I ≥ 0,90 ≥1100
RANGKA RINGAN.
Sistem struktur joists ringan pada Gambar 8.9(a) adalah konstruksi
kayu yang paling banyak digunakan pada saat ini. Sistem joists lanta
terutama sangat berguna untuk beban hidup ringan yang
terdistribusi merata dan untuk bentang yang tidak besar. Kondisi
demikian umumnya dijumpai pada konstruksi rumah. Joists pada
umumnya menggunakan tumpuan sederhana karena untuk
membuat tumpuan vang dapat menahan momen diperlukan
konstruksi khusus. Pada umumnya, lantai dianggap tidak monolit
dengan joists kecuali apabila digunakan konstruksi khusus yang
menyatukannya.
Sistem tumpuan vertikal yang umum digunakan adalah dinding
pemikul beban yang dapat terbuat dari bata atau dari susunan
elemen kayu (plywood). Dalam hal yang terakhir ini, tahanan lateral
pada susunan struktur secara keseluruhan terhadap beban
horizontal diperoleh dengan menyusun dinding berlapisan plywood
yang berfungsi sebagai bidangbidang geser. Struktur demikian pada
umumnya dibatasi hanya sampai tiga atau empat lantai. Pembatasan
ini tidak hanya karena alasan kapasitas pikul bebannya, tetapi juga
karena persyaratan keamanan terhadap kebakaran yang umum
diberikan pada peraturan-peraturan mengenai gedung. Karena
setiap elemen pada sistem struktur ini diletakkan di tempatnya
secara individual, maka banvak fleksibilitas dalam penggunaan
sistem tersebut, termasuk juga dalam merencanakan hubungan di
antara elemen-elemennya.
ELEMEN KULIT BERTEGANGAN (STRESSED SKIN ELEMENTS).
Elemen kulit bertegangan tentu saja berkaitan dengan sistem joists
standar . Pada elemen-elemen ini, kayu lapis disatukan dengan balok
memanjang sehingga sistem ini dapat. berlaku secara integral dalam
molekul lentur. Dengan demikian, sistem yang diperoleh akan
bersifat sebagai plat.
Kekakuan sistem ini juga meningkat karena adanya penyatuan
tersebut. Dengan demikian, tinggi struktural akan lebih kecil
dibandingkan dengan sistem joist standar. Elemen kulit bertegangan
ini pada umumnya dibuat tidak di lokasi, dan dibawa ke lokasi
sebagai modul-modul. Kegunaannya akan semakin meningkat
apabila modul-modul ini dapat dipakai secara berulang. Elemen
demikian dapat digunakan pada berbagai struktur, termasuk juga
sistem plat lipat berbentang besar.
BALOK BOKS.
Perilaku yang diberikan oleh kotak balok dari kayu lapis
memungkinkan penggunaannya untuk berbagai ukuran bentang dan
kondisi pembebanan. Sistem yang demikian sangat berguna pada
situasi bentang besar atau apabila ada kondisi beban yang khusus.
Balok boks dapat secara efisien mempunyai bentang lebih besar
daripada balok homogen maupun balok berlapis. KONSTRUKSI KAYU
BERAT Sebelum sistem joists ringan banyak digunakan, sistem balok
kayu berat dengan papan transversal telah banyak digunakan. Balok
kayu berlapisan sekarang banyak digunakan sebagai alternatif dari
balok homogen. Sistem demikian dapat mempunyai kapasitas pikul
beban dan bentang lebih besar daripada sistem joist. Sebagai contoh,
dengan balok berlapisan, bentang yang relatif besar adalah mungkin
karena tinggi elemen struktur dapat dengan mudah kita peroleh
dengan menambah lapisan. Elemen demikian umumnya bertumpuan
sederhana, tetapi kita dapat juga memperoleh, tumpuan yang
mampu memikul momen dengan menggunakan konstruksi khusus.
RANGKA BATANG
Rangka batang kayu merupakan sistem berbentang satu arah yang
paling banyak digunakan karena dapat dengan mudah menggunakan
banyak variasi dalam konfigurasi dan ukuran batang. Rangka batang
dapat dibuat tidak secara besar-besaran, tetapi dapat dibuat secara
khusus untuk kondisi beban dan bentang tertentu. Sekalipun
demikian, kita juga. membuat rangka batang secara besar-besaran
(mass production). Rangka batang demikian umumnya digunakan
pada situasi bentang tidak besar dan beban ringan. Rangka batang
tnissed rafter pada misalnya, banyak digunakan sebagai konstruksi
atap pada bangunan rumah. Sistem yang terlihat pada analog
dengan balok baja web terbuka dan berguna untuk situasi bentang
besar (khususnya untuk atap). Sistem penumpu vertikal pada
struktur ini umumnya berupa dinding batu atau kolom kayu.
Tahanan terhadap beban lateral pada struktur ini umumnya
diperoleh dengan menggunakan dinding tersebut sebagai bidang
geser. Apabila bukan dinding, melainkan kolom yang digunakan,
pengekang (bracing) dapat pula digunakan untuk meningkatkan
kestabilan struktur terhadap beban lateral. Peningkatan kestabilan
dengan menggunakan titik hubung kaku dapat saja digunakan untuk
struktur rendah, tetapi hal ini jarang dilakukan.
PLAT LIPAT DAN PANEL PELENGKUNG
Banyak struktur plat lengkung atau plat datar yang umumnya berupa
elemen berbentang satu, yang dapat dibuat dari kayu. Kebanyakan
struktur tersebut menggunakan kayu lapis.
PELENGKUNG
Bentuk pelengkung standar dapat dibuat dari kayu. Elemen
berlapisan paling sering digunakan. Hampir semua bentuk
pelengkung dapat dibuat dengan menggunakan kayu. Bentang yang
relatif panjang dapat saja diperoleh. Struktur-struktur ini umumnya
berguna sebagai atap saja. Kebanyakan bersendi dua atau tiga, dan
tidak dijepit.
LAMELLA
Konstruksi lamella merupakan suatu cara untuk membuat
permukaan lengkung tunggal atau ganda dari potongan-potongan
kecil kayu. Konstruksi yang menarik ini dapat digunakan untuk
membuat permukaan silindris berbentang besar, juga untuk struktur
kubah. Sistem ini sangat banyak digunakan, terutama pada struktur
atap.
UKURAN ELEMEN
Gambar 8.10 mengilustrasikan kira-kira batas-batas bentang untuk
berbagai jenis struktur kayu. Bentang "maksimum" yang
diperlihatkan pada diagram ini bukanlah bentang maksimum yang
mungkin, melainkan batas bentang terbesar yang umum dijumpai.
Batasan bentang minimum menunjukkan bentang terkecil yang
masih ekonomis. Juga diperlihatkan kira-kira batas-batas tinggi
untuk berbagai bentang setiap sistem. Angka yang kecil
menunjukkan tinggi minimum yang umum untuk sistem yang
bersangkutan dan angka lainnya menunjukkan tinggi maksimumnya.
Tinggi sekitar L/20, misalnya, mengandung arti bahwa elemen
struktur yang bentangnya 16 ft (4,9 m) harus mempunyai tinggi
sekitar 16 ft/20 = 0,8 ft (0,24 m).
Kolom kayu pada umumnya mempunyai perbandingan tebal
terhadap tinggi (t/h) bervariasi antara 1 : 25 untuk kolom yang
dibebani tidak besar dan relatif pendek, atau sekitar 1 : 10 untuk
kolom yang dibebani besar pada gedung bertingkat, Dinding yang
dibuat dari elemen-elemen kayu mempunyai perbandingan t/h
bervariasi dari I : 30 sampai I : 15.
Kelebihan dan Kekurangan Kayu sebagai Bahan Konstruksi
Kelebihan:
1. Bahan alami yang dapat diperbaharui
2. Kuat tarik yang tinggi
3. Dapat meredam suara
4. Lebih memiliki tekstur yang baik dan indah
5. Memiliki berat jenis yang cukup ringan sehingga bisa
mengapung dan sifat resonansinya
6. Ringan
7. Murah
8. Mudah diperoleh/ didapat
9. Pengerjaan mudah
Kekurangan:
1. Tidak tahan lama
2. Susah dibentuk
3. Tidak tahan panas/ api
4. Kadar air tinggi
5. Mutu tidak seragam
6. Kuat tekan rendah
7. Kuat tarik terbatas
8. Serat yang tidak teratur
9. Cacat kayu
10. Lendutan bisa pada saat kayu dalam keadaan kelembaban tinggi.
11. Ukuran panjang kayu terbatas
Masalah pada kayu sebagai bahan konstruksi bangunan:
Nutrisi
Kayu adalah senyawa organik yang terdiri dari 50% karbon. Hal ini
menjadikan kayu sebagai sumber nutrisi yang sangat cocok untuk
jamur karena jamur memperoleh energinya dari oksidasi senyawa
organik.
Jamur pembusuk kayu dapat hidup dengan menggunakan
polisakarida sementara jamur noda cukup membutuhkan zat yang
lebih sederhana sperti kandungan karbohidrat, protein dan zat lain
yang ada di sel parenkim gubal pohon. Selain itu jamur kayu juga
membutuhkan tambahan nitrogen yang ada pada kayu untuk
pertumbuhannya.
Serangga:
Serangga berada di urutan kedua setelah jamur pembusuk kayu yang
memberi andil dalam kerugian ekonomi terhadap penggunaan kayu.
Serangga dapat dipisahkan menjadi empat kategori: Rayap, kumbang
beduk, semut kayu dan penggerek.
Rayap
Ada dua jenis rayap: Rayap bawah tanah perusak kayu, yang
menyerang kayu bila tidak diberikan perlindungan anti rayap ,
lembab, bersentuhan langsung dengan air atau tanah dan sumber
kelembaban lainnya. Rayap kayu kering, yang menyerang dan
menghuni kayu walaupun kayu tersebut telah dikeringkan sampai
kadar air serendah 5 sampai 10%. Hanya saja kerusakan rayap kayu
kering ini lebih sedikit daripada kerusakan akibat rayap di bawah
tanah.
Kumbang beduk Kumbang beduk menyerang kayu keras dan kayu
lunak. Jenis yang beresiko terhadap serangannya adalah kayu yang
telah di proses, kayu yang baru di tebang dan kayu basah yang belum
dikeringkan.
Semut kayu
Semut kayu tidak memakan kayu. Mereka membuat terowongan
melalui kayu dan membuat sarang atau tempat berlindung. Mereka
paling sering menyerang kayu yang memiliki dengan kontak tanah
atau kayu yang sering dibasahi.
Lebah kayu
Mereka menyebabkan kerusakan terutama pada kayu yang tidak
dicat dengan menciptakan terowongan besar untuk sarang tempat
bertelur.
Penggerek laut
Mereka menyerang dan bisa dengan cepat menghancurkan kayu di
air asin dan air payau.