Anda di halaman 1dari 4

Kaum Muslimin Rahimakumullah !

semua orang bisa melalui detik-detik kehidupan didalamnya, dapat


Kita datang dan bersujud di masjid ini adalah sebagai hamba menyajikan karsa yang berbobot amal shalih, kecuali bagi mereka
Allah yang tahu betapa pentingnya rahmat dan ridha Allah dalam yang telah diberikan rahmat secara khusus dari Allah Swt.
sejarah perjalanan hidup kita,seraya mencermati sudahkah maksimal Dengan demikian, agar setiap karunia Allah terhadap kita, juga
perjuangan kita untuk menggapai rahmat dan ridha-Nya itu ? terhadap keluarga kita dapat lebih bermakna dalam meniti gerak
Ditengah kenyataan hidup yang kita lalui, betapa banyak orang kehidupan yang fana ini, maka mutlak harus berusaha mendapatkan
yang berlebih karunia yang telah diberikan oleh Allah baik dalam rahmat Allah yang diberikan-Nya secara khusus itu. Di dalam Al-
kapasitas kepintaran maupun dalam kepemilikan harta dan status Qur’an telah disebutkan pra syaratnya, Firman Allah swt :
sosial, tetapi di raut wajahnya tergambar keruwetan problem
hidupnya, hatinya melanglang buana kesana kemari, gelisah, gundah
gulana tiada henti. Sebaliknya tidak sedikit pula saudara-saudara kita,
yang apabila dilihat dari kacamata materi jauh dari berkecukupan,
penuh dengan segala kekurangan, hidup serba sederhana, tetapi diraut
wajahnya justru terlukis kedamaian dan ketentraman hati, dibalik Artinya : ” Dan rahmat-Ku amatlah luas, meliputi segala sesuatu.
senyuman dari bibir yang tak pandai berdiplomasi terukir rasa bahagia Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku itu untuk orang-
tiada hingga. lidahnya senantiasa basah karena berkesempatan zikir orang yang bertaqwa, mereka yang menunaikan zakat,
kepada Allah, senantiasa waspada dan berwibawa dalam menghadapi dan mereka yang beriman dengan ayat-ayat kami ”
serba-serbi kehidupan. Apakah artinya kapasitas karunia yang ( Al-A’raf : 156 )
berlebih, sementara rahmat dan ridha Allah jauh dan tersekat ?
Kaum Muslimin Rahimakumullah !
Kaum Muslimin Rahimakumullah… Ayat ini menyebutkan ada 3 macam syarat untuk mendapatkan
Setiap makhluk hidup di pentas bumi ini mendapatkan rahmat Rahmat Allah secara khusus :
secara umum dan merata sehingga bisa merasakan berbagai macam 1. Harus berada dalam posisi taqwa;
kenikmatan hidup yang dikaruniakan oleh Allah Swt, tetapi perlu yakni setiap pribadi harus senantiasa bersungguh-sungguh
dicermati, tidak semua orang bisa mendapatkan Rahmat Allah yang di memelihara hubungannya dengan Allah dan sesama manusia agar
berikan-Nya secara khusus yang dapat menghantarkan kemanfaatan tidak rusak dan cacat, ikhlas dalam menjalankan syari’at Allah, dan
yang tersirat dari berbagai macam kenikmatan yang dirasakan. senantiasa berlapang dada menyapa diri agar tidak salah dalam
Setiap orang diberikan waktu yang sama dalam mengarungi melangkah. ikatan Ukhuwah Isamiyah yang telah terbuhul dengan
kehidupan sehari-semalam ; yakni sama-sama 24 jam, tetapi tidak kokoh semakin diperkuat tanpa membedakan status, pekerjaan dan
2 3
tempat tinggal, juga tidak tersekat oleh perbedaan suku, bahasa dan mendapatkan do’a yang mustajab dari orang-orang yang menerima
warna kulit. Dalam mengarungi bahtera kehidupan baik dalam rumah harta zakat itu
tangga maupun dalam bermasyarakat senantiasa menyajikan kebaikan- Oleh karenanya, bagi mereka yang mencermati betapa
kebaikan dan ketauladanan yang patut untuk di tauladani. Bila melihat pentingnya penunaian zakat itu, mereka tidak pandai berkilah dengan
kelemahan dan kesalahan orang lain terhadap dirinya, segera ia tutup berbagai dalih kebutuhan hidup yang pada akhirnya meninggalkan
dan memaafkannya. Bila mengetahui ada saudaranya yang jauh dan kewajiban berzakat. Bial telah memenuhi ketentuan syara’,dengan
belun terlihat baik dalam kesempatan yang lapang maupun sempit ia penuh keikhlasan mereka segera berzakat karena hanya mengharap
segera mengunjunginya untuk berbagi rasa suka dan duka, penuh ceria Rahmat dan Ridha Allah yang amat berharga. Di dalam Al-Qur’an
dan canda. Firman Allah : perintah mengeluarkan zakat di ulang sebanyak 32 kali yang hampir
seluruhnya disebut setelah perintah mendirikan sholat. Hal ini
menunjukkan bahwa kedudukan perintah berzakat sejajar debgan
perintah sholat. Dalam sebuah hadits di jelaskan :

Artinya : ” Mereka ( yang bertaqwa ) itu adalah orang-orang yang


menafkahkan ( hartanya ) baik di waktu laang maupun
sempit, dan orang-orang menahan amarahnya dan
memafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang Artinya : ” Tidak dianggap mendirikan sholat ( bagi orang yang
yang berbuat kebajikan ” ( Al- Imran : 134 ) telah mampu ) tetapi tidak mengeluarkan zakat, dan tidak
dianggap berzakat bagi mereka yang tidak mendirikan
2. Cermat dalam berzakat sholat.” ( H. R. Ibnu Majah )
Penunaian zakat disamping sebagai pelaksanaan bagian rukun
islam yang keempat, yang diwajibkan sejak tahu ke-2 hijrah, juga Pada sisi lain, bagi mereka yang cermat dalam berzakat, maka
upaya menambah kesuburan harta dan bertambahnya pintu-pintu setiap butir makanan yang telah menjadi darah daging dari pribadi
rezeki yang baru. istimewanya orang yang berzakat setiap butir rezeki dan keluarga akan terhindar dari butir-butir hak orang lain yang telah
yang diraihnya dapat bersih, juga berkat pertolongan Allah karena ditentukan oleh Allah Swt. Setiap rezeki atau penghasilan yang telah
kepatuhannya dalam melaksanakan perintah. Rezekinya akan terus dizakati, maka Allah senantiasa mencukupkan kebutuhan pemiliknya,
tumbuh dan berkembang, dan tidak kalah pentingnya adalah Firman Allah :
4 5
KHUTBAH JUM’AT
Artinya : ” Apa yang kamu nafkahkan dari rezeki atau penghasilan
yang baik, akan disempurnakan untuk kamu ”( Al-Baqarah : 272 )
3. Mengimani Ayat-ayat Allah dengan sepenuh hati
Hasrat gemar membaca Al-Qur’an, serta adanya upaya
memahami isi kandungannya merupakan indikasi adanya rasa cinta
terhadap ayat-ayat Allah. Al-Qur’an sebagai ayat-ayat Allah yang
tertulis tidak akan dapat dipahami juga tidak akan dapat diresapi dan
dimengerti, terlebih-lebih untuk dijadikan pedoman hidup jika tidak UPAYA MENGGAPAI RAHMAT ALLAH SWT
pernah dijamah untuk dibaca. Oleh karenanya, upaya menghidup DITENGAH KEHIDUPAN
suburkan pengajian anak-anak antara magrib dan isya baik di surau-
surau, maupun di masjid. Merupakan tanda hidupnya rasa ta’zim dan
cinta kita kepada Ayat-ayat Allah, terlebih-lebih sengaja menyisihkan
waktu untuk membaca, meresapi dan berupaya memahaminya untuk
dituangkan dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan profesi kita
yang telah dikaruniakan oleh Allah, sehingga setiap langkah dan gerak
yang disajikan dalam berprofesi, berkeluarga, bermasyarakat
berbangsa dan bernegara senantiasa tergolong dan bernilai amal
shalih, dengan kata lain menyajikan gagasan dan buah karya yang
baik, dapat dirasakan secara bersama dan merata, sekaligus DISAJIKAN DALAM RANGKA SAFARI JUM’AT
didalamnya mendapat ganjaran pahala amal shalih dari Allah Swt. Oleh :
H. USMAN HASAN, SH
Kaum Muslimin rahimakumullah ! SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BUNGO
Demikian khutbah yang singkat ini mudah-mudahan bermanfaat bagi
kita semua, Amin yaa Robbal Alamin.
6

Anda mungkin juga menyukai