Anda di halaman 1dari 5

PT Merpati Nusantara Airlines Pailit: Analisis dalam Manajemen Strategis

PT Merpati Nusantara Airlines Bankruptcy: Analysis in Strategic Management


Adillah Salma Tsamarafatin (07011282025120)
Ilmu Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya

Abstrak
PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara dengan
bisnis di bidang penerbangan regional. Didirikan pada tanggal 6 September 1962 dengan hanya
empat unit yang kemudian mendapatkan hibah unit serta modal sebesar 10 juta rupiah.
Perkembangan PT Merpati Nusantara Airlines pada rentang waktu 2007-2013 mulai menurun,
pasca terjadinya beberapa kecelakaan dari unit yang dimiliki Merpati, publik pun mulai
mempertanyakan keputusan Merpati dalam pemesanan unit baru pada tahun 2007. Dugaan
penggelembungan harga dan kolusi pun tidak dapat dihindari. Sebelum disahkan pailitnya oleh
pengadilan niaga, tercatat pada tahun 2018 maskapai ini memiliki utang hingga 10,95 triliun rupiah
kepada 85 kreditor. Pengadilan niaga pun mengabulkan penundaan pembayaran utang yang
diajukan oleh Merpati. Pada akhirnya, di tahun 2022 PT Merpati Nusantara Airlines dianggap lalai
oleh pengadilan niaga sehingga dinyatakan pailit karena kegagalan dalam membayar utang. Pailit
yang dialami oleh Merpati ini merupakan buntut dari Air Operator Certificate (AOC) yang
dibekukan karena dinilai tidak layak dan membahayakan keselamatan khalayak umum.
Kata Kunci: PT Merpati Nusantara Airlines, Pailit, Utang

Abstract
State-owned company PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) operates in the regional
aviation market. It was founded on September 6, 1962, with a capital of 10 million rupiah and just
four units, which later got unit grants. After several incidents involving Merpati-owned aircraft,
the public began to question Merpati's decision to order new aircraft in 2007. As a result, the
development of PT Merpati Nusantara Airlines started to decline between 2007 and 2013.
Accusations of conspiracy and price increases are unavoidable. Prior to being declared bankrupt
by the commercial court, it was noted that the airline owed 85 creditors up to 10.95 trillion rupiah
in debt in 2018. The commercial court also authorized a postponement of the Dove's debt claim.
PT Merpati Nusantara Airlines was ultimately found to have been negligent by the commercial
court in 2022, resulting in its bankruptcy due to debt non-payment. Merpati's bankruptcy came
about as a result of the Air Operator Certificate (AOC) being suspended because it was deemed
unsuitable and endangering public safety.
Keywords: PT Merpati Nusantara Airlines, Bankruptcy, Debt
PENDAHULUAN

Kepailitan merupakan suatu proses penyelesaian sengketa bisnis melalui jalur litigasi yaitu
melalui pengadilan niaga. Sebuah perusahaan dapat dikatakan pailit atau bangkrut melalui
keputusan dari pengadilan, dengan pailitnya sebuah perusahaan maka perusahaan tersebut harus
menghentikan seluruh aktivitasnya, yang mana segala kegiatan transaksi dengan pihak lain akan
dihentikan.

Di sisi lain, kepailitan melekat dengan urusan permasalahan utang piutang di antata
seseorang yang disebut debitor dan kreditor atau seseorang yang memiliki dana. Di antara
keduanya terjadi perjanjian utang piutang yang mengakibatkan lahirnya perikatan di antara para
pihak yang kemudian memiliki hak dan kewajiban terhadap masing-masing. Jika dilihat dari
pengertian secara luas atau umum, pailit atau kebangkrutan dapat dimaknai sebagai kegagalan
sebuah perusahaan dalam menjalankan operasi untuk mencapai tujuannya. Kegagalan di sini dapat
berarti kegagalan dari segi ekonomi dan keuangan. Dari segi ekonomi, berarti sebuah perusahaan
tidak dapat menutupi biaya untuk melanjutkan penghidupan biaya pokok perusahaan, sedangkan
dari segi finansial atau keuangan dapat diartikan perusahaan tidak lagi mampu membayar
kewajiban keuangannya seperti pembayaran pajak yang menyebabkan kesulitan likuiditas.

Perusahaan dapat dikatakan pailit apabila hasil dan pengambilan yang diperoleh oleh
perusahaan tersebut lebih kecil dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi. Biaya
yang lebih besar ini dalam jangka panjang akan mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan
dalam memperoleh keuangannya dan nilai aset yang dimiliki perusahaan tersebut akan merosot.

Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan


Kewajiban Pembayaran Utang menyebutkan bahwa Menteri Keuangan adalah satu-satunya pihak
yang dapat mengajukan pernyataan pailit terhadap BUMN yang bergerak di bidang kepentingan
publik. Kepailitan yang disahkan oleh pengadilan diawali dengan pengajuan permohonan
pernyataan pailit yang akan menghasilkan sebuah putusan pailit. Seperti yang telah disebutkan di
atas, permohonan ini kemudian diajukan kepada Pengadilan Niaga dan yang berhak
mengajukannya adalah Kreditur, Debitur, Bank Indonesia, Menteri Keuangan, Badan Pengawas
Pasar Modal dan Jaksa demi kepentingan umum.
SEJARAH SINGKAT

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah sebuah perusahaan yang sebagian besar
modalnya berasal dari kekayaan yang dimiliki oleh negara. BUMN menjadi harapan besar sebagai
agen pendorong terciptanya korporasi, meskipun beberapa perusahaan membutuhkan dana yang
besat namun hasil yang tidak tentu. PT Merpati Nusantara Airlines adalah maskapai penerbangan
yang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mayoritas sahamnya
dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Perusahaan maskapai ini berdiri pada tanggal 6
September 1962 dan beroperasi pada hari itu juga. Merpati Airlines didirikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pendirian Perusahaan Negara Perhubungan Udara Daerah dan
Penerbangan Serba Guna “Merpati Nusantara”.

Pada tahun 1978, Merpati Nusantara Airlines menjadi anak perusahaan dari Garuda
Airways. Lama kelamaan, Merpati mengalami kerugian yang terus menerus sehingga
dibutuhkannya subsidi dari pemerintah. Hingga akhirnya resmi dihentikan operasionalnya pada
tanggal 1 Februari 2014 dikarenakan pembekuan Air Operator Certificate (AOC) sebagai bentuk
kelayakan terbang sebuah maskapai. Berhentinya operasional Merpati ini merupakan awal dari
mimpi buruk ekonomi dan finansial perusahaan tersebut.

PENYEBAB MERPATI PAILIT

Masalah utama yang timbul terhadap kepailitan Merpati adalah utang yang menjerat
perusahaan ini setelah sekian lama dan ketidakmampuan pengelolaan finansial yang baik.
Dibuktikan dengan pembelian unit pesawat dengan pinjaman cukup besar. Padahal kualitas serta
kinerja unit yang dibeli tidak maksimal yang menyebabkan Merpati Airlines tidak dapat berbuat
apa-apa atas hal tersebut.

Bukti dari kinerja unit pesawat yang buruk itu ada pada kecelakaan pesawat milik Merpati
Airlines beberapa tahun silam yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat. Akhirnya
pada tanggal 1 Februari 2014 Merpati secara sah berhenti beroperasi dikarenakan ketidaklayakan
terbang unit pesawat yang dimiliki . Berhentinya operasional Merpati ini berujung pada
ketidakmampuan dalam membayar utang dan membayar pesangon serta gaji karyawan yang
bekerja pada mereka.
Pada awalnya ada investor yang hendak menyuntikkan dana dan membantu Merpati
menyelesaikan utang piutangnya kepada kreditor. Namun, investor ini usut punya usut memiliki
background yang tidak baik hingga akhirnya dipenjara pada tahun 2021.

Tagihan awal yang tidak mampu dibayar oleh Merpati adalah pembayaran avtur kepada
Pertamina. Sehingga pasokan avtur diputus sementara, namun Merpati tidak kunjung
membayarkan utang yang dimilikinya sehingga Pertamina secara penuh memutus pasokan avtur
untuk perusahaan maskapai tersebut.

KESIMPULAN

Kesalahan pihak manajemen internal dalam pengelolaan dana dengan menggunakan dana
berlebihan atau adanya indikasi kolusi serta penggelembungan harga unit pesawat menyebabkan
ketidakseimbangan finansial dan ekonomi PT Merpati Nusantara Airlines. Pengambilan keputusan
yang kurang bijak dalam penggunaan dana yang dimiliki oleh perusahaan cukup berdampak
ketika perusahaan sudah tidak lagi dibantu penuh oleh pemerintah dan investor.

Cukup disayangkan karena PT Merpati Nusantara Airlines merupakan perusahaan


maskapai terbesar pada masanya namun harus terhenti jalannya dikarenakan faktor internal yakni
manajemen dana yang kurang baik oleh orang-orang di dalamnya. Pemerintah pun tidak dapat
memberi bantuan banyak karena utang yang dimiliki perusahaan maskapai ini terlampau besar
hingga investor pun tidak mampu membantu mereka dan enggan kembali berinvestasi ke
perusahaan tersebut.

REFERENSI
Annisa, D., Achmad, S., & Susetio, W. (2021). Permohonan Pailit Pada Badan Usaha Milik Negara
oleh Karyawan. Universitas Al Azhar Indonesia & Universitas Esa Unggul.
Arai, P., Nasrizal, N., & Kurnia, P. (2021). Penggunaan Altman Z-Score, Springate, dan
Zmijewski dalam Memprediksi Kebangkrutan BUMN di Indonesia. CURRENT: Jurnal
Kajian Akuntansi dan Bisnis Terkini, 2(3), 483-505.
CNBC Indonesia. (2022). Merpati Pailit, Utang Rp 10,9 T & Ekuitas Minus Rp 1,9 T.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20220607140705-17-345001/merpati-pailit-
utang-rp-109-t-ekuitas-minus-rp-19-
t#:~:text=Jakarta%2C%20CNBC%20Indonesia%20%2D%20Dinyatakan%20pailit,diaud
it%20untuk%20tahun%20buku%202020.
CNN Indonesia. (2021). Investor Dipenjara, Merpati Gagal Terbang lagi.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210202163954-92-601412/investor-
dipenjara-merpati-gagal-terbang-lagi
Kementrian Keuangan Republik Indonesia. (2020). Kepailitan dan Akibat Kepailitan Terhadap
Kewenangan Debitur Pailit dalam Bidang Hukum Kekayaan.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13451/Kepailitan-dan-Akibat-Kepailitan-
Terhadap-Kewenangan-Debitur-Pailit-Dalam-Bidang-Hukum-Kekayaan.html
Kompas.com. (2022). Dinyatakan Pailit, Ini Perjalanan Panjang Merpati Airlines sejak 1962.
https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/07/173000065/dinyatakan-pailit-ini-
perjalanan-panjang-merpati-airlines-sejak-1962?page=all
Langoday, S. S. & Sabir, M. (2020). Analisis Potensi Kebangkrutan Pada Perusahaan Penerbangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ulet, 4(1), 28-43.

Anda mungkin juga menyukai