Kajian Hukum Penyusunan Komponen UPAH-2 PDF
Kajian Hukum Penyusunan Komponen UPAH-2 PDF
PENYUSUNAN
KOMPONEN UPAH
Yanuar Aditya Putra,S.H
ISSUE
Hak Pekerja/Buruh;
Diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang;
Sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja
kepada pekerja/buruh;
Ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian
kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-
undangan;
Termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa
yang telah atau akan dilakukan.
• Upah Pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada
Pekerja/Buruh menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya
ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
Upah pokok Rp.5.250.000,00 (lima juta dua ratus lima puluh ribu
rupiah) dan tunjangan tetap Rp.1.750.000,00 (satu juta tujuh ratus
lima puluh ribu rupiah).
• PUTUSAN PENGADILAN:
Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun. Menjatuhkan
pidana denda terhadap Terdakwa sebesar Rp.100.000.000,(seratus juta rupiah), dengan ketentuan
apabila pidana denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan.
Contoh Kasus Pelanggaran Upah
• PUTUSAN PENGADILAN:
Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan denda sebesar
Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) subsidair 1 (satu) bulan kurungan.
Catatan Kritis
• Pelanggaran Ketentuan Komponen Upah sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 94 UU
No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Pasal 5 PP No.78 tahun 2015 tentang
Pengupahan tidak memiliki sanksi baik pidana maupun administratif apabila tidak
dilaksanakan untuk Upah diatas besaran UMP/UMK. (vide Pasal 4 ayat (1) huruf a
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan juncto Pasal 3 ayat (2) juncto Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan
Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan juncto Pasal 8 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor KEP-102/MEN/VI/2004 Tahun 2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan
Upah Kerja Lembur);
• Pelanggaran Ketentuan Komponen Upah baru memiliki sanksi baik pidana maupun
administratif apabila tidak dilaksanakan untuk Upah UMP/UMK, sebagaimana contoh kasus
diatas.(vide Pasal 90 ayat (1) juncto Pasal 185 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan);
• Jadi, ketentuan Pasal 94 UU Ketenagakerjaan tentang ketentuan 75%+25% (UPK+TJT)
memang tidak memiliki sanksi apabila tidak dilaksanakan. Adapun maksud dari ketentuan
pasal tersebut adalah untuk melindungi pekerja, sehingga diharapkan pihak pengusaha
dapat mengikuti ketentuan Pasal 94 UU Ketenagakerjaan.