya kanker pada manusia di seluruh dunia. Virus-virus ini
termasuk papillomavirus pada manusia (kanker serviks), poliomavirus pada
manusia (mesothelioma, tumor otak), virus Epstein-Barr (penyakit
limfoproliferatif sel-B dan kanker nasofaring), virus herpes penyebab sarcoma
Kaposi (Sarcoma Kaposi dan efusi limfoma primer), virus-virus hepatitis B dan
hepatitis C (kanker hati), virus-1 leukemia sel T pada manusis (leukemia sel T),
dan helicobacter pylori (kanker lambung).
Keterangan :
Ketika sel normal (A) rusak atau tua (2), mereka mengalami apoptosis (1); sel
kanker (B) menghindari apoptosis dan terus membelah diri.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Apoptosis adalah mekanisme biologi yang meru pakan salah satu jenis
kematian sel terprogram. Apoptosis digunakan oleh organisme multisel
untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh.
3.2 SARAN
Sebaiknya