Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM BIOLOGI/MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN


TEKNIK LABORATORIUM, PREPARAT BASAH, DAN ISOLASI MIKROBA

Oleh :

Kelompok 3

Nama :

Alfira Junita

NIM :

082001900003

Asisten :

1. Mayumi Suryani Martha Sihotang


2. Tasya Terry Putriaisyah Hendrotomo

Indira Paramitha

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS ARSITEKTUR LANSKAP DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Teknik
Laboratorium Biologi Mikrobiologi Lingkungan dan Preparat Basah”. Penulisan
laporan ini merupakan salah satu syarat tugas yang harus dipenuhi dalam mata
kuliah Mikrobiologi di Universitas Trisakti. Selanjutnya saya mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Astri yang telah memberikan arahan dan bimbingan
kepada saya setiap dalam penyusunan laporan penelitian ini. Demikian laporan
penelitian yang telah saya buat.
Terlepas dari semua itu, saya sebagai mahasiswi yang masih dalam proses
pembelajaran, menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
praktik penelitian, teknis penulisan maupun materi, susunan kalimat maupun tata
bahasanya, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Akhir kata saya
berharap laporan ini dapat berguna atau dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Jakarta, 18 Maret 2020

Alfira junita
(082001900003)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL.............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang..............................................................................


1   
1.2 Tujuan........................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 3

2.1. Tinjauan Pustaka.......................................................................... 3

2.2 Alat dan Bahan ............................................................................ 5

2.3 Cara Kerja..................................................................................... 8

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 14

3.1 Hasil Pengamatan......................................................................... 14


3.2 Pembahasan.................................................................................. 20

BAB IV SIMPULAN ...................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 2.2.1 Alat dan Bahan Teknik Laboratorium.....................................5

Tabel 2.2.2 Alat dan Bahan Preparat Basah..............................................7

Tabel 2.2.3 Alat dan Bahan Isolasi Mikroba.............................................7

Tabel 2.3.1 Cara Kerja Teknik Laboratorium...........................................8

Tabel 2.3.2 Cara Kerja Preparat Basah....................................................11

Tabel 2.3.3 Cara Kerja Isolasi Mikroba...................................................13

Tabel 3.1.1 Hasil Pengamatan Teknik Laboratorium.................................11

Tabel 3.1.2 Hasil Pengamatan Preparat Basah..........................................12

Tabel 3.1.2 Hasil Pengamatan Isolasi Mikroba.........................................12


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam melakukan kegiatan yang berada di dalam laboratorium


sebelumnya diharuskan mengenal dan mengerti apa saja fungsi dan kegunaan dari
alat-alat laboratorium. Setiap alat yang digunakan memiliki fungsi yang berbeda-
beda, dan juga ada yang harus memperlakukannya secara hati-hati. Maka dari itu
kita perlu mempelajari tentang teknik laboratorium.

Teknik Laboratorium digunakan untuk menghindari hal – hal yang tidak


diinginkan dalam proses penelitian di dalam laboratorium. Teknik laboratorium
yang digunakan dalam praktikum laboratorium mikrobiologi pada alat sterilisasi,
penggunaan mikroskop, inkubasi dan isolasi mikroba.

Mikroba merupakan organime berukuran mikro uniseluler. Mikroba


bedasarkan klasifikasi terdiri dari virus, bakteri, fungi, serta alga (Fitoplanton).
Dengan menggunakan struktur tubuh dan enzim mikroba dapat dimanfaatkan
manusia untuk pengobatan maupun pembuatan makanan seperti tempe oncom,
juga ragi.
Pertumbuhan mikroorganisme didalam suatu media buatan dipengaruhi
oleh beberapa faktor fisik dan faktor kimia. Faktor fisik meliputi pH dan
temperatur, sedangkan faktor kimia meliputi nutrisi yang terkandung dalam media
pertumbuhannya. (Lestari. 2016). Nutrient agar adalah medium yang
diklasifikasikan sebagai medium sintetik terstruktur dan medium umum yang
dapat digunakan untuk mengkultivasi berbagai jenis bakteri dengan warna dari
medium ini adalah kuning keemasan dan cenderung jernih, memiliki pH 7.20
hingga 7.60 dan konsistensi yang cenderung padat.. (Evilgenius. 2016).
1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum mikrobiologi ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan mempelajari fungsi dan cara penggunaan alat-alat


laboratorium
2. Untuk mengetahui karakteristik dari mikroba yang terdapat di dalam
tempe, oncom, ragi, melalui percobaan preparat basah,
3. Untuk mengetahui macam-macam prosedur dalam sterilisasi alat-alat
praktikum
4. Untuk mengetahui teknik-teknik laboratorium yang dilakukan selama
penelitian.
5. Untuk membuktikan bahwa mikroba dapat ditemukan disemua
tempat/tempat umum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Teknik Laboratorium


Teknik Laboratorium penting digunakan untuk menghindari terjadi
kesalahan dalam prosedur pemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat
laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi
dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat
diminimalisir sedikit mungkin, hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian
yang baik dan benar, data – data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian
seseorang. Pengenalan teknik laboratorium juga penting dilakukan guna untuk
keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian.
Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan,
sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi. Kebersihan dan
kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium.
Teknik laboratorium yang digunakan dalam praktikum laboratorium
mikrobiologi pada alat sterilisasi, penggunaan mikroskop, inkubasi dan isolasi
mikroba.
Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam
hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang
terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau
proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. (Adji, Dhirgo, dkk. 2007 dalam Yudianti, dkk. 2015).
Metode sterilisasi ada dua yaitu strilisi panas basah dan panas kering.
Sterilisasi panas kering dapat dilakukan dengan oven (udara panas) dan
pembakaran. Sterilisasi panas lembab dapat dilakukan dengan penggunaan
autoklaf (uap bertekanan) dan penggunaan uap langsung (tindalisasi/ sterilisasi
fraksi). (Ratri. 2009)
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil
agar tampak jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung.
Lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan
lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler (Puji. 2013).
Mikroskop mutlak dimiliki dalam praktikum mikrobiologi, berdasarkan
model pencahayaannya mikroskop dibagi menjadi tiga, yaitu mikroskop medan
terang (brighfield), gelap (darkfield), kontras face (phase contrast), dan pendar
flour. Mikroskop yang digunakan dalam praktikum ini adalam mikroskop medan
terang (Rinanti dan Moerdjoko. 2018). Mikroskop ini terletak pada lensa khusus
yang hanya bisa menampilkan efek terang, sehingga saat benda yang diamati
bergerak, benda tersebut akan langsung terlihat gelap (Salamadian. 2017).

2.1.2 Inkubasi dan Isolasi Mikroba

Inkubasi atau fermentasi adalah proses memanfaatkan kemampuan mikroba


untuk mengasilkan metabolit primer dan metabolit sekunder dalam suatu
lingkungan yang dikendalikan. Sulistyarsi, Pujiati, dan Ardhi. 2016).
Pertumbuhan mikroorganisme didalam suatu media buatan dipengaruhi
oleh beberapa faktor fisik dan faktor kimia. Faktor fisik meliputi pH dan
temperatur, sedangkan faktor kimia meliputi nutrisi yang terkandung dalam media
pertumbuhannya. (Lestari. 2016).
Nutrient agar adalah medium yang diklasifikasikan sebagai medium
sintetik terstruktur dan medium umum yang dapat digunakan untuk mengkultivasi
berbagai jenis bakteri dengan warna dari medium ini adalah kuning keemasan dan
cenderung jernih, memiliki pH 7.20 hingga 7.60 dan konsistensi yang cenderung
padat.. (Evilgenius. 2016)
Fungsi utama dari medium NA adalah sebagai medium kultivasi dan
enumerasi bakteri. Namun, dengan tambahan beberapa bahan seperti amilum
(pati), serum, dan darah, medium nutrient agar juga dapat digunakan sebagai
medium pengayaan dan selektif bagi mikroorganisme tertentu serta bermanfaat
dalam uji serologi dan biokimia untuk mengidentifikasi bakteri (Evilgenius.
2016).
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat dan Bahan Teknik Laboratorium
Alat dan bahan yang digunakan pada teknik laboratorium adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.2.1 Alat dan Bahan Teknik Laboratorium
No. Alat Ukuran Jumlah Bahan Konsentrasi Jumlah
1. Autoclave - 1 - - -
2. Oven - 1 - - -
3. Inkubator - 1 - - -
4. Mikroskop - 1 - - -
5. Cawan Petri - 1 - - -
6. Pipet Tetes - 1 - - -
Kawat Ose
7. - 1 - - -
Ujung Bulat
Kawat Ose
8. - 1 - - -
Ujung Lurus
9. Bunsen - 1 - - -
10. Penjepit Kayu - 1 - - -
11. Kaca Preparat - 1 - - -
Penutup Kaca
12. - 1 - - -
Preparat
13. Gelas ukur - 1 - - -

No. Alat Ukuran Jumlah Bahan Konsentrasi Jumlah


Batang
14. - 1 - - -
pengaduk
15. Lux meter - 1 - - -
16. Erlenmeyer - 1 - - -
17. Labu ukur - 1 - - -
18. Pipet ukur - 1 - - -
Testpen/
19. - 1 - - -
thermometer
20. Mortar dan alu - 1 - - -
21. Ph meter - 1 - - -
22. Tabung filtrasi - 1 - - -
23. Plankton net - 1 - - -

2.2.2 Alat dan Bahan Preparat Basah

Alat dan bahan yang digunakan pada preparat basah adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.2.2 Alat dan Bahan Preparat Basah
No. Nama Alat Ukuran Jumlah Nama Bahan Konsentrasi Jumlah
1. Penjepit Kayu - 1 Tempe - -
2. Mikroskop - 1 Oncom - -
3. Kaca Preparat - 1 Ragi Tapai - -
4. Cover Glass - 1 Aquades - -
5. Silet - 1 - - -
6. Bunsen Burner - 1 - - -
7. Pipet Tetes - 1 - - -
8. Jarum ose - 1 - - -
9. Korek Api - 1 - - -

2.2.3 Alat dan Bahan Isolasi Mikroba


Alat dan bahan yang digunakan pada Isolasi Mikroba adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.2.3 Alat dan Bahan Isolasi Mikroba
No Nama
Nama Alat Ukuran Jumlah Konsentrasi Jumlah
. Bahan
Mikroba yg
1. Cawan Petri - 1 ada di toilet - -
pria
2. Inkubator - 1 NA Padat - -
3. Timer - 1 Ragi Tapai - -
4. Spidol - 1 Aquades - -

2.3 Cara Kerja


2.3.1 Cara Kerja Teknik Laboratorium
Cara kerja yg dilakukan pada teknik laboratorium adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.3.1 Teknik Laboratorium
No. Cara Kerja Gambar
1. Mikroskop:
1. Taruh preparat pada meja mikroskop.
2. Jepit kaca preparat diantara penjepit
mikroskop
3. Amati objek dengan mengatur
perbesaran lensa objektif dan kondensor
hingga objek mikroba terlihat jelas dan
focus

2. Autoclave :
1. Hubungkan autoclave dengan summer
listrik lalu tekan tombol On/Off
2. Masukkan air ke dalam autoclave
sampai air menutupi batas
3. Masukkan alat dan bahan.
4. Tutup autoclave dengan rapat lalu
kencangkan baut pengaman agar tidak
ada uap yang keluar dari autoclave.
5. Nyalakan autoclave, kemudian atur
waktu dan suhu
No. Cara Kerja Gambar
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi,
maka tunggu tekanan dalam
kompartemen turun hingga sama
dengan tekanan udara di lingkungan.

3. Incubator :
1. Hubungkan kabel power ke stop kontak
2. Putar tombol power kea rah kiri( lampu
power hijau menyala)
3. Atur suhu dalam incubator dengan
menekan tombol set hingga mencapai
suhu yg di inginkan
4. Sambil menekan tombol set, putarlah
tomboh disebelah kanan atas tombol set
hingga mencapai suhu yang di inginkan
5. Setelah suhu yang di inginkan seleai
diatur, lepaskan tombol set.
6. Incubator akan menyesuaikan settinga
suhu secara otomatis setelah beberapa
menit .
4. Oven:
1. Hubungkan oven dengan sumber listrik,
2. Masukkan alat yang ingin disterilkan,
atur dengan rapih lalu tutup pitu dengan
rapat
3. Hidupkan alat dengan menekan tombol
ON,lampu akan menyala(merah dan
kuning )
4. Atur temperature dan suhu.
5. Bila waktu yang diatur telah selesai,
pengatur waktu secara otomatis
No. Cara Kerja Gambar
kembali ke not.
6. biarkan dinginn, lalu keluarkan bahan
dan alat yang disterilkan/ dikeringkan

No. Cara Kerja Gambar


5. Kawat Ose:
1. Kawat ose disterilkan diatas api selama 5-6
detik.
2. Diamkan selama beberapa detik agar tidak
terlalu panas
3. Kawat ose disentuhkan pada bagian
mikroba kemudian menggosokkan pada
kaca preparat untuk diamati
4. Kawat ose disterilkan kembali diatas api
selama 5-6 detik.

6. Kaca Preparat:
1. Bersihkan kaca preparat
2. Letakkan objek yang akan dilihat
di bawah mikroskop
3. Tutup dengan cover glass

7. Spirtus :
1. Menyalakan spirtus dengan korek api
2. Menstrilkan alat alat dengan api sampai
pijar

8 Kaca penutup:

1. Letakkan kaca penutup diatas kaca preparat.


2.3.2 Cara kerja Preparat Basah
Cara kerja yg dilakukan pada percobaan Preparat Basah adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.3.2 Cara Kerja Preparat Basah
No. Cara Kerja Gambar

Sipakan alat (Bunsen, penjepit kayu , cawan


1. petri, kawat ose, kaca preparat, dan cover
glass) dan bahan (tempe, oncom, ragi)

Sterilisasikan kawat ose dengan


2. memanaskannya menggunakan spiritus hingga
kawat ose berwarna merah pijar

Sterilisasikan kaca preparat dengan


3. memanaskannya sebentar menggunakan
Spiritus.

Sterilisasikan kaca preparat dengan


4. memanaskannya sebentar menggunakan
Spiritus.

No. Cara Kerja Gambar

Ambil sampel menggunakan jarum ose bulat/


5.
cutter dan letakkan diatas kaca preparat
No. Cara Kerja Gambar

6. Beri satu tetes aquadest pada kaca preparat

7. Taruh cover glass diatas preparat

Ambil kaca preparat dan letakkan di meja


mikroskop. Atur tempatnya agar sesuai lalu
8.
jepit menggunakan penjepit mikroskop. Amati
dan catat hasil yang diamati.

2.3.3 Cara Kerja Isolasi Mikroba


Cara kerja yg dilakukan pada percobaan Isolasi Mikroba adalah
sebagai berikut:

Tabel 2.3.3 Cara Kerja Isolasi Mikroba


No. Cara Kerja Gambar

Siapkan cawan petri dan letakkan cawan


1. petri di tempat yang sudah ditentukan
selama 10 menit. Untuk kelompok kami,
lokasi berada di toilet pria gedung K lantai
8

2. Masukkan cawan petri ke dalam inkubator


sesuai dengan suhu yang sudah di tentukan
ke dalam 2x24 jam.

Setelah 48 jam keluarkan dari incubator,


3. lalu amati pertumbuhan yang terjadi pada
mikroba, dan tulis hasil dari pengamatan
tersebut.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


3.1.1 Hasil Pengamatan Teknik Laboratorium

Tabel 3.1.1 Hasil Pengamatan Teknik Laboratorium


No. Keterangan Hasil Pengamatan
1. Nama: mikroskop
Fungsi : untuk melihat dan mengamati
No. Keterangan Hasil Pengamatan
benda-benda yang berukuran
sangat kecil yang tidak mampu
dilihat secara kasat mata
Bagian bagian mikroskop:
1. Revolver : memutar mengganti lensa
objektif dengan perbesaran 5x, 10x,
40x, 100x
2. Meja Preparat : meletakan preparat
3. Penjepit Preparat
4. Kondensor : mengumpulkan cahaya
5. Makrometer : Memfokuskan benda ke
lensa objektif
6. Mikromater : menggeser meja preparat
7. Lengan Mikroskop : mengatur posisi
mikroskop agar nyaman pada
pengeliatan
Nama: Oven
Fungsi: Oven merupakan alat sterilisasi
dengan menggunakan uap panas kering,
2. protein mikroba akan mengalami dehidrasi
hingga terjadi kekeringan, selanjutnya
teroksidasi oleh oksigen di udara sehingga
menyebabkan matinya mikroba.

Nama: incubator
Fungsi : Inkubator merupakan alat untuk
3.
mengingkubasi mikroba yang telah
terisolasi pada cawan petri pada kondisi
tertentu. Biasanya pada suhu 37oC

4.
Nama : Autoclave
Fungsi : Alat mensteriliasikan media
dengan cara sterilisasi basah. Air akan
No. Keterangan Hasil Pengamatan
menguap sehingga menghasilkan panas
yang akan menetralisir mikroba yang
terdapat pada alat yang ingin
dinetralisirkan.

Pelaratan yang biasanya laboratorium


memiliki fungsi tersendiri yaitu
1. Kaca preparat : Meletakan sampel
2. Penjepit : menjepit kaca preparat untuk
dinetralisir
3. Cover glass : Menutup sampel pada
5. kaca preparat
4. Kawat Ose : Untuk mengambil dan
menyebarkan sampel pada kaca
preparat
5. Bunsen : Peralatan untuk sterilisasi
6. Pipet : untuk mengambil sampel cairan
7. Cawan Petri : Sebagai wadah sampel

3.1.2 Hasil Pengamatan Preparat Basah

Tabel 3.1.2 Hasil Pengamatan Preparat Basah


No
Keterangan Hasil Pengamatan
.

Jenis : Oncom
Nama Mikroba : Fungi
1.
Bentuk/hifa : Bersekat
Perbesaran : 100 kali

Neuspora Sitophila
2. Jenis : Tempe
No
Keterangan Hasil Pengamatan
.

Nama Mikroba : Fungi


Bentuk/hifa : Tidak bersekat banyak inti
Perbesaran : 100 kali

Rhizopus Oryzae
(Sumber kelompok 5)

Jenis : Ragi
Nama Mikroba : Bakteri & Fungi
3. Bentuk/hifa : Bersekat dan bercabang
Perbesaran : 100 kali

Saccharomyces Cerevisiae
( Sumber kelompok 12)

3.1.3 Hasil Pengamatan Isolasi Mikroba

Tabel 3.1.3 Hasil Pengamatan Isolasi Mikroba


No
Keterangan Hasil Pengamatan
.

Jenis : Mixkultur
Lokasi : Toilet Cewek Lantai 8
1.
Sumber : Kelompok 1

2.
Jenis : Mixkultur
Lokasi : Basement
No
Keterangan Hasil Pengamatan
.
Sumber : Kelompok 2

Jenis : Mixkultur
Lokasi : Toilet Cowok Lantai 8
3.
Sumber : Kelompok 3

Jenis : Mixkultur
4. Lokasi : Ruang Asisten
Sumber : Kelompok 4

Jenis : Mixkultur
Lokasi : Depan lift lantai 6
5.
Sumber : Kelompok 5

No
Keterangan Hasil Pengamatan
.

Jenis : Mixkultur
6. Lokasi : Taman lantai 9
Sumber : Kelompok 1

Jenis : Mixkultur
Lokasi : kantin lantai 5
7.
Sumber : Kelompok 7
No
Keterangan Hasil Pengamatan
.

Jenis : Mixkultur
Lokasi : air suling
8.
Sumber : Kelompok 8

Jenis : Mixkultur
Lokasi : lift k
9.
Sumber : Kelompok 9

Jenis : Multikultur
Lokasi : depan bank mandiri
10.
Sumber : Kelompok 10

No
Keterangan Hasil Pengamatan
.

Jenis : Mixkultur
Lokasi : BNI depan FALTL
11.
Sumber : Kelompok 11

12.
Jenis : Mixkultur
Lokasi : Depan Green Counter
Sumber : Kelompok 12
No
Keterangan Hasil Pengamatan
.

3.2 Pembahasan

Secara garis besar praktikum laboratorium pada hari Rabu, 11 Maret 2020
mempelajari tentang teknik laboratorium, pembuatan preparat basah, dan isolasi
mikroba . Teknik laboratorium dipelajari untuk menghindari hal yang tidak
diinginkan sesuai dengan prosedur yang ada, pembuatan preparat basah untuk
mengetahui karakteristik mikroba yang diinginkan dan isolas mikroba digunakan
untuk memisahkan mikroba yang ingin diteliti dengan medium nutrisi agar.

3.2.1 Teknik Laboratoriun


Sterilisasi panas dibagi menjadi dua yaitu, lembab (Autoclave) dan kering
(Oven). Prinsip kerja dari Autoclae adalah menaikan suhu dengan memanfaatkan
tekanan, suhu akan memanaskan heater yang tersendam air, kemudian
menghasilkan uap yang akan menetralisir alat – alat dalam wadah. Kemudian
prinsip kerja Oven adalah dengan memanfaatkan uap panas kering, yang akan
masuk ke dalam alumunium sehingga protein mikroba akan mengalami dehidrasi,
selanjutnya teroksidasi oleh oksigen di udara sehingga menyebabkan matinya
mikroba.
Mkroskop pada praktikum ini menggunakan mikroskop medan terang
dengan prinsip kerja cahaya akan dibiaskan pada preparat mengenai lensa objektif
kemudian akan diteruskan ke lensa okuler, preparat akan ditetesi air telebih
dahulu untuk mempermudah penggeliatan mikroba
Peralatan – peralatan pada praktikum adalah, kaca preparat untuk meletakan
sampel yang akan diamati, Penjepit untuk menjepit kaca preparat untuk
dinetralisir, cover glass untuk menutup sampel pada kaca preparat, kawat ose
untuk mengambil dan menyebarkan sampel pada kaca preparat, bunsen
merupakan peralatan untuk sterilisasi, pipet untuk mengambil sampel cairan, dan
cawan petri sebagai wadah sampel

3.2.2 Preparat Basah

Pada perbesaran 100 kali terlihat cabang dipinggir mikroba dan berwarna
jingga dan terdapat pada oncom, berdasarkan identifikasi tersebut mikroba ini
adalah Neuspora sitophila jenis fungi (Ascomycota)
Kemudian pada pengamatan tempe, terlihat mikroba dengan hifa tidak
bersekat dan terdapat spora yang bertebaran, dari hasil pengamatan tersebut
mikroba ini termasuk jenis fungi (Zygomycota) dengan nama Rhizopus Oryzae
pada perbesaran 100 kali.
Pengamatan ragi dengan perbesaran 100 kali terlihat mikroba berbentuk
bulat kecil bersekat dan becabang, bedasarkan hal tersebut mikroba ini termasuk
fungi (Ascomycota) dengan nama Saccharomyces Cerevisae.

3.2.3 Isolasi Mikroba

Bakteri yang terisolasi pada medium nutrisi agar di dalam cawan petri,
nutrisi tersebut dapat membantu pertumbuhan bakteri secara kimiawi karena
mengandung amilum. Apabila bakteri berkologi dan terdapat lebih dari satu
warna pada isolasi mikroba disebut dengan multikultur, kemudian jika hanya
ssatu warna berkoloni disebut dengan monokultur.
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok 3, bakteri tersebut berwarna
kuning dan berkoloni banyak berjenis monokultur. Bakteri ini didapatkan pada
siang hari di toilet pria lantai 8. Kemudian data gambar dari 12 kelompok
menunjukan bakteri dalam toilet pria paling banyak dan mixkultur , hal ini
disebabkan kondisi lingkungan yang kurang bersih dan lembab sehingga
banyak terdapat bakteri didalamnya.

BAB IV
SIMPULAN

Dari percobaan Teknik Laboratorium, Isolasi Mikroba, dan Preparat Basah


dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam melakukan praktikum mikrobiologi, sterilisasi pada alat adalah hal
yang saangat penting karena mikroba dapat diteliti di dalam kondisi yang
steril.
2. Kontaminasi terjadi karena tidak sterilnya alat dan bahan yang digunakan.
Atau tidak tertibnya seorang praktikan dalam melakukan kegaiatan
praktikum/penelitian
3. Pengenalan teknik laboratorium berfungsi agar saat praktikum tidak terjadi
kesalahan dalam pemakaian alat
4. Preparat basah membuktikan bahwa mikroba terdapat pada bahan makanan
yang melalui masa fermentasi dan dapat membiakkan bakteri jika makanan
tersebut sudah melewati batas konsumsi.
5. Dalam percobaan isolasi mikroba membuktikan bahwa di setiap sudut tempat
terdapat bakteri.

DAFTAR PUSTAKA

Rinanti, Astrid dan Moerdjoko, Sintorini. 2018. Penunjuk Praktikum


Biologi/Mikrobiologi Linggkungan. Jakarta : Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknilogi Lingkungan Universitas
Trisakti.
Iswadi, dkk. 2014. Identifikasi Jenis Bakteri Udara Di Ruangan Bersistem Hvac
(Heating Ventilation And Air Conditioning). ISBN: 978-602-70648-0-5.
Prosiding Seminar Nasional Biotik.
Puji, Rizki. 2013. Macam - Macam Alat Optik. Diakses pada
https://www.softilmu.com/2013/12/alat-alat-optik.html pada tanggal 9
September 2019 jam 12.00 WIB.
Ratri Cahyani, Vita. 2009. Pengaruh Beberapa Metode Sterilisasi Tanah Terhadap
Status Hara, Populasi Mikrobiota, Potensi Infeksi Mikorisa Dan
Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Ilmiah Ilmu Tanah dan Agroklimatologi. Vol
6 No 1. Surabaya.
Evilgenius. 2016. Medium Nutrient Agar – Komposisi, Kegunaan dan Cara
Membuatnya. Diakses di https://mikrobio.net/mikrobiologi/medium-
nutrient-agar.html. Pada tanggal 10 September 2019 pada jam 19.07 WIB
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai