Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN WARIS

1. Pengecualian:
 Hak dan kewajiban dibidang Hukum Kekayaan yang “tidak
dapat diwariskan”, yaitu “Hak dan kewajiban yang timbul dari
keanggotaan suatu perkumpulan.”
 → “Dapat” diwariskan → Hak seseorang untuk mengingkari
sahnya anak yang dilahirkan sebelum hari ke 180 dalam
perkawinan suami-istri (pasal 251 KUHPerdata) “Dapat” beralih
pada ahli warisnya
 Hak dan kewajiban yang mengalir dari moral dan sopan santun
tidak dapat diwariskan.

2. Alasan Menempatkan Hukum Waris dalam Buku II:


Alasan Menempatkan Hukum Waris dalam Buku II , lihat Pasal
528 dan 584 KUHPerdata Hk waris diatur dalam Pasal 530
s.d ,Bab XII s.d XVIII KUHPerdata

3. Pengertian Waris:
 Menggantikan hak dan kewajiban seseorang yang sudah
meninggal.
 Hak dan kewajiban pewaris adalah hanya di bidang kekayaan.
 Mengacu dalam KUHPerdata hanya hak dan kewajiban yang
diatur dalam buku II benda dan buku III perikatan.
 Dengan demikian hak dan kewajiban yang terdapat di buku satu
tidak dapat diwariskan

4. Menurut Para Ahli Tentang Penempatan Buku II KUHPerdata:


Pitlo:
Penempatan hukum waris pada buku II KUHPerdata karena ada
kerancuan dua sistem hukum yang mempengaruhi KUHPerdata
pada masa pertumbuhan
 Romawi: Waris termasuk hukum benda karenawarisan
dipandang sebagai suatu barang yang berdiri sendiri
 Germania Kuno: Waris bukan hak kebendaan, karena
waris tidak dikenal sebagai barang yang berdiri sendiri

Volmar:
Hak waris merupakan hak kebendaan, buktinya
 Harta peninggalan dapat dibebani dengan hak pakai hasil,
sedangkan hak pakai hasil sendiri hanya dapat diletakkan
di atas suatu hak kebendaan (Pasal 957 KUHPerdata).
 Hak waris dapat diperjual belikan (Pasal 1537
KUHPerdata)
5. Subjek Hukum Waris:
Pewaris:
 Meninggal dengan meninggalkan harta kekayaan
 Diduga meninggal (dalam keadaan tidak harid)
 Meninggalkan harta
Ahli waris:
 Sudah lahir pada saat warisan terbuka (836 KUHPerdata)
 Pengecualian pasal 2 KUHPerdata anak dalam kandungan
ibu yaitu, sudah dibenihkan, dilahirkan hidup, dan ada
kepentingan menghendaki warisan
6. Syarat Syarat Pewarisan:
 Pasal 830 KUHPerdata pewaris hanya berlangsung karena
kematian
 Pasal 836 KUHPerdata ahli waris harus hidup
 Antara pewaris dan ahli waris ada hubungan darah
 Ahli waris patut mewaris
Tidak patut mewaris = 838 KUHPerdata:
o Membunuh pewaris
o Memfitnah pewaris
o Mencegah pewaris dengan kekerasan
o Menggelapkan merusak dan sebagainya

SISTEM PEWARISAN

1. Mewaris Berdasarkan UU
Hubungan darah adalah factor penentu dalam hubungan pewaris
dan ahli waris
Ada 2 cara mewaris:
o Berdasarkan kedudukan sendiri = mereka yang terpanggil
mewaris berdasarkan kedudukan sendiri adalah mewaris
per kepala demi kepala
o Berdasarkan penggantian = dimana ahli waris mewaris
menggantikan ahli waris yang telah meninggal terlebih
dahulu dari pewaris
o Mewaris pancang demi pancang Pasal 852 ayat (2)
o Ahli waris berdasarkan kedudukan sendiri adalah →
mereka yang terpanggil sebagai ahli waris dalam
kedudukan sendiri berdasarkan hubungan darah dengan
pewaris → pasal 852 KUHPerdata.

2. Mewaris Berdasarkan Penggantian 841-848 KUHPerdata


o Penggantian ahli waris mendapat hak dan kewajiban dari
orang yang di gantikan
o Penggantian hanya karena “kematian”, orang yang
menolak warisan tidak dapat digantikan tempatnya sebagai
ahli waris → pasal 846 KUH Perdata.
Syarat Penggantian
o Harus meninggal terlebih dahulu dari ahli waris yang di
gantikan ditinjau dari segi pewaris
o Dari segi ahli waris harus keturunan yang sah dari yang di
gantikan
Penggantian tempat
Pasal 847 KUHPerdata tidak seorangpun dapat bertindak dari
orang yang masih hidup

WASIAT

1. Pengertian Wasiat Menurut KUHPerdata:


Pasal 857 KUHPerdata, suatu akta yang membuat pernyataan
seseorang tentang apa yang dikehendaki terhadap hartanya
setelah ia meninggal
Kesimpulan:
o Kehendak pewaris didahulukan
o Mewaris menurut UU baru berlaku jika tidak ada
ketetapan dalam wasiat
o Tidak dapat ditentukan lagi sebagai ahli waris kecuali
menurut UU
o
2. Unsur Unsur Wasiat:
o Tindakan Sepihak: Pernyataan kehendak satu pihak
sudah dapat menimbulkan akibat hukum yang
dikehendaki artinya menimbulkan suatu perikatan
o Baru mempunyai akibat hukum bila si pembuat
pernyataan meningal dunia, pengecualiannya, dalam hal
pertanggungan jiwa bila di dalamnya ada ketentuan
bahwa orang yang menerima santunan dapat diganti
atau dirubah.
o Wasiat dituangkan dalam sebuah akta dibawah tangan
atau akta autentik
o Wasiat diartikan sebagai tindakan hukum sepihak,
berbeda dengan pertimbangan timbal balik yaitu pada
kedua belah pihak terdapat hak dan kewajiban
3. Bentuk Wasiat
Warisan terbuka dibuat dalam bentuk akta autentik dihadapan
notaris, dihadiri dua saksi pasal 938 & 939 KUHPerdata
Pasal 931 KUHPerdata:
o Terbuka
o Ologaphis
o Rahasia
4. Yang Berhak Atas Legitime Porte:
o Ahli waris dalam garis lurus Pasal 913 KUHPerdata →
…ahli waris dalam garis lurus menurut UU Garis lurus
→ keluarga dalam garis lurus ke bawah dan garis lurus
ke atas
o Ahli waris → ps 913 KUHPerdata “orang-orang yg
benar-benar terpanggil untuk mewaris berdasarkan UU
pada saat matinya pewaris”
o Ahli waris → harus pewaris ab intestato “ahli waris yg
lebih dekat menutup ahli waris yg lebih jauh
Ketentuannya pasal 874 KUHPerdata didahulukan
berdasarkan ketentuan UU
913 KUHPerdata bagian mutlak LP adalah bagian HP yang
harus diberikan kepada AW
Pasal 920, 921, dan 967 KUHPerdata

5. Perbedaan Inkoorting & Inberg:


Subjeknya:
Inberg di tunjukan kepada ahli waris.
Inkoorting di tunjukan pada siapa saja yang menerima
hibah/wasiat.
Pelaksanaan:
Inberg:
o kewajiban tidak tergantung pada adanya tuntutan dari
ahli waris
o yang merupakan kewajiban tidak dipotong tetapi
diperhitungkan dengan apa yang sudah diterima
sebagai hibah dari pewaris

PASAL PASAL UNTUK WASIAT LP


o 915 ORTU ½ DARI BAGIAN MNRT UU GRS LURUS
KEATAS
o 914 GARIS LURUS KEBAWAH
1 KETURUNAN ½ BAGIAN BEBAS ½ HW
2 KETURUNAN 2/3 BAGIAN YG DIPEROLEH
2/3 X ½ = 2/6 BAGIAN DAN BAGIAN BEBAS (LP 2/6)
4 KETURUNAN ¼ X ¾ = 3/16 => 4 X 3/16 = 12/16 => 4/16
BAGIAN BEBAS (LP 1/16)
o 916 BAGIAN MUTLAK ANAK LUAR KAWIN ½ DARI
BAGIANNYA (LP) MISAL ANAKNYA 3 JADI 1/3
NAH 1/3 X 1/3 = 1/9
1/9 X ½ = 1/18 LPX

PASAL PASAL WARIS


o 852-852A = GOLONGAN I
o 855 = GOLONGAN II
o 850 JO 858 GOL III KLOVING ½ UNTUK KELUARGA IBU
½ KEL BAPAK
o 858 S.D 861 GOL IV KLOVING PAMAN+BIBI
o 862-863 = ALK
o GOL I 1/3 DR BAGIAN ANAK SAH
o GOL II ½
o GOL III ¾
o 853 = JIKA TINGGAL KAKEK DAN NENEK SAJA DARI
PIHAK BAPAK/IBU PAMAN BIBI TIDAK TERMASUK
JIKA MASIH ADA KAKEK NENEK BAGIANNYA ½ ½
o 852 KETURUNAN GARIS LURUS KEBAWAH DARI
ORANG TUA KALO ANAK 3 1/3 KALO ANAK 2 ½
o 841/842 JIKA SALAH SEORANG MATI SAAT DAPAT
WARISAN DAPAT DI GANTIKAN OLEH ANAKNYA
SESUAI BAGIANNYA
o 854(1) JIKA PEWARIS GAK PUNYA ISTRI TAPI IBU
BAPAK IDUP DAN SODARANYA MAKA ORTU DAPAT ¼
o 854(2) SISA DARI PEMBAGIAN ADALAH ¾ UNTUK
SODARANYA YG IDUP
o 855 PEWARIS MEMPUNYAI LEBIH DR 2 SAUDARA
KARENA ADA 2 SAUDARA TIRI MAKA ORTU DAPAT ¼
DAN SISANYA ¾ UNTUK SAUDARA TIRI/KANDUNG
o 1087 YANG MENOLAK WARISAN TDK WAJIB
MENGEMBALIKAN HIBAH

HIBAH
o JUMLAH UANG YANG DIHIBAHKAN : HARGA EMAS
YANG PD SAAT DIHIBAHKAN X HARGA EMAS SAAT
INI X ½
CONTOH :
HIBAH TANAH TAHUN 1965 = 30 JT
EMAS PADA SAAT ITU 15.000 DI KALI 90.000 X 1/2

INKORTING
o JIKA SISA LP MEMENUHI TIDAK ADA INKORTING
o JIKA WARISAN TDK MENCUKUPI MAKA LIHAT HIBAH
JIKA ADA MAKA JUMLAH HIBAH TERSEBUT DAPAT DI
KURANGI

Anda mungkin juga menyukai