Oleh :
Kelas : B
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2018/2019
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN …………………………………………………….... 1
1. Latar Belakang ……………………………………..……………...... 1
2. Identifikasi Masalah ………………………… ……………………… 4
B. PEMBAHASAN ………………………………………..………………. 5
1. Landasan hukum pendidikan …………………………………..…… 5
2. Politik Hukum Pendidikan yang Dapat Mewujudkan Pendidikan
yang Bermutu …………………………………………...………….. 8 C.
PENUTUP …………………………………………..………………… 20
1. Kesimpulan ………………………………………….….…………. 20
2. Saran …………………………………………………...………….. 20
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
1
F. Isjwara, S.H.L.L.M. Pengantar Ilmu Politik, Putra Abardin, Bandung: 1999, hal 21.
2
2 Nyoman Serikat Putra Jaya, Politik Hukum, Badan Penyediaan Bahan Kuliah Program Studi
Magister Kenotariatan Undip, Semarang: 2007, hal 13.
3
3 HM. Laica Marzuki, Kekuatan Mengikat Putusan Mahkamah Konstitusi Terhadap Undang-
Undang, Jurnal Legislasi Vol. 3 Nomor 1, Maret 2006, hal. 2. Lihat juga M. Mahfud MD, Politik
Hukum di Indonesia, cet. II ,LP3ES, Jakarta, 2001, hal. 5. Mahfud MD menyebutkan bahwa hukum
merupakan produk politik yang memandang hukum sebagai formalitas atau kristalisasi dari
kehendak-kehendak politik yang saling berinteraksi dan saling bersanginan. Lebih jauh Mahfud
MD mengemukakan bahwa hubungan kausalitas antara hukum dan politik yang berkaitan dengan
pertanyaan apakah hukum mempengaruhi politik ataukah politik yang mempengaruhi hukum,
dapat dijawab Pertama; hukum determinan atas politik yaitu kegiatan-kegiatan politik diatur oleh
dan harus tunduk pada aturan-aturan hukum. Kedua; politik determinan atas hukum karena
hukum merupakan hasil atau kristalisasi dari kehendak-kehendak politik yang saling berinteraksi
dan bahkan saling bersaingan. Ketiga; politik dan hukum sebagai subsistem kemasyarakatan
berada pada posisi yang sederajat determinasinya
4 M. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, cet. II ,LP3ES, Jaklarta, 2001, hal. 9
5 Ibid. Lihat juga Abdul Hakim Garuda Nusantara, Politik Hukum Nasional, makalah pada Kerja
Latihan Bantuan Hukum, Surabaya, September 1985.
4
2. IDENTIFIKASI MASALAH
7 Ibid, hal. 2
8 Abdul Wahid Masru, Politik Hukum dan Perundang-undangan, Makalah, Jakarta, 2004.
5
B. PEMBAHASAN
kewajiban warga negara, orang tua dan masyarakat, peserta didik, jalur
jenjang, dan jenis pendidikan, bahasa pengantar, standar nasional
pendidikan, pengelola pendidikan, peran serta masyarakat dalam
pendidikan, pengawasan, ketentuan pidana.
- Membenahi kurikulum
3. APBN
3) Pendidikan alternatif
4) Bea siswa
7) Pembenahan Kurikulum
9
dipertahankan agar secara bertahap dapat diwujudkan tujuan negara.
Moh. Mahfud MD mengatakan politik hukum adalah legal policy
atau arah hukum yang akan diberlakukan oleh negara untuk mencapai
tujuan negara yang bentuknya dapat berupa pembuatan hukum baru dan
penggantian hukum lama. Lebih rinci Moh. Mahfud MD membagi 3
10
(tiga) kelompok politik hukum, yaitu:
9Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum Dalam Pembangunan: Kumpulan Karya Tulis
Prof. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M, Bandung: Alumni, 2002, h. 3-4.
10 Moh. Mahfud, MD, Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, Jakarta: Pustaka
LP3ES, 2006, h. 5.
9
11 Moh. Mahfud, MD, Politik Hukum di Indonesia, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2011, h. 1. Dalam buku Padmo Wahjono, Indonesia Negara Berdasarkan Atas Hukum,
Cetakan Kedua, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986, h. 160
13 Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Cetakan Ketiga, Bandung: Citra Adhitya Bhakti, 1991, h. 352.
10
14 Muchsin, Politik Hukum Dalam Pendidikan Nasional, Surabaya : Pasca Sarjana Universitas
Sunan Giri, 2007, h. 20. 12 Ibid, h. 17
15 Ibid, h. 17
11
16
Yanuarto, Survey Tentang Pelaksanaan Hukum Pendidikan Dalam Upaya Mencerdaskan
Kehidupan Bangsa pada Dinas Pendidikan Kota Tegal Tahun 2005.
17
Arifin Anwar, “Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang
Sisdiknas”, Jakarta: Poksi VI FPG DPR RI, 2003, h.1
12
sesuatu yang di luar itu dianggap tidak benar karena tidak ilmiah.
Sementara, apa yang disebut logis itu sendiri adalah sesuatu yang
tidak bisa dijelaskan juga secara logis.
18 Soedijarto, Landasan Dan Arah Pendidikan Nasional Kita, Jakarta : Kompas, 2008, h. 53.
15
19
Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Amandemen
Keempat, Pasal 31 ayat (4)
19
C. PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA