Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERILAKU KESEHATAN MASYARAKAT


TEORI THOUHG AND FEELING, TEORI THE ECOLOGY MODEL OF
HEALTH BEHAVIOR, DAN TEORI S-O-R
Dosen Pengampu : H.M. Abi Muhlisin., M.Kep.

Disusun Oleh:

SABRINA AFIFAH R ( J210170005) HAFIDH SAHRUL N ( J210170039)

M ABDUL G ( J210170009) ANNISA HASHIFAH ( J210170041)

M AGUS NUGRAHA (J210170019) SHINTA S (J210170045)

BUNGA AYU D R (J210170021) NABILA PUTRI (J210170054)

FERA O A P (J210170025) SITI KHOTIMAH (J210170064)

TOTTI KURNIA S J ( J210170030) SIDIQ BIMA FATKUR R (J210170070)

NADIA AGNES I ( J210170034) ALFIN DWI C ( J210170072)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2019 / 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas mengenai “Teori
Perilaku Kesehatan Masyarakat”. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar kita dapat memperoleh
suatu ilmu yang berguna dalam bidang studi keperawatan dan dengan adanya makalah ini di
harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para
pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan hambatan,
akan tetapi berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen
pembimbing (H.M. Abi Muhlisin., M.Kep.) tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Penulis menyadari walaupun sudah berusaha dengan kemampuan yang maksimal,
mencurahkan segala pikiran dan kemampuan yang dimiliki, makalah ini masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, baik dari segi bahasa, pengolahan maupun dalam
penyusunan.Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya dapat
membangun demi tercapainya suatu kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.

Surakarta, 12 November 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perilaku,


lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. Diantara faktor – faktor tersebut
pengaruh perilaku terhadap status kesehatan , baik kesehatan individu maupunkelompok
sangatlah besar. Salah satu usaha yang sangat penting di dalam upaya merubah perilaku
adalah dengan melakukan kegiatan pendidikan kesehatan atau yang biasa dikenal dengan
penyuluhan. Sejauh mana kegiatan tersebut bisamerubah perilaku masyarakat akan sangat
dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang ikut berperan dan saling berkaitandalam proses
perubahan perilaku itu sendiri.

Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktifitas


organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manuasia pada hakekatnya adalah suatu
aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu perilaku manusia mempunyai bentangan
yang sangat luas mencakup berjalan, berbicara, berpakaian dan lain sebagainya. Bahkan
kegiatan internal seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia.

Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang


sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang
melakukannya. Berdasarkan sifatnya perilaku terbagi menjadi dua, yaitu perilaku
perilaku baik dan buruk.Tolak ukur perilaku yang baik dan buruk ini pun dinilai dari
norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Baik itu norma agama, hukum, kesopanan,
kesusialaan, dan norma-norma lainnya.

b. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui tentang teori perilaku kesehatan Though and Feeling (WHO)
2. Mahasiawa mengetahui tentang teori perilaku kesehatan The Ecology Model of
Health Behavior
3. Mahasiswa mengetahui teori perilaku kesehatan S-O-R

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. TEORI THOUGH AND FEELING (WHO)


A. Sejarah
Tim Kerja dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO (1984) menganalisis bahwa
yang menyebabkan seseorang itu berperilaku menentu adalah karena adanya 4 alasan
pokok pemikiran dan perasaan ( though and feeling ), yakni dalam bentuk
pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaian seseorang terhadap objek
( dalam hal ini adalah obyek kesehatan )
a. Pengetahuan
Pengetahuan di peroleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.
Seseorang anak memperoleh pengalaman bahwa apa itu panas setelah
memperoleh pengalaman tangan dan kakinya terkena api. Seorang ibu akan
mengimunisasikan anaknya setelah melihat anak tetangganya kena penyakit
polio , karena anak tetangganya tersebut belum pernah di imunisasi polio.
b. Kepercayaan
Kepercayaan sering di peroleh dari orang tua , kakek , nenek. Seseorang
menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian
terlebih dahulu . misalnya wanita hamil tidak boleh makan telur.
c. Sikap
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek.

B. Gambaran Teori Dan Penjelasan


WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku tertentu adalah:
1) Pemikiran Dan Perasaan (Thought And Feeling)
yaitu dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaian
seseorang terhadapobjek (objek kesehatan).
- Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain.
- Kepercayaan sering atau orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang menerima
kepercayaan berdasarkan keyakinan dan tannpa adanya pembuktian terlebih
dahulu.
- Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap
sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau pun dari orang lain yang paling
dekat.Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi oranglain atau
objek lain. Sikap positif terhadap tindakan-tindakan kesehatan tidak selalu
terwujud didalam suatu tindakan tergantung pada situasi saatitu, sikap akan

5
diikuti oleh tindakan mengacu kepada pengalaman oranglain, sikap diikuti
atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasar pada banyak atau sedikitnya
pengalaman seseorang.
2) Tokoh penting sebagai Panutan. Apabila seseorang itu penting untuknya,maka
apa yang ia katakan atau perbuat cenderung untuk dicontoh.
3) Sumber-sumber daya (resources), mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga dan
sebagainya.
4) Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan penggunaan sumber-sumber didalam
suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup (way of life), yang pada
umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama
dan selalu berubah, baik lambat ataupun cepat sesuaidengan peradapan umat
manusia Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa
setiaporang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga
membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraan.
Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:
- Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhanumum akan
pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi
kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan
integritas structural, serta pemeliharaandan peningkatan integritas fungsional.
- Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke
dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang
meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan disetiap periode dalam
daur hidup.
- Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan daristruktur normal
dan integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa
persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturanuntuk mengontrol
perluasan dan mengurangi dampaknya.

C. Contoh Pengaplikasian di Kesehatan


Seorang ibu setelah melahirkan tidak mau menyusui anaknya, karena dia
punya keyakinan kalau payudaranya akan hilang keindahannya jika menyusui.
Cara mengatasinya : Penkes pentingnya asi untuk bayi.

6
2. TEORI THE ECOLOGY MODEL OF HEALTH BEHAVIOR
A. Sejarah

B. Gambaran Teori Dan Penjelasan


Teori perubahan perilaku The Ecology Model of Health Behavior yang dikemukakan
Lohrmann et al (2008) menekankan pada perubahan perilaku yang dipengaruhi oleh
situasi lingkungan sekitar. Pendekatan perubahan perilaku digunakan pada pendekatan
perubahan perilaku yang pesan perubahan perilaku di bawa oleh anak didik untuk
merubah perilaku orang tua maupun masyarakat. Informasi/ pesan yang diterima di dalam
meja studi diharapkan dapat diterima oleh orang tua maupun masyarakat. Informasi/
pesan menjadi keyakinan dan persepsi sebuah kebenaran sehingga terjadi perubahan
perilaku pada orang tua atau masyarakat. Perilaku seseorang atau masyarakat ditentukan
oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat
yang bersangkutan. Selain itu, ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku petugas
kesehatan terhadap kesehatan akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.
Perubahan perilaku ditentukan oleh konsep risiko. Penentu respon individu untuk
mengubah perilaku adalah tingkat beratnya risiko atau penyakit. Secara umum, bila
seseorang mengetahui ada risiko terhadap kesehatan maka secara sadar orang tersebut
akan menghindari risiko. Perilaku kesehatan diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance), yaitu usaha seseorang untuk
memelihara kesehatan agar tidak sakit dan usaha penyembuhan jika sedang sakit.
2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan (health seeking
behavior), yaitu perilaku yang menyangkut upaya atau tindakan seseorang saat sakit
dan atau kecelakaan untuk berusaha mulai dari self treatment sampai mencari
pengobatan ke luar negeri.
3. Perilaku kesehatan lingkungan, yaitu cara seseorang merespon lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun sosial budaya, sehingga lingkungan tersebut tidak
mempengaruhi kesehatannya.

7
KUNCI KONSEP & DEFINISI DARI HEALTH BELIEF MODEL

KONSEP DEFINISI

Merasa Rentan
Kepercayaan seseorang mengenai kesempatan untuk
(Perceived susceptibility) mengkondisikan sesuatu

Merasa Berat
Kepercayaan seseorang tentang bagaimana seriusnya
(Perceived severity) suatu kondisi dan bagaimana akibat dari kondisi itu

Kepercayaan seseorang tentang kemanjuran/


Merasakan Manfaat
keampuhan dari nasehat, untuk mengurangi resiko
(Perceived benefits) atau dampak yang serius

Merasakan Rintangan
Kepercayaan seseorang tentang kenyataan & harga
(Perceived barriers) kejiwaan dari tindakan menasehati

Pedoman Tindakan
Strategi-strategi untuk memacu “keadaan siap”
(Cues to action) seseorang

Keampuhan diri sendiri


Kepercayaan seseorang terhadap kemampuan- nya
(Self-efficacy) untuk mengambil tindakan

C. Contoh Pengaplikasian Di Kesehatan

8
Orang yang merokok merasa resah, dia tahu bahaya merokok tapi merasa bukan laki-
laki kalau tidak merokok (dissonance). Akhirnya dia memutuskan kalau kejantanan
seseorang bukan hanya dari merokok, tapi dari banyak hal.Akhirnya dia memutuskan
berhenti merokok (consonance).

3. TEORI STIMULUS-ORGANISME-RESPON (S-O-R)


A. Sejarah

B. Gambaran Teori Dan Penjelasan


Hosland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada
hakikatnya adalah sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut
menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari:
1. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak.
Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak
efektif mempengaruhi perhatian individu, dan berhenti di sini. Tetapi bila stimulus
diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut
efektif.
2. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia
mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.
3. Setelah itu organisme mengolah stimu;lus tersebut sehingga terjadi kesediaan
untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap).
4. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka
stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan
perilaku).
Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila
stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula.
Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan
harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini faktor
“reinforcement” memegang peranan penting.

Proses perubahan perilaku berdasarkan Teori S-O-R ini dapat digambarkan


sebagai berikut:

9
Sebuah teori baru dapat dikatan berhasil apa bila teori itu dapat membaca
keaadan, dan keadaan itu dapat dirubahnya, semua itu baru bisa diwujudkan tentu dengan
adanya strategi, setidaknya dari teori teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response) ini
terdapat 5 manfaat yang dapat kita petik, berdasarkan beberpa tahapan yaitu:
1) Perhatian
Pada tahap ini diaharapkan, pesan yang disampaikan oleh komunikator secara
terus-menerus bisa membuat komunikan tampa sadar meperlajari pesan tersebut.
2) Ketertarikan
Ketika komunikan sudah memberikan perhatian terhadap pesan yang diterimanya
maka komunikasi akan berlangsung.
3) Keinginan
Ditahap ini diharapkan, komunikan yang sudah memiliki ketertarikan terhadap
pesan, memiliki keinginan untuk memutuskan melaksanakan pesan yang didapatnya.
4) Keputusan
Dalam tahap ini komunikan, akan membuat keputusan terhadap pesan yang
diterimanya untuk melaksanakan pesan tersebut atau menolak. misalanya keinginan
untuk memakai produk yang iklannya disiarkan di televisi atau tidak.
5) Tindakan
Setelah komunikan mengolahnya dan menerima pesanyanya, maka terjadilah
kesediaan untuk mengubah sikap.

10
C. Contoh Pengaplikasian Di Kesehatan
Teori S-O-R dalam Penyadaran Gaya Hidup Sehat Masyarakat yang Tinggal di
Sekitar Aliran Sungai

Teori S-O-R dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti bisnis, politik dan
bidang lain yang mengandung tujuan tentang bagaimana mengubah sikap seseorang
atau sekelompok orang, termasuk bidang penyuluhan lingkungan. Masih banyaknya
masyarakat yang belum menyadari tentang pentingnya hidup sehat  menyebabkan
kondisi lingkungan terutama air sungai menjadi tercemar oleh limbah rumah tangga.
Kebiasaan-kebiasaan buruk masyarakat seperti membuang sampah ke sungai,
mencuci piring/pakaian dan mandi dilakukan ditempat yang sama adalah sikap yang
kurang baik bagi kesehatan. Masyarakat yang tinggal di sekitar hulu sungai
membuang kotoran serta limbah rumah tangga ke sungai, sementara air sungai
digunakan kembali oleh masyarakat yang tinggal di hilir sungai, adalah sesuatu yang
perlu diperbaiki. Pihak pemerintah maupun lembaga yang bergerak di bidang
lingkungan haruslah menjadikan masalah ini sebagai perhatian yang serius. Lembaga
maupun pemerintah perlu melakukan pendekatan-pendektan agar kegiatan persuasi
hanya berlangsung beberapa kali sehingga masyarakat dapat sadar hanya dengan
beberapa stimuli.
Jika kita menempatkan sebagai seorang komunikator lingkungan atau
pemerintah yang bergerak untuk memperbaiki kebiasaan buruk yang merusak
lingkungan maka teori S-O-R ini dapat digunakan sebagai cara untuk mengubah
prilaku tersebut. Seperti dijelaskan di awal bahwa inti dari teori ini adalah tentang
bagaimana mengubah sikap maka mari kita bedah tentang implementasi teri ini
dalam  penyadaran masyarakat akan kesehatan.
Dikatakan bahwa elemen atau unsure dari teri S-O-R adalah :
S= stimulus, dalam kasus ini rangsangannya adalah tentang bagaimana
menyadarkan masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai untuk lebih
memperhatikan kesehatan diri dan lingkungannya dengan cara tidak membuang
sampah dan limbah rumah tangga ke sungai. Gagasan inilah yang akan disampaikan
kepada masyrakat.
O=Organisme, organism atau komunikan berarti adalah masyarakat yang
tinggal di bantaran sungai. Jadi organism inilah yang akan kita rubah sikapnya,
mereka adalah komunikannya.
R=Respons, respons disini artinya efek yang kita harapkan atas stimulus yang
telah kita berikan, respons dalam hal ini berarti masyarakat mau menyadari dan
mengubah kebiasaan mereka yang mencemari lingkungan.
BAB III

11
PENUTUP

KESIMPULAN

12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai