Anda di halaman 1dari 3

STANDARD OPERATIONAL

PROCEDURE
PT. SAMUDERA DHARMA HUTAMA

DIBUAT DIPERIKSA DISETUJUI NOMOR


OLEH OLEH OLEH STANDAR

20 / SDH / SOP

SHE PROJECT KEPALA REVISI


DEPARTEMEN MANAGER TEKNIK TAMBANG 0
TANGAL EFEKTIF 1-Juli-2010 HALAMAN TIGA (3)

DISTRIBUSI
Project Manager, Departemen Produksi, Seluruh Kontraktor

JUDUL STANDAR
BEROPERASI DI DAERAH WASTE DUMP / DUMPING AREA

TUJUAN

Prosedur ini dimaksudkan untuk:


1. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
saat beroperasi di daerah waste dump.
2. Memberikan pedoman / acuan dalam kegiatan di waste dump, dalam upaya untuk
meningkatkan mutu dan hasil produksi tanpa meninggalkan kaidah-kaidah
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3 & LH)
3. Untuk menghindari / mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada karyawan dan
kerusakan harta benda perusahaan.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi karyawan dan alat yang berada di bawah tanggung jawab dan
pengawasan PT. SAMUDERA DHARMA HUTAMA

PENGERTIAN

Waste dump adalah suatu tempat untuk kegiatan membongkar muatan OB pada kegiatan
penambangan Bijih besi.

PERTANGGUNGJAWABAN
1. Project Manager / Deputy Project Manager
a. Memastikan tersedianya prosedur yang memadai mengenai pekerjaan
mengoperasikan tower lamp.
b. Memastikan tersedianya sumber daya dan personil yang memadai untuk
melaksanakan prosedur ini di lapangan.
c. Memastikan karyawan yang terlibat mengerti dan memahami prosedur ini.
d. Memastikan APD yang dipersyaratkan dipakai pada saat melaksanakan
prosedur ini.
e. Memastikan tersedianya sistem pemberian sanksi jika prosedur ini tidak
dijalankan dengan semestinya di lapangan.
2. Manajer / Supervisor / Foreman Lapangan
a. Memastikan tersedianya sumber daya dan personil yang memadai untuk
melaksanakan prosedur ini di lapangan.
b. Memastikan karyawan yang terlibat mengerti dan memahami prosedur ini.
c. Memastikan APD yang dipersyaratkan dipakai pada saat melaksanakan
prosedur ini.
d. Memastikan sistem pemberian sanksi dilaksanakan jika prosedur ini tidak
dijalankan dengan semestinya di lapangan.
3. Karyawan
a. Memastikan karyawan yang terlibat mengerti dan memahami prosedur ini.
b. Memastikan APD yang dipersyaratkan dipakai pada saat melaksanakan
prosedur ini.

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Hanya operator / driver yang memiliki SIMPER saja yang diperkenankan untuk
mengoperasikan alat.
2. Sebelum mengoperasikan alat, driver / operator wajib melakukan P2H. Prosedur
P2H dapat dilakukan dengan memperhatikan / melihat SOP Alat bersangkutan.
3. Lokasi kerja di waste dump harus luas dan selalu diperhatikan kondisi di sekitarnya.
4. Harus ada dump man yang bertugas untuk mengatur tempat di mana DT harus
melakukan dumping dan memakai APD yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.
5. Posisi dump man dalam mengarahkan DT yang akan dumping, harus berada di
sebelah kanan dari operator DT.
6. Harus selalu ada dozer yang bertugas untuk mendorong material agar tidak terjadi
penumpukkan di satu tempat.
7. Pada sisi pinggir waste dump harus dibuatkan tanggul pengaman dengan ketinggian
± ½ tinggi ban belakang DT.
8. Tidak dibenarkan dumping di sembarang tempat karena dapat mempersempit area
dumping.
9. Jika kondisi area dumping retak, tidak dibenarkan dumping pada posisi ban DT
mengenai tanggul pengaman. Ban DT harus berada pada posisi ± 6m dari sisi
tanggul.
10. Topsoil harus dicarikan lokasi tersendiri sehingga tidak bercampur dengan material
OB / lumpur.
11. DT yang melakukan manuver, harus melakukannya searah jarum jam dan selalu
memperhatikan kondisi di sekitarnya.
12. Saat manuver, kode tambang harus tetap dilakukan, yaitu:
a. Maju, bunyikan klakson 2x
b. Mundur, bunyikan klakson 3x
13. Jika beroperasi pada malam hari, daerah loading di waste dump harus ada lampu
penerangan.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan diberikan sanksi.

Anda mungkin juga menyukai