Anda di halaman 1dari 23

Materi ini (2) : Patofisiologi Hyperglikemia, Diabetes,

Penyakit2 Degeneratif yang


Berkaitan dgn Dyslipidemia &
Hiperglikemia (2)
Dr.ERLINA PUDYASTUTI, M.KM
Definisi

 Hyperglikemi
Kadar gula darah yang tinggi dengan nilai lebih dari normal
dikarenakan tubuh tidak memproduksi insulin atau insulin tidak
bekerja dengan baik (Hess-Fischl, 2016).
 Pada keadaan normal, glukosa diperlukan sebagai stimulator sel
β pancreas dalam memproduksi insulin.
 Kadar glukosa darah yang akan ditangkap oleh sel β melalui
glucose transporter 2 (GLUT2) mengalami fosforilase menjadi
glukosa-6 fosfat (G6P) dengan enzim glukokinase.
 Glukosa 6 fosfat mengalami glikolisis & menjadi asam piruvat
 Kadar gula darah yang meningkat atau kondisi
hiperglikemia selalu disertai dengan meningkatnya
kadar radikal bebas yang nanti dapat meningkatkan
stress oksidatif yang dapat berkontribusi untuk
menimbulkan berbagai macam kerusakan sel, jaringan
dan organ yang akan menyebabkan timbulnya
berbagai komplikasi (Manohar SM et al, 2013).
DIABETES

 Def
 Jenis
 Patof
 Gejala klinis
 Diet
Definisi

 Diabetes mellitus adalah kelainan metabolisme kronis


karena defisiensi insulin relatif atau absolut. Penyakit ini
dapat ditandai dengan gejala akut dan tanda-tanda
defisiensi insulin, yang disebut komplikasi akut. Diabetes
juga dikaitkan dengan komplikasi kronis seperti
aterosklerosis, neuropati, nefropati, retinopati, dan
katarak.
Jenis Diabetes

 World Health Organization (WHO) dan National Diabetes Data


Group (NDDG) dari National Institutes of Health (NIH) telah
mengesahkan klasifikasi berdasarkan etiologi.
 Diabetes Mellitus tipe 1 lebih diakibatkan oleh karena berkurangnya
sekresi insulin akibat kerusakan sel β-pankreas yang didasari proses
autoimun.
 Etiologi DM tipe 1 diakibatkan oleh kerusakan sel beta pankreas
karena paparan agen infeksi atau lingkungan, yaitu racun, virus
(rubella kongenital, mumps, coxsackievirus dan cytomegalovirus)
dan makanan (gula, kopi, kedelai, gandum dan susu sapi).
DIABETES MELITUS TIPE 2
 merupakan golongan diabetes dengan prevalensi tertinggi.
 Disebabkan oleh faktor lingkungan & keturunan
 Faktor lingkungan berkaitan dengan pola makan, dimana ada
perubahan makan sehat menjadi makan fast food.
 Orang dengan obesitas memiliki risiko 4 kali lebih besar mengalami DM
tipe 2 daripada orang dengan status gizi normal (WHO, 2017).
 Mudah terkena infeksi, akibat kadar gula tinggi menyebabkan fungsi
fagosit pada sel menurun. Infeksi yang sering terkena adalah infeksi
paru2.
 Penyandang DM memiliki risiko timbulnya penyakit.
 Orang dengan DM memiliki risiko 2x besar mengalami jantung
koroner, lebih rentan menderita gangrene sebesar 5x, 7x rentan
mengidap gagal ginjal, dan 25 x rentan mengalami kerusakan
retina yang mengakibatkan kebutaan pada penyandang DM tipe 2
daripada pasien non DM (Waspadji, 2007)
 Penderita DM penting untuk mematuhi serangkaian
pemeriksaan seperti pengontrolan gula darah.
 Ada dua komplikasi pada DM yaitu komplikasi akut &
komplikasi kronik
 Komplikasi kronik terdiri dari komplikasi makrovaskuler &
komplikasi mikrovaskuler.
 Penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah
otak, & penyakit pembuluh darah perifer merupakan
jenis komplikasi makrovaskular,
 Retinopati, nefropati, dan neuropati merupakan jenis
komplikasi mikrovaskuler.
Patofisiologi
Diabetes dalam Kehamilan

 Terminologi DM pregestasional menunjukkan bahwa ibu hamil


sudah terdiagnosis kehamilan & berlanjut selama kehamilan.
 Klasifikasi diabetes dalam kehamilan, menurut Pyke yaitu
diabetes pregestasional: pre-existing diabetes tipe 1 atau tipe
2 atau sekunder, diabetes gestasional (diagnosis dibuat
setelah kehamilan atau toleransi glukosa normal).
 Klasifikasi lain yang sering digunakan untuk diabetes dalam
kehamilan adalah klasifikasi White
 Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyulit medik
yang sering terjadi selama kehamilan.
 Diabetes Mellitus yang tidak terkontrol selama kehamilan
darah pasien. mengakibatkan peningkatan risiko keguguran
pada trimester pertama, kelainan bawaan kematian janin,
persalinan prematur, preeklampsia, polihidramnion,
makrosomia,khususnya kerusakan nervus brakhialis,
 Paparan hiperglikemia maternal mengakibatkan terjadinya
hiperinsulinemia pada janin,peningkatan sel lemak janin yang
akan mengakibatkan obesitas dan resistensi insulin pada
masa anak-anak
KESIMPULAN
 Kadar gula darah yang meningkat atau kondisi hiperglikemia selalu
disertai dengan meningkatnya kadar radikal bebas yang dapat
berkontribusi untuk menimbulkan berbagai macam kerusakan sel, jaringan
dan organ yang akan menyebabkan timbulnya berbagai komplikasi.
REFERENSI

 Hommenta, “Diabetes Mellitus tipe 1,2012,Unbraw


 Laksmi Sasiarini dkk, “ Keterlambatan Diagnosis Diabetes pada Kehamilan”.
Jurnal Kedokteran Brawijaya.2016.
 Nur Laila latifa, “ Hubungan durasi penyakit dan kadar gula dengan
keluhan subjektif penderita Diabetes Melitus”, Jurnal Berkala
Epidemiologi,Volume 5 No.2 , 2017

Anda mungkin juga menyukai