Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rosalinda

Nim : 11010210049

1.Jelaskan yang anda pahami sejarah ilmu sosial dasar (ISD), dan ilmu budaya dasar (IBD),
menjadi mata kuliah yang anda pahami.
2.Jelaskan konsep teori aplikasi ISBD dalam konteks kebudayaan nasional
3.Jelaskan dan buat analisis anda konsep kebudayaan menurut pakar budaya koentraninggrat.
4.Jelaskan konsep etik, etika, logika dan estetika dalam konteks ilmu sosial budaya dasar.
5.Jelaskan konsep akulturasi dan ekulturasi dalam konteks ilmu sosial budaya dasar.
6.Jelaskan konsep kebudayaan indonesia dan budaya-budaya diindonesia yang anda pahami.
7.Jelaskan korelasi antara manusia dan adat istiadat dalam konteks didaerah masing-masing.
8.Jelaskan korelasi antara manusia dan budaya dalam konteks kebudayaan di daerah masing-
masing.
9.Jelaskan korelasi antara manusia dan peradaban dalam konteks kebudayaan di daerah masing-
masing.
10.Jelaskan korelasi manusia dan cinta kasih dalam konteks kebudayaan didaerah masing-masing.

JAWAB :
1. Pengertian Sejarah ISD dan IBD : ilmu sosial dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang
menelaah masalah – masalah sosial yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan
oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang
berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social. pengetahuan
yg menelaah masalah-maslah sosial, khususnya masalah – masalah yg diwujudkan oleh
masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori – teori yg berasal dari berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu – ilmu sosial seperti Geografi Sosial, Sosiologi,
Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah.
Pada setiap manusia memiliki pandangan hidup, pandangan hidup adalah sesuatu yang
mempunyai sifat kodrati untuk menentukan masa depan seseorang dalam kehidupannya. Pada
intinya Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang kemudian dijadikan pegangan,
pedoman, arahan, sebagai petunjuk hidup di dunia, kemudian pendapat atu pertimbangan itu
merupakan hasil dari pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah yang dimiliki menurut
waktu dan tempat hidupnya. Oleh karena itu pandangan hidup bukanlah hasil yang timbul secara
singkat atau dalam kurun waktu yang sangat cepat, akan tetapi melalui proses yang cukup lama
dan berkelanjutan (terus-menerus). Dengan demikian hasil dari pemikiran itu dapat di uji
kenyataannya dan di terima oleh akal sehat sehingga bisa di akui kebenarannya.
Berdasarkan ini manusia menerima hasil dari pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman,arahan
atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. Keanekaragaman pandangan hidup dapat di
klasifikasikan berdasarkan asalnya yang terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup menurut Agama yaitu pandangan yang mutlak kebenaranya, dalam hal ini
manusia sudah telah memiliki garis kehidupannya masing-masing yang sudah di rencanakan oleh
sang pencipta (Tuhan)
2. Pandangan hidup yang berupa idiologi dan telah disesuaikan dengan kebudayaan serta norma
yang terdapat pada Negara setempat.Dalam arti konsep dan system yang digunakan sejalan dengan
budaya negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya, maka
pandangan hidup tersebut telah teruji kebenarannya secara nyata.
Apabila pandangan hidup dapat diterima oleh sekelompok orang kemudian menjadi pendukung
organisasi maka pandangan hidup tersebut menjadi ideology, apabila ideology itu disebut sebagai
ideology politik maka organisasi yang digunakan adalah organisasi politik, jika ideologinya disebut
ideology negara maka yang digunakan adalah system organisasi negara.
Pada dasarnya Paandangan Hidup memiliki beberapa unsure yaitu:
a) Cita-cita
b) Kebajikan
c) Usaha
d) Keyakinan/kepercayaan
Ke empat unsur tersebut merupakan satu rangkaian yang tidak dapat terpisahkan.
a) Cita-cita
Cita-cita adalah suatu keinginan yang secara kemungkinan dapat dicapai dengan usaha atau
perjuangan b) Kebajikan
Tujuan yang hendak dicapai dalam hidup adalah Kebajikan, segala hal yang baik menurut
pemikirannya kemudian membuat manusia tersebut menjadi makmur , bahagia, tentram dan damai
dalam kehidupannya.
c) Usaha
Untuk mencapai tujuan memerlukan usaha atau perjuangan, usaha atau perjuangan adalah
bentuk kerja keras manusia yang membutuhkan suatu pengorbanan untuk mencapai suatu tujuan.
d) Kepercayaan /keyakinan
Usaha atau perjuangan memerlukan pondasi dan landasan yang kuat sehingga membutuhkan
keyakinan/kepercayaan yang diukur denga kemampuan akal, kemampuan jasmani dan
rohani(keyakinan kepada tuhan).
Ideologi adalah rancangan yang disusun oleh pemikiran manusia atau gagasan serta cita-cita yang
membentuk dasar bangunan antara lain adalah :
1. Dalam teori Politik
2. Dalam teori Ekonomi
3. Dalam teori Sosial

2. Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah masalah-
masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengindentifikasi kenyataankenyataan sosial
dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu
Sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu :
1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan
masalah sosial tertentu. Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh
para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut
pandangannya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.
2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataankenyataan sosial dibatasi
pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-
masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial.
Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman” dan kosep
“Kesatuan sosial”. Bertolak dari kedua konsep tersebut di atas, maka dapat kita pahami dan sadari
bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat :
a. Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual atau
kelompok/golongan.
b. Persamaan dan perbedaan kepentingan.Persamaan dan perbedaan itulah yang menyebabkan
sering timbulnya pertentangan/konflik, kerja-sama, kesetiakawanan antar individu dan golongan.
3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai
kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.
Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut di atas, dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam
pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.
Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8
(delapan) pokok bahasan. Dari ke delapan Pokok Bahasan tersebut maka ruang lingkup
perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat
dan kebudayaan.
2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan antara warga negara dan negara.
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6. Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat.
Untuk membantu memahami terhadap masalah-masalah tersebut di atas maka dalam buku
ini dihimpun kumpulan karangan yang disusun dan berkaitan dengan masing-masing pokok
bahasan yang telah ditentukan.

3. konsep kebudayaan menurut pakar budaya koentraninggrat adalah


Menurut Koentjaraningrat kata “Kebudayaan” berasal dari kata Sansekerta Budhayah,
yakni merupakan bentuk jamak dari budhi yang berarti “budi” atau “akal”. Sehingga dengan
begitu kebudayaan dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”.Menurut dimensi
wujudnya, kebudayaan yang hanya ada pada makhluk manusia itu mempunyai paling sedikit tiga
wujud, yaitu:

a. Wujud sebagai suatu kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia.


Sebagai sutu kompleks gagasan konsep dan pikiran manusia, kebudayan empnyai sifat yang
abstrak, tak dapat dilihat,dipandang, difoto, ataupun difilm, dan berlokasi dalam kepala-kepala
mnusia yang menganutnya. Para ahli antropologi dan sosiologi menyebut kebudayaan dalam wujud
pertama ini,”system budaya” (culture system).
b.Wujud sebagai sustu kompleks aktivitas.
Sebagai suatu kompleks aktivitas manusia yang saling berinteraksi, kebudayaan itu bersifat
lebih konkret, dapat diamati atau di observasi, di foto dan di film. Para ahli antropologi dan
sosiologi menyebut kebudayaan dalam wujud kedua ini “system social” (social system).
c.Wujud sebagai benda
Aktivitas karya manusia yang menghasilkan banyak benda untuk berbagai keperluan
hidupnya. Kebudayaan dalam wujud fisik itu sifatnya paling konkrit, dan biasanya disebut
“kebudayaan fisik” (physical culture, atau sering kali jug disebut material culture).Unsur-unsur
kebudayaan universal yaitu unsur-unsur yang ada pada seua kebudayaan diseluruh dunia, baik
yang kecil bersahaja, dan terisolasi, maupun yang besar, kompleks, dan dengan suatu jaringan
hubungan yang luas. Dengan mengambil contoh konsepsi B. Malinowski, dengan beberapa
perubahan, maka kita menganggap bahwa dalam semua kebudayaan di dunia ada tujuh buah
unsur universal yaitu:
a.Bahasa
b.ystem teknologi
c.System mata pencaharian hidup atau ekonomi
d.Organisasi social
e.System pengetahuan
f.Religi
g. Kesenian

4. konsep etik, etika, logika dan estetika dalam konteks ilmu sosial budaya dasar adalah :
Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran
yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang
filsafat. Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal
pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang
filsafat. menurut The seperti yang dikutip ihsan (2010:123) bahwa “berpikir adalah suatu proses,
proses berpikir ini biasa di sebut nalar. Dalam bernalar manusia melakukan proses berpikir ntuk
berusaha tiba pada pernyataan baru yang merupakan kelanjutan runtut dari pernyataan lain yang
telah diketahui” Logika Konstruktif, Logika kontingensial,Logika sentensial,Logika silogisme.
Secara istilah etika memunyai tiga arti: pertama, nilai-nilai dan norma-norma moral yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Arti ini
bisa disebut sistem nilai. Misalnya etika Protestan, etika Islam, etika suku Indoan. Kedua, etika
berarti kumpulan asas atau nilai moral (kode etik). Misalnya kode etik kedokteran, kode etik
peneliti, dll. Ketiga, etika berati ilmu tentang yang baik atau buruk. Etika menjadi ilmu bila
kemungkinan-kemungkinan etis menjadi bahan refleksi bagi suau penelitian sistematis dan
metodis. Di sini sama artinya dengan filsafat moral
Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang
membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai
sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan
cabang yang sangatdekat dengan filosofi seni. Esetetika berasal dari Bahasa Yunani yaitu
aisthetike. Pertama kali digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk
pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat perasaan.

5. konsep akulturasi dan enkulturasi dalam konteks ilmu sosial budaya dasar adalah:
Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan menysuaikan alam pikiran
dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya.Dalam Proses Enkulturasi seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam
pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma dan peraturan-peraturan yang hidup
dalam kebudayaannya. Proses Enkulturasi sudah dimulai sejak kecil oleh setiap warga masyarakat.

6.dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral daripada
kebudayaan Indonesia." Saya tambahkan referensi yang menunjukkan keberagaman dalam
integrasi ke-Indonesia-an yang utuh sebagaimana ditunjukkan pranala yang saya maksud. Apakah
definisi enskiklopedis mesti terkait definisi ketika hendak melakukan sitasi? Ini 'kan kurang pas
dalam konsep ensiklopedi yang mestinya eklektik? Saya pikir, jika ada pranala (dalam atau luar)
yang mendukung sebuah kalimat dalam konteks yang tepat, kita perlu menambah sitasi. Jadi, jika
anda melihat bahwa ada pranala lain yang dapat di-sitasi itu perlu ditambahkan. Dan itu BUKAN
vandalisme, jadi mohon jangan sekenanya dihapus, bung! Sungguh saya sangat sedih dan kecewa
jika penambahan pranala ini anda tuduh sebagai vandalisme.
7.korelasi antara manusia dan adat istiadat dalam konteks didaerah masing-masing adalah
Adat adalah merupakan pencerminan daripada kepribadian sesuatu bangsa, merupakan salah satu
penjelmaan daripada jiwa bangsa yang bersangkutan dari abad ke abad. Oleh karena itu maka tiap
bangsa di dunia memiliki adat kebiasaan sendiri-sendiri yang satu dengan yang lainnya tidak sama.
Justru oleh karena itu ketidaksamaan inilah kita dapat mengatakan
bahwa adapt itu merupakan unsur yang terpenting yang memberikan identitas kepada bangsa yang
bersangkutan. Tingkatan peradaban maupun cara penghidupan yang modern ternyata tidak
mampu melenyapkan adat kebiasaan yang hidup dalam masyarakat paling- paling terlihat dalam
proses kemajuan zaman itu. Berbicara tentang hukum Adat dibenturkan dengan permasalahan
sosial masih mengandung berbagai permasalahan (problem). Beberapa problem itu antara lain:
pertama, konsep hukum Adat yang selama ini dikembangkan oleh perguruan tinggi adalah konsep
yang ditemukan oleh Van Vollenhoven yang tentunya sudah tidak relevan pada masa sekarang.
Kedua, hukum Adat yang merupakan sumber hukum Nasional belum dilegalkan sebagai peraturan
tertulis, padahal hukum dalam konteks budaya lokal (local culture) perlu dikembangkan dalam era
kekinian sehingga hukum yang berlaku di masyarakat terasa lebih inhern, acceptable, dan adaptif.
Ketiga, penyelesaian sengketa Adat tidak mengenal pemisahan antara pidana dan perdata. Dan
keempat, pemisahan horizontal tentang hukum tanah.

8. manusia dan budaya Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang
sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan.
Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
Penganut kebudayaan,
Pembawa kebudayaan,
Manipulator kebudayaan, dan
Pencipta kebudayaan.
Disamping itu, kebudayaan manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut
dengan suatu seni. Keindahan atau seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang
dijalaninya menjadi lebih indah.
Manusia dan keindahan atau seni memang tidak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian
bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun
seni pertunjukan) yang nantinya menjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu
sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari
kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena
perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.

9. Manusia dan peradaban merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Manusia melalu
kemampuan cipt dan karya selalu melakukan karya-krya di segla bidang kehidupannya. Istilah
peradaban mempunyai arti yang erat kaitannya dengan manusia. Istilah peradaban seringkali
merujuk pada suatu masyarakat yang kompleks. Peradaban manusia bisa dilihat melalui praktik
pertanian, hasil karya, permukiman dan berbagai pandangan manusia. Peradaban bisa meliputi
segala aspek kehidupan manusia seperti budaya materill,relasi sosial, seni, agama, dan di tmbah
dgn sistem moral, gagasan dan bahasa. Bisa dikatakan manusia yang beradab itu adalah manusia
yang menggunakan sistem budaya yang dianutnya yang selaras dengan lingkungan.

10. Cinta kasih amat penting dalam kehidupan umat manusia belumlah sempurna hidup
seseorang itu jika di dalam hidupnya tak pernah di hampiri perasaan cinta. Karena cinta manusia
di dunia ini tidak hanya seseorang diri, melainkan selalu melibatkan pihak lain. Pihak lain yang
dimaksud di sini bukanhanya orang lain, melainkan juga benda-benda atau makhluk lain. Karena
cinta itulah kehidupan itu ada. Manusia itu berbuat atau melakukan sesuatu karena dorongan
perasaan cinta. Dalam diri setiap manusia terdapat 2 sumber kekuatan yang menggerakkan
manusia untuk bberbuat dan bertngkah laku, termaksud dalam hal cinta pun dipengaruhi oleh 2
sumber tersebut. Dua sumber itu adalah akal busi dan nafsu. Cinta yang digerakkan oleh akal budi
disebut cinta tanpa pamrih/cinta sejati, sedangkan cinta yang digerakkan oleh nafsu disebut cinta
pamrih atau dikenal dengan istilah ada udang dibalik batu2. Dalam cinta kasih/cinta sejati tidak
ada kehendak untuk mmiliki menguasai, yang ada hanyalah rasa solidaritas, rasa senasib dan
sepenanggungan yang tumbuh rasa secara wajar serta bersifat suka rela. Cinta sejati sedikitpun
tidak ada hubungannya dengan kenikmatan/keinginan3, cinta sejati tidak menimbulkan kewajiban
melainkan tanggung jawab. Demikianlah wujud cita terhadap sesama manusia yang harus kita
tumbuhkan dalam hati nurani. Maka cinta kasih itu akan meliputi seluruh bumi, tanpa melihat
suku bangsa, warna kulit, agama, dan sebagainya. Serta tidak mengenal batas waktu. Cinta kasih
tidak mengenal iri, cemburu, persaingan dan sebangsanya. Yang ada adalah perasaan yang sama
dengan perasaan yang ada pada orang yang icintainya. Bagi cinta kasih pengorbanan adalah suatu
kebahagiaan sebaliknya ketidak mampuan membahagiakan orang yang dicintai/dikasihi adalah
suatu penderitaan.

Anda mungkin juga menyukai