Anda di halaman 1dari 4

LAMPIRAN 21

KASUS POSISI BABAK PENYISIHAN


NATIONAL MOOT COURT COMPETITION
ASIAN LAW STUDENTS’ ASSOCIATION (ALSA)
NATIONAL CHAPTER INDONESIA
PIALA MAHKAMAH AGUNG XXIII
2020

Minyak dan gas bumi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Peran minyak dan gas bumi di Indonesia berpengaruh terhadap 40%
keberlangsungan hidup masyarakat sehingga dapat disimpulkan peran sektor minyak dan gas
bumi terhadap ekonomi sangat penting dan vital. Oleh karena itu, timbul peluang usaha dan
menyebabkan banyak investor yang memilih untuk menanamkan modalnya di perusahaan-
perusahaan yang bergerak dalam bidang minyak dan gas bumi. Tak hanya swasta, investasi
juga dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara. “High risk, high return” merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari investasi saham, salah satunya adalah investasi minyak
dan gas bumi. Salah satu risiko dalam investasi adalah penurunan harga saham. Dengan
pertimbangan tersebut, maka ketika Badan Usaha Milik Negara hendak melakukan investasi,
haruslah dilakukan pengkajian terlebih dahulu dengan perhitungan yang matang serta prinsip
kehati-hatian untuk meminimalisir risiko dan menghindari timbulnya kerugian keuangan
negara.
Ridho Al Faiz adalah seorang pengusaha kelahiran Semarang yang merupakan
pemegang saham pengendali PT Zyra Oceanindo Petroleum yang berkedudukan di Jalan
Prof. Soedarto No. 267, Semarang dan PT Global Oil Persada yang berkedudukan di Jalan
Banjarsari Selatan No. 99, Semarang dan keduanya bergerak di bidang minyak dan gas bumi.
PT Zyra Oceanindo Petroleum merupakan pemegang 85,71% saham bersama dengan
shareholder lainnya yang memiliki 14,29% saham di PT Ratu Prima Energy yang bergerak di
bidang minyak dan gas bumi yang kantor pusatnya berkedudukan di Jalan Mulawarman
Utara Dalam II No. 5, Semarang. PT Ratu Prima Energy berhasil melakukan Initial Public
Offering (IPO) pada awal tahun 2013 dan melepas saham portepel ke publik sehingga
Page | 100
komposisi pemegang saham menjadi PT Zyra Oceanindo Petroleum sebesar 75%,
shareholder lainnya 12,5% dan publik 12,5%. Kemudian pada pertengahan tahun 2014, PT
Ratu Prima Energy Tbk kembali melakukan corporate action yaitu Penawaran Umum
Terbatas I atau right issue dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan rasio
HMETD adalah 1:1. Setelah right issue ini dilakukan, komposisi pemegang saham PT Ratu
Prima Energy Tbk adalah PT Zyra Oceanindo Petroleum menjadi 81,25% dengan total
5.687.500.000 lembar saham, shareholder lainnya 12,5% dengan total 875.000.000 lembar
saham dan publik 6,25% dengan total 437.500.000 lembar saham.
Pada bulan Maret 2018, PT Global Oil Persada memerlukan dana untuk
pengembangan bisnis. Dalam rangka pencarian dana tersebut, Ridho Al Faiz berniat menjual
sejumlah saham PT Ratu Prima Energy Tbk yang dimiliki oleh PT Zyra Oceanindo
Petroleum. Ridho Al Faiz pun menemui Naduma Lubis selaku broker dari PT Golden
Pradana Sekuritas yang berkedudukan di Jalan Jendral Sudirman No. 53 Jakarta Selatan.
Ridho Al Faiz meminta Naduma Lubis untuk menggiring harga saham PT Ratu Prima
Energy Tbk pada level tertentu agar Ridho Al Faiz bisa menjual saham dengan harga yang
lebih tinggi. Ridho Al Faiz menawarkan sejumlah uang sebagai imbalan apabila Naduma
Lubis berhasil memenuhi permintaannya, Naduma Lubis pun setuju untuk membantu
Ridho Al Faiz.
Naduma Lubis meminta bantuan temannya yakni Silwa Nafiza dari PT Anugrah
Danatama Sekuritas untuk melakukan upaya penggiringan harga saham PT Ratu Prima
Energy Tbk pada level tertentu. Kemudian, Ridho Al Faiz membuka account atas nama PT
Zyra Oceanindo Petroleum di PT Golden Pradana Sekuritas dan PT Anugrah Danatama
Sekuritas. Kemudian Ridho Al Faiz melepas 16,25% saham PT Ratu Prima Energy Tbk
yang dimiliki oleh PT Zyra Oceanindo Petroleum dengan total 1.137.500.000 lembar saham
kepada Naduma Lubis dan Silwa Nafiza untuk nantinya akan dibagi-bagi ke beberapa
account nominee.
Pada bulan Juni 2018, Ridho Al Faiz melakukan penawaran umum untuk menjual
sisa saham PT Ratu Prima Energy Tbk yang dimiliki PT Zyra Oceanindo Petroleum sebanyak
45% dengan total 3.150.000.000 lembar saham, namun hanya sedikit saham yang berhasil
terjual dan bahkan tidak mencapai seperempat dari total saham yang ingin dilepas. Akhirnya
Ridho Al Faiz meminta Naduma Lubis untuk mencarikannya investor.
Page | 101
Pada bulan Juli 2018, Naduma Lubis mengenalkan Ridho Al Faiz kepada Christin
Rebecca Siregar, selaku Direktur Utama PT Asuransi Braavos (Persero), salah satu Badan
Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang perasuransian yang penyertaan modalnya 100%
dari negara yang berkedudukan di Jalan Cikini Raya No. 175 Jakarta Pusat. Dalam pertemuan
tersebut, Ridho Al Faiz meminta Christin Rebecca Siregar selaku Direktur Utama PT
Asuransi Braavos (Persero) untuk membeli saham PT Ratu Prima Energy Tbk yang masih
dimiliki oleh PT Zyra Oceanindo Petroleum. Setelah berdiskusi panjang, mereka sepakat
bahwa Christin Rebecca Siregar selaku Direktur Utama PT Asuransi Braavos (Persero)
akan melakukan pembelian saham PT Ratu Prima Energy Tbk yang dimiliki PT Zyra
Oceanindo Petroleum sebesar 17% dan akan diberikan imbalan sebesar 15% dari harga total
jual beli saham kepada Christin Rebecca Siregar.
Christin Rebecca Siregar dan Mohammad Ikhsanul selaku pihak dari Manajer
Investasi PT Asuransi Braavos (Persero) bekerjasama untuk mengubah laporan analisa studi
kelayakan. Akhirnya pada bulan Agustus 2018, Christin Rebecca Siregar melakukan
pembelian saham PT Ratu Prima Energy Tbk yang dimiliki oleh PT Zyra Oceanindo
Petroleum melalui pasar negosiasi dengan PT Golden Pradana Sekuritas selaku broker. PT
Asuransi Braavos (Persero) membeli saham PT Ratu Prima Energy Tbk yang dimiliki oleh
PT Zyra Oceanindo Petroleum sebanyak 1.190.000.000 lembar saham dengan harga
Rp520,00 per lembar dengan total nilai Rp618.800.000.000,00. Setelah semua proses
transaksi selesai Christin Rebecca Siregar mendapatkan Rp92.820.000.000,00 yang
merupakan imbalan 15% sesuai dengan kesepakatannya dengan Ridho Al Faiz.
Namun pada bulan September 2018, PT Ratu Prima Energy Tbk gagal melakukan
proyek besar, yaitu eksplorasi sumur minyak di 3 (tiga) titik di Indonesia, yaitu Provinsi
Jambi, Provinsi Sumatera Selatan, dan Provinsi Riau yang berdampak besar pada keuangan
perusahaan. Kabar ini tersebar dengan cepat ke publik dan tentu saja mengakibatkan
penurunan harga saham PT Ratu Prima Energy Tbk.
Sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) Perusahaan PT Asuransi
Braavos (Persero) yang menyatakan jika terjadi kenaikan atau penurunan saham investasi
sebesar 10% maka harus dilakukan protective stop, sehingga Christin Rebecca Siregar
berusaha melakukan protective stop. Namun untung tak dapat diraih malang tak dapat
ditolak, Christin Rebecca Siregar hanya mampu menjual 330.676.725 lembar saham
Page | 102
tersebut di harga Rp468,00. Berselang tiga hari, Bursa Efek Indonesia melakukan suspensi
saham PT Ratu Prima Energy Tbk di pasar reguler dan pasar tunai. Beberapa waktu
kemudian, alih-alih harga saham PT Ratu Prima Energy Tbk meningkat, justru terjadi
penurunan yang signifikan sampai di angka Rp50,00.
Pada bulan November 2018, Christin Rebecca Siregar digantikan oleh Faishal
Akbar. Setelah Faishal Akbar menduduki posisi Direktur Utama PT Asuransi Braavos
(Persero), ia merasa ada kejanggalan dalam laporan keuangan, dikarenakan PT Asuransi
Braavos (Persero) yang kesulitan melakukan likuiditas, terutama dalam melakukan
pembayaran polis bancassurance. Padahal dalam laporan keuangan tercatat perolehan laba
bersih, premi netto, dan hasil investasi naik. Lalu Faishal Akbar meminta Y-Shamm untuk
melakukan audit ulang. Ternyata laba bersih, premi netto, dan hasil investasi yang terdapat di
laporan keuangan tersebut fiktif. Faishal Akbar pun melaporkan hal tersebut kepada pihak
yang berwenang. Dalam proses pemeriksaannya, pihak yang berwenang menemukan ada
indikasi kerugian keuangan negara dan kemudian meminta Badan Pemeriksa Keuangan untuk
melakukan penghitungan kerugian keuangan negara.
(*) Nama tokoh, tempat, dan rangkaian peristiwa yang diuraikan didalam kasus
posisi adalah fiktif secara murni untuk kepentingan kompetisi.

Page | 103

Anda mungkin juga menyukai