Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas mengenai “Teori
Perilaku Kesehatan Masyarakat”. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar kita dapat memperoleh
suatu ilmu yang berguna dalam bidang studi keperawatan dan dengan adanya makalah ini di
harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para
pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan hambatan,
akan tetapi berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen
pembimbing (H.M. Abi Muhlisin., M.Kep.) tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Penulis menyadari walaupun sudah berusaha dengan kemampuan yang maksimal,
mencurahkan segala pikiran dan kemampuan yang dimiliki, makalah ini masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, baik dari segi bahasa, pengolahan maupun dalam
penyusunan.Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya dapat
membangun demi tercapainya suatu kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui tentang teori perilaku kesehatan Though and Feeling (WHO)
2. Mahasiawa mengetahui tentang teori perilaku kesehatan The Ecology Model of
Health Behavior
3. Mahasiswa mengetahui teori perilaku kesehatan S-O-R
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
diikuti oleh tindakan mengacu kepada pengalaman oranglain, sikap diikuti
atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasar pada banyak atau sedikitnya
pengalaman seseorang.
2) Tokoh penting sebagai Panutan. Apabila seseorang itu penting untuknya,maka
apa yang ia katakan atau perbuat cenderung untuk dicontoh.
3) Sumber-sumber daya (resources), mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga dan
sebagainya.
4) Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan penggunaan sumber-sumber didalam
suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup (way of life), yang pada
umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang lama
dan selalu berubah, baik lambat ataupun cepat sesuaidengan peradapan umat
manusia Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa
setiaporang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga
membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraan.
Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:
- Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhanumum akan
pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi
kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan
integritas structural, serta pemeliharaandan peningkatan integritas fungsional.
- Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke
dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang
meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan disetiap periode dalam
daur hidup.
- Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan daristruktur normal
dan integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa
persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturanuntuk mengontrol
perluasan dan mengurangi dampaknya.
6
2. TEORI THE ECOLOGY MODEL OF HEALTH BEHAVIOR
A. Sejarah
7
KUNCI KONSEP & DEFINISI DARI HEALTH BELIEF MODEL
KONSEP DEFINISI
Merasa Rentan
Kepercayaan seseorang mengenai kesempatan untuk
(Perceived susceptibility) mengkondisikan sesuatu
Merasa Berat
Kepercayaan seseorang tentang bagaimana seriusnya
(Perceived severity) suatu kondisi dan bagaimana akibat dari kondisi itu
Merasakan Rintangan
Kepercayaan seseorang tentang kenyataan & harga
(Perceived barriers) kejiwaan dari tindakan menasehati
Pedoman Tindakan
Strategi-strategi untuk memacu “keadaan siap”
(Cues to action) seseorang
8
Orang yang merokok merasa resah, dia tahu bahaya merokok tapi merasa bukan laki-
laki kalau tidak merokok (dissonance). Akhirnya dia memutuskan kalau kejantanan
seseorang bukan hanya dari merokok, tapi dari banyak hal.Akhirnya dia memutuskan
berhenti merokok (consonance).
9
Sebuah teori baru dapat dikatan berhasil apa bila teori itu dapat membaca
keaadan, dan keadaan itu dapat dirubahnya, semua itu baru bisa diwujudkan tentu dengan
adanya strategi, setidaknya dari teori teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response) ini
terdapat 5 manfaat yang dapat kita petik, berdasarkan beberpa tahapan yaitu:
1) Perhatian
Pada tahap ini diaharapkan, pesan yang disampaikan oleh komunikator secara
terus-menerus bisa membuat komunikan tampa sadar meperlajari pesan tersebut.
2) Ketertarikan
Ketika komunikan sudah memberikan perhatian terhadap pesan yang diterimanya
maka komunikasi akan berlangsung.
3) Keinginan
Ditahap ini diharapkan, komunikan yang sudah memiliki ketertarikan terhadap
pesan, memiliki keinginan untuk memutuskan melaksanakan pesan yang didapatnya.
4) Keputusan
Dalam tahap ini komunikan, akan membuat keputusan terhadap pesan yang
diterimanya untuk melaksanakan pesan tersebut atau menolak. misalanya keinginan
untuk memakai produk yang iklannya disiarkan di televisi atau tidak.
5) Tindakan
Setelah komunikan mengolahnya dan menerima pesanyanya, maka terjadilah
kesediaan untuk mengubah sikap.
10
C. Contoh Pengaplikasian Di Kesehatan
Teori S-O-R dalam Penyadaran Gaya Hidup Sehat Masyarakat yang Tinggal di
Sekitar Aliran Sungai
Teori S-O-R dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti bisnis, politik dan
bidang lain yang mengandung tujuan tentang bagaimana mengubah sikap seseorang
atau sekelompok orang, termasuk bidang penyuluhan lingkungan. Masih banyaknya
masyarakat yang belum menyadari tentang pentingnya hidup sehat menyebabkan
kondisi lingkungan terutama air sungai menjadi tercemar oleh limbah rumah tangga.
Kebiasaan-kebiasaan buruk masyarakat seperti membuang sampah ke sungai,
mencuci piring/pakaian dan mandi dilakukan ditempat yang sama adalah sikap yang
kurang baik bagi kesehatan. Masyarakat yang tinggal di sekitar hulu sungai
membuang kotoran serta limbah rumah tangga ke sungai, sementara air sungai
digunakan kembali oleh masyarakat yang tinggal di hilir sungai, adalah sesuatu yang
perlu diperbaiki. Pihak pemerintah maupun lembaga yang bergerak di bidang
lingkungan haruslah menjadikan masalah ini sebagai perhatian yang serius. Lembaga
maupun pemerintah perlu melakukan pendekatan-pendektan agar kegiatan persuasi
hanya berlangsung beberapa kali sehingga masyarakat dapat sadar hanya dengan
beberapa stimuli.
Jika kita menempatkan sebagai seorang komunikator lingkungan atau
pemerintah yang bergerak untuk memperbaiki kebiasaan buruk yang merusak
lingkungan maka teori S-O-R ini dapat digunakan sebagai cara untuk mengubah
prilaku tersebut. Seperti dijelaskan di awal bahwa inti dari teori ini adalah tentang
bagaimana mengubah sikap maka mari kita bedah tentang implementasi teri ini
dalam penyadaran masyarakat akan kesehatan.
Dikatakan bahwa elemen atau unsure dari teri S-O-R adalah :
S= stimulus, dalam kasus ini rangsangannya adalah tentang bagaimana
menyadarkan masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai untuk lebih
memperhatikan kesehatan diri dan lingkungannya dengan cara tidak membuang
sampah dan limbah rumah tangga ke sungai. Gagasan inilah yang akan disampaikan
kepada masyrakat.
O=Organisme, organism atau komunikan berarti adalah masyarakat yang
tinggal di bantaran sungai. Jadi organism inilah yang akan kita rubah sikapnya,
mereka adalah komunikannya.
R=Respons, respons disini artinya efek yang kita harapkan atas stimulus yang
telah kita berikan, respons dalam hal ini berarti masyarakat mau menyadari dan
mengubah kebiasaan mereka yang mencemari lingkungan.
BAB III
11
PENUTUP
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13