Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIKUM IV

BOTANI TUMBUHAN TINGGI


(AKKC 235)

SUB CLASSIS DILLENIIDAE

DOSEN PENGASUH
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si

ASISTEN DOSEN
Heri Setiono
Pransiska Eka Yuniarti T

OLEH :
Maedy Ripani
(A1C212007)
KELOMPOK IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
OKTOBER
2013
PRAKTIKUM IV

Topik : Sub Classis Dilleniidae


Tujuan : Mengetahui ciri-ciri morfologi dan aspek botani beberapa
tumbuhan yang termasuk dalam sub classis Dilleniidae
Hari / tanggal : Senin / 7 Oktober 2013
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat-Alat :
1. Baki
2. Alat tulis
3. Lup
4. Cutter
B. Bahan-Bahan :
Tumbuhan dengan organ lengkap (akar, batang, daun, bunga, buah dan
biji) :
1. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
2. Coklat (Theobroma cacao L.)
3. Randu/ Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn. Var indica Bakh.)
4. Pepaya (Carica papaya L.)
5. Tanjung (Mimusops elengi L.)

II. CARA KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum.
2. Mengamati dan mencatat sifat-sifat (karakteristik) serta ciri-ciri dari
specimen yang meliputi:
a. Perawakan tumbuhan
b. Perioditasnya (umur)
c. Sifat-sifat akar
d. Sifat-sifat batang
e. Sifat-sifat daun
f. Sifat-sifat bunga
g. Sifat-sifat buah
h. Sifat-sifat lain
3. Menggambar hasil pengamatan:
a. Tumbuhan lengkap atau cabang lengkap
b. Bagian-bagian dari tumbuhan (daun, bunga dan buah)
c. Irisan melintang atau membujur bunga
d. Irisan melintang atau membujur buah
4. Menentukan aspek botani atau nilai ekonomis dari setiap spesimen yang
diamati.
5. Melakukan pendeterminasian terhadap setiap specimen yang diamati.

III. TEORI DASAR


Tumbuhan yang termasuk sub classis Dillenidae mempunyai
ginaesium sinkarpus, kecuali pada ordo Dilleniales yang apokarpus. Stamen
masak secara sentrifugal dengan pollen yang binukleat kecuali pada famili
Cruciferae yang trinukleat. Ovula unitegmik atau biregmik dengan
endosperm yang “crassinucellate”. Kebanyakan yang termasuk anggota sub
classis Dilleniidae merupakan tumbuhan berkayu.
Pollen yang mewakili sub classis Dilleniidae diketemukan berupa fosil
dari sekitar 100 juta tahun yang lalu pada awal periode Kretaseus bawah. Sub
classis Dilleniidae terdiri dari 13 ordo, 78 famili dan sekitar 25.000 species.
Suku Dilleniaceae berupa pohon, perdu atau liana. Biasanya
mengandung falvonol mirisetin (yang jarang pada Magnoliidae), bertanin,
biasanya dengan asam ellagat dan proantosianin, tanpa sel-sel minyak atsiri
dan kebanyakan tanpa alkaloid. Daun tunggal, tersebar, jarang berhadapan,
stipula tak ada atau seperti sayap menempel pada petiolus. Bunga tunggal
atau dalam simosa atau rasemus, kuning atau putih, biseksual, sepal 5,
imbrikatus, persisten, petal 5, imbrikatus, cepat jatuh, stamen banyak.
Ginaesium dengan ovarium superus, beberapa sampai banyak karpel, ruang
banyak, ovul 1 atau lebih tiap karpel. Buah baka atau folikulus, biji dengan
endosperm.
Beberapa famili dari sub classis dilleniidae diantaranya :
a. Dilleniaceae
Habitus berupa pohon, perdu, liana, korolanya cepat luruh, dan termasuk
apokarp. Contoh Dillenia phillipinensis (sempur).
b. Theaceae
Tumbuhan ini berkayu dan berdaun tunggal, letak daun tersebar, dan
biseksualis. Contoh Thea sinensis.
c. Malvaceae
Habitus beragam, dari pohon sampai herba. Tumbuhan ini memiliki stamen
yang banyak dan tersusun dalam stamina column. Contohnya adalah Hibiscus
rosasinensis (kembang sepatu).
d. Passifloraceae
Habitus herba sampai perdu, memiliki sulur, kaliks dan petal berjumlah lima,
dan memiliki androgynophore. Contohnya adalah Passiflora quadringularis
(markisa)
e. Caricaceae
Habitus berupa pohon berkayu lunak, daun tunggal atau majemuk, dan bunga
uniseksualis. Contoh tumbuhannya adalah Carica papaya.
f. Cucurbitaceae
Habitus berupa herba memanjat, bunga kelipatan 3, bunga tunggal dan
uniseksualis. Biasanya tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai sayuran,
contohnya Shecium edule (labu) dan Cucumis sativus (mentimun).
g. Brassicaceae
Habitus berupa herba, bunga majemuk racemosa, biseksualis, dauntunggal
atau majemuk dan letaknya tersebar. Kegunaannya sebagai sayuran, misalnya
Brassica sinensis (petsai) dan Rhapanus sativus (lobak)
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel ciri-ciri tumbuhan yang diamati

Nama Tumbuhan yang Diamati


No. Ciri-ciri
Kembang Sepatu Coklat Randu/Kapuk
1. Habitus Semak Pohon Pohon
2. Periodisitas Pirenial Pirenial Pirenial
3. Sifat akar Tunggang Tunggang Tunggang
4. Sifat-sifat batang:
Percabangan Simpodial Simpodial Monopodial
Arah tumbuh batang Tegak lurus Tegak lurus Tegak lurus
Bentuk batang Bulat Bulat Bulat
Memperlihatkan
Permukaan batang Kasar Kasar
bekas-bekas kerak
Alat lain-lain - - Duri
5. Sifat-sifat daun :
Tata letak daun Tersebar Tersebar Tersebar
Bagian daun Tidak lengkap Tidak lengkap Tidak lengkap

Bentuk daun Bulat telur memanjang Bulat

Pangkal daun Tumpul runcing Runcing


Ujung daun Meruncing runcing Meruncing
Tepi daun Beregerigi Rata Rata
Urat daun Menyirip Menyirip Menyirip
Tekstur daun Seperti kertas Seperti perkamen Seperti kertas
Warna daun Hijau Hijau tua Hijau
6. Sifat-sifat bunga :

Bagian bunga Lengkap Lengkap Tidak lengkap


Alat tambahan - - -
Buah berbelah
7. Sifat buah - Buah sejati/buni
dua
8. Sifat lain - - -
Nama Tumbuhan yang Diamati
No Ciri-ciri
Pepaya Tanjung
1. Habitus Herba berkayu Pohon
2. Periodisitas Pirenial Pirenial
3. Sifat akar Serabut Tunggang
4. Sifat-sifat batang:
Percabangan Monopodial Monopodial
Arah tumbuh batang Tegak lurus Tegak lurus
Bentuk batang Bulat Bulat
Memperlihat bekas-
Permukaan batang Kasar
bekas gugur daun
Alat lain-lain - -
5. Sifat-sifat daun :
Tata letak daun Tersebar Tersebar
Bagian daun Tidak lengkap Tidak lengkap
Bentuk daun Bulat Bulat telur
Pangkal daun Berlekuk Runcing
Ujung daun Runcing Runcing
Tepi daun Berbagi menjari Rata
Urat daun Menjari Menyirip
Tekstur daun Tipis lunak Seperti kertas
Warna daun Hijau Hijau
6. Sifat-sifat bunga :
Bagian bunga Tidak lengkap Lengkap
Alat tambahan - -
Buah sejati
7. Sifat buah Buah batu
tunggal/buni
8. Sifat lain - -
B. GAMBAR HASIL PENGAMATAN
1. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Keterangan :
1. Bunga
2. Daun
3. Batang
4. Akar

Menurut literatur:

Keterangan :
11
2 1. Bunga
2. Daun
3
4 3. Batang
4. Akar

Anonim.2013.a
1.1 Akar Tanaman kembang sepatu
Keterangan :
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Serabut akar
5. Ujung akar
Menurut literatur

Keterangan :
1 1. Leher akar
2. Cabang akar
2 3 3. Batang akar
4. Serabut akar
4
5. Ujung akar
5

Anonim.2013.b

1.2 batang tanaman kembang sepatu

Keterangan :
1. Buku batang
2. Ruas batang

Menurut literatur

Keterangan :
1. Buku batang
1 2. Ruas batang
2
3. Tangkai
3

Anonim.2013.c
1.3 Daun tanaman kembang sepatu
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Pertulangan daun
3. Ibu tulang daun
4. Tepi daun
5. Pangkal daun
6. Helaian daun
7. Tangkai daun
Menurut literatur

Keterangan :
1. Ujung daun
2 1
2. Pertulangan daun
3 3. Ibu tulang daun
5 4 4. Tepi daun
5. Pangkal daun
6
7 6. Helaian daun
7. Tangkai daun
Anonim.2013.d

1.4 Bunga kembang sepatu

Keterangan :
1. Kepala putik
2. Tangkai putik
3. Benang sari
4. Tangkai sari
5. Kelopak bunga
6. Tangkai bunga
7. Mahkota bunga
Menurut literatur :
Keterangan :
1. Kepala putik
2. Tangkai putik
3. Benang sari
4. Tangkai sari
5. Pendukung benang sari dan putik
6. Kelopak bunga
7. Tangkai bunga
Anonim.2013.e 8. Mahkota bunga

2. Coklat (Theobroma cacao L.)

2.1 Tampak keseluruhan

Keterangan :
1. Akar
2. Batang
3. Daun
4. Buah
Menurut Literatur

Keterangan :
1
1. Daun
2. Buah

2 3. Batang

Anonim.2013.f

2.2 Bunga Coklat (Theobroma cacao L.)

Keterangan :
1. Putik
2. Staminodia
3. Benang sari
4. Mahkota bunga
5. Kelopak
6. Tangkai bunga
Menurut literatur :

3 Keterangan :
1
1. Putik
2. Staminodia
2 4
3. Benang sari
4. Mahkota bunga
5. Kelopak
6. Tangkai bunga

5 6
Anonim.2013.g
2.3 Buah

Keterangan :
1. Tangkai
2. Biji
3. mesocarpium
4. Kulit buah (exocarpium)

Menurut literatur :

1 Keterangan :

2 1. Tangkai
3 2. Biji

4 3. mesocarpium
4. Kulit buah (exocarpium)

Anonim.2013.h
2.4 Daun

Keterangan :
1. Tepi daun
2. Ujung daun
3. Tulang daun
4. Tangkai daun
5. Pangkal daun

Menurut literatur :
Keterangan :
1 1. Tepi daun
2. Ujung daun
2
3. Tulang daun
5
4. Tangkai daun
5. Pangkal daun

4 3

Anonim.2013.i
2.5 Batang

Keterangan :
1. Percabangan
2. Buku batang
3. Ruas batang
Menurut literatur :

1 Keterangan :
1. Percabangan
2
2. Buku batang
3. Ruas batang
3

Anonim.2013.j
2.6 Akar

Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Ujung akar

Menurut literatur :

Keterangan :
1
1. Pangkal akar
2
2. Cabang akar
3. Batang akar

3 4. Ujung akar
4

Anonim.2013.k
3. Randu/ Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn. Var indica Bakh.)
3.1 Tampak keseluruhan
Keterangan :
1. Daun
2. Batang
3. Buah
4. Akar
5. Percabangan batang

Menurut Literatur

Keterangan :
1
1. Daun
2. Batang
3. Buah
4. Akar banir
2
3

Anonim.2013.l
3.2 Daun

Keterangan :
1. Anak daun
2. Tangkai anak Daun
3. Ibu tangkai daun

Menurut Literatur :

Keterangan :
1. Anak daun
1
2. Tangkai anak Daun
3. Ibu tangkai daun
2

Anonim.2013.m
3.3 Buah

Keterangan :
1. Tangkai buah
2. Kulit buah
3. Daging buah
Menurut literatur :

Keterangan :
1. Tangkai buah
1
2. Kulit buah
3. Daging buah

2 3

Anonim.2013.n
3.4 Bunga

Keterangan :
1. Benang sari
2. Mahkota bunga
3. Tangkai bunga
4. Dasar bunga

Menurut literatur :

1 Keterangan :
1. Benang sari
2. Mahkota bunga
3 3. Tangkai bunga
2
4. Dasar bunga
4

Anonim.2013.o
3.5 Batang

Keterangan :
1. Duri
2. Buku batang
3. Ruas batang

Menurut literatur :

Keterangan :

1 1. Duri
2. Buku batang
3. Ruas batang
2

Anonim.2013.p

3.6 Akar

Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar
Menurut literatur :

Keterangan :
1. Pangkal akar
1
2. Cabang akar
3. Ujung akar
2

Anonim.2013.q
4. Pepaya (Carica papaya L.)
4.1 Tampak keseluruhan

Keterangan :
1. Daun
2. Tangkai Daun
3. Batang
4. Buah

Menurut literatur :
Keterangan :
1 1. Daun
2. Tangkai Daun
2
3. Buah
3 4. Batang
4

Anonim.2013.r
4.2 Bunga

Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Putik
3. Bakal buah
4. Dasar bunga
5. Benang sari

Menurut literatur :

Keterangan :
1
1. Mahkota bunga
2 2. Putik

3 3. Bakal buah
4 4. Dasar bunga
5. Benang sari

Anonim.2013.s
4.3 Buah

Keterangan :
1. Anak daun
2. Tangkai anak Daun
3. Ibu tangkai daun

Menurut literatur

Keterangan :
1
1. Kulit buah
2 2. Biji

3 3. Tangkai
4. Daging buah

Anonim.2013.t

4.4 Daun

Keterangan :
1. Tangkai daun
2. Tulang daun
3. Ujung daun
4. Pangkal daun
Menurut literatur :

Keterangan :
4
1 1. Tangkai daun
2. Tulang daun
3. Ujung daun
4. Pangkal daun

2 3

Anonim.2013.u
4.5 Batang

Keterangan :
1. Bekas daun
2. Tangkai
3. Buku batang
4. Ruas batang

Menurut literatur

1 Keterangan :
1. Bekas daun
2
2. Tangkai
3 3. Buku batang
4. Ruas batang
4

Anonim.2013.v
4.6 Akar

Keterangan :
1. Pangkal akar
2. Batang akar
3. Ujung akar

Menurut literatur

1 Keterangan :
1. Pangkal akar
2
2. Batang akar
3 3. Ujung akar

Anonim.2013.w
5. Tanjung (Mimusops elengi L.)
5.1 Tampak keseluruhan

Keterangan :
1. Daun
2. Batang
3. Akar
4. Bunga
5. Buah
Menurut literatur :

Keterangan :
1 2
1. Daun
2. Buah
3. Cabang batang
4. Batang

Anonim.2013.x
5.2 Bagian-bagian dari Tanjung (Mimusops elengi L.) Keterangan :
1. Mahkota bunga
2. Kelopak
3. Pangkal daun
4. Tepi daun
5. Ujung daun
6. Tulang daun
7. Tangkai buah
8. Kulit buah
9. Kerak
10. Buku batang
11. Ruas batang
12. Pangkal akar
13. Cabang akar
14. Ujung akar
Menurut literatur :

Keterangan :
1 2
1. Mahkota bunga
2. Kelopak
7 3. Pangkal daun
4. Tepi daun
5. Ujung daun
3 8
6. Tulang daun
7. Tangkai buah
4 8. Kulit buah
9 9. Kerak
10. Buku batang
6 10 11. Ruas batang
5
12. Pangkal akar
12
13. Cabang akar
11 13 14. Ujung akar

14

Anonim.2013.y
V. ANALISIS DATA
1. Tanaman kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Klasifikasi Tanaman Hibiscus rosa-sinensis
Divisi : Spermatopyta
Sub Divisi : Magnoliophyta
Class : Dikotil
Ordo : Malvales
Familia : Malvacea
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
Tumbuhan kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tumbuhan
yang mempunyai perawakan tumbuhan (habitus) semak dengan
periodisitasnya adalah pirenial.
Akar pada tanaman kembang sepatu merupakan jenis akar tunggang
karena tanaman ini digolongkan sebagai tanaman dikotil. Akar tanaman ini
terdiri dari akar primer, akar sekunder, leher akar, bulu akar, cabang akar, dan
tudung akar.
Batang kembang sepatu ini memiliki percabangan dengan tipe
percabangan simpodial. Bentuk batang kembang sepatu bulat, dengan
permukaanya kasar. Memiliki kambium sehingga batangnya keras.
Daun kembang sepatu termasuk daun tunggal. Bangun daun ovalis dengan
tulang daun penninervis. Daun kembang sepatu berwarna hijau. Pangkal daun
(basis folii) adalah tumpul (acutus) sedangkan ujung daunnya (apex folii)
meruncing (obtusus). Tepi daun (margo folii) adalah bergerigi, dengan urat
daun yang menyirip. Tekstur permukaan daun adalah seperti kertas
(papyraceous). Bagian-bagian daun bunga kembang sepatu yang mudah
diamati adalah tangkai daun, ujung daun, tepi daun, pangkal daun, ibu tulang
daun pertulangan daunnya. Pada daun kembang sepatu merupakan daun tidak
lengkap dan dapat disebut juga daun bertangkai, karena hanya terdiri atas
tangkai dan helaian daun saja.
Bunga kembang sepatu termasuk bunga tunggal sempurna. Pada satu
tangkai hanya terdapat satu bunga dan pada bunga ini terdapat kelopak,
mahkota, benang sari, dan putik. Bunga kembang sepatu juga terdapat bagian-
bagian bunga lainnya seperti kelompok tambahan. Berdasarkan hasil
pengamatan, bunga ini memiliki mahkota bunga dengan tepi yang rata.Jumlah
mahkota bunganya ada 5 buah dan berwarna merah, dengan jumlah stamen
yang sangat banyak dan saling berlekatan dan berwana kuning.
Selain sebagai tanaman hias, tanaman ini juga bisa sebagai obat. Daun
Hibiscus rosa-sinensis berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat
batuk, dan obat sariawan.
Kunci determinasi :
1.b. Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan
benang sari dan (atau) putik. Tumbuh- tumbuhan berbunga
2
2.b. Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau
membelit (dengan batang, poros daun dan atau tangkai daun)
...................................................................................................................
3
3.b. Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapata dalam berkas
tersebut diatas
...................................................................................................................
4
4.b. Tumbuh-tumbuhan tidak meyerupai bangsa rumput. Daun
mempunyai tulang daun sejajar atau melengkung, tak berduri, dengan
pangkal berpelepah. Bunga–bunga merupakan bulir, terdapat diketiak
sekam
...................................................................................................................
6
6.b. Dengan daun yang jelas.............................................................................7
7.b. Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupai...............9
9.b. Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat atau membelit..................................10
10.b. Daun tidak tersusun demikian rapat menyerupai roset............................11
11.b. Tidak demikian ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jarring urat
daun dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang
serong ke atas...........................................................................................12
12.b. Tidak semua duduk daun dalam karangan atau tidak ada daun sama
sekali........................................................................................................13
13.b. Tumbuh-tumbuhan berbentukm lain........................................................14
14.a. Daun tersebar kadang-kadang berhadapan..............................................15
15.a. Daun tunggal, tetapi tidak berbagi menyirip rangkap sampai
bercangap menyirip rangkap..................................................................109
109.b. Tanaman daratan (atau tumbuh) di antara tanaman bakau....................119
119.b. Tanaman lain..........................................................................................120
120.b. Tanaman tanpa getah.............................................................................128
128.b. Daun lain, bukan rumput-rumputan yang merayap dan mudah berakar129
129.b. Tidak ada upih daun yang jelas, paling-paling pangkal daun sedikit
atau banyak mengelilingi batang...........................................................135
135.b. Daun tidak berbentuk kupu-kupu berlekuk dua....................................136
136.b. Susunan tulang daun menyirip atau menjari..........................................139
139.b. Tidak ada bekas berbentuk cincin yang melingkar pada cabang
............................................................................................................. 140
140.b. Kelopak tanpa kelenjar demikian..........................................................
142
142.b. Cabang tidak demikian...........................................................................143
143.a. Ujung ranting dan sisi bawah daun tertutup dengan sisik pipih yang
perang emas atau perak (korek atau pisau)............................................144
144.a. Daun dengan pangkal daun berbangun jantung dan bertulang
menjari............................................................................75.Malvaceae
Fam. 75. Malvaceae. – Bangsa Kapas
1.a. Bunga dengan kelopak tambahan.............................................................. 2
2.b. Tangkai putik sebanyak dua buah............................................................. 3
3.b. Tangkai putik pada ujungnya membelah menjadi lima cabang cukup
dalam atau dengan lima kepala putik yang menjauh satu terhadap
yang lain…………………………………………………..5. Hibiscus
1.b. Perdu atau semak ...................................................................................... 2
2.a. Tabung benang sari hanya di atas tengah dengan kepala sari................... 3
3.a. Daun mahkota tepinya rata...............................Hibiscus rosa-sinensisL.
2. Coklat (Theobroma cacao L.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Dillenidae
Ordo : Malvales
Familia : Sterculiaceae
Genus : Theobroma
Species : Theobroma cacao
L. (Sumber : Steenis.2003)
Tanaman coklat merupakan pohon yaitu tumbuhan yang tinggi
besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah. Bentuk
batangnya adalah bulat (teres). Tanaman coklat mempunyai batang yang
di bagian bawahnya lebih besar dan keujung semakin mengecil. Cara
percabangannya adalah simpodial. Tanaman coklat memiliki sistem akar
tunggang, yaitu akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.
Pada Theobroma cacao daunnya merupakan daun tunggal (
folium simplex) yaitu pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian
daun saja Bangun daunnya adalah memanjang(oblongus). Pada ujung (
apex folii) dan pangkal daunnya ( basis folii) berbentuk runcing ( acutus)
yaitu kedua tepi daunnya di kanan dan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit
menuju keatas dan pertemuaannya pada puncak daun membentuk suatu
sudut lancip. Tepi daunnya ( margo folii) berbentuk rata (integer).
Tanaman coklat merupakan tanaman berbunga tunggal (planta
uniflora), yaitu tanaman yang hanya menghasilkan satu bunga saja. Letak
bunganya adalah pada ujung batang (flos terminalis). Bunga pada
tanaman coklat memiliki kelamin dua (hermaproditus), yaitu bunga yang
padanya terdapat benang sari maupun putik. Bunga ini seringkali
dinamakan bunga lengkap, karena mempunyai hiasan bunga yang terdiri
atas kelopak (calyx) dan mahkota (corolla).
Buah pada tanaman coklat merupakan buah sungguh atau buah
sejati, yaitu buah yang terjadi dari bakal buah. Tanaman coklat
merupakan buah sejati tunggal, yaitu buah sejati yang terdiri dari satu
bunga dengan satu bakal buah saja. Tanaman coklat merupakan buah
sejati tunggal yang berdaging, yaitu dinding buahnya menjadi tebal
berdaging dan kulit buahnya tebal. Buah pada tanaman coklat termasuk
dalam buah buni (bacca), yaitu buah yang dindingnya mempunyai dua
lapisan, yang terdiri dari lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku
seperti kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak,, dan berair. Buah buni
dapat terjadi dari satu atau beberapa daun buah dengan satu atau
beberapa ruang. Bijinya berdaging dan berair. Bentuknya adalah bulat
telur. Biji pada tanaman coklat dibalut selaput putih yang tebal. Bijinya
berwarna coklat. Tumbuhan bijinya mempunyai lembaga dengan dua
daun lembaga.
Biji Kakao adalah bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat),
bubuk kakao adalah bahan dalam pembuatan kue, es krim, makanan
ringan, susu, dan lain-lain.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14a - 15a - 109b -
119b - 120b - 128b - 129b - 135b - 136b - 139b - 140b - 142b - 143b -
146b - 154b -155b – 156b – 162b – 163b – 167b – 169b – 171a – 172b –
173b – 174a – 175a.

3.Randu/ Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn. Var indica Bakh.)


Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Dillenidae
Ordo : Malvales
Familia : Bombacaceae
Genus : Ceiba
Species : Ceiba pentandra Gaertn. Var indica Bakh.
(Sumber : Steenis.2003)
Pohon kapuk (Ceiba pentandra Gaertn. Var indica Bakh.)
habitusnya pohon dengan perioditas pirenial dan akarnya berbentuk
tunggang. Tanaman ini sifat percabangannya adalah monopodial. Pada
tanaman waktu masih muda tumbuh duri tempel dengan ukuran yang
sedang yang berbentuk kerucut. Arah tumbuh batangnya tegak lurus.
Daun Ceiba pentandra Gaertn. Var indica Bakh. adalah daun
tak lengkap serta daunnya majemuk beranak tujuh. Daun menyirip
dengan pangkal yang runcing serta ujung yang meruncing. Tepi daun
yang rata, permukaan yang licin serta warna daun yang hijau.
Buahnya terdiri dari lima daun buah yang didalamnya ada biji
yang tersebar yang diselimuti rambuat buah yang putih. Apabila
buahnya sudah masak maka kulit luar dari buah tersebut akan membuka
dan rambut-rambut buah tersebut akan keluar yang mana apabila di tiup
oleh angina akan terbang karena rambut buahnya sangatlah ringan.
Tumbuhan randu merupakan salah satu tanaman yang
dimanfaatkan dibidang pengobatan antara lain: minyak dari biji untuk
obat kudis dan membantu pertumbuhan rambut. Infus daun digunakan
untuk batuk, radang selaput lendir pada hidung, suara serak, usus dan
uretritis. Daun muda diberikan untuk mengobati gonore. Kulit digunakan
sebagai obat untuk mengatasi muntah, diuretik, demam dan diare. Hal ini
juga diterapkan pada pengobatan luka dan jari bengkak. Infus dari kulit
kayu digunakan sebagai obat kumur. Rebusan bunga digunakan untuk
mengatasi sembelit. Buahnya mengandung nilai ekonomis yang tinggi
karena rambut buahnya dapat digunakan sebagai bahan dasar kasur,
bantal serta guling serta benang.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14a -
15a - 109b - 119b - 120b - 128b - 129b - 135b - 136b - 139b - 140b -
142b - 143a - 144b - 145a.
4. Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Dilleniidae
Ordo : Violales
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica papaya
L. (Sumber: Cronquist. 1981)
Dari hasil pengamatan, diketahui pepaya adalah salah satu herba
berkayu yang bertipe batang basah berukuran besar. Periodisitasnya
adalah pirenial atau menahun, yang dapat mencapai umur bertahun-tahun
belum juga mati. Arah tumbuh batangnya adalah tegak lurus, dan tipe
percabangannya monopodial. Batang papaya berbentuk bulat, permukaan
dari batang papaya kasar dan terdapat lubang-lubang akibat patahan
tangkai daun yang menempel. Akar papaya merupakan akar serabut(radix
advencita).
Tata letak daun pada tumbuan pepaya adalah tersebar, dengan
bagian daun yang tidak lengkap. Bentuk daun adalah bulat (orbicularis).
Pangkal daun (basis folii) adalah berlekuk (emarginatus) sedangkan
ujung daunnya (apex folii) runcing (acutus). Tepi daun (margo folii)
adalah berbagi menjari (palmatipartitus), dengan urat daun yang menjari.
Tekstur permukaan daun adalah tipis lunak. Warna daunnya adalah
kebanyakan hijau.
Dari hasil pengamatan, pepaya adalah monodioecious' (berumah
tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan,
betina, dan banci (hermafrodit). Bunga pepaya memiliki mahkota bunga
berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga
jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada
daerah sekitar pucuk. Pada bunga betina terdapat bagian- bagian putik,
benang sari, mahkota bunga dan kelopak bunga , bunga betina ini juga
merupakan bakal buah papaya. Sedangkan bunga jantan tidak dapat
menjadi buah. Bunga jantan berbentuk tabung ramping dengan panjang kira-
kira 2,5 cm. Corolla (mahkota bunga) terdiri dari lima helai dan berukuran
kecil-kecil. Stamen (benag sari) berjumlah sepuluh yang tersusun menjadi
dua lapis dan melekat pada leher tabung. Lapis sebelah dalam terdiri dari lima
benang sari yang melekat antara daun mahkota. Ovarium (bakal buah)
menglami rudimenter sehingga tidak akan menghasilkan buah.
Bunga betina berukuran agak besar dan memiliki bakal buah
yang berbentuk bulat sehingga akan menghasilkan buah yang berbentuk
bulat juga. Jenis bunga ini mempunyai lima buah pistillum (putik).
Adanya putik ini membentuk alur atau garis pada buah. Meskipun buah
berbentuk bulat, alur atau garis putik ini tampak memberi bekas juga.
Mahkota bunga terdiri dari lima helai daun mahkota yang melekat
dibagian dasar bunga. Bunga sempurna memiliki putik dengan bakal
buah dan benang sari.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, buah Pepaya
(Carica papaya) merupakan buah sejati tunggal berdaging yaitu buah
yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja, Buah Pepaya
terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan bijinya berselaput.
Dalam pengelompokkan selanjutnya, buah papaya dikelompokkan
sebagai buah buni, yaitu buah yang dindingnya mempunyai 2 lapisan,
ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit
(belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair yang seringkali
dapat dimakan.
Aspek botani pepaya :
 Buah masak selain untuk pencuci mulut juga sebagai pensuplai nutrisi/gizi
terutama vitamin A dan C. Buah pepaya masak yang mudah rusak perlu
diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya, dodol pepaya. Dalam
industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan
(pencampur) saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna dan kadar
vitamin.
 Dalam industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat
penyembuh sakit ginjal dan kandung kencing.
 Daunnya sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit
panas. Bahkan daun mudanya enak dilalap dan untuk menambah nafsu
makan,
 serta dapat menyembuhkan penyakit beri-beri dan untuk menyusun
ransum ayam.
 Batang buah muda dan daunnya mengandung getah putih yang berisikan
enzim
 pemecah protein yang disebut “papaine” sehingga dapat melunakan daging
untuk bahan kosmetik dan digunakan pada industri minuman (penjernih),
industry farmasi dan textil.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14a - 15a - 109b -
119b - 120a - 121b - 124b - 125a - 126a.

5. Tanjung (Mimusops elengi L.)


Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Dillenidae
Ordo : Ebenales
Familia : Sapotaceae
Genus : Mimusops
Species : Mimusops elengi
L. (Sumber : Steenis.2003)
Tumbuhan tanjung (Mimusops elengi L.) ialah tumbuhan yang
mempunyai habitus pohon dengan periodisitasnya adalah pirenial.
Bentuk daun adalah bulat telur (ovatus). Pangkal daun (basis folii) adalah
runcing (acutus) sedangkan ujung daunnya (apex folii) runcing (acutus).
Tepi daun (margo folii) adalah rata, dengan urat daun yang menyirip.
Tekstur permukaan daun adalah seperti kertas. Warna daunnya adalah
kebanyakan hijau. Bagian bunga pada tanjung lengkap dan sempurna.
Bunganya bersifat tunggal dengan wanginya yang khas, mahkota sama
panjang dengan kelopak, bunganya berwarna putih dengan bagian bunga
yang tidak lengkap. Sifat buahnya adalah buah batu, buah yang memiliki
kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kuli.
Sifat akar (radix) pada tumbuhan ini adalah tunggang. Sifat
percabangan monopodial Arah tumbuh batang adalah tegak lurus
(erectus) dengan bentuk batang yang bulat (teres). Permukaan batang
adalah kasar. Tata letak daun pada tumbuhan tanjung adalah tersebar,
dengan bagian daun yang tidak lengkap. Aspek botani tumbuhan tanjung
adalah dapat digunakan sebagai tanaman hias karena bunganya berbau
wangi.
Buahnya berwarna hijau kalau masih muda, kalau sudah masak
berwarna kuning kemerahan, bisa dimakan dengan rasa manis agak sepat.
Bunganya yang wangi mudah rontok dan dikumpulkan di pagi hari untuk
mengharumkan pakaian, ruangan atau untuk hiasan. Bunga ini, dan aneka
bagian tumbuhan lainnya, juga memiliki khasiat obat.
Kunci determinasi :
1b - 2b - 3b - 4b - 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14a - 15a - 109b -
119b - 120a - 121b - 124b - 125a – 126b – 127a.
VI. KESIMPULAN
1. Ciri-ciri morfologi dari tumbuhan yang termasuk ke dalam kelompok sub
classis dilleniidae, yaitu: berupa tumbuhan berkayu dengan kebanyakan
berakar tunggang, mempunyai ginaesium yang sinkarpus dan terkadang
ada yang apokarpus (pada Ordo Dilleniales). Stamen masak secara
sentrifugal dengan polen yang binukleat, Ovula unitegmik atau bitegmik
dengan endosperm yang “crassinucellate”.
2. Aspek botani tumbuhan cokelat (Theobroma cacao L.) diantaranya : Biji
Kakao adalah bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat), bubuk kakao
adalah bahan dalam pembuatan kue, es krim, makanan ringan, susu, dan lain-
lain.
3. Tumbuhan Pepaya (Carica papaya L.) memiliki aspek botani yaitu buah,
daun dan bunganya selain dapat dikonsumsi sebagai makanan, juga
berkhasita sebagai obat untuk beberapa penyakit.
4. Aspek botani Randu/ Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn. Var indica Bakh.)
diantaranya : beberapa bagiannya dimanfaatkan dibidang pengobatan
antara lain: minyak dari biji, infus daun , daun muda dan kulitnya
pohonnya. Buahnya mengandung nilai ekonomis yang tinggi karena
rambut buahnya dapat digunakan sebagai bahan dasar kasur, bantal serta
guling serta benang.
5. Tanaman kembang sepatu dan tanjung memiliki beberapa aspek botani,
diantaranya : Selain sebagai tanaman hias, Hibiscus rosa-sinensis juga bisa
sebagai obat. Daun Hibiscus rosa-sinensis berkhasiat sebagai obat demam
pada anak-anak, obat batuk, dan obat sariawan. Bunga tanjung dan aneka
bagian lainnya juga memiliki khasiat obat.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2013. Penuntun Praktikum Botani Tumbuhan Tinggi. Banjarmasin
: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNLAM.
Anonim.2013.a. http://www.botanic.jp/plants-aa/opuvul.htm. Diakses: 20 Oktober
2013.
Anonim.2013.b. www.classicnatureprints.com. Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.c. www.classicnatureprints.com.Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.d.http://carlasabandar.files.wordpress.com. Diakses: 20 Oktober
2013.
Anonim.2013.e.http://www.floridata.com/ref/w/images.jpg. Diakses: 20 Oktober
Anonim.2013.f. http://texasinvasives.org. Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.g.http://www.tamaraclark.com/images/eol/theobroma_cacao.png.co
m. Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.h. www.sith.itb.ac.id. Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.i. http://2.bp.blogspot.com. Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.j.http://farm7.staticflickr.com/6203/61036825_c5547571c9_m.jpg.
Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.k. http://id.etrustedtips.com. Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.l. http://fine-art-prints-store.com/images. Diakses: 20 Oktober.
Anonim.2013.m. http://pics.davesgarden.com/pics/2010/09/05/snasxs/6543c8.jpg.
Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.n.http://www.uq.edu.au/_School_Science_Lessons/55.5.GIF.
Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.o. ff.unair.ac.id. Diakses 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.p. asadancita.blogspot.com. Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.q. www.dreamstime.com. Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.r. http://botanical.com/botanical. Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.s.http://herbaria.plants.ox.ac.uk/vfh/image/imgs/716/500_.jpg.
Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.t.http://www.gutenberg.org. Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.u. www.nhm.ac.uk.com. Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.v. http://www.stjohnbeachguide.com. Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.w http://www.yucatanadventure.com. Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.x. http://supplykeongmas.blogspot.com. Diakses: 20 Oktober 2013.
Anonim.2013.y. http://www.fao.org/docrep/005/ac775e/ac775e03.htm. Diakses:
20 Oktober 2013.
Steenis, Van. 2003. Flora. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Tcitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai