Askep Ca Mamae
Askep Ca Mamae
Disusun oleh :
1. Pratiwi Setyaningrum P27220014086
2. Rossyana Yuni Kartika P27220014098
3. Tri Wahyuningsih P27220014110
10
ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI KANKER MAMMAE PADA NY.S DI
BANGSAL DAHLIA NOMOR 5 RSUD PANDANGARANG BOYOLALI
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Sabtu 24 Oktober 2015 pada jam 10.30 WIB di
bangsal Dahlia nomor 5 RSUD PandanArang Boyolali. Sumber data berasal dari pasien,
keluarga pasien dan catatan medis
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 57 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Status Pernikahan : Kawin
Alamat : Randukuning, Lampar Musuk, Boyolali
b. Penanggung Jawab (Keluarga)
Nama : Tn.K
Umur :55 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Kawin
Hubungan dengan klien : Suami
c. Catatan Medis
Tgl Masuk RS : 19 Oktober 2015
Diagnose medis : kanker mammae
Dokter bedah :dr. Arifin Sp.B
Jenis pembedahan : Mastektomi
Nama anestesi : Lidokain
Tanggal operasi :22 Oktober 2015
2. Keluhan Utama :
Klien menyatakan nyeri di bagian luka post operasi / luka jahitan pada mammae
apalagi jika di pegang. Rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk. Dari hasil pengkajian rentan
11
nyeri 1-10 pasien mengatakan gejala skala nyeri 7. Nyeri sering kali timbul saat
beraktifitas atau di gunakan miring ke kanan
3. Riwayat Penyakit :
e. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan pada mamae kanan terdapat benjolan sebesar bola bekel
yang terasa nyeri jika digerakkan. Awalnya benjolan hanya kecil karena semakin
membesar pasien membawanya ke dr.Imron , dari dr.Imron diberi obat asam
mefenamat 3x1 tablet, dan amoxcilin 3x 1 tablet. Karena tidak sembuh pasien
datang ke poli bedah RSUD PandangArang Boyolali pada tanggal 19 Oktober 2015,
setelah di lakukan pemeriksaan pasien di diagnosa kanker mamae dextra, TTV
pasien saat diperiksa TD 130/80 mmHg, S: 36,4OC, N: 80x/mnt, RR : 18x/mnt. dari
poli bedah pasien di sarankan untuk rawat inap, pasien memilih ruang dahlia.
Pasien menjalani operasi (mastektomi) tanggal 22 Oktober 2015 ± pukul 10.15
WIB dan dibawa menuju bangsal pukul 11.30. Pasien mendapatkan Regional
Anestesi (RA) pada bagian mamae dextra. Terdapat luka post operasi tertutup kasa
steril berukuran 14 x 5 cm (banyaknya jahitan belum terkaji, karena luka masih
baru).
Pasien mengeluhkan nyeri pada luka operasi, pasien tampak meringis
kesakitan, nyeri bertambah bila saat bergerak atau bergeser, skala nyeri 7 nyeri
seperti di tusuk, pasien tampak keringat dingin, pada pemeriksaan dada didapatkan
data tampak adanya luka operasi, terdapat drinase, pasien juga mengatakan tidurnya
juga terganggu karena nyerinya. Pasien mendapatkan terapi cefotaxim 3x500mg
secaraiv, infus RL 20tpm, ketorolak 2x 30 mg,
12
g. Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
seperti pasien. Dan dalam keluarga pasien tidak ada yangmenderita penyakit
menurun seperti diabetes melitus, hipertensi, pasien juga mengatakan dalam
keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular, seperti HIV/AIDS dan
TBC.
13
sering terbangun di malam hari karena nyerinya.
5. Pemerikasaan Fisik :
a. Keadaan Umum :
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign : TD = 110/70 mmHg
Nadi = 90 x/m
Respirasi : 20x/m
Suhu : 36,8°C
b. Kepala :
Bentuk : mesochepal normal tidak ada keluhan
Kulit : bersih tidak ada lesi
Rambut : bersih
Muka : simetris
Mata : simetris, conjunctiva : merah muda, sclera : tidak anemis
Hidung : normal tidak ada secret
Mulut : normal, gigi : bersih, bibir : mukosa bibir lembab
e. Dada : bentuk normoches, terdapat luka post operasi di mamae kanan, terdapat
luka post operasi tertutup kasa steril berukuran 14x5 cm, tidak ada tanda tanda
pembengkakan. Kassa terlihat bersih tidak ada cairan yang merembes
1. Paru
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Sonor kanan kiri
- Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan
2. Jantung
- Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
14
- Palpasi : tidak teraba ictus cordis
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : reguler tidak ada suara tambahan
g. Genetalia :
- Wanita: bersih
i. Ekstremitas :
- Atas : Terpasang infuse di tangan kiri
- Bawah :Tidak ada kelainan
6. Pemeriksaan Penunjang
Tgl Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
26/4/1 WBC 12.0 4.8 – 10.8
3 RBC 4.41 3.7 – 6.5
HGB 12 12 – 17
HCT 37.3 47 – 75
MCV 84.6 80 – 99
MCH 27.2 27 – 31
MCHC 32.2 33.37
PLT 267 150 – 450
RDW 40.0 35 – 47
PDW 9.2 9 – 13
MPV 7.9 7.2 – 11.1
P-LCR 12.0 15 – 25
7. Terapi Medis :
15
Cairan IV : RL 20 tpm
Obat Parenteral : cefotaxim 2x 500 mg
Ketorolac 2x 30 mg
B. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
1. DS:
P: Pasien mengatakan nyeri Nyeri akut Insisi bedah
pada luka operasi
Q: Rasa nyeri seperti tertusuk
tusuk
R: nyeri pada mamae kanan
S : Skala nyeri 7
T: nyeri akan bertambah jika
untuk bergerak
DO:
·Pasien tampak meringis
kesakitan
·Pasien terlihat berkeringat dingin
·Pada abdomen tampak luka
operasi
16
3 DS : pasien mengatakan pada luka Resiko infeksi Terbukanya
jahitananya terasa gatal pintu masuk
DO: mikroorganisme
terdapat luka post op pada mamae
dextra
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
1. Nyeri akut b.d Insisi bedah
2. Gangguan pola tidur b.d gangguan rasa nyaman nyeri
3. Resiko infeksi b.d Terbukanya pintu masuk mikroorganisme
D. INTERVENSI
DX Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
I Setelah dilakukan tindakn 1. Observasi keluhan Nyeri insisi bermakna
keperawatan tindakan nyeri,perhatikan pada paska operasi
2x24 jam, diharapkan lokasi,intensitas (skala awal,diperberat oleh
nyeri dapat berkurang dan 0-10)dan faktor pergerakan, dan juga
teratasi dengan kriteria: pemberat. batuk,
Skala nyeri berkurang
menjadi 0-2 2. Monitor vital sign. Respon autonemik
Pasien terlihat rileks meliputi perubahan pada
Melaporkan Nyeri tekanan darah,nadi dan
hilang/terkontrol pernafasan yang
berhubugan dengan
keluhan penghilang nyeri
17
luka(pembetukan rasa control dan
heatoma)atau inflamasi kemampuan koping.
mengeringnya tepi
luka.
18
adanya peningkatan fisiologis
perasaan sejahtera dan
segar
3. Instruksikan tindakan Membantu menginduksi
relaksasi tidur
III Setelah dilakukan tindakan 1.Observasi tanda-tanda Dugaan adanya infeksi
keperawatan selama 2x24 vital.Perhatikan
jam tidak terjadi infeksi demam, dan menggigil
ditandai dengan: 2.Cuci tangan setiap Menurunkan resiko
Tidak sebelum maupun penyebaran bakteri
terdapat(tanda tanda sesudah tindakan
infeksi)bengkak, keperawatan dan
panas,kemerahan perawatan luka aseptic
TTV
o TD : 120/70 mmHg 3. Inspeksi kondisi luka, Memberikan deteksi dini
o N: 80x/mnt insisi bedah dan akan terjadinya proses
o RR: 20x/mnt balutan. Catat infeksi dan pengawasan
o T: 36,50 C karakteristik drainase penyembuhan.
luka/drain
19
sesuai indikasi jumlah organisme yang
telah adapada infeksi
sebelumnya
E. IMPLEMENTASI
Tgl/jam Dx Implementasi respon ttd
20
-Ketorolac 1x30 mg terhadap obat yang
- Cefotaxim 1 x 500mg diberikan
DS : pasien
mengatakan bersedia
di injeksi
21
mengatakan nyaman
bila posisi tidurnya
semipowler
22
T: 36,00 C
DS : -
F. EVALUASI
Tgl/jam DX EVALUASI TTD
I S:
P: Pasien mengatakan masih nyeri pada luka operasi
Q: Rasa nyeri seperti tertusuk tusuk
R: nyeri pada mamae kanangftrg
S : Skala nyeri 4
T: nyeri akan bertambah jika untuk bergerak
23
O:
Wajah pasien meringis menahan nyeri
TTV:
TD :130/80 mmHg
N :88x/mnt
RR :22/ mnt
T: 36,00 C
A:
Masalah nyeri teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi:
1.Selidiki keluhan nyeri,perhatikan lokasi,intensitas
(skala 0-10)dan faktor pemberat.
2. Pantau vital sign.
3. Berikan posisi yang nyaman untuk pasien
4. Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera saat
mulai.
5. Berikan analgesic sesuai indikasi
II S:
Pasien mengatakan sudah bisa tidur di malam hari
O:
Pasien masih terlihat mengantuk
Kantung mata pasien terlihat menebal
A:
Masalah gangguan pola tidur teratasi sebagian
P:
24
Lanjutkan intervensi
1. Tentukan kebiasaan tidur Tentukan kebiasaan tidur
pasien biasanya dan perubahan yang terjadi pada tidur
pasien
2. Berikan tempat tidur yang nyaman
3. Instruksikan tindakan relaksasi.
III S:
pasien mengatakan pada luka terasa nyeri
O:
Terdapat luka post op pada mamaedextra
A:
Masalah resti infeksi teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1. Awasi tanda-tanda vital.Perhatikan demam,menggigil
2. Lakukan pencucian tangan yang baik dan perawatan
luka aseptic
3. Pertahankan perawatan luka aseptic,pertahankan
balutan kering.
4. Berikan antibiotik sesuai indikasi
25