BERITA
RESMI
STATISTIK PROVINSI BANTEN
Bulan
Persentase
Subsektor
Perubahan
Januari 2020 Februari 2020
(1) (2) (3) (4)
a. Indeks yang diterima (It) 111,39 112,24 0,77
b. Indeks yang dibayar (Ib) 105,94 106,40 0,44
c. Indeks Konsumsi Rumah Tangga 105,95 106,41 0,43
d. Indeks BPPBM 105,72 106,32 0,56
e. Nilai Tukar Petani (NTP) 105,14 105,49 0,32
Peningkatan NTP Februari 2020 ini disebabkan oleh naiknya NTP pada Subsektor Tanaman
Perkebunan Rakyat sebesar 1,75 persen, Subsektor Hortikulura sebesar 0,60 persen dan Subsektor
Tanaman Pangan yang naik sebesar 0,24 persen. Sementara itu Subsektor Perikanan mengalami
penurunan sebesar 0,91 persen dan Subsektor Peternakan turun sebesar 0,03 persen.
Jan-20 Feb-20
3,00
2,49
2,50 2,25
2,00
1,50 1,07
0,94
1,00 0,71 0,84 0,84 0,77
0,50 0,15 0,20
0,00
-0,50
-1,00 -0,68 -0,58
T. pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan Gabungan
Ib Konsumsi RT BPPBM
0,80
0,71
0,70 0,64 0,65
0,60 0,56
0,48 0,47 0,50
0,50 0,45 0,47 0,44 0,44 0,43
0,42
0,40 0,34 0,37
0,30
0,30
0,18
0,20
0,10
0,00
-0,10 -0,02
T. Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan Gabungan
5
c. Nilai Tukar Petani (NTNP) 100,86 100,42 99,50 -0,91
Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah
d. Subsektor Peternakan (NTP-T)
Pada bulan Februari 2020 NTP-T mengalami penurunan indeks sebesar 0,03 persen yang
disebabkan karena naiknya indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,15 persen lebih rendah
dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,18 persen. Peningkatan yang terjadi
pada It disebabkan karena turunnya indeks harga pada kelompok Ternak besar sebesar 0,22 persen
dan kelompok ternak kecil yang turun sebesar 0,27 persen meskipun kelompok hasil - hasil ternak/
unggas mengalami kenaikan sebesar 2,50 persen dan kelompok unggas yang naik sebesar 0,17
persen. Penurunan yang terjadi pada kelompok ternak besar adalah turunnya harga sapi potong
sebesar 1,32 persen dan kerbau sebesar 0,12 persen, kelompok ternak kecil yang turun terjadi pada
harga biri-biri / domba sebesar 0,80 dan kambing yang turun sebesar 0,17 persen. Untuk kelompok
hasil - hasil ternak/unggas kenaikan terjadi pada harga telur itik/bebek sebesar 2,95 persen dan
telur ayam ras yang naik sebesar 0,67 persen. Kelompok unggas terjadi kenaikan pada harga ayam
ras pedaging sebesar 0,26 persen, sementara harga itik manila turun 1,56 persen, itik/bebek turun
0,38 persen dan harga ayam kampung/buras turun sebesar 0,21 persen, Naiknya indeks harga yang
dibayar petani sebesar 0,18 persen disebabkan oleh naiknya indeks KRT sebesar 0,44 persen dan
turunnya indeks BPPBM sebesar 0,02 persen.
e. Subsektor Perikanan (NTNP)
NTNP pada bulan Februari 2020 mengalami penurunan indeks sebesar 0,91 persen dari
100,42 menjadi 99,50. Hal ini disebabkan karena turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar
0,58 persen sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen.
Adapun penurunan It disebabkan karena turunnya indeks harga pada kelompok perikanan tangkap
sebesar 0,44 persen dan kelompok perikanan budidaya yang turun sebesar 0,91 persen. Naiknya
Indeks Ib sebesar 0,34 persen disebabkan oleh naiknya indeks KRT sebesar 0,37 persen dan naiknya
indeks BPPBM sebesar 0,30 persen.
1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN)
Pada Februari 2020, NTN turun sebesar 0,75 persen dari 100,58 menjadi 99,83. Hal ini
terjadi karena indeks it mengalami penurunan sebesar 0,44 persen yang ditandai oleh
turunnya harga gurita sebesar 14,76 persen, penurunan lainnya yakni lobster(udang karang/
barong), kepiting laut, Rajungan, teri, sembilang, selar(oci/tude), ikan kurisi (kerisi), layang
(malalugis/momar), banjar-banjar , layar (layaran) dan cakalang. Kelompok ikan tangkap di
perairan umum yang naik yakni pada harga ikan mas (karper/tombro) sebesar 0,96 persen.
Indeks ib naik sebesar 0,31 persen disebabkan oleh naiknya indeks KRT sebesar 0,36 persen
dan indeks BPPBM sebesar 0,26 persen
2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi)
Pada Februari 2020 , NTPi turun sebesar 1,31 persen dari 100,03 menjadi 98,72. Hal ini terjadi
karena turunnya It sebesar 0,91 persen sementara Ib naik sebesar 0,40 persen. Penurunan
terjadi pada kelompok ikan budidaya air payau sebesar 1,28 persen yakni pada harga ikan
mujair payau, bandeng payau dan udang payau . Kenaikan Ib terjadi karena naiknya indeks
KRT sebesar 0,40 persen dan indeks BPPBM sebesar 0,41 persen.
5. Indeks Harga Konsumen Pedesaan
Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi atau deflasi di
pedesaan. Pada bulan Februari 2020, dari pantauan di empat Kabupaten terjadi inflasi di perdesaan
sebesar 0,43 persen yang terjadi pada delapan kelompok pengeluaran.
Inflasi
IKRT Januari IKRT Februari
KELOMPOK IKRT Perdesaan
2020 2020
(persen)
(1) (2) (3) (4)
UMUM 105,95 106,41 0,43
3. Perumahan, Air, Listrik Dan Bahan Bakar Rumah Tangga 103,28 103,29 0,01
4. Perlengkapan, Peralatan Dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 106,33 106,92 0,56
Tabel 5
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya
Februari 2020 (2018=100)
Petani
3.700
GKP 13,64 4900 6000 5550 5633
Penggilingan
3.750
Gabah Kualitas
2,27 4900 4900 4900 5000 -
Rendah
Tabel 7
Rata – rata Komponen Mutu Gabah menurut Kualitas Gabah
Desember 2019 – Februari 2020
Gabah Kualitas
24,3 19,56 19,56 12 11,4 11,4
Rendah
Tabel 8
Rata-rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan menurut Kualitas
Desember 2019 – Februari 2020
Kualitas % %
Desember Januari Februari Perubahan Desember Januari Februari Perubahan
2019 2020 2020 Kol (4) thd 2019 2020 2020 Kol (8) thd
(3) (7)
Gabah Kualitas
4600 4960 5000 0,81 4500 4860 4900 0,82
Rendah
Bulan
%Perubahan
Rincian Jenis Upah Februari 2020 thd
Desember Januari Februari Januari 2020
2019 2020 2020
Mulai Januari 2020, penghitungan NTP menggunakan indeks harga dengan tahun dasar
baru yakni 2018=100 baik untuk It maupun Ib. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam
penghitungan indeks harga 2018=100 dibandingkan dengan indeks harga 2012=100, khususnya
mengenai paket komoditas maupun diagram timbang pada masing-masing subsektor yakni
Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan, dan
Perikanan. Pada Subsektor Perikanan, diagram timbang dibangun dari Kegiatan Penangkapan
Ikan maupun Kegiatan Budidaya Ikan.
Perubahan paket komoditas dan diagram timbang dalam penghitungan NTP dengan
indeks harga 2018=100 didasarkan pada hasil Survei Penyempurnaan Diagram Timbang
Nilai Tukar Petani 2017 (SPDT-NTP 2017) yang dilaksanakan oleh BPS. Hasil SPDT-NTP 2017
ini sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola produksi, pola biaya produksi, dan pola
konsumsi rumah tangga petani dibandingkan dengan hasil SPDT-NTP periode sebelumnya yang
dilaksanakan pada tahun 2012. Secara nasional, penghitungan NTP dengan tahun dasar baru
mencakup 34 provinisi sedangkan pada tahun dasar sebelumnya mencakup 33 provinsi.
Perubahan mendasar lainnya terjadi pada pengklasifikasian pengeluaran konsumsi
rumah tangga yang merupakan salah satu komponen nilai yang dibayar oleh rumah tangga
petani. Perkembangan harga konsumsi rumah tangga yang meliputi berbagai barang dan
jasa dari waktu ke waktu tercermin melalui Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT). IKRT yang
dihitung dengan tahun dasar baru 2018=100 menggunakan klasifikasi pengeluaran konsumsi
rumah tangga berdasarkan modifikasi Classification of Individual Consumption According to
Purpose 2018 (COICOP 2018). COICOP 2018 merupakan referensi internasional untuk klasifikasi
pengeluaran rumah tangga. Pengklasifikasian pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan
COICOP 2018 terdiri dari 11 (sebelas) Kelompok Pengeluaran. Sementara itu, pada tahun
dasar sebelumnya yakni 2012=100, pengklasifikasian rumah tangga didasarkan pada 7 (tujuh)
Kelompok Pengeluaran berdasarkan modifikasi COICOP 1999.