Anda di halaman 1dari 4

PASAR KEUANGAN

1. Pengertian Serta Fungsi Pasar Uang dan Pasar Modal

a. Pasar Uang

Secara  umum, pasar uang  adalah tempat diperdagngkannya dana-dana atau surat-surat


berharga yang mempunyai jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun (jangka pendek).
Fungsi pasar uang adalah sebagi sarana alternatif, khususnya bagi lembaga-lembaga
keuangan, perusahaan-perusahaan nin keuangan dan peserta lainnya untuk memenuhi kebutuhan
dana jangka pendeknya maupun untuk menempatkan dana atas kelebihan likuiditasnya. Yang
dimaksud dengan kelebihan likuiditas adlaah lembaga-lembaga keuangan yang mempunyai
kelebihan dana dalam bentuk dana segar, baik berupa kas maupun dalam bentuk-bentuk suarat-
surat berharga dengan jangka waktu satu tahun.

b. Pasar Modal

Pasar modal merupakan salah satu tempat bertemunya pembeli dan penjual , dan barang
yang diperjual belikannya adalah modal. Bisa juga dikatakan bertemunya pembeli modal dan penjual
modal. Penjual Modal  adalah mereka, yang secara perorangan maupun sebagai lembaga atau badan
usaha yang menyisihkan kelebihan uangnya untuk usaha yang bersifat lebih produktif,
sedangkan   Pembeli modal adlah perusahaan yang memerlukan dana atau tambahan modal untuk
perluasan usahannya.

2. Surat Berharga ( Sekuritas )


Surat berharga komersial atau Commercial paper[1] adalah sekuritas dalam pasar uang yang
diterbitkan oleh bank berkapitalisasi besar serta perusahaan. Biasanya instrumen ini tidak digunakan
sebagai investasi jangka panjang melainkan hanya sebagai pembelian inventaris atau untuk
pengelolaan modal kerja. Dimana biasanya pula instrumen ini dibeli oleh lembaga keuangan karena
nilai nominalnya terlalu besar bagi investor perorangan, dan termasuk dalam kategori investasi yang
sangat aman sehingga imbal hasil dari surat berharga komersial ini juga rendah. Ada empat macam
bentuk dasar dari surat berharga komersial ini yaitu:
- Surat sanggup bayar
- Cek
- Deposito
- Wesel aksep (Bank draft)

Apabila suatu usaha telah sedemikian besarnya dan memiliki peringkat kredit yang tinggi
maka penggunaan surat berharga komersial ini sebagai sumber pembiayaan akan lebih murah
daripada menggunakan sumber pembiayaan dari pinjaman bank. Sehingga surat berharga ini dapat
dianggap alternatif sumber pembiayaan selain bank. Namun banyak perusahaan tetap mengambil
fasilitas kredit sebagai perlindungan atas surat berharga komersial yang diterbitkannya. Dalam
keadaan demikian, bank seringkali mengenakan biaya atas fasilitas kredit tersebut walaupun
kenyataannya dana kredit tersebut belum digunakan. Walaupun imbalan ini tampaknya suatu
keuntungan bagi bank namun apabila perusahaan tersebut menggunakan fasilitas kredit tersebut
guna membayar surat berharga komersialnya yang jatuh tempo maka seringkali perusahaan
tersebut akan sulit mengembalikan kredit yang diambilnya.
Terdapat dua cara penerbitan surat berharga yaitu:

- Penerbitan secara langsung kepada investor jangka panjang seperti lembaga keuangan, atau
Penerbitan langsung ini biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan yang memiliki
kebutuhan tetap atas pinjaman dalam jumlah besar yang memilih melakukan penerbitan langsung
yang lebih ekonomis dibandingkan menggunakan pialang investasi. Di Amerika perusahaan yang
melakukan penerbitan surat berharga komersial secara langsung ini dapat menghemat 3 basis poin (
1 basis poin = 1/10000%) setahunnya. Di luar Amerika imbalan jasa pialang investasi ini lebih murah.

- Penerbitan secara tidak langsung yaitu dijual kepada pialang dan pialang tersebutlah yang
memperdagangkannya di pasar uang.
Bursa perdagangan surat berharga komersial ini melibatkan perusahaan-perusahaan pialang
yang besar dan anak perusahaan bank di mana banyak di antaranya juga merupakan pialang pada
pasar keuangan Amerika (US Treasury Securities)

3. Klasifikasi Efek
Efek dapat dikalsifikasikan atas 2 jenis yaitu efek bersifat hutang dan efek bersifat ekuitas.
- Efek bersifat hutang
Efek bersifat hutang ini dapat disebut sebagai surat hutang, obligasi atau surat berharga
komersial tergantung dari tenggang waktu jatuh tempo pembayarannya ataupun ciri-ciri lain.
Pemegang efek bersifat hutang ini secara khusus berhak atas pembayaran pokok hutang beserta
bunganya beserta hak-hak lainnya sesuai dengan yang diperjanjikan dalam persyaratan penerbitan
surat hutang seperti misalnya hak untuk memperoleh informasi tertentu.
Efek bersifat hutang ini biasanya diterbitkan dengan jangka waktu jatuh tempo yang tetap
dan hanya dapat diuangkan pada saat tanggal jatuh tempo efek. Efek ini dapat disertai jaminan
ataupun tanpa disertai jaminan, dan apabila tanpa disertai jaminan maka dapat diperjanjikan dalam
penerbitan efek bahwa pemegang efek adalah memiliki peringkat yang tertinggi dibandingkan
peringkat pemberi hutang tanpa jaminan lainnya dalam hal terjadinya kepailitan.

Obligasi perusahaan adalah surat hutang dari perusahaan perdagangan atau industri yang memiliki
jangka waktu jatuh tempo yang lama biasanya paling sedikit 10 tahun.

Surat berharga komersialatau biasa juga disebut commercial paper merupakan bentuk sederhana
dari efek bersifat hutang yang biasanya berupa cek dengan tanggal jatuh tempo pembayaran tidak
melebihi 270 hari dan termasuk golongan instrumen yang likuid.

Obligasi pemerintah biasanya merupakan surat hutang jangka menengah dan jangka panjang yang
diterbitkan oleh pemerintah suatu negara dan bunganya lebih rendah daripada obligasi perusahaan
dan digunakan sebagai sumber pembiayaan bagi pemerintahan. Obligasi pemerintah Amerika
disebut treasuries, yang di Indonesia dikenal dengan nama Surat Utang Negara (SUN)oleh karena
likuiditasnya dan rendahnya tingkat risiko. Instrumen ini juga digunakan sebagai alat untuk
mengendalikan suplai uang dalam operasi pasar oleh Bank Sentral di luar Amerika.
Obligasi pemerintah daerah dikenal di Amerika dengan nama municipal bonds yaitu surat hutang
yang diterbitkan oleh negara bagian, provinsi, wilayah, daerah ataupun unit pemerintahan lainnya
selain daripada obligasi negara.

Obligasi supranasional yang merupakan surat hutang dari suatu organisasi internasional seperti
Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund), bank pembangunan
regional (seperti misalnya Asian Development Bank) dan lembaga lainnya.

- Efek bersifat ekuitas

Efek bersifat ekuitas ini adalah saham dari suatu perusahaan (yang biasanya merupakan
saham biasa namun termasuk juga saham preferen). Pemegang efek bersifat ekuitas ini merupakan
pemegang saham. Tidak seperti pada surat hutang yang mensyaratkan adanya pembayaran bunga
secara teratur kepada si pemegang efek, pada efek bersifat ekuitas ini si pemegang efek tidak
berhak atas pembayaran apapun. Apabila terjadi kepailitan maka nilai sahamnya hanya berupa sisa
harta perseroan setelah dikurangi pembayaran hutang (apabila ada) terhadap seluruh kreditur
perseroan. Pemegang saham juga berhak atas keuntungan perusahaan dan kenaikan harga saham di
mana pemegang efek bersifat hutang hanya berhak atas bunga dan pembayaran kembali pokok
hutang, namun semua ini kembali tergantung pada kemapuan manajemen perusahaan dalam
mengelola perseroan. Pemegang efek bersifat hutang hanya memiliki hak suara hanya dalam hal
kepailitan perseroan sedangkan pemegang efek bersifat ekuitas ini memiliki suatu hak secara pro
rata atas kendali perseroan di mana pemegang saham mayoritas biasanya dapat memimpin dan
mengendalikan perseroan.

- Efek gabungan

Efek gabungan ini menggabungkan beberapa karakteristik yang ada baik pada surat hutang dan
ekuitas.

Saham preferen adalah suatu bentuk efek yang berada di antara ekuitas dan surat hutang.
Pemegang saham preferen ini memiliki hak preferensi atas saham dalam pembagian laba, dan
apabila sipenerbit dilikuidasi maka pemegang saham preferen ini memiliki hak tuntutan pertama
atas modal.

Efek konversi adalah saham konversi atau obligasi konversi yang dapat dikonversi menjadi saham
biasa pada perseroan. Pemegang obligasi bisa memilih (opsi), apakah obligasinya mau ditukarkan
menjadi saham atau tidak pada tanggal yang sudah ditentukan. Pada obligasi wajib konversi maka
konversi tersebut wajib untuk dilaksanakan atas permintaan penerbit. Pemegang obligasi memiliki
waktu kurang lebih 1 bulan untuk melakukan konversi atau perusahaan akan melaksanakan konversi
dengan menggunakan nilai konversi yang ditetapkan oleh perusahaan yang mungkin saja lebih
rendah dari nilai saham hasil konversi.

4. Saham Biasa dan Saham Preferen

Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti
pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham
akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan
serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan.
Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam
mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil saham
yang dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang
dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan.

Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak
pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga
memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi
sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan
pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.
Pemegang saham biasa tentunya memiliki resiko yang lebih besar, namun mereka juga
dapat memperoleh pengembalian yang lebih tinggi pula dari investasi mereka. Diluar batasan yang
ada dalam anggaran dasar perusahaan, ada hak2 dasar tertentu yang dimiliki setiap pemegang
saham biasa. Hak2 tersebut adalah sebagai berikut :
- Memberikan suara dalam pemilihan direksi dan menentukan kebijakan tertentu suatu
perusahaan.
- Memelihara proporsi kepemilikan saham dalam perusahaan melalui pembelian saham
tambahan jika dan ketika saham tambahan tersebut diterbitkan. Hak tersebut adalah hak
memesan terlebih dahulu (preemptive right).

5. Karakteristik Saham Biasa dan Saham Preferen


- Saham Biasa
a. Memiliki karakteristik:
b. Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
c. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
d. Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

- Saham Preferen
a. Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
b. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa
dalam hal pembagian dividen dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode
sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham
biasa
c. Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang
saham dan organisasi penerbit terbentuk

Anda mungkin juga menyukai