Anda di halaman 1dari 9

PENGENALAN BATUAN SEDIMEN

A. Pengertian Batuan Sedimen

Batuan sedimen dibentuk dari batuan-batuan yang telah ada oleh


kekuatan-kekuatan luar yang disebut dengan gaya eksogen. Oleh pelapukan,
gaya-gaya air, pengikisan-pengikisan angin, maka batuan-batuan yang telah ada
seperti batuan beku, dihancurkan, diangkut kemudian diendapkan ditempat-
tempat yang rendah letaknya misalkan di laut, samudra ataupun danau-danau.
Mula-mula sedimen ini merupakan batuan yang lunak, akan tetapioleh proses
diagenesis, maka sedimen-sedimen lunak tadi akan menjadi keras. Pasir yang
tadinya merupakan batuan-batuan yang lepas dan gembur, akan menjadi batuan
pasir, lempung akan menjadi batuan lempung. Proses diageneis ini dapat
merupakan kompaksi yaitu pemadatan karena tekanan lapisan diatas atau
sementasi yaitu perekatan bahan-bahan lepas tadi menjadi bataun keras oleh
larutan-laruan kimia misalnya larutan-larutan kapur atau sisilium. Sebahagian
besar dari batuan endapan atau batuan sedimen ini terbentuk di dalam samudra-
samudra. Beberapa zat-zat ini menegendap secara langsung oleh reaksi-reaksi
kimia misalnya garam (NaCl) atau gypsum. Ada pula yang diendapkan dengan
pertolongan jasad-jasad, baik tumbuhan maupun hewan.

Sumber:Agnassetiawan,2015
Gambar 1
Batuan Sedimen
Batuan endapan yang langsung dibentuk secara kimia ataupun organik
mempunyai satu sifat yang sama ialah pembentukan dari larutan-larutan.
Disamping sedimen-sedimen yang disebut diatas, ada pula sejenis batuan
endapan yang sebagian besar mengandung bahan-bahan tidak larut, misalnya
endapan puing pada lereng pegunungan-pegunungan sebagai hasil
penghancuran batuan-batuan yang diserang oleh pelapukan, penyinaran
matahari, kikisan angin, dll. Batuan-batuan yang demikian disebut batuan
eluvium jikalau tinggal pada tempatnya dan alluvium jikalau dihancurkan oleh air
yang mengalir. Sifat utama dari batuan sedimen ialah berlapis-lapis dan pada
awalnya diendapkan secara mendatar.

Lapisan-lapisan ini tebalnya berbeda-beda dari beberapa cm sampai


beberapa meter. Didekat muara sungai, endapan-endapan itu ada umumnya
tebal, sedangkan semakin maju kearah laut endapan-endapan ini menjadi
semakin tipis (membaji) dan akhirnya hilang. Dekat pantai, endapan-endapan itu
biasanya merupakan butir-butir besar sedangkan kearah laut kita temukan butir
yang lebih halus lagi. Terjadinya lapisan-lapisan dalam sedimen itu disebabkan
oleh bedanya butir batuan yang diendapkan , perbedaan warna, atau perbedaan
kekerasan dari material-material itu. Biasanya dekat pantai kita temukan batuan
pasir. Lebih ke arah laut batu pasir ini berganti dengan bataun lempung dan lebih
dalam lagi terjadi pembentukan batuan gamping. Dibandingkan dengan batuan
beku, batuan sedimen hanya merupakan tutupan-tutupan kecil dari kerak bumi.
Batuan sedimen hanya merupakan 5% dari seluruh batuan-batuan yang terdapat
di kerak bumi. Dari jumlah 5% ini, lempung atau batuan lempungan adalah 80%,
batuan pasir 5% dan gamping kira-kira 5%. Pembagian batuan sedimen dapat
dilakukan antara lain berdasarkan besar butir sedimen itu yang sering dikenal
dengan Skala Wentworth.

B. Keterbentukan Batuan Sedimen


Selain dari pembagian berdasarkan ukuran butirnya kita mengenal pula
pembagian yang didasarkan atas genesis atau cara terbentuknya sedimen-
sedimen itu. Pembagian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sedimen-sedimen yang terbentuk secara mekanik, ialah batuan-
batuan yang terdiri dari bagian-bagian atau fragmen-fragmen
(keratin-keratan) batuan. Endapan demikian disebut juga sedimen
klastika, dan contohnya ialah batu pasir, tanah liat, konglomerat,
breksi, dll.
Sumber:Bagaspradana,2017
Gambar 2
Batu Konglomerat
2. Batuan sedimen yang dibentuk secara kimia, ialah batuan-batuan
yang langsung mengendap dari larutan-larutan yang mengandung
berbagai unsur seperti garam dapur, gipsum, batuan gamping.

Sumber:Bagaspradana,2017
Gambar 3
Batu Gamping
3. Batuan sedimen yang terbentuk secara organik, ialah batuan-batuan
yang diendapkan langsung dari larutan-larutan dengan pertolongan-
pertolongan jasad-jasad, baik itu tumbuhan ataupun hewan.
Contohnya ialah batuan gamping, radiolarit, dll.

Sumber:Bagaspradana,2017
Gambar
Batu Gamping Gastrophoda

C. Proses yang Mempengaruhi Pembentukan Batuan Sedimen


Dalam proses pembentukan batuan sedimen di alam dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :
1. Proses Pelapukan, yaitu proses yang mempengaruhi keterbentukan
batuan sedimen secara kimiawi dan mekanik.
a) Secara Kimiawi, terdiri dari :
i. Proses pelarutan
ii. Proses dehidrasi, yaitu proses pengahancuran oleh air
b) Proses Karbonasi, yaitu proses pembentukan mineral
Karbonat yang kaya akan kalsium.
c) Secara Fisika atau Mekanik
i. Pemecahan atau pemisahan batuan asal yang
diakibatkan oleh perbedaan sushu yang tinggi.
ii. Proses pelapukan akibat radiasi sinar matahari disertai
curah hujan yang sangat rendah.
2. Proses Pengangkutan atau Transportasi, adalah seberapa jauh
batuan tersebut dapat ditransportasikan dan dapat dilihat dari
ukuran butir serta mineral yang dibawanya.
3. Proses Pengendapan, di dalamnya terdapat beberapa hal yang
terjadi, diantaranya adalah :
a) Proses pemadatan oleh gaya gravitasi;
b) Proses pembatuan akibat tekanan yang berkelanjutan yang
mengakibatkan kadar air dalam batuan keluar sehingga
menghasilkan rongga pori yang semakin kecil.
c) Proses diaganesa yang diikuti penghabluran kembali sebagai
material asal (allogenik) menjadi material baru (autigenik), jika
berlangsung secara berkelanjutan terbentuk batuan sedimen
dan batuan malihan (metamorf).

D. Klasifikasi Batuan Sedimen


Secara umum, batuan sedimen dibagi menjadi 2 jenis batuan, ialah:
1. Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik adalah batuan yang terbentuk secara alami,
yang disebabkan oleh proses-proses di bawah ini:
a) Proses Pelapukan (Kimia dan Mekanik)
b) Proses Pengangkutan
c) Proses Pengendapan
2. Batuan Sedimen Nonklastik
Batuan sedimen nonklastik adalah batuan yang terbentuk akibat
proses penghabluran suatu larutan kimia yang jenuh terhadap
kandungan kimia tertentu yang diakibatkan oleh suatu penguapan,
proses penggantian secara biokimia. Adapun proses-proses yang
mengontrolnya antara lain:
a) Adanya reaksi-reaksi kimiawi yang berlangsung;
b) Penghabluran dari larutan jenuh, misal kadar garam tinggi
pada suatu danau;
c) Oleh proses biokimia yang diakibatkan oleh suatu aktivitas
organisme yang ada pengendapan / pembentukan batuan
sedimen organik.

Tabel 1
Skala Wentworth

Sumber: Rayannurwanda,2016
KESIMPULAN

Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi akibat pengendapan, yang


mengalami proses pelapukan, pelarutan-erosi (abrasi), transportasi dan
diendapkan kembali dan terkonsolidasi (diaganesa). Proses pengendapan yang
berlangsung berasal dari kekuatan gaya-gaya dari luar (eksogen) sebagai akibat
pengerjaan hidrosfer, biosfer dan atmosfer. Batuan sedimen terbentuk dari
bahan yang pernah lepas dan bahan terlarut hasil dari proses mekanis dan kimia
dari batuan yang telah ada sebelumnya, atau dari cangkang binatang dan sisa
tumbuhan.
Batuan sedimen ini banyak sekali manfaatnya seperti sebagai bahan
bangunan (gypsum), sebagai bahan untuk mengeraskan jalan (batu gamping),
dan juga sebaga pondasi rumah (batu gamping). Ada pula kita selaku orang
tambang akan tidak asing lagi dengan batuan sedimen. Karena salah satu bahan
galian yang banyak sekali ditambang merupakan bagian dari batuan sedimen ini,
yaitu Batu Bara. Batu bara merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari
pengendapan sisa-sisa tumbuhan zaman dahulu. Oleh karena itu kita selaku
orang tambang mesti mengetahui seluk beluk batuan sedimen ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. Katili, J.A. 1980. Geologi. Jakarta: Departemen Urusan


Research
Nasional Jakarta.

2. Setiawan, Agna. 2015. Manfaat Batuan Sedimen.


Indonesia:
www.budisma.net

3. Pradana Ilham, Bagas. 2017. Tekstur dan Struktur Batuan


Sedimen.
Indonesia: www.orangtambang.id

4. Nurwanda, Rayan. 2016. Genesa Batuan Sedimen.


Indonesia:
https://geograph88.blogspot.com
5.
LAMPIRAN
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai