Anda di halaman 1dari 3

AGAMA

Wa'alaikum Salam...
Kisi2:

1. Makna taqdir dan nasip


Jawab: Takdir = ketentuan Tuhan yang tidak dapat dirubah.
Nasib = ketentuan Tuhan yang dapat dirubah.

2. Kedudukan zakat dan pajak dlm Islam


Jawab:
Pajak ialah kewajiban yang ditetapkan terhadap wajib pajak, yang harus disetorkan kepada
negara sesuai  dengan ketentuan, tanpa mendapat prestasi kembali dari negara dan hasilnya untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum di satu pihak dan untuk merealisir sebagian tujuan
ekonomi, sosial, politik dan tujuan-tujuan lain yang ingin dicapai negara.

Zakat ialah hak tertentu yang diwajibkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala terhadap kaum Muslimin
yang diperuntukkan bagi mereka, yang dalam Quran disebut kalangan fakir miskin dan mustahik
lainnya, sebagai tanda syukur atas nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan untuk mendekatkan
diri kepadaNya, serta untuk membersihkan diri dan hartanya.

3. Kontribusi Islam terhadap peradaban dunia


Jawab:
*Kaum muslimin telah memberi sumbangan ekperimental mengenai metode dan teorisains ke du
nia Barat
*Sistem notasi dan desimal Arab dalam waktu yang sama telah dikenalkan ke dunia barat.
*Karya2 dalam bentuk terjemahan, khususnya karya Ibnu Sina (Avicenna)dalam bidang kedokte
ran, digunakan sebagai teks di lembaga pendidikan tinggisampai pertengahan abad ke-17 M.
*Para ilmuwan muslim dengan berbagai karyanya telah merangsang kebangkitanEropa, memper
kaya kebudayaan Romawi kuno, serta literatur klasik yang melahirkanrenaisance.
*Lembaga2pendidikan islam yang telah didirikan jauh sebelum Eropa bangkitdalam bentuk ratus
an madrasah adalah pendahulu universitas yang ada di Eropa.
*Para ilmuwan muslim berhasil melestarikan pemikiran dan tradisi ilmiah Romawi-Persi (Greco 
Helenistic) sewaktu Eropa dalam kegelapan
*sarjana2 Eropa belajar di berbagai lembaga pendidikan tinggi islam danmentransfer ilmu penget
ahuan ke dunia Barat.
*Para ilmuwan muslim telah menyumbangkan pengetahuan tentang rumah sakit,sanitasi, dan ma
kanan kepada Eropa.
*Pada ilmu pengetahuan alam, islam berjasa menyatukan akal dengan alam,menetapkan kemandi
rian akal, menetapkan keberadaan hukum alam yang pasti ataskehendak Tuhan. Serta islam telah 
mampu mendamaikan akal dengan iman dan
filsafat dengan agama sedangkan bangsa Barat masih membuat stereotip yangmemisahkan antara 
akal dan iman serta filsafat dengan agama.

4. Mensikapi perbedaan pendapat dlm Islam.


Jawab:
*selalu berusaha mencari titik temu dalam setiap perbedaan yang ada. Dalam bahasa al-Quran,
titik temu ini diistilahkan dengan Kalimatun Sawa. 
*sikap yang bisa dikedepankan untuk meyikapi perbedaan adalah mengedepankan toleransi dan
tenggang rasa, saling memahami satu sama lain tanpa terlebih dahulu menghakimi orang lain. 
*berdialog dengan orang-orang yang berbeda pendapat dengan kita.

5. Konsep hukum dan keadilan dlm Islam


Jawab:
*konsepsi keadilan Islam ialah menempatkan sesuatu pada tempatnya, membebankan sesuatu
sesuai daya pikul seseorang, memberikan sesuatu yang memang menjadi haknya dengan kadar
yang seimbang.
*Konsep hukum dalam Al-Qur’an yang merupakan formulasi antara penegak keadilan
tanpa melupakan nilai-nilai kemanusiaan dalam hubungannya dengan gagasan umum tentang
membangun bumi dan mencegah kezaliman sebagaimana diperintahkan secara tegas dalam Al-
Qur’an.

6. Respon Islam terhadap Isu kontemporer, kloning, rekayasa genetika, bayi tabung dan
ethanasia
Jawab :
 Isu kontemporer
 kloning
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mafsadat (dampak negatif) yang ditimbulkan oleh praktik
kloning manusia jauh lebih besar dibandingkan dengan maslahat-nya (manfaat). Oleh karena itu,
praktik kloning manusia betentangan secara nyata dengan naluri hukum Islam yang selalu
mengedepankan kemaslahatan umat manusia. 
Dengan demikian pandangan hukum Islam terhadap kloning manusia adalah haram, kecuali untuk
penyembuhan sebuah penyakit, atau penggantian salah satu organ tubuh yang rusak dengan yang
lebih baik.
 Rekayasa genetika
Menurut Fatwa MUI, melakukan rekayasa genetika dengan mengubah dan merekayasa sel
kromosom terhadap tumbuhan, hewan dan mikroba hukumnya adalah mubah (boleh). Hal ini boleh
dilakukan dengan memperhatikan beberapa persyaratan yang diberikan oleh MUI. Aspek yang harus
diperhatikan adalah tujuan daripada rekayasa genetika tersebut yaitu agar memberikan manfaat dan
kebaikan bagi kemaslahatan serta tidak menimbulkan mudharat dan bertentangan dengan kaidah
agama.
Seperti yang sudah kita ketahui, banyak para ilmuwan yang sudah melakukan penelitian dengan
merekayasa genetika terhadap manusia, seperti melakukan cloning terhadap manusia dan bayi tabung
(inseminasi).Pengkloningan pertama dilakukan terhadap hewan, namun tidak dipungkiri pula
dilakukan terhadap manusia. Dalam islam cloning masih jadi perdebatan, sama seperti rekayasa
genetika lainnya, jika tujuannya mendapatkan manfaat demi kemaslahatan dan tidak bertentangan
dengan hukum islam maka hukumnya boleh
Jadi sudah jelas mengenai rekayasa genetika serta pandangan islam mengenai hal tersebut. Yang
terpenting adalah kita sebagai umat islam dapat memahaminya sebagai kemajuan ilmu dengan akal
dan pemikiran terbuka dan tidak pula mengurangi keimanan kita di samping berbagai hal-hal positif
dan negatif yang dapat ditimbulkan.
 Bayi tabung
Dalam fatwa dinyatakan jika bayi tabung berasal dari sperma dan sel telur pasangan suami istri sah
menurut hukum, maka mubah atau diperbolehkan. ... Akan tetapi, para ulama melarang penggunaan
teknologi bayi tabung dari pasangan suami istri yang menggunakan rahim perempuan lain sebagai
sarana dan ini adalah haram hukumnya.
 ethanasia
Dalam Islam segala upaya atau perbuatan yang berakibat matinya seseorang, baik
disengaja atau tidak sengaja, tidak dapat dibenarkan, kecuali dengan tiga alasan,
sebagaimana disebutkan dalam hadis, "Tidak halal membunuh seorang Muslim,
kecuali karena salah satu dari tiga alasan, yaitu; pezina mukhsan/sudah
berkeluarga, maka ia harus dirajam (sampai mati); seseorang yang membunuh
seorang Muslim lainnya dengan sengaja, maka ia harus dibunuh juga; dan seorang
yang keluar dari Islam."

7. Tanggungjawab dan etika keilmuan dlm Islam


Tanggung jawab ilmuwan dalam pengembangan ilmu sekurang-kurangnya berdimensi religious atau etis
dan social. Pada intinya, dimensi religious atau etis seorang ilmuwan hendaknya tidak melanggar
kepatutan yang dituntut darinya berdasarkan etika umum dan etika keilmuan yang ditekuninya.
Sedangkan dimensi sosial pengembangan ilmu mewajibkan ilmuwan berlaku jujur, mengakui
keterbatasannya bahkan kegagalannya, mengakui temuan orang lain, menjalani prosedur ilmiah tertentu
yang sudah disepakati dalam dunia keilmuan atau mengkomunikasikan hal baru dengan para sejawatnya
atau kajian pustaka yang sudah ada untuk mendapatkan konfirmasi, menjelaskan hasil-hasil temuannya
secara terbuka dan sebenar-benarnya sehingga dapat dimengerti orang lain sebagaimana ia juga
memperoleh bahan-bahan dari orang lain guna mendukung teori-teori yang dikembangkannya. Karena
tanggung jawab ilmuwan merupakan ikhtiar mulia sehingga seorang ilmuwan tidak mudah tergoda,
apalagi tergelincir untuk menyalahgunakan ilmu.

Selamat Ujian semoga sukses, amin

Anda mungkin juga menyukai