Anda di halaman 1dari 15

Nama : Yuniar Widiantini

NIM : 061830500350
Kelas : 4AA
Mata Kuliah : Analisa Laporan Keuangan

1. Jelaskan tahap-tahap analisis laporan keuangan.


Jawab :
Tahap-tahap Analisis Laporan Keuangan :
Tahap-tahap Dalam Menganalisis Laporan Keuangan Fahmi(2011:3) ada 5
tahap dalam menganalisis Laporan keuangan yaitu :
A. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan bertujuan untuk
memiliki pemahaman terkait bidang usaha yang ditekuni perusahaan dan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan.
B. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan agar bisa
dapat memahami yang berkaitan dengan informasi trend dan kemajuan
industri. Contohnya seperti pendapatan per kapita, tingkat bunga, tingkat
inflasi dan pajak, tingkat bunga, manajemen, dan lainnya. Hal ini karena
faktor eksternal juga berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan
pada tahun berjalan. Sehingga untuk menganalisis keuangan perusahaan, kita
juga harus memperhatikan kondisi-kondisi yang terjadi.
C. Melakukan review terhadap data laporan keuangan maksudnya laporan
keuangannya menggambarkan informasi keuangan yang benar. Selain itu
pastikan juga laporan keuangan dibuat sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang berlaku.
D. Menganalisis laporan keuangan agar dapat mencari dan memberikan
pemecahan masalah terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan,
dengan analisis tahapan berikut ini :
A. Analisis Akuntansi
Dengan karakteristik sistem akuntansi yang telah dibahas sebelumnya,
langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan analisis laporan
keuangan adalah dengan melakukan analisis akuntansi.
Analisis akuntansi adalah proses mengevaluasi apakah pelaporan keuangan
yang dilakukan oleh perusahaan telah mencerminkan realitas ekonomi yang
sebenarnya atau tidak sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan).
Proses ini dilakukan dengan cara mempelajari transaksi yang terjadi,
kebijakan akuntansi yang digunakan, dan melakukan penyesuaian
(menghilangkan distorsi akuntansi) 3 laporan keuangan agar laporan tersebut
lebih mencerminkan realitas ekonomi 3 Distorsi akuntansi adalah perbedaan
antara informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dengan realitas ekonomi
yang sebenarnya.
B. Analisis Keuangan
Pada tahap berikutnya, setelah laporan keuangan ‘dibersihkan’, dilakukan
analisis keuangan yaitu pemanfaatan laporan keuangan untuk menganalisa posisi
dan kinerja keuangan yang telah dicapai perusahaan dan mengevaluasi kinerja
perusahaan di masa yang akan datang.
Dalam tahap ini, secara umum perusahaan melakukan analisis kegiatan
operasi, kegiatan investasi, dan pendanaan yang telah dicapai perusahaan.
Analisis atas kegiatan operasi dan kegiatan investasi biasanya dilakukan dengan
melakukan apa yang biasa disebut sebagai analisis profitabilitas, yaitu evaluasi
atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (kegiatan operasi) dari
sumber daya yang dimilikinya (kegiatan investasi).
Analisis kegiatan pendanaan biasanya dilakukan dengan melakukan apa yang
biasa disebut sebagai analisis risiko, yaitu melakukan evaluasi atas kemampuan
perusahaan untuk memenuhi komitmennya di dalamnya dilakukan analisis
likuiditas dan solvabilitas.
C. Analisis Prospektif
Analisis terakhir adalah analisis prospektif yang merupakan tahap terakhir
dari analisis laporan keuangan. Analisis ini terdiri dari dua bagian: peramalan
(forecasting) dan penilaian (valuation).

2. Jelaskan tentang pihak-pihak yang berkepentingan dengan analisis laporan


keuangan.
Jawab :
Alat-alat Analisis Laporan Keuangan :
A. Comparative Financial Statement Analysis (Horizontal Analysis)
Analisis komparatif ini dilakukan dengan cara mengevaluasi laporan neraca,
laba rugi, atau arus kas untuk beberapa periode. Analisis yang dilakukan dengan
cara melihat perubahan antar periode untuk setiap komponen laporan keuangan.
Informasi utama yang diperoleh dengan cara analisis komparatif ini adalah
‘trend’. Analisis yang dilakukan untuk lebih banyak periode bisa memperlihatkan
arah, kecepatan, dan tingkat ‘trend’ 1.20 Analisis Laporan Keuangan yang terjadi.
Analisis komparatif ini juga bisa memberikan informasi tentang ‘trend’ yang
terjadi antar komponen laporan keuangan. Misalnya, jika pertumbuhan penjualan
mencapai angka 15% sementara beban angkut keluar mencapai 25%, hal ini
memperlihatkan perlunya pemeriksaan lebih lanjut. Dua teknik utama yang biasa
digunakan untuk analisis komparatif ini : Analisis perubahan antar tahun (year
to year change analysis) dan Analisis trend angka indeks (index number trend
analysis).
B. Analisis Perubahan Antar Tahun
Analisis ini relatif mudah dilakukan karena yang perlu kita lakukan hanya
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun. Yang diperbandingkan
adalah komponen-komponen laporan keuangan untuk kemudian dievaluasi
perubahannya. Perubahan yang dianalisis bisa perubahan ’ jumlah angka’ ataupun
perubahan dalam bentuk persentase.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis perubahan antar
tahun ini adalah :
1) Jika angka untuk tahun sebelumnya adalah negatif dan angka tahun berikutnya
adalah positif, maka persentase perubahan yang dihasilkan tidak bisa
diinterpretasikan.
2) Jika tidak terdapat angka pada tahun sebelumnya, maka persentase
perubahan tidak dapat dihitung
3) Jika angka yang terdapat pada tahun sebelumnya bernilai sangat kecil,
maka persentase perubahan harus diinterpretasikan dengan sangat hatihati
4) Jika angka yang terdapat pada tahun sebelumnya adalah nol, maka makna
persentase perubahan 100% harus diinterpretasikan dengan hatihati. Sebagai
alternatif, kita bisa melakukan pembandingan tidak menggunakan angka
mutlak laporan keuangan, tetapi kita bisa melakukan pembandingan rata-rata
atau median untuk beberapa periode dari komponenkomponen laporan
keuangan.

3. Jelaskan tentang pihak-pihak yang berkepentingan dengan analisis laporan


keuangan.
Jawab :
1. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan analisis laporan keuangan :
a. Manajer
Untuk memastikan pencapaian kinerja yang telah dicapainya dan bagaimana
potensi pencapaian kinerja di masa yang akan datang, para manajer seharusnya
memperhatikan kondisi keuangan, profitabilitas, dan prospek perusahaan yang
mereka kelola. Analisis laporan keuangan bisa memberikan arahan bagi manajer
untuk mempertimbangkan perlunya perubahan strategi kegiatan operasi,
investasi, dan pendanaannya. Manajer juga perlu melakukan analisis atas
perusahaan yang menjadi pesaingnya dalam rangka mengevaluasi profitabilitas
dan risiko perusahaan pesaing untuk kemudian melakukan pembandingan.
b. Investor
Investor berkepentingan untuk memastikan investasi yang dilakukannya dalam
sebuah perusahaan bisa memberikan pengembalian seperti yang diharapkannya.
Oleh karena itu, investor memerlukan analisis laporan keuangan untuk
mengevaluasi kinerja dan prospek masa akan datang atas perusahaan tempat
investor melakukan investasi.

c. Kreditor
Seperti halnya investor, kreditor memiliki kepentingan untuk bisa memastikan
kredit yang diberikan kepada perusahaan bisa dikembalikan tepat waktu. Oleh
karena itu, investor memerlukan analisis laporan keuangan untuk mengevaluasi
risiko dan prospek masa akan datang perusahaan.
d. Merger, akuisisi, dan divestasi
Analisis laporan keuangan juga dilakukan pada saat akan dilakukannya merger,
akuisisi, atau divestasi. informasi tentang target perusahaan yang potensial dan
menetapkan nilai yang pantas untuk perusahaan tersebut. Untuk menentukan nilai
yang pantas,informasi yang harus diketahui adalah nilai intrinsik perusahaan; dan
untuk menentukan nilai intrinsik perusahaan diperlukan analisis laporan
keuangan.
e. Auditor Eksternal
Output yang dihasilkan oleh auditor adalah opini mengenai kewajaran laporan
keuangan perusahaan yang diauditnya. Pada tahap penyelesaian audit, analisis
laporan keuangan bisa digunakan untuk melakukan pengecekan akhir atas
kewajaran laporan keuangan. Auditor juga memanfaatkan analisis laporan
keuangan untuk mempertimbangkan keberlangsungan hidup perusahaan.
f. Regulator
Kantor pajak bisa memanfaatkan analisis laporan keuangan sebagai alat untuk
melakukan pemeriksaan pajak dan menilai kewajaran pajak terutang dari sebuah
perusahaan. Pemerintah pun bisa menggunakan analisis laporan keuangan untuk
memutuskan peraturan dan kebijakan yang akan diambil. Misalnya, jika sebuah
industri dinyatakan memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi, maka pemerintah
bisa menetapkan untuk meningkatkan pajak yang bisa dipungut dari perusahaan
yang bergerak di bidang industri tersebut.
g. Konsumen
Analisis laporan keuangan bisa digunakan oleh konsumen (yang juga
merupakan produsen) untuk memastikan keberlangsungan hidup perusahaan yang
menjadi pemasoknya.

4. Bagaimana Analisis laporan keuangan(balance sheet) perusahaan berdasarkan


metode trend dan common analysis?
Jawab :
A. Analisis Common Analysis
Analisis common analysis ialah analisis yang disusun dengan menghitung
tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total
penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Laporan
keuangan dalam persentase per-komponen (Common-analysis statement)
menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total
kelompoknya.    
Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-
analysis statement) dapat memberikan informasi sebagai berikut:
1.  Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan
gambaran tentang posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar.
2.   Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran
mengenai posisi relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri.
Apabila Neraca dalam persentase per-komponen disusun secara komparatif
(misalnya dua tahun berturut-turut), dapat memberikan informasi mengenai
perubahan komposisi, baik komposisi investasi maupun struktur modal.
PT MAHARI FAEREL DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN KOMPARATIF
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

31 Desember / December % total dari


ASET
2014 2013 2014 2013
Aset Lancar
Kas dan setara kas              950.000               609.368 28 20
Piutang usaha              472.275               596.086 14 19
Persediaan              546.977               439.327 16 14
Beban dibayar dimuka              142.247               124.580 4 4
Aset lancar lainnya              437.894               381.078 13 12
      Total Aset Lancar          2.549.393           2.150.439 74 69
Aset Tidak Lancar
Aset tetap, bersih              189.164               187.889 6 6
Aset pajak tangguhan, bersih                94.733               158.145 3 5
Aset tidak lancar lainnya              604.404               618.730 18 20
      Total Aset Tidak Lancar              888.301               964.764 26 31

TOTAL ASET          3.437.694           3.115.203 100 100

LIABILITAS
Liabilitas Jangka Panjang Pendek
Pinjaman bank jangka Pendek              281.472               129.787 8 4
Utang Usaha              589.169               689.169 17 22
Utang pajak              166.475               148.816 5 5
Beban akrual              294.763               189.163 9 6
     Total Liabilitas Jangka Pendek          1.331.879           1.156.935 39 37
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas imbalan kerja              326.455               386.301 11 12
Liabilitas pajak tangguhan, bersih              122.445               136.496 4 4
     Total Liabilitas Jangka
Panjang              448.900               522.797 13 17

TOTAL LIABILITAS          1.780.779           1.679.732 52 54

EKUITAS
Modal saham              762.044               762.044 22 24
Agio saham              153.700               153.700 4 5
Selisih transaksi (pihak
nonpengendali)              (13.109)               (13.109) 0 0
Saldo laba 518.907 380.614 15 12
Ekuitas (pemilik entitas induk)          1.421.542           1.283.249 41 41
Kepentingan nonpengendali              235.373               152.222 7 5
TOTAL EKUITAS          1.656.915           1.435.471 48 46

TOTAL LIABILITAS DAN


EKUITAS          3.437.694           3.115.203 100 100

Penjelasan :
Dalam analisis tersebut adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara
membuat perbandingan antara suatu elemen (laporan keuangan) tertentu sebagai
komponen dari elemen yang lain pada laporan keuangan yang sama. Informasi
hasil analisis bermanfaat untuk menilai tepat tidaknya kebijakan (operasi,
investasi, dan pendanaan) yang diambil oleh perusahaan di masa lalu, serta
kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan di
masa yang akan datang.
Dari laporan posisi keuangan diatas dapat diambil kesimpulan, sebagai
berikut : Dari sisi laporan posisi keuangan pada tahun 2014 komposisi aset lancar
sebagian besar berupa persediaan 16% dari total aset. Hal itu mengindikasikan
masih adanya kemungkinan bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam
melakukan penjualan barang dagangan, tetapi pada tahun 2014 ini persentase
piutang usaha terhadap total aset mengalami penurunan dari tahun sebelumnya,
ini didukung dengan akun kas dan setara kas yang meningkat dari tahun 2013.
Jika dilihat dasi segi liabilitas; hutang jangka pendek  mengalami
penurunan baik utang usaha, utang pajak dan pinjaman bank jangka pendek. Hal
ini diindikasikan bahwa perusahaan telah menjalankan usahanya tanpa adanya
pinjaman dan juga kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka
pendeknya. Dalam hal hutang jangka panjang, liabilitas imbalan kerja dan
liabilitas pajak tangguhan  mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yang
berarti bahwa perusahaan juga memilki kemampuan dalam membayar gaji atau
hak-hak karyawannya dan juga perusahaan telah melunasi kewajiban pajaknya
kepada pemerintah dan kemungkinan perusahaan juga tidak menunda-nunda
dalam pembayawan pajak. Dari segi ekuitas juga perusahaan mengalami
peningkatan laba dari tahun sebelumnya sebesar 15%, hal ini diindikasikan
kemapuan perusahaan dalam menjaga kestabilan produksinya berjalan dengan
baik .

B. Analisis Trend
Pengertian Analisis Trend
Salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan
adalah dengan menggunakan metode trend analisis.Dimana menurut S.
Munawir(2007:17) menjelaskan “Trend atau tendesi posisi dan kemajuan
keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah suatu metode
atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangannya,
apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun”. 
Dengan menggunakan teknik analisis tersebut akan diketahui perubahan
mana yang cukup penting untuk dianalisa lebih lanjut. Teknik analisa tersebut
hanya akan praktis bila digunakan untuk menganalisa dua atau tiga (periode)
laporan keuangan, karena bila laporan keuangan yang diperbandingkan lebih dari
tiga tahun akan ditemui kesulitan.
Cara yang terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih dari
tiga tahun tersebut adalah dengan menggunakan angka index, dan semua data
laporan keuangan yang dianalisa dihubungkan dengan angka index tersebut yang
dinyatakan dalam persentase. Dengan menganalisa laporan keuangan untuk
jangka waktu lebih dari tiga tahun akan diketahui kecenderungan atau arah atau
trend dari posisi keuangan ataupun hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan
yang bersangkutan, apakah menunjukkan arah yang tetap, meningkat atau bahkan
menurun.
Teknik analisis ini biasanya digunakan untuk menganalisis laporan
keuangan yang meliputi minimal 3 periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan
untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui tentang perjalanan waktu
yang sudah lalu dan memprediksi situasi masa itu ke masa yang akan datang.
Penjelasan :
Berdasarkan analisis diatas bahwa tingkat pertumbuhan PT MAHARI
FAEREL semakin lama semakin menurun.Tumbuh tidaknya suatu perusahaan
dapat dilihat dari nilai aset yang dimiliki, jika semakin lama semakin bertambah
aset yang dimiliki maka perusahaan tersebut dapat dikatakan
“tumbuh”.Sementara untuk PT MAHARI FAEREL terbukti bahwa semakin
bertambah tahun malah semakin berkurang nilai aset nya, ini mengindikasikan
bahwa perusahaan tersebut mengalami penurunan. Dapat dilihat dari persentase
total aset untuk tahun 2011 (sebagai tahun dasar) sebesar 100%, tahun 2012
sebesar 77%, tahun 2013 sebesar 64%, tahun 2014 sebesar 48%. Terbukti setiap
tahun perusahaan mengalami penurunan nilai total aset, besar kemungkinan untuk
tahun dimasa yang akan datang akan mengalami penurunan juga, ini berarti
manajemen perusahaan tidak berkinerja secara baik dalam meningkatkan nilai
aset.

5. Bagaimana Analisis laporan keuangan(balance sheet) perusahaan berdasarkan


metode trend dan common analysis :
A. Analisis Trend(Indeks)
Untuk melakukan analisis komparatif untuk jangka waktu yang relatif
panjang, analisis trend angka indeks akan lebih membantu. Tahap pertama yang
akan dilakukan adalah memilih satu tahun yang dijadikan sebagai tahun dasar.
Angka-angka komponen laporan keuangan yang dijadikan tahun dasar ini
dinyatakan dengan nilai 100.
Yang dipilih sebagai tahun dasar adalah tahun yang kinerja perusahaan
dinyatakan berada dalam kondisi normal. Untuk analisis trend angka indeks ini,
kita tidak perlu melakukan analisis untuk setiap komponen laporan keuangan.
Analisis hanya akan dilakukan untuk komponen-komponen laporan keuangan
yang menjadi fokus utama.
Lebih lanjut, pada saat melakukan interpretasi, kita harus
mempertimbangkan kemungkinan perusahaan melakukan perubahan metode dan
prinsip akuntansi sehingga menyebabkan ketidakkonsistenan. Jika
dimungkinkan,kita harus melakukan penyesuaian untuk ketidakkonsistenan ini.
Secara umum, berikut ini adalah rumus untuk menentukan angka indeks :

Saldo tahun ke-t x 100


Contoh dari analisis komparatif
Saldodengan cara analis trend (indeks) :
tahun ke-t-1
Laporan Laba Rugi
PT ABC
(dalam jutaan rupiah)
Trend Indeks
XI X0 X1 X0
Penjualan Bersih 79,776 73,806 108 100
Harga Pokok Penjualan 54,492 50,590 108 100
Laba Kotor 25,284 23,216 108 100
Beban Penjualan dan Administrasi 17,766 16,380 115 100
Beban Depresiasi 2,158 1,880 109 100
Beban Bunga 928 850 108 100
Laba Sebelum Pajak 4,432 4,106 108 100
Pajak Penghasilan 1,696 1,578 107 100
Laba bersih 2,736 2,528 108 100
Volume per lembar saham (dalam 905 905 100
rupiah) 3,02 2,79 108 100

B. Common Analysis
Dengan analisis ini, kita akan membagi angka komponen laporan keuangan
dengan angka yang dianggap sebagai nilai total. Misalnya, untuk neraca, angka
komponen aktiva akan dibagi dengan nilai total aktiva; dan untuk laporan laba
rugi, angka komponen laba rugi akan dibagi nilai penjualan. Kemudian
komponen angka ini akan dinyatakan dengan persentase.
Dengan cara ini kita bisa mendapatkan informasi mengenai proporsi sebuah
komponen atau subkelompok komponen laporan keuangan.Analisis ini sangat
bermanfaat dalam memahami struktur laporan keuangan. Untuk neraca, kita bisa
mendapatkan informasi mengenai struktur pendanaan yang digunakan oleh
perusahaan dan komposisi aktiva (sumber daya) yang dimiliki dan digunakan
oleh perusahaan. Untuk laporan laba rugi, kita bisa mendapatkan informasi
mengenai komposisi pendapatan dan beban.Lebih lanjut, analisis ini akan
bermanfaat untuk melakukan perbandingan antara perusahaan. Kelemahannya
adalah analisis ini tidak bisa memperlihatkan ukuran relatif dari perusahaan yang
diperbandingkan.
Contoh dari analisis common analysis :
Laporan Laba Rugi
PT ABC
Untuk periode yang berakhir 31 Des X1
(dengan pembanding periode yang berakhir 31 Des X0)
(dalam jutaan rupiah)
Common Analysis
XI X0 X1 X0
Penjualan Bersih 79,776 73,806 100.000% 100.00%
Harga Pokok Penjualan 54,492 50,590 68,31% 68,54%
Laba Kotor 25,284 23,216 31,69% 31,46%
Beban Penjualan dan Administrasi 17,766 16,380 22,27% 22,19%
Beban Depresiasi 2,158 1,880 2,71% 2,55%
Beban Bunga 928 850 1,16% 1,15%
Laba Sebelum Pajak 4,432 4,106 5,56% 5,56%
Pajak Penghasilan 1,696 1,578 2,13% 2,14%
Laba bersih 2,736 2,528 3,43% 3,43%

6. Bagaimana Analisis laporan keuangan berdasarkan ratio keuangan dengan


menggunakan metode trend dan common analysis?
Jawab :
Ratio Analysis
Analisis rasio adalah rasio yang paling sering digunakan dalam analisis
laporan keuangan. Yang harus diingat adalah rasio-rasio yang dihasilkan
adalah bukan merupakan titik akhir analisis melainkan titik awal analisis
laporan keuangan. Analisis rasio bisa memberikan informasi tentang
hubungan antar komponen laporan keuangan dan sebagai basis untuk
membandingkan kondisi dan trend yang tidak terdeteksi dengan melakukan
analisis atas tiap komponen. Dengan demikian, analisis ini memberikan
informasi tentang kondisi dasar yang dicapai perusahaan.
Berikut ini adalah berbagai rasio yang umum digunakan dalam proses
analisis laporan keuangan:
1) Analisis kredit (risiko)
a) Likuiditas: untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya
b) Solvabilitas: untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya
2) Analisis profitabilitas
a) Tingkat pengembalian investasi (ROI): untuk mengevaluasi tingkat
pengembalian (return) yang bisa diperoleh pemegang saham dan
kreditor
b) Rasio kinerja operasi: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dalam
menghasilkan laba
c) Rasio penggunaan aktiva (asset utilization): untuk mengevaluasi
efisiensi dan intensitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan
laba.

Analisis laporan keuangan berdasar metode trend dan common analysis :


A. Metode Trend berdasarkan ratio keuangan
Perusahaan dinyatakan dalam presentase untuk mengetahui tendensi
dari pada keadaan keuangan apakah tetap ,naik atau turun. Metode analisi
yang disusun dengan menggunakan angka pembanding laporan keuangn
periode tertentu yang dijadikan indeks dan dipilih sebagai tahun
dasar.Metode tren ini sangat berguna untuj memproyeksi laporan
keuangan dimasayang akan dating dengan menggunakandata historis.
B. Metode command analysis berdasarkan ratio keuangan
Perusahaan mengetahui presentase invesatsi pada masing-masing asset
terhadap total asetnya,juga mengetahui struktur permodalannya yang
dihubungkan dengan jumlah penilaian dan disusun dengan cara
menghitung tiap-tiap rekeningnya.

Anda mungkin juga menyukai