Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis 5e5e79bd PDF
Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis 5e5e79bd PDF
1
Yeni Suryaningsih
1
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Majalengka
Jln. KH. Abdul Halim No. 103, Majalengka
e-mail : yeni.alrasyid@gmail.com
ABSTRAK
[22]
Jurnal Bio Educatio, Volume 3, Nomor 1, April 2018, hlm. 22-33 ISSN: 2541-2280
[23]
Jurnal Bio Educatio, Volume 3, Nomor 1, April 2018, hlm. 22-33 ISSN: 2541-2280
[24]
Jurnal Bio Educatio, Volume 3, Nomor 1, April 2018, hlm. 22-33 ISSN: 2541-2280
[25]
Jurnal Bio Educatio, Volume 3, Nomor 1, April 2018, hlm. 22-33 ISSN: 2541-2280
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar
pisahkan antara keduanya. Dan dari air zarrah (atom) di bumi ataupun di langit.
Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula)
Maka mengapakah mereka tiada juga yang lebih besar dari itu, melainkan (semua
beriman?”. tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh
Dalam sains modern juga telah Mahfuzh)”. Dan pada surat Yasin ayat 36
membuktikan bahwa bahan pembentukan sel yang artinya “ Maha Suci Tuhan yang telah
yaitu sitoplasma adalah terdiri daripada 80% menciptakan pasangan-pasangan semuanya,
air (Zakir, 2000). Setiap benda hidup pula baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi
adalah terdiri dari sel. Hal ini demikia dan dari diri mereka maupun dari apa yang
bermakna bahwa setiap benda hidup tidak mereka ketahui”.
memerlukan air untuk kehidupannya. Fakta Selain itu penjelasan tentang
ini juga dibuktikan lagi dengan penemuan mirkoorganisme juga terdapat dalam QS.An-
bahwa sebagian besar organisme terdiri dari Nahl ayat 8 dan pada surat Saba‟ ayat 3.
50% sampai 90% air (Zakir, 2000) seperti Manusia hanya mengetahui bentuk dari
yang terdapat pada surat An-Nur ayat 45 mikroorganisme ini setelah adanya
yang artinya “Dan Allah telah menciptakan mikroskop (Harun Yahya, 2001). Sementara
semua jenis hewan dari air, maka sebagian Al-Qur‟an menerangkan hal ini lebih dari
dari hewan itu ada yang berjalan di atas 1400 tahun yang lalu, dengan demikian
perutnya dan sebagian berjalan dengan dua terbukti kebenaran dan keajaiban Al-Qur‟an
kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan sebagai kalam Allah yang dapat dijadikan
dengan empat kaki. Allah menciptakan apa sebagai referensi dalam proses pembelajaran.
yang dikehendakiNya, sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu”. PROSES MAKANAN
selanjutnya pada surat Al-Furqan ayat 54 Dalam Biologi juga dipelajari tentang
yang artinya “Dan Dia (pula) yang proses makanan. Dimana Allah SWT yang
menciptakan manusia dari air lalu Dia Maha Kuasa memudahkan manusia untuk
jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mendapatkan makanan melalui proses
mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha fotosintesis Hal ini juga sudah termaktub
Kuasa”. dalam Al-Qur‟an pada surat Al-An‟am ayat
Berdasarkan pada ayat-ayat di atas, maka 95 yang mengandung arti “Sesungguhnya
terbukti kebenaran Al-Qur‟an sebagai kalam Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan
Allah bahwa setiap makhluk hidup dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan
diciptakan Allah tersusun dari senyawa air. yang hidup dari yang mati dan yang
mengeluarkan yang mati dari yang hidup.
MIKROORGANISME (yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah
Kemudian dalam pembelajaran biologi Allah, maka mengapa kamu masih
belajar tentang mikroorganisme. berpaling?”. Apabila yang hidup mengalami
Mikroorganisme merupakan makhluk hidup mati, maka mikroorganisme segera
mikroskopik yang terdiri dari sel tunggal. menguraikannya dan mengubahnya menjadi
Mereka terdiri dari bakteri, virus, fungi, jenis molekul organik. Molekul organik ini akan
parasit dan lain-lain. Mikroorganisme ini bercampur dengan tanah dan menjadi sumber
berperan penting dalam proses keseimbangan makanan untuk tumbuhan, hewan dan
alam. Keberadaan mikroorganisme ini telah manusia. Bakteri bertanggung jawab untuk
disebutkan dalam Al-Qur‟an yaga terdapat menyediakan keperluan sumber mineral dan
dalam QS.Yunus ayat 61 yang artinya “kamu makanan untuk semua makhluk. Seperti
tidak berada dalam suatu keadaan dan kamu maksud ayat tersebut di atas bahwa hewan
tidak mengerjakan suatu pekerjaan, dan tumbuhan yang mati memiliki peranan
melainkan Kami menjadi saksi atasmu di penting untuk membentuk kehidupan yang
waktu kamu melakukannya tidak luput dari baru (Harun Yahya, 2001).
[26]
Jurnal Bio Educatio, Volume 3, Nomor 1, April 2018, hlm. 22-33 ISSN: 2541-2280
[27]
Jurnal Bio Educatio, Volume 3, Nomor 1, April 2018, hlm. 22-33 ISSN: 2541-2280
[28]
Jurnal Bio Educatio, Volume 3, Nomor 1, April 2018, hlm. 22-33 ISSN: 2541-2280
tentang “min nuthfatin Amsyaj” dalam surat tersebut menempel di dinding rahim. Al-
Al Mu‟minun : 12 bahwa nuthfatun amsyaj Qur‟an menyatakan bahwa embrio yang
adalah sperma laki-laki dan sel telur menempel tersebut merupakan gumpalan
perempuan yang telah bertemu dan terjadi darah yang bersifat menempel atau „alaq.
pembuahan kemudian terjadi perubahan dari Kata „alaq atau „alaqah berasal dari kata
keadaan yang satu kepada yang lain dan dari „alaqa yang artinya sesuatu yang membeku,
bentuk yang satu kepada bentuk yang lain. tergantung, atau berdempet;sehingga
Menurut hardisman (2014) bahwa awal mula ditafsirkan sebagai gumpalan darah yang
proses kejadian manusia dalam Ayat-Ayat bersifat seperti lintah yang menempel di
yang lain (QS Al-Insan: 2, QS Ath- dinding rahim (Abdullah sani, 2014:47-48).
Thariqa:5-7, dan QS Al-Qiyamah:37-39) „Alaqah secara bahasa mempunyai arti
disebut dengan ma‟a, nuthfah atau maniyin sesuatu yang mengambang atau menempel,
dari laki-laki. Kemudian proses ini sedangkan pada „alaqah ini embrio
memerlukan harus adanya pencampuran berbentuk segumpal darah sebagaimana
nuthfah tersebut dengan bagian yang ditegaskan Allah SWT : “Dia telah
bersumber dari perempuan. Oleh karena itu, menciptakan manusia dari segumpal darah”
ayat-ayat ini juga mengisaratkan untuk (QS. Al „Alaq : 2).
terjadinya reproduksi, perlu bibit asal dari c. Mudhghah
keduanya, yang dalam ilmu Biologi disebut Tahap selanjutnya dari perkembangan
dengan sel spermatozoa (sel mani) dan ovum „alaq adalah menjadi mudhghah atau
(sel telur). segumpal daging, sebagaimana yang
Imam Al Qurthuby Rahimahullah berkata diterangkan dalam surat Al-Mu‟minun ayat
: “Bahwasanya sperma di dalam rahim 14.“…lalu segumpal darah itu Kami jadikan
ketika dilepaskannya dengan kekuatan daging,…”. Mudghah yang mempunyai arti
syahwat yang menjadikan mani itu tersebar segumpal daging ini merupakan fase yang
dan bertaburan, maka Allah Ta`ala mana berbentuk lengkung dengan
mengumpulkannya di dalam rahim tersebut”. penampakan gelembung-gelembung serta
Riset para ahli embriologi menyebutkan alur-alur.
bahwa selain mengandung spermatozoa Mudhghah berasal dari kata madhagha
(sperma) air mani juga tersusun dari berbagai yang berarti daging kecil yang dapat
campuran yang berlainan yang mempunyai dikunyah. Dalam ilmu pengetahuan biologi
fungsi masing-masing, misalnya diketahui bahwa pada hari kesepuluh
mengandung gula yang diperlukan untuk gumpalan darah yang berada dalam rahim
menyediakan energi bagi spermatozoa, berubah menjadi segumpal daging kecil yang
menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan disebut yolk sac. Pada hari kesepuluh sampai
melicinkan lingkungan agar memudahkan hari keempat belas, kehamilan mulai stabil
pergerakan sperma. dan pada yolk sac mulai terbentuk sel darah,
b. ‘Alaqah kepingan embrionik, dan chorion (plasenta).
Perkembangan nuthfah berjalan secara (Ridwan Abdullah sani, 2014:49).
bertahap, mulai dari pembelahan sel menjadi
dua bagian pada hari pertama, kemudian 2. Pendidikan Karakter
menjadi empat bagian pada hari kedua, hari Kata “karakter” mempunyai banyak
ketiga menjadi 6 sampai 12 sel, dan hari sekali definisi dari para ahli. Menurut
keempat menjadi 16 sampai 32 sel blastomer. Poerwadarminta, kata karakter berarti tabiat,
Pada hari keempat, terbentuk sel berbentuk watak sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi
bola padat yang disebut morula. Pada hari pekerti yang membedakan seseorang dengan
kelima, morula berubah menjadi blastula orang lain. Lebih jauh seorang tokoh
yang memiliki rongga berisi cairan. Pada hari psikologi Amerika yang bernama Alport,
kelima ini, pembuahan disebut blastocyst. mendefinisikan karakter sebagai penentu
Pada hari keenam dan ketujuh, blastocyt bahwa seseorang sebagai pribadi (character
[29]
Jurnal Bio Educatio, Volume 3, Nomor 1, April 2018, hlm. 22-33 ISSN: 2541-2280
[30]
Jurnal Bio Educatio, Volume 3, Nomor 1, April 2018, hlm. 22-33 ISSN: 2541-2280
sebagai generasi penerus bangsa. Keempat, materimateri pembelajaran yang ada di dalam
mengembangkan kemampuan siswa menjadi kurikulum pendidikan karakter di atas juga
manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan menjadi bagian dari “ajaran” dan nilai-nilai
kebangsaan. Kelima, mengembangkan yang diusung di dalam agama. Oleh karena
lingkungan kehidupan sekolah sebagai itu, salah satu aspek yang tidak dapat
lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh dilepaskan dari muatan konsep, kurikulum,
kreativitas dan persahabatan, serta dengan dan pembelajaran pendidikan karakter adalah
rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh aspek keagamaan atau religiusitas, baik
kekuatan (dignity) (kemdiknas, 2010). dalam wujud, ajaran, prinsip moral, maupun
Aspek-aspek pendidikan karakter value yang diusung. Bahkan, agama dapat
a. Aspek Moralitas menjadi sumber yang tidak akan ada habis-
Dalam terminologi Islam, pengertian habisnya dalam membangun rumusan,
moral dapat disamakan dengan pengertian konsep, gagasan, dan bahan ajar pendidikan
“akhlak” dan dalam bahasa Indonesia moral karakter. Posisi agama dalam pendidikan
dan akhlak maksudnya sama dengan budi karakter di samping menjadi fondasi juga
pekerti atau kesusilaan (Kamus Besar bahasa menjadi kontributor bagi rumusan tolok ukur
Indonesia, 1994; 192). Kata akhlak berasal batasan-batasan good character yang
dari kata khalaqa (bahasa Arab) yang berarti dimaksudkan. Tanpa menempatkan agama
perangai, tabi‟at dan adat istiadat. al-Ghazali sebagai salah satu aspek dalam menimbang
mendefinisikan akhlak sebagai suatu rumuskan pendidikan karakter akan
perangai (watak/tabi‟at) yang menetap dalam menjadikan pendidikan karakter kering dari
jiwa seseorang dan merupakan sumber nuansa-nuansa dinamis di dalamnya.
timbulnya perbuatan-perbuatan tertentu dari Dalam perspektif agama, pendidikan
dirinya secara mudah dan ringan tanpa terkait dengan suatu nilai ketuhanan
dipikirkan atau direncanakan sebelumnya (al- (theistic). Untuk itu, pendidikan merupakan
Ghazali, 1994; 31). Pengertian akhlak seperti perpaduan antara keunggulan spiritual
ini hampir sama dengan yang dikatakan oleh dengan kultural. Dengan demikian, manusia
Ibn Miskawaih. Akhlak menurutnya adalah yang berkomitmen beragama, sebagai wujud
suatu keadaan jiwa yang menyebabkan ketaatan terhadap ajaran agama, akan
timbulnya perbuatan tanpa melalui mendorong terbentuknya kepribadian yang
pertimbangan dan dipikirkan secara memiliki good character baik dalam konteks
mendalam (Ibn Miskawaih, 1994: 56). individual maupun sosial.
Apabila dari perangai tersebut timbul c. Aspek Psikologi
perbuatan baik, maka perbuatan demikian Aspek-aspek emosional (baca:
disebut akhlak baik. psikologis) dalam proses perumusan dan
Demikian sebaliknya, jika perbuatan pengembangan pendidikan karakter adalah
yang ditimbulkannya perbuatan buruk, maka sebagai berikut; (1) consciousness atau
disebut akhlak jelek. Dengan pendekatan kesadaran, (2) self-esteem atau percaya diri,
pengembangan moral, pendidikan karakter (3) empathy (rasa peduli pada orang lain), (4)
difokuskan pada pendidikan yang loving the good, mencintai kebaikan, (5) self-
berorientasi lahirnya suatu tindakan atau control, jaga diri, dan (6) humility, terbuka.
tingkah laku yang sesuai dengan kaidah Dengan demikian proses pembelajaran
moral yang ditentukan dengan suatu pendidikan karakter betul-betul
kesadaran yang berdialektik antara moral membutuhkan ruang psikologis yang lebih
feeling, moral knowing dan moral action mapan. Karena pembelajaran karakter lebih
(Lickona dalam Maemonah, 2012). kompleks dibandingkan mengajarkan
b. Aspek Religiusitas matematika atau membaca, pembelajaran
Dalam proses pengembangan pendidikan karakter terkait dengan dimensi-dimensi
karakter tidak cukup ditangani oleh sekolah tumbuh kembang psikologis manusia
dan materi pembelajaran tertentu. Di sisi lain, (Lickona dalam Maemonah, 2012).
[31]
Jurnal Bio Educatio, Volume 3, Nomor 1, April 2018, hlm. 22-33 ISSN: 2541-2280
[32]
Jurnal Bio Educatio, Volume 3, Nomor 1, April 2018, hlm. 22-33 ISSN: 2541-2280
[33]