Pemeriksaan Darah Rutin
Pemeriksaan Darah Rutin
Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin atau yang sering disingkat dengan Hb merupakan salah satu dari
sekian banyak tolak ukur apakah anda terkena anemia atau tidak. Hemoglobin
adalah suatu protein yang berada di dalam darah yang berfungsi sebagai
pengangkut oksigen. Jadi, oksigen yang telah dihirup dan masuk ke paru-paru
nantinya akan diangkut lagi oleh hemoglobin di dalam darah untuk didistribusikan ke
otak, jantung, ginjal, otot, tulang dan seluruh organ tubuh.
Orang-orang yang tidak pernah atau jarang mengkonsumsi vitamin dan mineral, ibu
hamil, orang yang mengalami perdarahan akibat terluka, terkena infeksi kronis atau
penyakit kronis seperti TBC, tumor, gangguan hati, dan gangguan kesehatan
lainnya, bisa saja terjadi penurunan kadar Hb. Raut wajah akan terlihat pucat dan
kuyu. Tubuh pun menjadi lemas, tidak bertenaga dan mudah lelah.
Nilai normal
* dewasa pria 13.5-18.0 gram/dL, * wanita hamil 10-15 gram/dL
* wanita 12-16 gram/dL * anak 11-16 gram/dL,
* baLita 9-15 gram/dL,bayi 10-17 gram/dL * neonatus 14-27 gram/dL
Hematokrit (Ht)
Hematokrit atau biasa disingkat Ht merupakan perbandingan antara proporsi
volume sampel darah Anda dengan sel darah merah (eritrosit) yang diukur dalam
satuan millimeter per desiliter dari darah keseluruhan, bias juga dinyatakan dalam
persen. Jadi pengukuran ini bisa dihubungkan dengan tingkat kekentalan darah.
Semakin tinggi presentasenya berarti semakin tinggi kekentalan darahnya, atau
sebaliknya. Bersama kadar hemoglobin, kadar hematokrit biasanya dikaitkan
dengan derajat anemia yang diderita.
Nilai normal
* dewasa pria 40-54% * wanita 37-47%
Leukosit juga disebut sel darah putih walaupun sebenarnya tidak berwarna alias
bening. Di dalam sel darah putih terkandung unsur-unsur darah seperti basofil,
eosinofil, neutrofil, limfosit, dan monosit.
Keadaan dimana leukosit meninggi disebut leukositosis, biasa muncul pada
darah setelah menjalani latihan olah raga yang berat, terkena infeksi kronis (tifus,
cacingan, TBC, dan lain-lain), atau setelah terkena luka bakar yang luas.
Pada saat leukemia kadar leukosit sangat tinggi, bisa mencapai 10 kali lipat
dibandingkan kadar normalnya. Jika kadar leukosit terlalu tinggi, leukosit tersebut
justru akan merusak leukosit lainnya, dan ini juga akan mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh.
Kadar leukosit akan turun seiring dengan sembuhnya satu sumber penyakit. Jika
memang yang bermasalah adalah leukosit itu sendiri misalnya leukemia, dokter
akan memberikan pengobatan khusus untuk menurunkan kadar leukosit.
Ada juga yang disebut leukopenia. Kondisi ini terjadi karena kadar leukosit
anda kurang dari normal. Leukopeni biasanya timbul akibat mengkonsumsi obat-
obatan tertentu seperti obat-obatan kanker, keracunan benzene, urethane, dan
logam-logam tertentu, infeksi kronis, anemia, dan juga faktor keturunan. Jika
kadarnya terlalu rendah, tentu akan berpengaruh pada system kekebalan tubuh.
Tubuh akan lebih mudah terkena berbagai penyakit infeksi, agranulositosis, anemia
aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi virus (misalnya dengue), keracunan
kimiawi, dan postkemoterapi. Penyebab dari segi obat antara lain antiepilepsi,
sulfonamid, kina, kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi leishmaniasis), dan
beberapa antibiotik lainnya.
Nilai normal 4500-10000 sel/mm3
* Neonatus 9000-30000 sel/mm3 * Bayi sampai balita rata-rata 5700-18000 sel/mm3
Anemia hemolitik
Sirosis hati dengan nekrosis
Stres emosional dan fisik (termasuk trauma dan habis berolahraga)
Keracunan berbagai macam zat
Obat: allopurinol, atropin sulfat, barbiturat, eritromisin, streptomisin, dan
sulfonamid.
Penilaian hitung jenis tunggal jarang memberi nilai diagnostik, kecuali untuk
penyakit alergi di mana eosinofil sering ditemukan meningkat.
Trombosit
Trombosit sering dikaitkan dengan penyakit demam berdarah atau DBD. Pada
penderita DBD, terjadi penurunan kadar trombosit dalam darah secara signifikan.
Trombosit yang menurun menyebabkan terjadinya pendarahan pada kulit karena
trombosit berfungsi sebagai salah satu pembeku darah.
Tidak semua trombosit yang rendah lantas dikaitkan dengan DBD. Rendahnya
trombosit juga bias merupakan kelainan bawaan. Hal ini terjadi karena produksi
trombosit seseorang memang sangat rendah.
Trombosit yang rendah menimbulkan gangguan pada system pembekuan
darah. Oleh karena itu, pada penderita DBD dengan kadar trombosit rendah
akan mempermudah munculnya titik-titik pendarahan pada kulit, hidung
bahkan otak.
Nilai normal
*dewasa 150.000-400.000 sel/mm3 * anak 150.000-450.000 sel/mm3.
Hitung eritrosit
Eritrosit atau sering disebut sel darah merah, adalah bagian darah dengan
komposisi terbanyak di dalam darah. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat
metabolisme makanan untuk dapat menghasilkan energi serta mengangkut O 2
(oksigen) dan CO2 (karbon dioksida). Pada penyakit-penyakit kronis seperti
penyakit hati, anemia, dan leukemia bias ditemui penurunan jumlah sel darah
merah. Pada pemeriksaan lanjutan, biasanya laboratorium akan melampirkan nilai-
nilai seperti MCV dan MCHC.
MC (mean cospuscular) adalah jenis pemeriksaan untuk menilai kadar eritrosit
rata-rata. Pemeriksaan ini biasanya dijadikan indikator untuk melihat kadar anemia
seseorang. MCV atau mean cospuscular volume digunakan untuk mengukur indeks
volume eritrosit dalam darah. MCH atau mean cospuscular haemoglobin untuk
mengukur indeks warna pada eritrosit dalam darah. Adapun MCHC atau mean
cospuscular haemoglobin concentration untuk mengukur indeks saturasi eritrosit
dalam darah.
Sekali lagi, pemeriksaan ini ditujukan untuk menegakkan penyakit anemia yang
diderita seseorang. Nilai-nilai ini menggambarkan beraneka ragam bentuk atau
wajah sel darah merah. Hal ini penting untuk mengetahui apakah ada kelainan pada
sel darah merah.
Nilai normal