Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Definisi WHO menyebutkan bahwa ASI ekslusif yaitu bayi hanya diberi ASI saja, tanpa
cairan atau makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral atau obat dalam bentuk tetes
atau sirup sampai usia 6 bulan (WHO (2002) dalam Aprilia, 2009).
Sebelum tahun 2001, World Health Organization (WHO) merekomendasikan untuk
memberikan ASI eksklusif selama 4-6 bulan. Namun pada tahun 2001, setelah melakukan
telaah artikel penelitian secara sistematik dan berkonsultasi dengan para pakar, WHO
merevisi rekomendasi ASI eksklusif tersebut dari 4-6 bulan menjadi 6 bulan (180 hari),
kemudian dilanjutkan selama 2 tahun dengan panambahan makanan pendamping yang
tepat waktu, aman, benar dan memadai (WHO, 2010).
Vitamin merupakan komponen organik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang
sedikit (mikronutrien). Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, vitamin
berperan penting dalam fungsi-fungsi tubuh seperti pertumbuhan, pertahanan tubuh, dan
metabolisme. Sebuah vitamin dapat mempunyai beberapa fungsi. Vitamin didapatkan dari
suplemen dan diet sehari-hari. Vitamin diklasifikasikan menjadi vitamin yang larut dalam air
(vitamin B dan C) dan larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Vitamin-vitamin tersebut
kemudian disimpan di dalam tubuh, oleh karena itu, defisiensi vitamin membutuhkan waktu
sampai menimbulkan gejala klinis kecuali jika cadangan pada tubuh tidak adekuat seperti
pada bayi prematur (Zile, 2003). Vitamin B1 (tiamin) berperan dalam proses dekarboksilasi
piruvat dan alfa-ketoglutarat sehingga penting dalam pelepasan energi dari karbohidrat.
Tiamin terdiri atas cincin pirimidina dan cincin tiazola (mengandung sulfur dan nitrogen)
yang dihubungkan oleh jembatan metilen. Turunan fosfatnya ikut serta dalam banyak
proses sel (Friel et al., 2001).

1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui kadar Vitamin B1 pada ASI

1.3 Rumusan Masalah

Apakah terdapat kandungan Vitamin B1 pada ASI ?

1.4 Manfaat

Untuk mengetahui kadar Vitamin B1 pada ASI

Dapus:

Aprilia, Y. Analisis Sosialisasi Program Inisiasi Menyusu Dini Dan Asi Eksklusif Kepada Bidan Di Kabupaten
Klaten. Tesis Universitas Diponegoro Semarang 2009.

Zile, M., 2003, Vitamin A deficiencies and excess, Dalam: Behrman, R.E., Kliegman, R.M., Jenson, H.B.,
Stanton, B.F. (eds.), Nelson textbook of Pediatrics Edisi 18, W.B. Saunders Inc., Philadelphia:177-180.

Friel, J.K., Bessie, J.C., Belkhode, S.L., Edgecombe, C., Steele-Rodway, M., Downton, G., et al., 2001,
Thiamine, riboflavin, pyridoxine, and vitamin C status in premature infants receiving parenteral and
enteral nutrition, J Pediatr Gastroenterol Nutr.,33:64-69.

Anda mungkin juga menyukai