1.3. Tujuan
I. Tujuan Umum
Untuk memenuhi salah satu tugas IPA yang diberikan kepada siswa kelas IX
SMPN 34 Semarang dalam rangka memenuhi Tugas Proyek dari Bab “Bioteknilogi”
II. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui salah satu penerapan Bioteknologi yaitu pembuatan tape
ketan putih;
2. Untuk mengetahui defenisi dari tape ketan
3. Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi pada tape ketan
4. Untuk mengetahui cara pembuatan tape ketan
5. Untuk mengetahui bakteri-bakteri yang berperan dalam proses fermentasi ketan
1
putih;
Page
1.4. Manfaat
Penelitian ini kami harapkan dapat membawa manfaat yang secara umum yang dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
a). Manfaat Teoritis
Tercapainya tujuan penelitian kami di atas, maka akan memberi dukungan
kepada
kami untuk lebih mengetahui pekembangan bioteknology konvensional;
Dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian yang serupa bagi siswa
yang akan melakukan penelitian.
b). Manfaat Praktis
Bagi Pelajar
Dapat memanfaatkan dan mengembagkan bioteknologi konvensional
Menambah pengetahuan tentang aplikasi bioteknologi dalam kehidupan sehari-
hari.
Menambah pengetahuan tentang proses fermentasi pada pembuatan tape
ketan
Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dari hasil penelitian
mengenai perkembangan bioteknology konvensional dan hubungannya dengan
pembuatan tapai ketan putih.
Sebagai sarana belajar serta penerapan ilmu pengetahuan yang telah
didapatkan.
LANDASAN TEORI
Pengertian bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi =
penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari
pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk
meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan
manusia.bisa diartikan juga, Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan
rekayas genetika secara terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi
kepentingan manusia.
Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi
konvensional. Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional adalah pembuatan tape ini.
Dan salah satu contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.
Ciri-ciri utama bioteknologi
1. adnya benda biologi berupa benda mikro organisme tumbuhan atau hewan
2. adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan
3. produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba yang
masih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun pengawetan
makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Generasi
kedua adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh pembuatan
kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga adalah proses dalam keadaan tidak
steril, sebagai contoh produkasi antibiotic dan hormon. Generasi keempat adalah generasi
bioteknologi baru, sebagai contoh produksi insulin.
Defenisi Beras
Kata "beras" mengacu pada bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam.
Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut “palea” (bagian yang ditutupi)dan “lemma”
(bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah
ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari
4
isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang
Page
dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal
Page
sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam
bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia
selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat
dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
Pengertian Tape Ketan
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tape
dibuat dengan bantuan jamur saccharomyces cerivisiae (ragi). Tape ini dibuat dengan cara
difermentasikan selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri Endomycopsis fibuligera.
Ragi tape
Ragi/fermen merupakan zat yang biasa dimanfaatkan untuk fermentasi. Ragi
biasanya mengandung mikroorganisme seperti saccharomyces cereviciae. Ada dua jenis
ragi yang ada di pasaran yaitu padat dan kering. Jenis ragi kering ini berbentuk butiran-
butiran kecil dan ada juga yang berupa bubuk halus.Jenis ragi yang butirannya halus dan
berwarna kecoklatan ini umumnya di gunakan dalam pembuatan kue.
Sedangkan ragi padat biasanya bentuknya bulat pipih dan biasanya sering di
gunakan dalam pembuatan tape.
Reproduksi dari ragi yaitu dengan cara seksual dan aseksual.Secara seksual
reproduksi ragi di lakukan dengan membentuk ascapora.
Akspora adalah spora seksual yang terbentuk di dalam askus. Askus terdapat di
dalam badan buah yang di sebut askokarp.
Secara aseksual ragi berproduksi dengan cara membentuk tunas (bundding)
tunas yang telah masak akan terlepas dari sel induknya dan tumbuh menjadi indifidu baru.
Agar ragi tahan lama sebaiknya tagi di simpan dengan baik yaitu dalam keadaan
tidak terpakai, ragi membutuhkan suasana hangat dan kering agar sel-sel nabatinya tetap
hidup untuk mengaktifkan kerjanya. Ragi dalam keadaan normal lebih cepat rusak dan
akan ke hilangan daya peragiannya jika disimpan dalam suhu 2 derajat celcius selama 4-5
minggu. Suhu ideal untuk menyimpan ragi agar awet dalam jangka waktu panjang adalah
7 derajat celcius.
Mikroorganisme yang di gunakan dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai
bakteri dan fungi(khomir) yaiturhizopus, aspergillus, mucor, amylomyces, endaucopsis,
saccharomyces Hancenula,anomala,lactobacillus,acetobacur .
supaya tidak terlalu keras.Pemberian ragi di lakukan pada keadaan ketan
6
dingin.Supaya kerja ragi berjalan optimal, sebab jika di berikan pada saat ketan masih
Page
11
Page
BAB IV
Hasil
Pembanding Sebelum Fermentasi Sesudah Fermentasi
Tekstur Beras Bentuk seperti nasi Seperti nasi lunak
Ada (mengandung
Kadar Air Tidak ada
alcohol)
Aroma Tidak ada Wangi tape (asam)
Rasa Tidak ada Manis
Pembahasan
Setelah melakukan penelitian selama 2 hari tentang pembuatan tape ketan, kami
dapat membahas bagaimana tape ketan dibuat, memaparkan faktor-faktor yang
terlibat dalam pembuatan ataupun dalam proses fermentasi tape.
Pemaparan dari hasil fermentasi tape ketan :
1. Tekstur
Tekstur tape ketan putih dan ketan hitam dinilai melalui cara menekan butiran
tape dengan menggunakan jari dan dikunyah. Hasil yang diperoleh dari tape
mengalami perubahan tekstur. Tape ketan putih memiliki tekstur lembek, ini
disebabkan proses pengukusan ketan hitam cukup matang, sehingga teksturnya
lembek. Ketan putih yang telah matang dihidrolisis oleh mikroorganisme dengan
enzim karbohidrase dalam ragi melalui proses fermentasi.
2. Kadar air
Air tape atau brem (dalam bahasa Bali) yang dihasilkan pada waktu fermentasi
sangat
sedikit, hasil ini didasarkan atas perbandingan volume bahan tape dan air tape
yang dihasilkan.
3. Aroma
Ditinjau dari aroma, tape ketan putih dan sedikit beraroma daun pisang. Daun
12
menghasilkan kenaikan suhu yang menyebabkan lisinya sel-sel daun pisang dan
mengeluarkan senyawa beraroma khas. Banyaknya senyawa aromatic yang
terakumulasi menyebabkan perubahan aroma. Aroma tape yang seharusnya
tercium tertutupi oleh aroma daun pisang. Selain itu kedua tape juga
mengeluarkan aroma yang normal yaitu tercium aroma manis.
4. Rasa
Rasa manis pada tape ketan ini karena terjadi perubahan dari karbohidrat yaitu
berupa pati dihidrolisis oleh mikroorganisme dalam ragi dipecah menjadi glukosa.
Glukosa menimbulkan rasa manis pada tape ketan. Semakin banyak glukosa yang
dihasilkan maka semakin tinggi rasa manis yang ditimbulkan. Pembentukkan
glukosa merupakan tahapan suatu rangkaian proses yang panjang. Dalam
pemanfaatan proses fermentasi ini agar mendapatkan rasa tape yang manis
harus dikonsumsi pada waktu yang tepat yaitu sekitar 2-3 hari setelah
pemeraman. Mula-mula Amylomyces rouxii akan merombak pati (amilopektin)
menjadi gula kemudian Saccharomyces cerevisiae akan mengubah gula menjadi
alkohol dan Hansenullan membentuk aroma. Jika ada alkohol maka bakteri asam
asetat akan muncul dan menjadikan tape berasa masam (Anonim, 2011). Cepat
tidaknya tape tersebut masam tergantung lama fermentasi dan jumlah
bakterinya.Pembuatan tape ketan ini tidak terlepas dari proses fermentasi.
Fermentasi adalah suatu proses penghasilan energi utama dari berbagai
mikroorganisme yang hidup dalam keadaan anaerob (Campbell; Recee; Mitchell.
2003). Dalam keadaan anaerob asam piruvat tidak dirubah menjadi Asetil-KoA
tetapi akan dirubah menjadi etanol (etil alcohol) dalam 2 langkah. Langkah
pertama dengan melepaskan CO2 dari piruvat, yang diubah menjadi senyawa
asetal dehida berkarbon 2. Dalam langkah kedua, asetal dehida direduksi oleh
NADH menjadi etanol. Hal ini bertujuan untuk meregenerasi pasokan NAD+ yang
dibutuhkan untuk glikolisis.Enzim yang mengkatalisis adalah karboksilase dan
dehidrogenase. Dalam fermentasi glukosa menjadi alkohol hanya dihasilkan 2-
ATP. Respirasi dilakukan secara anaerob yang secara umum dikatakan sebagai
fermentasi seperti yang telah diungkap diatas bahwa kandungan ketan sangat baik
untuk pertumbuhan mikroba. Saccharomyces cerevisiae dalam keadaan anaerob
akan mengubah gula menjadi senyawa etanol dan karbondioksida. Oleh bakteri
13
Acetobacter etanol akan dirubah menjadi asam cuka dan air dalam keadaan
Page
aerob.
reaksi perubahan glukosa menjadi alcohol dan alcohol menjadi asam asetat
sebagai berikut.
proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan
Page
PENUTUP
KESIMPULAN
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen).
Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan tape adalah sacharomyces
cerevisiae dan Aspergillus niger
Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses
fermentasi pada singkong harus tertutup rapat. Lamanya proses fermentasi juga
mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan.
Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena
masih menggunakan cara-cara yang terbatas.
Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam
singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan
menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.
Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim
yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih
sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun
tanpa diberi gula sebelumnya.
Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi
15
16
Page
BAB I..................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3. Tujuan................................................................................................................1
1.4. Manfaat.............................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................4
LANDASAN TEORI..............................................................................................................4
Pengertian bioteknologi.................................................................................................4
Defenisi Beras................................................................................................................4
Pengertian Fermentasi...................................................................................................5
Pengertian Tape Ketan...................................................................................................6
Ragi tape........................................................................................................................6
BAB III................................................................................................................................8
LANGKAH KERJA / CARA PEMBUATAN.............................................................................8
Alat dan Bahan...............................................................................................................8
Langkah – langkah pembuatan......................................................................................8
BAB IV..............................................................................................................................12
HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................................12
Hasil.............................................................................................................................12
Pembahasan.................................................................................................................12
BAB V...............................................................................................................................15
PENUTUP.........................................................................................................................15
KESIMPULAN................................................................................................................15
SARAN..........................................................................................................................16
17
Page