15149-Article Text-46457-1-10-20170312 PDF
15149-Article Text-46457-1-10-20170312 PDF
3 Desember 2016
1,2,3
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Jl. Raya
Dramaga, Kampus IPB Dramaga, PO BOX 220, Bogor, Jawa Barat Indonesia
ABSTRACT
Environmental sanitation problems that occurred in Suwaru is septic tanks build too close to water sources
such as wells and domestic waste disposal directly into the river. The purpose of this study is to determine
the communal septic tank to achieve optimum and effective placement for the people in Suwaru, while also
making the design communal septic tanks and leach fields communal septic tanks. The exact location of the
study conducted in Suwaru, Pagelaran, Malang. The communal septic tank designed by four steps. These
steps are estimating the population, calculating the dimensions of communal septic tanks, land mapping at
the site plan and creating detailed engineering design (DED) of a communal septic tank. Septic tanks
planned split into two service areas taking into account the difference in elevation of the service area.
According to population projections, draining time (N) 5 years. Dimensions to accommodate the volume of
waste that must be provided, with a height assumption of the septic tank is 4.5 m, obtained length is 10 m
and width is 5 m to both septic tank.
159
JSIL Teguh Budiadji Setjo dkk. : Perencanaan Tangki Septik Komunal
(on-site) yang berupa tangki septik. Adanya bangunan tangki septik dalam
Pengolahan ini dipilih karena pengolahan skala komunal sangat efektif untuk
air limbah (air kotor) secara terpusat masih menurunkan tingkat pencemaran dan
belum banyak tersedia di Indonesia melindungi ekosistem perairan.
(Soufyan & Morimura 1984). Tujuan penelitian ini adalah
Peningkatan jumlah penduduk akan menentukan lokasi penempatan tangki
menyebabkan peningkatan kuantitas dan septik komunal yang optimum dan efektif
intensitas pembuangan limbah domestik bagi penduduk di Desa Suwaru,
sehingga membuat proses penguraian Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.
limbah secara alami menjadi tidak Merancang Detail Engineering Design
seimbang. Bila hal ini terjadi secara terus (DED) fungsional dan strukturaltangki
menerus, (Soemarwoto 1991) septik komunal dan bidang resapan tangki
memperkirakan akan terjadi peningkatan septik komunal.
kadar BOD, COD, N dan K di sungai-
sungai, peningkatan jumlah bakteri coli METODE
pada sumur dan sumber air penduduk
lainnya dan pada akhirnya dapat memacu Lokasi penelitian akan dilakukan di
pertumbuhan gulma air. desa Suwaru, Kecamatan Pagelaran,
Di Indonesia, air limbah pada Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur,
umumnya langsung dibuang ke lingkungan Indonesia. Pengumpulan, pengolahan, dan
tanpa dilakukan pengolahan terlebih validasi data akan dilakukan dari bulan
dahulu. Hal ini mengancam kelestarian Februari 2016.
lingkungan, karena keterbatasan Peralatan yang digunakan adalah
kemampuan self purification lingkungan. perangkat keras (hardware) terdiri dari PC
Permasalahan ini berakibat pada sumber Komputer, Printer. Perangkat lunak
air bersih dapat mengandung berbagai (software) terdiri dari Google Earth,
penyakit yang membahayakan kesehatan Global Mapper 13, Surfer, MS-Office,
manusia dan penurunan kualitas air ArcGIS, AutoCAD, selain itu juga
sehingga stabilitas lingkungan terganggu digunakan auto level, GPS, kompas, target
(Sapei et al. 2011). rod, patok, pita ukur, kamera dan alat tulis.
Buruknya sarana sanitasi lingkungan Bahan-bahan yang digunakan pada
di desa Suwaru akan berdampak buruk penelitian ini yaitu data jumlah penduduk
terhadap kesehatan manusia karena dapat desa Suwaru, Kecamatan Pagelaran,
menjadi penyebab timbulnya berbagai Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur
macam penyakit. Sanitasi lingkungan yang untuk 5 tahun, pada tahun 2012 sampai
buruk berkaitan dengan penularan 2016. Data DEM untuk membuat peta
beberapa penyakit infeksi yaitu penyakit kontur desa Suwaru.
diare, kolera, typhoid fever (Salma 2001). Penyaluran limbah domestik
Ketersediaan sistem pengolahan air limbah direncanakan menggunakan sistem
domestik secara terpusat diharapkan dapat gravitasi. Penentuan lokasi tangki septik
mengurangi tingkat pencemaran air sungai ditentukan menggunakan peta kontur desa
dan meningkatkan kualitas lingkungan Suwaru. Peta kontur desa Suwaru dibuat
yang berimplikasi kepada peningkatan dengan menggunakan data DEM dan data
derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan batas wilayah dari software Goole Earth
pertimbangan di atas, maka dibutuhkan diolah menggunakan Global Mapper 13
upaya pengolahan yang tepat dan optimal dan ArcGIS. Peta kontur desa Suwaru
dengan mengikuti persyaratan air limbah tersebut digunakan untuk menentukan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. lokasi pada daerah yang memiliki elevasi
160
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 1 No. 3 Desember 2016
terendah. Kemudian hasil dari peta kontur penduduk Desa Suwaru yang digunakan
dioverlay dengan peta tata guna lahan untuk memproyeksikan jumlah jumlah
menggunakan software ArcGIS. penduduk di Desa Suwaru selama 5 tahun
Sementara itu, salah satu faktor yang mulai tahun 2012 sampai tahun. Perkiraan
paling penting dalam perencanaan tangki jumlah penduduk dilakukan dengan
septik komunal adalah elevasi lahan atau menggunakan tiga metode yaitu metode
kontur. Hal ini berkaitan dengan sistem aritmatik, metode geomatrik, dan metode
penyaluran air limbah, penempatan tangki eksponensial berturut-turut pada
septik komunal dan penentuan jumlah (Persamaan 1, 3, dan 4) (Barclay 1970).
tangki septik komunal yang akan
direncanakan. Oleh sebab itu, data elevasi 𝑃𝑛 = 𝑃𝑜 + 𝐾𝑎 (𝑇𝑛 − 𝑇𝑜) (1)
lahan yang digunakan harus mempunyai
ketelitian yang tinggi untuk bisa 𝑃2 −𝑃1
𝐾𝑎 = (2)
𝑇2−𝑇1
memastikan bahwa air limbah yang akan
dialirkan dapat mengalir secara gravitasi.
Keterangan :
Peta kontur desa Suwaru dibuat Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n
dengan mengambil data tata guna lahan Po =jumlah penduduk pada tahun dasar
berdasarkan kenampakan dan batas Tn = tahun ke n
wilayah desa Suwaru dari Google Earth To = tahun dasar
dan data DEM Jawa Timur dengan Ka = konstanta aritmatik
P1 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun
mengunduh data dari Badan Informasi ke I
Geospasial. Batas wilayah dan data DEM P2 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun
diolah dengan Global Mapper 13 terakhir
menghasilkan kontur desa Suwaru. Kontur T1 = tahun ke I yang diketahui
tersebut akan dioverlay dengan tata guna T2 = tahun terakhir yang diketahui
lahan menggunakan ArcGIS dihasilkan
peta kontur dan tata guna lahan desa 𝑃𝑛 = 𝑃(1 + 𝑟)𝑛 (3)
Suwaru.
Keterangan :
Kondisi dilapangan diukur kembali r = laju pertumbuhan penduduk
dengan cara pengukuran langsung. n = jumlah interval
Pengukuran lahan secara langsung
menggunakan metode grid. Data yang
diperoleh berdasarkan data hasil 𝑃𝑛 = 𝑃𝑜 ∗ 𝑒 𝑟𝑛 (4)
pengukuran dengan autolevel adalah data
variabel x, y, dan z. Data diinput ke dalam 𝑃𝑛
ln( )
𝑃𝑜
program Surfer sehingga dihasilkan peta 𝑟=( ) ∗ 100 (5)
𝑛
kontur lahan tangki septik komunal.
Setelah pembuatan peta kontur Kererangan :
selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah r = angka pertumbuhan penduduk (%)
proses perhitungan dan desain rancangan n = waktu dalam tahun (periode proyeksi)
tangki septik komunal yang akan
direncanakan berdasarkan data-data yang Proses selanjutnya merupakan
telah diketahui, baik itu data primer perencanaan kapasitas penampung lumpur
maupun data sekunder yang diperoleh dari dan air (Sapei et al. 2011). Rata-rata
studi literatur. Penentuan kebutuhan lumpur terkumpul liter/orang/tahun adalah
kapasitas lapang penampung lumpur 40 liter untuk air limbah dari WC. Estimasi
dibutuhkan data jumlah penduduk yang kebutuhan kapasitas lapang penampung
menggunakan tanki septik. Data jumlah lumpur menggunakan (persamaan 3).
161
JSIL Teguh Budiadji Setjo dkk. : Perencanaan Tangki Septik Komunal
Keterangan : 𝑉 ⁄ℎ 0.5
A = Penampungan lumpur yang diperlukan (dalam 𝐿=( ) (11)
2
liter)
P = Jumlah orang yang diperkirakan menggunakan
Perbandingan antara lebar dan
tangki septik
N = Jumlah tahun jangka waktu pengurasan lumpur panjang tangki septik komunal yang akan
S = Rata-rata lumpur terkumpul (liter/orang/tahun) direncanakan adalah 1:2. Panjang tangki
septik komunal yang akan direncanakan
Keperluan waktu penahan minimum dihitung dengan (persamaan 9).
dalam satu hari (𝑇ℎ ) ditentukan
menggunakan (persamaan 4). 𝑃 =2 ×𝐿 (12)
162
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 1 No. 3 Desember 2016
Gambar 1. Grafik perbandingan data jumlah penduduk dan hasil perhitungan dengan
metode geometrik
Gambar 1 merupakan perbandingan dihitung dengan metode eksponensial pada
data jumlah penduduk dari data persamaan (4). Data yang digunakan untuk
kependudukan dan jumlah penduduk metode ini merupakan data jumlah
dihitung dengan metode geometrik pada penduduk pada tahun dasar yaitu tahun
persamaan (3). Data yang digunakan untuk 2012 sebesar 1934 jiwa dan laju
metode ini merupakan data jumlah pertumbuhan berdasarkan data
penduduk pada tahun dasar yaitu tahun kependudukan. Hasil perhitungan jumlah
2012 sebesar 1934 jiwa dan laju penduduk dengan metode ini terdapat
pertumbuhan berdasarkan data perbedaan yang lebih banyak
Gambar 2 Grafik perbandingan data jumlah penduduk dan hasil perhitungan dengan
metode eksponensial
kependudukan. Hasil perhitungan jumlah dibandingkan dengan metode geometrik
penduduk dengan metode ini terdapat yaitu pada tahun 2013 sebesar 1 jiwa, untuk
perbedaan dengan jumlah penduduk data tahun 2014 dan tahun 2015 masing-masing
kependudukan yaitu pada tahun 2014 dan sebesar 3 jiwa dibandingkan dengan data
tahun 2015 masing-masing sebesar 3 jiwa. jumlah penduduk yang ada. Perbandingan
Perbandingan data jumlah penduduk dan data jumlah penduduk dan hasil
163
JSIL Teguh Budiadji Setjo dkk. : Perencanaan Tangki Septik Komunal
Gambar 3 Grafik perbandingan data jumlah penduduk dan hasil perhitungan dengan
metode aritmatik
Gambar 3 merupakan perbandingan yang terbagi masing-masing 21 jiwa untuk
data jumlah penduduk dari data Suwaru barat dan Suwaru timur. Data
kependudukan dan jumlah penduduk penduduk tersebut digunakan untuk
dihitung dengan metode aritmatik pada memproyeksikan jumlah penduduk pada
persamaan (1). Data yang digunakan untuk tahun 2021 dengan metode aritmatik. Hasil
metode ini merupakan data jumlah proyeksi jumlah penduduk pada tahun
penduduk pada tahun dasar yaitu tahun 2021 dapat dilihat pada Tabel 2.
2012 sebesar 1934 jiwa dan konstanta
aritmatik (Ka) yang diperoleh dari Tabel 1 Data jumlah penduduk Suwaru barat
persamaan (2). Hasil perhitungan jumlah dan Suwaru timur
penduduk dengan metode ini terdapat Jumlah penduduk (jiwa)
perbedaan yang lebih sedikit dibandingkan Tahun
Suwaru barat Suwaru timur
dengan metode geometrik maupun metode 2012 962 972
eksponensial yaitu pada tahun 2014 2013 968 977
sebesar 3 jiwa dan tahun 2015 sebesar 2 2014 975 983
jiwa dibandingkan dengan data jumlah 2015 980 988
penduduk yang ada. 2016 983 993
Metode proyeksi jumlah penduduk
dilakukan dengan tiga metode yaitu Tabel 2 merupakan hasil proyeksi
metode geometrik, metode exponensial, jumlah penduduk pada tahun 2021. Jumlah
metode aritmatik. Hal ini dilakukan untuk penduduk Suwaru barat sebesar 1009 jiwa
membandingkan data jumlah penduduk dan untuk Suwaru timur sebesar 1019 jiwa.
desa Suwaru dengan hasil perhitungan Hasil proyeksi jumlah penduduk pada
pertumbuhan penduduk dengan ketiga tahun 2021 ini yang digunakan untuk
metode. Hal ini dilakukan untuk merencanakan dimensi tangki septik
menentukan metode yang akan digunakan komunal.
untuk memproyeksikan jumlah penduduk
pada tahun 2021. Metode aritmatik akan Lokasi Tangki Septik
digunakan untuk memproyeksikan
pertumbuhan jumlah penduduk untuk lima Tangki septik adalah suatu ruangan
tahun mendatang yaitu pada tahun 2021. kedap air yang terdiri dari kompartemen
Tabel 1 merupakan data jumlah ruang yang berfungsi
penduduk tahun 2012 sampai tahun 2016. menampung/mengolah air limbah rumah
164
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 1 No. 3 Desember 2016
165
JSIL Teguh Budiadji Setjo dkk. : Perencanaan Tangki Septik Komunal
memenuhi standar jarak minimum antara Berdasarkan pada jarak antar kontur dibuat
tangki septik dengan sumber air bersih. setiap 20 cm sehingga pada gambar teknik
tangki septik setiap jarak 20 cm dapat
Peta Kontur Lahan Tangki Septik diketahui elevasi lahan secara akurat.
Komunal dan Bidang Resapan Kontur lahan tangki septik ini
digunakan untuk memperjelas kondisi
Lokasi tangki septik yang dibagi lahan pada DED tangki septik komual
menjadi dua lokasi yaitu pada Suwaru barat maupun sumur peresap pada Suwaru barat.
dan Suwaru timur. Kedua lokasi tangki Lahan tangki septik Suwaru barat memiliki
septik tersebut sudah ditentukan perbedaan elevasi sebesar 3.1 m, sehingga
menggunakan peta kontur Desa Suwaru harus dilakukan pengolahan lahan terlebih
pada bahasan sebelumnya. Pengukuran dahulu dengan perataan tanah. Kontur
kontur secara langsung pada lahan yang lahan ini juga digunakan untuk
dipilih untuk agar ketelitian perencanaan menentukan elevasi yang akan digunakan
tangki septik pada lahan dapat maksimal. untuk patokan untuk melakukan cut and fill
Pengukuran dilakukan dengan pada kontur lahan yang tidak rata tersebut.
menggunakan metode Grid. Metode ini Elevasi kontur Suwaru barat yang
digunakan karena kondisi topografi lahan digunakan berada pada elevasi 318 mdpl,
yang datar dan tidak ada pohon-pohon elevasi tersebut merupakan elevasi yang
penghalang di lahan. kurang lebih berada ditengah lahan lokasi
Data koordinat dan elevasi tersebut tangki septik komunal.
selanjutnya diolah menggunakan program Kontur yang elevasinya diatas 318
Surfer 10 sehingga diperoleh peta kontur mdpl akan di cut dan sebaliknya, kontur
dalam bentuk 2 dimensi seperti pada yang elevasinya dibawah 318 mdpl akan
Gambar 5Error! Reference source not ditimbun tanah agar lahan tangki septik
found. untuk Suwaru barat dan Gambar 6 rata dengan elevasi 318 mdpl. Error!
untuk Suwaru timur. Reference source not found. merupakan
Hasil penukuran kontur lahan secara peta kontur untuk Suwaru timur.
langsung diolah menggunakan software Berdasarkan pada Error! Reference
Surfer-10 untuk mendapatkan peta kontur source not found., jarak antar kontur
lahan untuk lokasi tangki septik komunal. dibuat setiap 20 cm sehingga pada gambar
166
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 1 No. 3 Desember 2016
167
JSIL Teguh Budiadji Setjo dkk. : Perencanaan Tangki Septik Komunal
168
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 1 No. 3 Desember 2016
kontur lahan. Kedua tangki septik ini akan septik, sehingga dapat dilanjutkan untuk
dirancang berada di bawah permukaan kontur lainnya.
tanah. Pada perencanaan desain tangki
Tangki septik untuk Suwaru barat septik komunal menggunakan dinding
permukaan beton paling atas pada tangki beton bertulang dengan dimensi ketebalan
septik berada pada elevasi 318 mdpl, dapat dinding 20 cm. Beton bertulang
dilihat pada Gambar 7. Penentuan ini menggunakan tulangan D16 – 600 mm dan
169
JSIL Teguh Budiadji Setjo dkk. : Perencanaan Tangki Septik Komunal
domestik sehingga yang mengalir ke tangki tanah. Selain itu Perubahan temperatur dan
pengendapan kedua hanya limbah cair karakteristik kimiawi serta persaingan
seperti pada Error! Reference source not makanan dengan bakteri yang berada di
found. dan Error! Reference source not tanah menyebabkan bakteri dan virus yang
found.. dibawa oleh effluent akan mati. Air limbah
Tangki septik komunal dilengkapi yang sudah tidak berbahaya bagi
bagian-bagian penunjang untuk lingkungan akan meresap ke dalam tanah
memastikan tangki septik bekerja dengan dan sebagian akan bergerak ke atas akibat
baik. Bagian-bagian penunjang tangki gaya kapiler selanjutnya akan menguap
septik yaitu manhole, pipa ventilasi, pipa dan diserap oleh tanaman.
inlet, dan pipa outlet. Perencanaan ini Pada penelitian ini sistem resapan
menggunakan lima manhole yang yang digunakan adalah sumur peresap.
diletakan 2 pada tangki pengendapan Resapan ini dibuat dalam bentuk sumur
pertama, satu pada tangki pengendapan yang dibiarkan kosong dengan dilapisi
kedua, dan masing-masing satu buah pada material yang bisa meresapkan air limbah.
inlet dan outlet tangki septik. Manhole Material yang digunakan berupa batu
direncanakan dengan diameter 70 cm agar kerikil, pasir dengan campuran ijuk dan
petugas dengan mudah melakukan inspeksi diberikan penahan dari batu bata agar tidak
apabila dibutuhkan. runtuh. Kriteria untuk mendisain sumur
Pipa ventilasi merupakan komponen peresap dapat dilihat pada Tabel 5.
yang sangat penting dalam sistem
pengolahan limbah berfungsi untuk Tabel 5 Kriteria disain sumur peresap
mengalirkan gas metan yang dihasilkan Kriteria Nilai Satuan
oleh proses pengolahan limbah dalam
Kedalaman sumur peresap 1.5 - 4 m
tangki septik. Pipa ventilasi didesain
dengan dimensi diameter pipa 10 cm dan Jarak dari permukaan air tanah > 1.5 m
tinggi 70 cm dengan jumlah 12 buah. Diameter 1.0 - 3.5 m
Perencanaan tangki septik Jarak ke sumber air > 15 m
menggunakan pondasi beton bertulang
bertipe menerus. Pondasi dirancang Tabel 5 menjelaskan kriteria disain
dengan kedalaman 45 cm dengan lebar sumur peresap untuk kedalaman antara 1.5
telapak 100 cm. Pondasi beton bertulang sampai 4 meter. Jarak sumur peresap tidak
ini bertujuan untuk menopang tangki septik boleh kurang dari 1.5 m di atas permukaan
dan volume limbah domestik agar tidak air tanah. Lokasi sumur peresap harus
terjadi pergeseran tanah karena menopang berada di bawah sumber air atau sumur
beban struktur dan volume limbah yang selain itu jaraknya minimal 15 meter
sangat besar. dengan sumber air. Berdasarkan kriteria
Bidang Resapan Tangki Septik tersebut diperoleh disain tangki septik
seperti pada Tabel 6.
Komunal
Disain sumur peresap memiliki
Efluent hasil proses tangki septik kedalaman sumur sebesar 4 meter dengan
tidak langsung dibuang ke alam. Efluent panjang dan lebar sumur sebesar 3 meter
akan dialirkan ke dalam resapan untuk sehingga volume total sumur peresap
meresapkan cairan elfuent tersebut ke sebesar 36 m3. Dinding sumur peresap
dalam tanah secara vertical dan horizontal. diberi lapisan penahan dengan material
Berdasarkan (Sudarmaji dan Hamdi 2013) kerikil, pasir, dengan campuran ijuk
material organik yang dibawa oleh effluent dengan ketebalan 15 cm. Dinding bagian
akan diolah oleh bakteri yang berada di dalam sumur peresap diberi material batu
bata dengan ketebalan 15 cm untuk
170
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 1 No. 3 Desember 2016
Tabel 6. Hasil desain sumur peresap tangki septik dan yang kedua untuk
menahan busa yang dikeluarkan oleh
Parameter Nilai Satuan
limbah yang berada di permukaan limbah.
Kedalaman sumur peresap 4 m Efluent yang sudah terpisah dengan lumpur
Panjang sumur peresap 3 m dan busa akan dialirkan melalui celah
Lebar sumur peresap 3 m buffel menuju ruang pengendapan kedua
untuk ditampung sementara untuk diproses
Jarak ke sumber air suwaru barat 75 m
lagi secara anaerobik.
Jarak ke sumber air suwaru timur 70 m Komponen lainnya yang terdapat
Ketebalan kerikil, pasir dan ijuk 15 cm pada tangki septik komunal adalah
Ketebalan pasangan bata 15 cm manhole. Manhole adalah lubang inspeksi
yang berfungsi sebagai jalan masuk dan
menahan kerikil agar tidak runtuh tetapi keluar untuk kegiatan maintenance yaitu
masih bisa menyerapkan air. Jarak sumur memeriksa, memperbaiki dan atau
peresap dengan sumber air atau sumur membersihkan tangki septik komunal.
warga untuk Suwaru timur sebesar 70 m, Selain manhole pada bagian atas tangki
dan untuk Suwaru barat sebesar 75 m. septik juga terdapat komponen lainnya
Berdasarkan data hasil perhitungan yaitu pipa ventilasi. Pipa ventilasi
dimensi tangki septik komunal dan data merupakan komponen yang sangat penting
analisis dimensi bidang resapan dalam sistem pengolahan limbah dengan
selanjutnya dibuat desain atau gambar menggunakan tangki septik komunal
rancangan tersebut dengan menggunakan karena pada pengolahan ini akan
program AutoCAD dan dibuat dalam dihasilkan gas metan sehingga apabila
bentuk detail engineering design. tidak terdapat pipa ventilasi akan
memperbesar resiko terjadinya ledakan di
Desain Fungsional Tangki Septik dalam tangki septik komunal akibat terjadi
Komunal dan Bidang Resapan penumpukan gas metan.
Efluent akan dialirkan ke dalam
Secara fungsional tangki septik
resapan untuk meresapkan cairan elfuent
komunal untuk menampung/mengolah air
tersebut ke dalam tanah secara vertical dan
limbah tinja dengan kecepatan alir yang
horizontal pada sumur peresap. Sumur
sangat lambat sehingga memberi peresap tangki septik komunal terdiri atas
kesempatan untuk terjadinya pengendapan beberapa lapisan yaitu lapisan material
terhadap suspense benda-benda padat dan kerikil, pasir, dengan campuran ijuk yang
kesempatan dekomposisi bahan-bahan berfungsi sebagai media infiltrasi air limbah
organik oleh mikroba anaerobik. Proses ini pada bagian dasar dan samping tangki septik.
berjalan secara alamiah yang sehingga Bagian dalam diberikan lapisan pasangan
memisahkan antara padatan berupa lumpur beton untuk penahan material kerikil, pasir,
yang lebih stabil serta cairan effluent. dan ijuk namun masih dapat meresapkan air
Tangki septik juga dilengkapi limbah. Bagian atas tangki septik ditutup
dengan beberapa bagian penunjang yang dengan plat beton untuk mengurangi
memiliki fungsi yang berbeda-beda untuk infiltrasi air hujan dan limpasan. material
menunjang proses pengolahan limbah, organik yang dibawa oleh effluent akan
antara lain buffel, ventilasi, manhole. diolah oleh bakteri yang berada di tanah.
Buffel secara fungsional untuk membatasi Selain itu Perubahan temperatur dan
tangki pengendapan pertama dan tangki karakteristik kimiawi serta persaingan
pengendapan kedua. Buffel dibagi menjadi makanan dengan bakteri yang berada di
dua, yang pertama digunakan untuk tanah menyebabkan bakteri dan virus yang
menahan lumpur yang berada di dasar dibawa oleh effluent akan mati. Air limbah
171
JSIL Teguh Budiadji Setjo dkk. : Perencanaan Tangki Septik Komunal
172
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 1 No. 3 Desember 2016
173