TUGAS PATOFISIOLOGI
Dosen Pembimbing : Ibu Siti Mulidah, S.Pd., S.Kep Ns., M.Kes
Disusun oleh :
1. Linda Ayu Purwanti (P1337420219051)
2. Ketut Ayulita Meilani (P1337420219052)
3. Yusrotun Nurul Mawaddah (P1337420219056)
4. Luqman Hakim (P1337420219068)
Kelas : 1B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Kanker Serviks. Kami juga
berterima kasih pada Ibu Siti Mulidah S.Pd.,S.Kep.,NS.,M.Kes selaku dosen
mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Purwokerto, 18 Februari
2020
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang..................................................................................1
B.Rumusan Masalah.............................................................................2
C.Tujuan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
C. Anatomi Fisiologi..............................................................................6
D.Etiologi..............................................................................................7
E.Patofisiologi.......................................................................................7
H.Penatalaksanaan...........................................................................................................10
I.Diagnosa........................................................................................................................11
J.Klasifikasi.....................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal atau proliferasi sel-sel yang tidak
dapat diatur. Tingkat poliferasi antara sel kanker berbeda beda antara satu dengan yang
lainnya. Perbedaan sel kanker dengan sel normal terletak pada sifat sel kanker yang tidak
pernah berhenti membelah. Kanker merupakan suatu kegagalan morfogenesis normal dan dan
kegagalan difrensiasi normal, artinya pertumbuhan kanker tidak dapat dikendalikan dan tidak
pernah memperoleh struktur normal serta fungsi khas jaringan tempat sel kanker tumbuh.
Kanker merupakan suatu penyakit yang menyerang proses dasar kehidupan sel, yang hampir
semuanya menambah genom sel (komplemen genetik total sel) serta mengakibatkan
pertumbuhan liar dan penyebaran sel kanker. (Guyton, Arthur C, 2013)
Penyebab perubahan genom ini adalah mutasi (perubahan) salah satu gen atau lebih;
atau mutasi sebagian besar segmen utas DNA yang mengandung banyak gen; atau pada
beberapa keadaan penambahan atau pengurangan sebagian besar segmen kromosom. Setiap
kanker mulai dengan sebuah sel. Kejadian apapun yang mengalihkan sebuah sel normal
menjadi sebuah sebuah sel kanker. Sel kanker tidak menyerang massa sel, maskipun pada
stadium akhir kanker, badan dapat mengandung berbiliun sel kanker dan semuanya itu adalah
keturunan sebuah sel pendahulunya. Jadi semua sel kanker metastis maupun pada tumor
merupakan sebuah klon.
Pada makalah ini kami akan membahas tentang Kanker Serviks. Kanker serviks
adalah kanker yang terdapat pada serviks atau leher rahim, yaitu area bagian bawah rahim
yang menghubungkan rahim dengan vagina. Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa
kanker merupakan problem kesehatan yang sangat serius karena jumlah penderitanya
meningkat sekitar 20% per tahun. Kanker serviks (mulut rahim) adalah penyakit pembunuh
wanita nomor satu di dunia. Di seluruh dunia, kasus kanker serviks ini sudah dialami oleh 1,4
juta wanita. Data yang didapat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) diketahui terdapat
493.243 jiwa per-tahun penderita kanker serviks baru dengan angka kematian sebanyak
273.505 jiwa per-tahun. Sampai saat ini kanker serviks masih merupakan masalah kesehatan
perempuan di Indonesia sehubungan dengan angka kejadian dan angka kematian akibat
kanker serviks yang tinggi. Keterlambatan diagnosis pada stadium lanjut, keadaan umum
yang lemah, status sosial ekonomi yang rendah, keterbatasan sumber daya, keterbatasan
sarana dan prasarana, jenis histopatologi dan derajat pendidikan ikut serta dalam menentukan
prognosis dari penderita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kanker?
2. Apa perbedaan Tumor dengan Kanker?
3. Apa yang dimaksud dengan Kanker Serviks?
4. Apa tanda – tanda terkena Kanker Serviks?
5. Bagaimana pathway pada Kanker Serviks?
6. Apa penatalaksanaan dari Kanker Serviks?
7. Apa saja stadium dari Kanker Serviks dan perkembangannya?
8. Bagaimana diagnosis dari Kanker Serviks?
9. Bagaimana cara mencegah Kanker serviks?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Kanker
2. Untuk mengetahui perbedaan Tumor dengan Kanker
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Kanker Serviks
4. Untuk mengetahui tanda – tanda terkena Kanker Serviks
5. Untuk mengetahui pathway Kanker Serviks.
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari Kanker Serviks
7. Untuk mengetahui stadium dari Kanker Serviks dan perkembangannya
8. Untuk mengetahui diagnosis dari Kanker Serviks
9. Untuk mengetahui cara mencegah kanker serviks
BAB II
PEMBAHASAN DAN ISI
A. Pengertian
a.Kanker
Kanker adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal atau proliferasi sel-sel yang tidak
dapat diatur. Tingkat poliferasi antara sel kanker berbeda beda antara satu dengan yang
lainnya. Perbedaan sel kanker dengan sel normal terletak pada sifat sel kanker yang tidak
pernah berhenti membelah. Kanker merupakan suatu kegagalan morfogenesis normal dan dan
kegagalan difrensiasi normal, artinya pertumbuhan kanker tidak dapat dikendalikan dan tidak
pernah memperoleh struktur normal serta fungsi khas jaringan tempat sel kanker tumbuh.
Setiap kanker mulai dengan sebuah sel. Kejadian apapun yang mengalihkan sebuah sel
normal menjadi sebuah sebuah sel kanker. Sel kanker tidak menyerang massa sel, maskipun
pada stadium akhir kanker, badan dapat mengandung berbiliun sel kanker dan semuanya itu
adalah keturunan sebuah sel pendahulunya. Sifat sel kanker adalah :
1.Bentuk dan struktur sel bermacam-macam (polymorph)
Karena adanya perbedaan bentuk dan susunan dengan sel normal asalnya, maka dapat dibuat
diagnosa patologi kanker.
2.Tumbuh autonom
Sel kanker itu tumbuh terus tanpa batas (immortal), liar, semaunya sendiri, terlepas dari
kendali pertumbuhan normal sehingga terbentuk suatu tumor (benjolan) yang terpisah dari
bagian tubuh normal.
3.Mendesak dan merusak sel-sel normal disekitarnya
Sel-sel tumor itu mendesak (ekspansif) sel-sel normal disekitarnya, yang berubah menjadi
kapsel yang membatasi pertumbuhan tumor. Pada tumor jinak kapsel itu berupa kapsel sejati
yang memisahkan gerombolan sel tumor dengan sel-sel normal, sedang pada tumor ganas
berupa kapsel palsu (pseudokapsul), sehingga kapsel itu dapat ditembus atau diinfiltrasi oleh
sel kanker
4.Dapat bergerak sendiri (amoeboid)
Sel-sel kanker itu dapat bergerak sendiri seperti amoeba dan lepas dari gerombolan sel-sel
tumor induknya, masuk diantara sel-sel normal disekitarnya.
Hal ini menimbulkan :
a.)Infiltrasi atau invasi ke jaringan atau organ disekitarnya
b.)Metastase atau anak sebar di kelenjar limfe atau di organ lainnya. Penyebaran ini
dapat melalui penyebaran limfe (limfogen) maupun secara hematogen yaitu sel
kanker masuk kedalam pembuluh darah dan bersama aliran darah beredar keseluruh
tubuh.
5.Tidak mengenal koordinasi dan batas-batas kewajaran. Ketidakwajaran itu antara
lain disebabkan oleh :
a.)Kurang daya adesi dan kohesi
Karena kurangnya daya adesi dan kohesi sel-sel kanker itu mudah lepas dari
gerombolan sel-sel induknya dan dapat bergerak menyusup diantara sel-sel normal.
b.)Tidak mengenal kontak inhibisi
Sel-sel normal akan berhenti tumbuh jika ada kontak dengan sel normal
disekitarnya, sedangkan sel kanker tidak.
c.)Tidak mengenal tanda posisi
Sel-sel normal akan berhenti tumbuh jika berada pada tempat atau posisi yang
tidak semestinya, sedang sel-sel kanker tidak, sehingga dapat timbul anak sebar
(metastase).
d.)Tidak mengenal batas kepadatan
e.)Sel normal akan berhenti tumbuh jika kepadatan sel telah mencapai konsistensi
tertentu, sedangkan sel kanker tidak.
6. Tidak menjalankan fungsinya dengan normal
Penyebab Terbentuknya Kanker
Penyebab terbentuknya sel kanker disebabkan mutasi dari sel sel normal sehingga
mengalami pertumbuhan sel yang abnormal dan difrensiasi fungsi sel. Setiap manusia terus
menerus membentuk sel sel yang memiliki kecenderungan untuk menjadi kanker namun
sistem kekebalan manusia bekerja seperti burung pemakan bangkai yang akan menggigit sel
sel yang abnormal, untuk menghentikan kegiatan permulaan sebelum sempat memulai
kegiatannya sebagai sel kanker.
Mutasi sel yang membentuk sel kanker, berasal dari rangkaian DNA kromosom
didalam setiap sel yang mengalami replikasi dengan diawali oleh proses mitosis, dan karena
adanya proses pengoreksian terhadap hasil replikasi. Proses pengoreksian ini akan memotong
dan memperbaiki sistem rangkaian DNA yang abnormal sebelum terjadi proses mitosis.
Namun, setiap tindakan perlindungan sel abnormal, tidak menutup kemungkinan satu Dari
setiap sel baru yang terbentuk mempunyai sifat mutasi yang selanjutnya berkembang menjadi
kanker, apabila antibody tubuh tidak dapat mencegah perkembangannya
b.Tumor
Tumor sebenarnya adalah pembengkakkan yang disebabkan oleh adanya inflamasi atau
peradangan dan pertumbuhan jaringan yang abnormal di dalam tubuh. Tipe tumor
berdasarkan pertumbuhannya dapat dibedakan menjadi tumor ganas (malignant tumor) dan
tumor jinak (benign tumor). Nah, tumor ganas ini sering juga disebut dengan bersifat Kanker.
Tetapi kemungkinan tumor jinak menjadi ganas bisa saja tapi sangat jarang terjadi, biasanya
pada Tumor yang sudah terlalu lama dan besar. Misalnya Fam (Fibroadenoma mamma),
tumor jinak payudara bila dibiarkan bertahun-tahun ada yang berubah jadi ganas, ini dikenal
sebagai Progressi, persentase kemungkinannya kira-kira hanya 0,5 % -1% saja. Tumor
disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari mutasi-mutasi tersebut
menyebabkan munculnya tumor. Sebenarnya sel kita memiliki mekanisme perbaikan DNA
(DNA repair) dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel merusak dirinya dengan
apoptosis jika kerusakan DNA sudah terlalu berat. Apoptosis adalah proses aktif kematian sel
yang ditandai dengan pembelahan DNA kromosom, kondensasi kromatin, serta fragmentasi
nukleus dan sel itu sendiri. Mutasi yang menekan gen untuk mekanisme tersebut biasanya
dapat memicu terjadinya kanker.
C. Etiologi
Kanker serviks terjadi jika sel - sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tidak
terkendali, jika sel - sel serviks terus membelah, maka akan terbentuk suatu masa jaringan
yang disebut tumor yang bisa bersifat jinak atau ganas, jika tumor tersebut ganas maka
keadaannya disebut kanker serviks. Penyebab terjadinya kelainan pada sel - sel serviks
tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh
terhadap terjadinya kanker serviks yaitu :
1. HPV ( Human Papiloma Virus )
HPV adalah virus penyebab kutil genetalis ( Kandiloma Akuminata ) yang ditularkan
melalui hubungan seksual. Ada 8 tipe HPV yang berhubungan dengan kanker serviks
adalah :
1) HPV resiko rendah : HPV 6 dan 11
2) HPV resiko sedang : HPV 33, 35, 39, 40, 43, 45, 51, 56, dan 58
3) HPV resiko tinggi : HPV 16, 18, 31
Infeksi HPV terjadi melalui hubungan seksual dengan masa inkubasi selama 3 bulan.
Bentuk klasik dari infeksi HPV adalah kondiloma akuminata yaitu kutil yang berbentuk
kembang kol pada jaringan ikat di tengahnya dan ditutup terutama dibagian atas epitel
yang hiperkerotolik. Kondiloma akuminata jarang ditemukan pada serviks dimana
lesinya hanya terbatas pada vulva, anus dan vagina bagian posterior. Kemungkinan
peranan terjadinya kanker serviks adalah dengan melakukan gangguan pada gen yang
mengatur pembelahan virus dan mengakibatkan pembelahan sel menjadi tidak
terkontrol kearah keganasan. Perubahan sel yang terjadi dapat dalam bentuk jinak
kondiloma (NIS 1 : Neoplasma Intraepitel Serviks) atau bentuk prakanker (NIS 2 dan
3), bahkan dapat menjadi karsinoma invasif. Faktor resiko minor kanker serviks adalah
paritas tinggi dengan jarak persalinan pendek, hubungan seksual dini dibawah 17 tahun,
multipartner seksual, merokok pasif dan aktif, status ekonomi rendah. Ko – faktor
terdiri dari infeksi klamidia trakomatis, HSV-2 HIV/AIDS, infeksi kronis dan lainnya.
D. Patofisiologi
Dari beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kanker sehingga
menimbulkan gejala atau semacam keluhan dan kemudian sel - sel yang mengalami
mutasi dapat berkembang menjadi sel displasia. Apabila sel karsinoma telah mendesak
pada jaringan syaraf akan timbul masalah keperawatan nyeri. Pada stadium tertentu sel
karsinoma dapat mengganggu kerja sistem urinaria menyebabkan hidroureter atau
hidronefrosis yang menimbulkan masalah keperawatan resiko penyebaran infeksi.
Keputihan yang berkelebihan dan berbau busuk biasanya menjadi keluhan juga, karena
mengganggu pola seksual pasien dan dapat diambil masalah keperawatan gangguan pola
seksual. Gejala dari kanker serviks stadium lanjut diantaranya anemia hipovolemik yang
menyebabkan kelemahan dan kelelahan sehingga timbul masalah keperawatan gangguan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Pada pengobatan kanker leher rahim sendiri akan mengalami beberapa efek
samping antara lain mual, muntah, sulit menelan, bagi saluran pencernaan terjadi diare
gastritis, sulit membuka mulut, sariawan, penurunan nafsu makan ( biasa terdapat pada
terapi eksternal radiasi ). Efek samping tersebut menimbulkan masalah keperawatan yaitu
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Sedangkan efek dari radiasi bagi kulit yaitu
menyebabkan kulit merah dan kering sehingga akan timbul masalah keperawatan resiko
tinggi kerusakan integritas kulit. Semua tadi akan berdampak buruk bagi tubuh yang
menyebabkan kelemahan atau kelemahan sehingga daya tahan tubuh berkurang dan resiko
injury pun akan muncul.
Tidak sedikit pula pasien dengan diagnosa positif kanker leher rahim ini merasa
cemas akan penyakit yang dideritanya. Kecemasan tersebut bisa dikarenakan dengan
kurangnya pengetahuan tentang penyakit, ancaman status kesehatan dan mitos
dimasyarakat bahwa kanker tidak dapat diobati dan selalu dihubungkan dengan kematian.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Dalam lingkar perawatan meliputi sebelum pengobatan terapi radiasi eksternal
anatara lain kuatkan penjelasan tentang perawatan yang digunakan untuk prosedur. Selama
terapi yaitu memilih kulit yang baik dengan menganjurkan menghindari sabun, kosmetik, dan
deodorant. Pertahankan kedekuatan kulit dalam perawatan post pengobatan antara lain
hindari infeksi, laporkan tanda - tanda infeksi, monitor intake cairan, beri tahu efek radiasi
persisten 10 - 14 hari sesudah pengobatan, dan melakukan perawatan kulit dan mulut. Dalam
terapi radiasi internal yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan umum adalah teknik
isolasi dan membatasi aktivitas, sedangkan dalam perawatan pre insersi antara lain
menurunkan kebutuhan untuk enema atau buang air besar selama beberapa hari, memasang
kateter sesuai indikasi, latihan nafas panjan dan latihan rom dan jelaskan pada keluarga
tentang pembatasan pengunjung. Selama terapi radiasi perawatannya yaitu monior tanda -
tanda vital tiap 4 jam. Memberikan posisi semi fowler, berikan makanan berserat dan cairan
parenteral sampai 300 ml dan memberikan support mental. Perawatan post pengobatan antara
lain menghindari komplikasi post pengobatan (tromboplebitis, emboli pulmonal dan
pneumonia) , monitor intake dan output cairan.
H. Diagnosis
1. Sitologi
Pemeriksaan sitologi dikenal dengan pemeriksaan pap smear. Sitologi bermanfaat
untuk mendeteksi sel – sel serviks yang tidak menunjukkan adanya gejala, dengan
tingkat ketelitiannya mencapai 90%.
2. Kalposkopi
Kalposkopi merupakan pemeriksaan seviks dengan menggunakan alat kalposkopi yaitu
alat yang disamakan dengan mikroskop bertenaga rendah pembesarannya antara 6 – 40
kali dan terdapat sumber cahaya didalamnya. Kalposkopi dapat meningkatkan
ketepatan sitologi menjadi 95%. Alat ini pertamakali diperkenalkan di Jerman pada
tahun 1925 oleh Hans Hinselmann untuk memperbesar gambaran permukaan porsio
sehingga pembuluh darah lebih jelas dilihat. Pada alat ini juga dilengkapi dengan filter
hijau untuk memberikan kontras yang baik pada pembuluh darah dan jaringan.
Pemeriksaan kalposkopi dilakukan untuk konfirmasi apabila hasil test pap smear
abnormal dan juga sebagai penuntun biopsy pada lesi serviks yang dicurigai.
3. Biopsi
Biopsi dilakukan didaerah yang abnormal jika sambungan skuamosa – kolumnar (SSK)
yang terlihat seluruhnya dengan menggunakan kalposkopi. Biopsi harus dilakukan
dengan tepat dan alat biopsy harus tajam dan harus diawetkan dalam larutan formalin
10% sehingga tidak merusak epitel.
4. Konisasi
Konisasi serviks adalah pengeluaran sebagian jaringan serviks sehingga bagian yang
dikeluarkan berbentuk kerucut. Konisasi dilakukan apabila :
a. Proses dicurigai berada di endoserviks
b. Lesi tidak tampak seluruhnya dengan pemeriksaan kalposkopi
c. Ada kesenjangan antara hasil sitologik dengan histopatologik
I. Klasifikasi
Histopatologi kanker serviks dibagi menjadi empat klasifikasi :
1. Displasia
Displasia adalah pertumbuhan aktif disertai gangguan proses pematangan epitel
skuamosa yang dimulai pada bagian basal sampai ke lapisan superfisal. Berdasarkan
derajat perubahan sel epitel yang jelas mengalami perubahan. Displasia terbagi dalam
tiga derajat pertumbuhan yaitu :
a. Displasia ringan : perubahan terjadi pada sepertiga bagian basal epidermis
b. Displasia sedang : bila perubahan terjadi pada separuh epidermis
c. Displasia berat : hampir tidak dapat dibedakan dengan karsinoma in situ
Waktu yang diperlukan dari Displasia menjadi Karsinoma in situ
Tingkat Displasia WaktuDalamBulan
SangatRingan 85 Bulan
Ringan 58 Bulan
Sedang 38 Bulan
Berat 12 Bulan
Pencegahan
Primer
Lesi Prakanker
Pencegahan
Sekunder
Kalposkopi
Kanker Serviks
Terapi
a. Skrining
Mencegah kanker serviks dapat dilakukan dengan mendeteksi secara dini, tujuannya
adalah untuk menemukan lesi pra kanker dan kanker stadium awal. Saat ini terdapat
beberapa cara alternatif untuk skrining kanker serviks yaitu :
1) Kalposkopi digunakan sebagai alat pemeriksaan awal dan lebih sering digunakan
untuk pemeriksaan lanjutan dari hasil test pap smear yang abnormal. Namun,
kalposkopi jarang digunakan karena biayanya yang mahal, kurang praktis dan
memerlukan biopsi
2) Servikografi merupakan pemeriksaan untuk melihat kelainan porsio. Untuk
membuat foto pembesaran porsio dipulas dengan menggunakan asam asetat 3 – 5%.
3) Pap net (dengan komputerisasi) merupakan slide pemeriksaan pap smear untuk
mengidentifikasi sel yang abnormal dibantu dengan menggunakan komputerisasi.
4) Tes molecular HPV – DNA membuktikan bahwa 90% kandiloma serviks, NIS dan
kanker serviks mengandung HPV – DNA.
5) Inspeksi visual dengan asam asetat ( IV A) menjadi metode skrining alternative
yang mudah untuk diaplikasikan diberbagai Negara. Pada umumnya metode IVA
mudah, praktis, alat yang digunakan sederhana, dapat dilakukan oleh petugas
kesehatan bukan dokter dan metode ini sesuai dengan pusat pelayanan kesehatan
yang sederhana. Untuk pemeriksaan serviks dengan IVA, awalnya dengan
menggunakan speculum yang sudah diolesi oleh asam asetat 3 – 5%. Pada lesi pra
kanker akan terlihat bercak berwarna putih yang disebut aceto white epithelium,
maka dapat disimpulkan bahwa dari bercak putih hasil test adalah IVA positif
sehingga dapat ditindak lanjuti dengan melakukan biopsi.
Tiap – tiap metode skrining dapat dikaji dari segi keefektifannya, kepraktisan,
kemudahan dan dari tersedianya sarana. Perbandingan dari kualitas metode skrining
dapat dilihat pada tabel.
IVA + + + +
Servikografi +/- + - -
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal atau proliferasi sel-sel yang tidak
dapat diatur. Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau
serviks yang terdapat pada bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina.
Kanker serviks terjadi jika sel - sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tidak
terkendali, jika sel - sel serviks terus membelah, maka akan terbentuk suatu masa jaringan
yang disebut tumor yang bisa bersifat jinak atau ganas, jika tumor tersebut ganas maka
keadaannya disebut kanker serviks. Penyebab terjadinya kelainan pada sel - sel serviks dan
virus Human Papiloma Virus, kesalahan dalam sikap seperti merokok, hubungan seksual
pertama dilakukan pada usia dini ( kurang dari 17 tahun) dan berganti - ganti pasangan
seksual, pemakaian DES, pemakaian pil KB, Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamedia
menahun, dan lain – lain. Stadium karsinoma kanker serviks dari stadium IA – IVB sampai
yang ganas. Kanker serviks dapat dicegah dengan pengobatan sitologi, kalposkopi, biopsi,
pap smear, konisasi dan skiring.
B. Saran
Disarankan kepada para pembaca khususnya untuk para wanita agar selalu menjaga
kebersihan daerah kewanitaannya selain menjaga para wanita juga bisa mencegah kanker
serviks dengan cara pola hidup sehat, tidak merokok, tidak melakukan hubungan seksual di
usia muda, tidak melahirkan banyak anak, hindari pemakaian DES tanpa resep dokter,
melakukan pap smear ketika sudah memiliki anak. Penulis mengharapkan agar pencegahan
dilakuk an oleh setiap wanita supaya angka mortalitas yang diakibatkan oleh kanker
serviks bisa menurun dan juga penyebarannya tidak meluas lebih jauh lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Kemkes. Panduan Penatalaksanaan Kanker Serviks. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKServiks.pdf&ved=2
ahUKEwiCr53u2ejnAhUp4zgGHYYFDG0QFjAAegQIBxAC&usg=AOvVaw3DMH4U_8p
6_F_u0OlXIKDJ (Diakses pada tanggal 17 Februari 2020)
Sari, Indah, 2014. Pathway CA Servik.
https://www.google.com/search?safe=strict&client=ms-android-
oppo&sxsrf=ALeKk03ZJ5NC89J4JTSP19uKNEG0yUOcPw
%3A1582496232205&ei=6PlSXoKbDKnG4-
EPhouw6AY&q=pathway+ca+serviks&oq=path&gs_l=mobile-gws-wiz-
serp.1.0.35i39l3j0i67l3j0l2.76513.77240..78070...2.0..0.146.498.0j4......0....1.......8..35i362i3
9j46.8aFYcg7696I#imgrc=v911OFd3tOIocM (Diakses pada tanggal 17 Februari 2020)
Desy. Jurnal Kanker Serviks.
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.scribd.com/doc/283516580/jtptunimus-gdl-
desypuspit-6714-2-babii-
pdf&ved=2ahUKEwi76cy93OjnAhUnyzgGHe46AywQFjAAegQIBBAC&usg=AOvVaw09d
tqrHm7HZLR9Eg4p5p6w (Diakses pada tanggal 17 Februari 2020)
Dewanti, Ayu Satya. Kanker Serviks.
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.academia.edu/16692483/Makalah_Kanker_Servi
ks&ved=2ahUKEwi6ncrN3OjnAhXxzzgGHadiA2YQFjAAegQIBxAC&usg=AOvVaw2aAi
8_H_BI0ZoCZrBYV6hv (Diakses pada tanggal 17 Februari 2020)