Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEPRIBADIAN (PERSONALITY)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
TINGKAT 2 REGULER 3

1. Candrika Kemala Putri (1814401107)


2. Dini Novitri (1814401110)
3. Astia Ningsih (1814401109)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN DIII KEPERAWATAN TJK
TA. 2019/2020

i
KATA PENGANTAR
            Puji syukur senantiasa kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah mengenai
“Kepribadian (Personality)“. Makalah ini disusun berdasarkan buku Pengembangan Kepibadian
yang mencakup ruang lingkup pada aspek – aspek ruang lingkup tersebut.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam proses
belajar dan pembelajaran. Dari lubuk hati kami yang terdalam, sangat disadari bahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan.Oleh sebab itu, kami mohon maaf bila ada sesuatu informasi yang
salah dan kurang lengkap.
Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca mengenai makalah ini,
sehingga kami dapat membuat makalah yang lebih baik dikemudian hari.

Bandar Lampung, Agustus 2019

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................1
C. TUJUAN ................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN...........................................................................3
B. PENGGOLONGAN BERDASARKAN KEPRIBADIAN....................................4
C. TEORI KEPRIBADIAN........................................................................................7
D. PERSONALITY ASSESMENT............................................................................9

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................14
3.2 SARAN..................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepribadian adalah gambaran cara seseorang bertingkah laku terhadap
lingkungan sekitanya, yang terlihat dari kebiasaan berfikir, sikap dan minat, serta
pandangan hidupnya yang khas untuk mempunyai keajegan. Karena dalam kehidupan
manusia sebagai individu ataupun makhluk social, kepribadian senantiasa mengalami
warna-warni kehidupan. Ada kalanya senang, tentram, dan gembira.Akan tetapi
pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang-kadang mengalami hal-hal
yang pahit, gelisah, frustasi dan sebagainya.Ini menunjukan bahwa manusia mengalami
dinamika kehidupan.
Kepribadian sangat mencerminkan perilaku seseorang. Kita bisa tahu apa yang
sedang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan dpengalamn diri kita
sendiri. Hal ini karena dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas. Oleh karena itu
kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan menjelaskan tingkah
laku diri sendiri dan orang lain. Kita harus memahami definisi kepribadian serta
bagaiman kepribadian itu terbentuk.Untuk itu kita membutuhkan teori-teori tingkah laku,
teori kepribadian agar gangguan-gangguan yang biasa muncul pada kepribadian setiap
individu dapat dihindari. Mempelajari kepribadian merupakan hal yang menarik karena
dinamika pengetahuan mengenai diri kita sendiri secara otomatis akan bertambah. Hal ini
karena hakikatnya manusia adalah yang ada dan tumbuh berkembang dengan kepribadian
yang menyertai setiap langkah dalam hidupnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari kepribadian?
2. Apa saja penggolongan kepribadian?
3. Apa saja teori kepribadian?
4. Apa pengertian Personality Assesment?

1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari kepribadian
2. Untuk mengetahui penggolongan-penggolongan kepribadian
3. Untuk mengetahui macam-macam teori kepribadian
4. Untuk mengetahui pengertian personality Assesmen

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kepribadian (Personality)


Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses
sosialisasi. Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan
tingkah laku social tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun
perbuatan.
Definisi Kepribadian menurut beberapa ahli antara lain Sebagai berikut :
a. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan
tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
b. M.A.W Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan,
keinginan, Opini dan sikap-sikap seseorang.
c. Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh
seseorang.
d. Theodore R.Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang
terhadap perilaku.
e. Koentjaraningrat
kepribadian adalah suatu susunan dari unsure-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah
laku atau tindakan seseorang.
f. Roucek dan Warren
kepribadian adalah organisasi factor-faktor biologis psikologis dan sosiologis yang mendasari
prilaku seseorang

3
g. Sigmund  freud
menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu struktur yang terdiri dari tiga system yakni
id, ego, dan super ego.
h.  Gordon Allport
menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis dari system
psikopisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah karakteristik atau
ciri khas dari setiap individu yang dapat diketahui melalui pengamatan terhadap perilakunya.

B. Macam-Macam Kepribadian
   1. Menurut Paul Gunadi
Pada umumnya terdapat lima penggolongan kepribadian yang sering dikenal dalam kehidupan
sehari-hari yaitu sebagai berikut:
a) Sanguin
Seseorang yang termasuk tipe ini memiliki ciri-ciri antara lain: memiliki banyak kekuatan,
bersemangat, mempunyai gairah hidup, dapat membuat lingkungannya gembira dan senang.
Akan tetapi tipe ini pun memiliki kelemahan antara lain: cenderbertindak sesuai emosi atau
keinginannya.
b) Flegmatik
Sesoeorang yang termasuk tipe ini memiliki cirri-ciri antara lain: cenderung tenang, gejolak
emosinya tidak tampak, misalnya dalam kondisi sedih atau senang, sehingga turun naik
emosinya tidak terlihat secara jelas. Orang bertipe seperti ini memiliki kelemahan antara lain:
ada kecenderungan untuk mengambil mudahnya dan tidak mau susah.
c) Melankolik
Seseorang yang termasuk tipe ini memiliki ciri antara lain: terobsesi dengan karyanya yang
paling bagus atau paling sempurna, mengerti estetika keindahan hidup, perasaannya sangat
kuat dan sangat sensitive. Orang yang bertipe seperti ini memiliki kelemahan antara lain:
sangat mudah dikuasai oleh perasaan dan cenderung perasaan yang mendasari kehidupannya
sehari-hari adalah perasaan yang murung.

4
d) Kolerik
Seseorang yang termasuk tipe ini memiliki ciri antara lain: cenderung berorientasi pada
pekerjaan dan tugas, mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi, mampu melaksanakan
tugas dengan setian dan tanggung jawab atas tugas yang di embannya. Orang yang bertipe ini
memiliki kelemahan antara lain: kurang mampu merasakan perasaan orang lain, kurang
mampu mengembangkan rasa kasihan pada orang yang sedang menderita dan perasaannya
kurang bermain.
e) Asertif
Seseorang yang termasuk tipe ini memiliki ciri antara lain: mampu menyatakan pendapat,
ide, dan gagasannya secara tegas, kritis, tetapi perasaannya halus sehingga tidak menyakiti
perasaan orang lain. Kelemahannya antara lain: tidak banyak ditemukan (tipe ideal)

2. Menurut Eysenck 1964 (dalam Buchori 1982) menyatakan


Tipe kepribadian dibagi menjadi tiga, yaitu:
a) Ekstrovert
dicirikan dengan sifat sosiabilitas, bersahabat, menikmati kegembiraan, aktif  bicara,
menyenangkan, spontan, ramah, sering ambil bagian dalam aktivitas sosial.
b) Introvert
dicirikan dengan sifat pemalu, suka menyendiri, mempunyai kontrol diri yang baik.
c) Neurosis
dicirikan dengan pencemas, pemurung, tegang, bahkan kadang-kadang disertai dengan
simptom fisik seperti keringat, pucat, dan gugup.

3. Tipe-tipe gaya kepribadian


Menurut (2005) membagi tipe gaya kepribadian ke dalam 12 tipe kepribadian, y aitu sebagai
berikut :
a) Kepribadian yang Mudah Menyesuaikan Diri
Orang tersebut sadar tentang penyesuaian diri dengan orang lain, komunikatif dan
bertanggung jawab, ramah, santun, dan memperhatikan perasaan orang lain, dan jarang sangat
agresif. Kepribadian ini suka pada yang modern, peka terhadap apa yang terjadi hari ini dan
senang menaruh perhatian banyak hal.

5
b) Kepribadian yang Berambisi
Seseorang dengan gaya kepribadian yang berambisi adalah orang yang memang benar-benar
penuh ambisi terhadap semua hal. Dia menyambut baik tantangan dan berkompetisi dengan
senang hati dan sengaja.
c) Kepribadian yang Mempengaruhi
Seseorang dengan gaya kepribadian yang mempengaruhi adalah seseorang yang terorganisasi
dan berpengatuhan cukup yang memancarkan kepercayaan, dedikasi, dan berdikari.
d) Kepribadian yang Berprestasi
Seseorang dengan gaya kepribadian berprestasi adalah orang yang menghendaki kesempatan
untuk bermain dengan baik dan cemerlang, jika mungkin untuk mempesonakan yang lain agar
mendapatkan sambutan baik, kasih sayang dan tepuk tangan orang lain, dalam hal ini berarti
menerima kehormatan.
e) Kepribadian yang Idealistis
Seseorang dengan gaya kepribadian yang idealistis adalah orang yang melihat hidup ini
dengan 2 cara yakni, hidup sebagaimana adanya dan hidup sebagaimana seharusnya menurut
kepercayaannya.
f) Kepribadian yang Sabar
Kepribadian yang sabar adalah orang yang memang sabar (hampir tidak pernah putus asa),
ramah tamah dan rendah hati. Dia menghargai kepercayaan, kebenaran, dan slalu penuh
harapan.
g) Kepribadian yang Mendahului
Kepribadian yang mendahului adalah orang yang menjunjung tinggi kualitas dan mengerti
kualitas.
h) Kepribadian yang Perseptif
Kepribadian yang perseptif adalah orang yang cepat tanggap terhadap rasa sakit dan
kekurangan, bukan hanya yang dialaminya sendiri, tetapi juga yang dialami orang lain,
sekalipun orang itu asing.
i) Kepribadian yang Peka
Kepribadian yang peka adalah orang yang suka termenung, berinstrospeksi, dan sangat peka
terhadap suasana jiwa dan sifat-sifatnya sendiri, perasaaan dan fikirannya.
j) Kepribadian yang Berketetapan

6
Kepribadian yang berketetapan adalah orang yang menekankan pada tiga hal sebagai landasan
dari gaya kepribadiannya, yaitu kebenaran, tanggung jawab, dan kehormatan.
k) Kepribadian yang ulet
Kepribadian yang ulet adalah orang yang memandang hidup sebagai suatu perjalanan. Setiap
hari dia melangkah maju diatas jalan hidup umum dengan harapan besar mampu mewujudkan
harapan dan cita-citanya.
l) Kepribadian yang berhati-hati
Kepribadian yang berhati-hati adalah orang yang yang terorganisasi, teliti, berhati-hati, tuntas,
dan senantiasa mencoba menunaikan kewajibannya secara social dalam pekerjaan sebagai
warga Negara atau yang ada hubungannya dengan masalah-masalah keuangan. 

C. Teori Kepribadian

1. Teori kepribadian psikoanalisis

Dalam mencoba mamahami sistem kepribadianmanusia, Freud membangun model


kepribadian yang saling berhubungan dan menimbulkan ketegangan satusama lain. Konflik
dasar dari tiga s istem kepribadian tersebut menciptakan energi psikis individu . Energi dasar
ini menjadi kebutuhan instink individu yang menuntutpemuasan. Tiga sistem tersebut adalah
id, ego, dan superego.

2. Teori-Teori Sifat (Trait Theories)

Teori sifat ini dikenal sebagai teori-teoritipe (type theories) yang menekankan aspek
kepribadian yang bersifat relative stabil atau menetap. Tepatnya, teori_teori i ni menyatakan
bahwa manusia memiliki sifat atau sifat-sifat tertentu, yakni pola kecenderungan untuk
bertingkahl aku dengan cara tertentu.Sifat-sifat yang stabil ini menyebabkan manusia
bertingkah laku relatif tetap dari situasi ke situasi.

3. Teori Kepribadian Behaviorisme

menurut skinner kepribadian memperoleh perbendaharaan tingkah lakunya melalui


belajar. Dia bukanlah agen penyebab tingkah laku, melainkan tempat kedudukan atau suatu

7
poin yang faktor-faktor lingkungan dan bawaan yang khas secara bersama-sama
menghasilkan akibat (tingkahlaku) yang khas pula pada individu tersebut.

4. Teori Psikologi Kognitif

Pandangan teori kognitif menyatakan bahwa kepribadian manusia tidak lain adalah
elemen-elemen kesadaran yang satusama lain saling terkait dalam kesadaran (kognisi). Dalam
teori ini, unsur psikis dan fisik tidak dipisahkan lagi, karena keduanya termasuk dalam kognisi
manusia. Bahkan, dengan teori ini dimungkinkan juga faktor-faktor diluar diri dimasukkan
(diwakili) dalam psikologis atau kesadaran seseorang. Kepribadian (personality) persona yang
berarti topeng Allport mengemukakan bahwa kepribadian adalah personality is the dynamic
organization within the individual of those pschopysical systems that determine his unique
adjustment to his environment. Faktor yang mempengaruhi kepribadian adalah faktor genetika
(pembawaan) dan faktor lingkungan (environment) yang lebih tertuju pada pengalaman. Teori
belajar humanisme, behaviorisme, piaget dan gestal memiliki ciri khas masing-masing . Teori
belajar humanisme berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang perilakunya
bukan sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah mambantu siswa
untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu masing- masing individu untuk mengenal diri
mereka sendiri sebagai manusia yang unik & membantu dalam mewujudkan potensi- potensi
yang ada pada diri mereka.Sedangkan teori belajar behavioristik merupakan proses perubahan
tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dengan respons yang
menyebabkan siswa mempunyai pengalaman baru. Aplikasinya dalam pembelajaran adalah
bahwa guru memiliki kemampuan dalam mengelola hubungan stimulus respons dalam situasi
pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat optimal. Teori piaget dikemukakannya pula,
bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif
peserta didik. Sedangkan teori gestalt Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau
peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan.
Implikasi perkembangan teori pembelajaran sekarang sangatlah beragam. Guru dapat
menerapkan menurut aliran-aliran teori tertentu. Seperti teori behavioristik dalam
pembelajaran guru memperhatikan tujuan belajar, karakteristik siswa, dan sebagainya.

8
D. Personal Assessment
Penilaian Personil (Personal Assessment) adalah suatu pendekatan sistematis untuk
mendapatkan informasi tentang individu. Informasi ini digunakan untuk membuat keputusan
terkait dengan karier tentang pelamar dan karyawan. Penilaian dilaksanakan untuk beberapa
tujuan spesifik. Sebagai contoh, anda, sebagai seorang yang memiliki lapangan pekerjaan,
boleh melakukan penilaian personil untuk memilih karyawan untuk suatu pekerjaan.
Penasihat Karier boleh melakukan penilaian personil untuk menyediakan bimbingan karier
kepada klien.
Tes dan prosedur assessment. tes atau prosedur apapun yang mengukur individu dalam
hal ketenagakerjaan atau yang berkaitan dengan kualifikasi karir dinilai termasuk sebagai
suatu alat penilaian personil. Ada banyak jenis tes penilaian personil. Ini meliputi test
kemampuan dan pengetahuan tradisional, inventori, prosedur hubungan, dan instrumen yang
bersifat proycksi. Pada artikel ini, istilah test akan digunakan sebagai istilah umum untuk
mengacu pada instrumen atau prosedur apapun yang memeriksa performa atau sampel
Perilaku individu. Alat assessment berbeda dalam hal ·Tujuan, mis. seleksi, penempatan,
promosi, konseling karir, atau pelatihan ·Pengukuran mis. Mengukur kemampuan,
ketrampilan, gaya bekerja, nilai-nilai kerja, atau minat kejuruan ·Peramalan mis. Performa
pekerjaan, potensi manajerial, sukses karier, kepuasan kerja, atau masa jabatan ·Format, mis.
Paper-And-Pencil, Work-Sample, atau simulasi komputer ·Tingkat standardisasi,
obyektifitas, dan quantifiability.
Bervariasi pada bermacam-macam tes . Sebagai contoh, ada evaluasi yang subjektif, tes
prestasi yang sangat terstruktur, wawancara yang mempunyai bermacam-macam derajat
tingkat struktur, dan inventori kepribadian yang tidak memiliki jawaban yang benar atau
salah. Semua alat asessment yang digunakan untuk membuat keputusan tentang
ketenagakerjaan, dengan mengabaikan format mereka, tingkat standardisasi, atau
obyektifitas, merupakan penilaian yang profesional dan standard sah berdasarkan hukum.
Sebagai contoh, evaluasi suatu resume dan penggunaan suatu tes prestasi yang sangat
distandardisasi harus mematuhi ketentuan hukum yang berlaku. Alat Penilaian yang hanya
digunakan semata-mata untuk eksplorasi karier atau menasihati pada umumnya tidak
memiliki standard yang sah atau memiliki undang-undang yang sama

9
1) Hubungan antara proses assessment dan tes
Tes personal hanya menyediakan sebagian kecil dari gambaran tentang seseorang.
Pada sisi lain, proses assessment mengkombinasikan dan mengevaluasi semua
informasi yang telah dikumpulkan tentang seseorang untuk membuat keputusan
terkait dengan ketenaga-kerjaan. Informasi itu tidak hanya didapat dari tes tetapi juga
dari hasil wawancara dan penelusuran riwayat hidup. Tes memiliki pengaruh yang
cukup penting terhadap proses assessment

2) Apa yang diukur oleh tes?


Manusia berbeda dalam hal karakteristik fisik dan psikis. Karakteristik ini dikenal
sebagai constructs. Sebagai contoh, orang-orang yang mahir dalam verbal dan
mathematical reasoning digolongkan sebagai orang dengan kemampuan mental yang
tinggi. Mereka yang hanya mempunyai sedikit daya tahan phisik dan kekuatan
dimasukkan ke dalam kategori rendah dalam ketahanan dan lemah dalam kekuatan.
Istilah kemampuan mental, daya tahan dan phisik kekuatan disebut constructs.
Constructs tidak bisa dilihat atau didengar, tetapi kita bisa melihat efeknya pada
perilaku. Contoh, kita tidak bisa melihat secara nyata kekuatan fisik, tetapi kita bisa
melihat efeknya ketika seseorang dapat mengangkat benda berat. Karyawan dan
Pelamar memiliki variasi dalam hal pengetahuan mereka, ketrampilan, kemampuan,
minat, bekerja gaya, dan karakteristik lain. Perbedaan ini secara sistematis
mempengaruhi orang-orang itu dalam berperilaku. Perbedaan karakteristik ini tidak
bisa dilihat dengan hanya mengamati pelamar pekerjaan atau karyawan.
Test Ketenaga-Kerjaan dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang
akurat tentang job-relevant karakteristik. Bantuan Informasi ini menilai cocok atau
tidaknya seseorang dengan pekerjaannya. Suatu contoh, score pelamar pada suatu tes
mekanik mencerminkan kemampuan mekanik nya. Score ini dapat digunakan untuk
meramalkan seberapa baik pelamar itu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang
memerlukan kemampuan mekanis. Test ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi
para Pekerja yang berpotensi baik.

10
Beberapa test dapat digunakan untuk meramalkan karyawan dan performa
pekerjaan pelamar/peminta. Di dalam terminologi tes, alat yang digunakan untuk
memprediksi disebut criterion. Beberapa ukuran-ukuran yang digunakan adalah
produktivitas, penilaian kerja, sukses dalam pelatihan, masa jabatan, dan
ketidakhadiran. Sebagai contoh, di (dalam) mengukur performa pekerjaan, penilaian
kerja bisa jadi ukuran yang diramalkan oleh suatu test kemampuan mekanis.
Seberapa benar suatu test meramalkan suatu ukuran merupakan indikasi tes tersebut
merupakan tes yang baik.

3) Kenapa Organisasi Melakukan assessment?


Organisasi menggunakan perkakas penilaian dan memeriksa prosedur
Untuk membantu pekerja dalam melaksanakan fungsi HR sebagai berikut:
a. Seleksi. Organisasi ingin mampu mengidentifikasi dan mengadakan orang- orang
yang terbaik untuk pekerjaan dan organisasi secara efisien dan adil.
b. Penempatan. Organisasi juga ingin mampu menugaskan orang-orang kepada
tingkatan pekerjaan yang sesuai. Sebagai contoh, suatu organisasi mungkin punya
beberapa posisi managerial, masing-masing mempunyai suatu tingkat yang berbeda
tanggung jawab.
c. Pelatihan Dan Pengembangan. Test digunakan untuk menemukan apakah
karyawan sudah menguasai material pelatihan.. Informasi yang diperoleh dari
pengujian dapat digunakan untuk disain atau memodifikasi program pelatihan. Hasil
percobaan juga membantu individu mengidentifikasi area untuk aktivitas
pengembangan diri.
d. Promosi. Organisasi dapat menggunakan test untuk mengidentifikasi karyawan
yang menguasai potensi managerial atau kemampuan tingkat yang lebih tinggi,
sehingga karyawan ini dapat dipromosikan untuk melaksanakan tanggung-jawab dan
tugas-tugas yang lebih besar.
e. Eksplorasi Karier Dan Bimbingan. Test juga digunakan untuk membantu
masyarakat dalam menentukan bidang pendidikan dan aneka pilihan kejuruan. Test
dapat menyediakan informasi yang membantu individu memilih jabatan atau jurusan
yang cocok buat individu.

11
f. Evaluasi Program. Test dapat menyediakan informasi untuk menentukan apakah
karyawan mendapatkan manfaat atau tidak dari pelatihan dan program
pengembangan situasi dimana organisasi mendapatkan keuntungan dari tes
Beberapa situasi tesebut meliputi :
1.Pemilihan atau prosedur penempatan yang mengakibatkan lemahnya
pengambilan keputusan dalam menerima pekerja.
2.Produktivitas karyawan yang rendah.
3.Kesalahan karyawan yang mengakibatkan masalah serius dalam hal keuangan,
kesehatan dan keselamatan.
4.Ada ketidakhadiran atau turnover karyawan tinggi.
5.Penilaian Prosedur yang ada tidak terstandardisasi secara profesional
Pentingnya menggunakan test dengan suatu cara yang penuh arti
Instrumen Penilaian, dapat sangat menolong ketika digunakan dengan baik, tetapi
counter-productive ketika digunakan secara tidak sesuai. Sering penggunaan tidak
sesuai karena tidak berasal dari pemahaman yang jelas dan bersih dari apa yang
kita ingin ukur dan mengapa kita ingin mengukur itu. Setelah tujuan kita jelas,
kemudian kita memilih tes apa yang cocok dengan tujuan kita. Pembatasan test
Personil dan prosedur-falibilialitas score tes.
tes membantu kita dalam mendapatkan informasi tentang individu, namun sebuah
tes tidaklah sempurna, kadangkala apa yang diprediksinya tidak selalu benar.
Pemahaman penting yang perlu disadari yaitu bahwa semua instrumen assessment
merupakan subyek bagi kesalahan, artinya bukan tidak mungkin tes dapat
mengakibatkan kesalahan prediksi. Akan ada suatu kasus dimana seseorang yang
memiliki skor tes tinggi namun ketika beberapa lama bekerja ia tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan. Jadi, jangan pernah berpikir tes dapat memberikan
informasi yang sempurna tentang kepribadian dan kemampuan seseorang. Jangan
berpikir juga bahwa peramalan tes akurat 100%. Walaupun begitu, tes merupakan
instrument yang berharga dalam assessment individu. Untuk melengkapi
kekurangan tes dalam proses assessment, maka assessment dilakukan secara
pendekatan whole-person sehingga dapat meningkatkan validitas dan realibilitas
assessment yang dilakukan.

12
4) Prinsip-prinsip Assessment
1.gunakan instrument assessment sesuai dengan tujuan
2.gunakan pendekatan whole-person
3.jangan bergantung pada tes dalam membuat keputusan
Beberapa komponen dalam assessment
1. Observasi
2. evaluasi resume
3. kuesioner
4. biodata
5. wawancara
6. tes performa/work sample
7. tes achievement
8. tes kemampuan umum
9. tes kemampuan khusus
10. tes kemampuan fisik
11. inventori kepribadian
12. inventori integritas dan kejujuran
13. inventori work values
14. tes obat dan kesehatan

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses
sosialisasi. Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan
tingkah laku social tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun
perbuatan.
Penilaian Personil (Personal Assessment) adalah suatu pendekatan sistematis untuk
mendapatkan informasi tentang individu. Informasi ini digunakan untuk membuat keputusan
terkait dengan karier tentang pelamar dan karyawan. Penilaian dilaksanakan untuk beberapa
tujuan spesifik.

B. Saran
Kita harus membentuk kepribadian yang baik sejak dini. Kepribadian dibentuk salah satunya
karena faktor lingkungan. Oleh karena itu, kita harus bisa memilih lingkungan yang baik, yang
mengajarkan kita berprilaku sopan dan baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://antindewinurdiana.wordpress.com/2015/06/22/makalah-kepribadian/
http://bkintheschool.blogspot.com/2012/04/kepribadian-dan-macam-macamnya.html
http://zulfikarmmunri.blogspot.com/2007/07/sekilas-tentang-personal-assessment.html

15

Anda mungkin juga menyukai