Anda di halaman 1dari 5

BAB 2

ISI

2.1 Sejarah Singkat

Jalan Tol Layang Jakarta–Cikampek atau disebut Jakarta-Cikampek Elevated adalah


jalan tol layang sepanjang 36,84 kilometer yang terletak di tengah Jalan Tol Jakarta-
Cikampek. Jalan tol ini melintasi Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang,
Jawa Barat, Indonesia. Jalan tol Jakarta-Cikampek Layang merupakan jalan tol layang
terpanjang di Indonesia dan menjadi jalan tol bertingkat (double decker motorway) yang
pertama di Indonesia karena dibangun di atas Jalan tol Jakarta-Cikampek.

Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated dibangun dengan tujuan mengurangi kemacetan


panjang yang berada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting ini dimulai dari
simpang susun Cikunir hingga gerbang tol Karawang Barat sepanjang 39 km di KM 9 sampai
KM 48. Jalan tol ini dirancang untuk mengakomodir 4 lajur (2 lajur setiap arah) dan
kecepatan desain 80 km/jam.

Jalan tol ini dikerjakan dengan rencana masa konstruksinya selesai pada bulan
Oktober 2019, rencana uji kelayakan November 2019 dan Jalan tol ini diresmikan
penggunaannya oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 12 Desember 2019.

Keunikan dari tol layang ini adalah kondisi jalan yang bergelombang. Berikut alasan
mengapa jalan yang dibuat bergelombang berdasarkan beberapa sumber:

1. Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Elevated diakui rumit karena harus dibangun di atas
konstruksi lain, seperti simpang susun, jembatan penyeberangan orang (JPO), dan
jalan tol eksisting. Jalan tersebut juga dibangun di bawah SUTET yang mengalirkan
pasokan listrik untuk wilayah Jawa dan Bali. Karena itu, konstruksi jalan mengikuti
topografi bangunan di bawahnya. 
2. Tantangan pembangunan jalan layang ini ialah dikerjakan di lahan dengan konstruksi
bertumpuk-tumpuk. Dengan topografi adanya simpang susun hingga JPO, semestinya
jembatan ini bisa dibangun di sisi samping. Namun, nyatanya, kontraktor tak dapat
menggunakan lahan samping halan tol karena terdapat konstruksi kereta layang atau
LRT dan kereta cepat Jakarta-Bandung.
3. Kontraktor membangun jembatan layang dengan ketinggian batas aman. Desain jalan
tol dibuat seefisien mungkin untuk mempertimbangkan keselamatan pengguna.
Pembangunan jembatan ini memerlukan clearance area setinggi 5,1 meter dari
konstruksi di bawahnya.
2.2 Kelebihan dan Kelengkapan Japek Elevated
1. Dengan adanya Jalan tol ini perjalanan dari Jakarta menuju Bandung bisa memangkas
30 menit waktu perjalanan, sebab kendaraan pribadi yang sebelumnya menggunakan
akses jalan tol lama, kini berpindah ke jalan tol layang.
2. Rambu dan marka jalan yang terdapat dalam Tol layang ini sudah lengkap dan dalam
keadaan baik,
3. Terdapat lampu penerangan jalan yang memadai,
4. Terdapat bahu jalan yang dapat digunakan pengemudi untuk menepi/berhenti darurat,
5. Japek elevated ini mempunyai desain jalan dan expansion joint yang dapat menahan
gempa hingga di atas magnitudo 8,
6. Dari segi keamanan, petugas siaga 24 jam (armada pelayanan lalu lintas seperti
ambulance, kendaraan patroli, rescue, dan Patroli Jalan Raya (PJR)) dan dilengkapi
113 cctv dengan sistem tilang elektornik,
7. Terdapat Median Concrete Barrier dengan tipe high sebagai pengaman,
8. Terdapat 8 buah U-Turn (km 13, km 17, km 21, km 24, km 28, km 31, km 36, km
38) yang berfungsi untuk alternatif kendaraan berbalik arah dalam kedaan darurat,
namun bisa untuk aktivitas contra flow bila nanti dibutuhkan dalam kondisi tertentu
atau volume kendaraan sangat padat,
9. Terdapat tangga darurat bagi akses orang yang lokasinya persis di setiap lokasi U-
turn. Tangga darurat ada di dua sisi masing-masing lajur tol layang.
10. Penumpang disuguhi pemandangan yang tidak biasa dari atas tol layang,

2.3 Kekurangan Japek Elevated


1. Lapis perkerasan aspal yang sedikit bergelombang (tidak rata), sehingga ada rasa
sedikit tidak nyaman bagi penumpang,
2. Expansion joint (sambungan) yang tidak terlalu rata (kurang halus), sehingga kurang
nyaman bagi penumpang dan harus berhati-hati saat melewatinya,
3. Tidak ada Emergency Exit, sehingga sedikit sulit evakuasinya bila ada suatu
kendala/kerusakan/dll,
4. Lebar bahu jalan yang dirasa terlalu pas, harus berhati-hati bila akan membuka pintu
kanan karena sangat dekat dengan lajur disampingnya,
5. Hanya diperuntukan untuk kendaraan Golongan 1 dengan tinggi max 2,1 m (bus, truk,
dan kendaraan golongan 1 yang tingginya melebihi 2,1m dilarang)
6. Tidak ada rest area, sehingga sulit bila ingin istirahat, buang air kecil, mengisi bahan
bakar, ataupun top-up saldo E-toll,
7. Belum tersedianya Emergency Parking Bay, namun sudah dalam tahap pelaksanaan
untuk ke arah timur (Jakarta-Karawang), lokasi parkir darurat ada di km 20 dan km
41. Juga ada arah barat (Karawang-Jakarta), yang lokasinya berada di km 39 dan km
22

2.4 Perlu Diperhatikan Bila Ingin Melewati Japek Elevated.


1. Dikarenakan tidak tersedia nya rest area dan emergency exit, pastikan kondisi
kendaaraan harus prima karena sulitnya evakuasi bila sudah diatas tol layang, pastikan
saldo E-toll dan bensin cukup, bila ingin ke toilet sangat disarankan sebelum masuk
tol layang ini mampir ke rest area dulu,
2. Perhatikan dan patuhi rambu lalu lintas yang ada, yang terpenting adalah kecepatan
tidak boleh melebihi 80km/jam, berhati-hati dengan side wind (angin samping)
apalagi kendaraan yang lumayan tinggi.

2.5 Dokumentasi

Jalan masuk menuju Jakarta-


Cikampek Elevated, dilengkapi
dengan portal tinggi max 2,1mdan
rambu batas kecepatan

Dilengkapi lampu penerangan


jalan, rambu serta marka jalan
yang memadai.

Kecepatan yang disarankan


60km/jam dan batas kecepatan
maximum 80km/jam.
Dilengkapi Median Concrete
Barrier sebagai pengaman.

Permukaan Jalan Jakarta-


Cikampek yang bergelombang

Berhati-hati bila ingin


membuka pintu sebelah kanan
saat di bahu jalan, karena
lebar bahu jalan yang tidak
terlalu besar.

Expansion joint yang kurang


halus sehingga pengendara
harus berhati-hati saat
melewatinya.
Dilengkapi dengan 113
CCTV dengan sistem tilang
elektronik.

Terdapat 8 buah U-turn


sebagai alternatif kendaraan
berbalik arah dalam kedaan
darurat.

Anda mungkin juga menyukai