Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH POSYANDU

Nama : Desiyanti N. Mandiangan


NIM : 17061104
Kelas :C
Semester :6

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE
MANADO
2020
Kata Pengantar
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat penyertaannya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah “Keperawatan Komunitas II”. Semoga makalah ini dapat dipergunakkan
sebagai salah satu acuan pembelajaran.
Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen mata kuliah ini yang sudah membimbing
untuk membuat makalah tersebut. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan & pengalaman bagi para pembaca
Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang dimiliki masih kurang. Oleh
karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukkan-masukkan ang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya bisa lebih baik lagi.

Manado, 19 Maret 2020

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
Latar Belakang.........................................................................................................................................4
Rumusan Masalah...................................................................................................................................4
Tujuan Penulisan.....................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
Definisi Posyandu....................................................................................................................................5
Tujuan Posyandu.....................................................................................................................................5
Kegiatan Pokok Posyandu........................................................................................................................5
Pelaksanaan Layanan Posyandu..............................................................................................................5
Keberhasilan Posyandu............................................................................................................................6
Kegiatan Posyandu..................................................................................................................................6
Manfaat Posyandu...................................................................................................................................7
Penyelenggaraan Posyandu.....................................................................................................................9
Pembentukan Posyandu..........................................................................................................................9
Kader Posyandu dan Perannya dalam Posyandu.....................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................18
PENUTUP...................................................................................................................................................18
Kesimpulan............................................................................................................................................18
Saran......................................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
Upaya peningkatan peran dan fungsi Posyandu bukan semata-mata
tanggungjawab pemerintah saja, namun semua komponen yang ada di masyarakat,
termasuk kader. Peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena
selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penggerak
masyarakat untuk datang ke Posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.

Rumusan Masalah
1. Apa definisi posyandu?
2. Apa tujuan posyandu?
3. Bagaimana kegiatan pokok posyandu?
4. Bagaimana pelaksanaan layanan posyandu?
5. Bagaimana keberhasilan posyandu?
6. Bagaimana kegiatan posyandu?
7. Bagaimana manfaat posyandu?
8. Bagaimana penyelenggaraan posyandu?
9. Bagaimana pembentukan posyandu?
10. Bagaimana kader posyandu dan perannya dalam posyandu?
11. Bagaimana pesan kader posyandu?

Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi posyandu
2. Mengetahui tujuan posyandu
3. Mengetahui kegiatan pokok posyandu
4. Mengetahui pelaksanaan layanan posyandu
5. Mengetahui keberhasilan posyandu
6. Mengetahui kegiatan posyandu
7. Mengetahui manfaat posyandu
8. Mengetahui penyelenggaraan posyandu
9. Mengetahui pembentukan posyandu
10. Mengetahui kader posyandu dan perannya dalam posyandu
11. Mengetahui pesan kader posyandu
BAB II
PEMBAHASAN

Definisi Posyandu
Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen Kesehatan RI. 2012)
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan
keluarga berencana.
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat,
untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh
pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita. (Pusat Promosi Kesehatan.2012)

Tujuan Posyandu
Tujuan posyandu antara lain:

a. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan
dan nifas.
b. Membudayakan NKBS
c. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB
serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
d. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan
keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.

Kegiatan Pokok Posyandu


 KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
 KB (Keluarga Berencana)
 Imunisasi
 Gizi
 Penanggulangan diare

Pelaksanaan Layanan Posyandu


Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu:
Meja I : Pendaftaran
Meja II : Penimbangan
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:

 Imunisasi
 Pemberian vitamin A dosis tinggi.
 Pembagian pil KB atau kondom.
 Pengobatan ringan.
 Konsultasi KB.

Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V merupakan
meja pelayanan medis.

Keberhasilan Posyandu
Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
S : Semua balita di wilayah kerja posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang Berat Badannya naik

Keberhasilan Posyandu berdasarkan:


D : Baik/ kurangnya peran serta masyarakat.
N : Berhasil tidaknya program posyandu.

Kegiatan Posyandu
1. Jenis pelayanan minimal kepada anak
 Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus diberikan khusus
terhadap anak yang selama ini 3 kali tidak melakukan penimbangan,
pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai umurnya dan anak yang pertumbuhannya
berada di bawah garis merah KMS.
 Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A.
4
 Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya (kurang dari 200
gram/ bulan) dan anak yang berat badannya berada di bawah garis merah KMS.
 Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tanda lumpuh layu.
 Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan rujukan bila perlu.
2. Pelayanan tambahan yang diberikan
 Pelayanan ibu hamil dan menyusui.
 Program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) yang diintegenerasikan dengan
program Bina Keluarga Balita (BKB) dan kelompok bermain lainnya.
 Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin, tabunus dan
sebagainya.
 Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.
 Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman.
 Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
 Program diversifikasi pertanian tanaman pangan.
 Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) dan perbaikan
lingkungan pemukiman.
 pemanfaatan pekarangan.
 Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-lain.
 Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain.
Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan baru disamping
lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi. Kegiatan
baru tersebut misalnya:

- Bina Keluarga Balita (BKB);


- Tanaman Obat Keluarga (TOGA);
- Bina Keluarga Lansia (BKL);
- Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
- Berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.

Manfaat Posyandu
Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, dan
penanggulangan diare.
1. Kesehatan Ibu dan Anak
Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilan dan nifas,
pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah,
Imunisasi TT untuk ibu hamil.
Pemberian Vitamin A: Pemberian vitamin A dosis tinggi pada bulan Februari dan
Agustus). Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh
terhadap serangan penyakit.
Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu Penimbangan
secara rutin di posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin
penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS,
dari data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita, apabila penyelenggaraan
posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.
KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat
garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status
pertumbuhan anaknya.
Kriteria Berat Badan balita di KMS:

 Berat badan naik :


Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan bertamabah ke
pita warna diatasnya.
 Berat badan tidak naik :
Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau
naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.
 Berat badan dibawah garis merah
Merupakan awal tanda balita gizi buruk. Pemberian makanan tambahan atau PMT,
PMT diberikan kepada semua balita yang menimbang ke posyandu
2. Keluarga Berencana
Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik
KB.

3. Imunisasi
Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Macam imunisasi yang
diberikan di posyandu adalah:
 BCG untuk mencegah penyakit TBC.
 DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
 Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
 Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).

4. Peningkatan Gizi
Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk
meningkatkan gizi balita. Peningkatan gizi balita di posyandu yang dilakukan oleh kader
berupa pemberian penyuluhan tentang ASI, status gizi balita, MP-ASI, Imunisasi,
Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita.

5. Penanggulangan Diare
Penyediaan oralit di posyandu. Melakukan rujukan pada penderita diare yang
menunjukan tanda bahaya di Puskesmas. Memberikan penyuluhan penggulangan diare
oleh kader posyandu
Selain itu, dalam Buku Saku Posyandu menyebutkan bahwa manfaat posyandu adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan
bagi ibu, bayi, dan anak balita.
b. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi
buruk.
c. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.
d. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
e. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe)
serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
f. Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).
g. Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak.
h. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu
menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas.
i. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi, dan 7 anak
balita.
2. Bagi Kader
a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap.
b. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan
kesehatan ibu.
c. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang
kesehatan.
d. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan
ibu.

Penyelenggaraan Posyandu
a. Penyelenggara Posyandu
Dalam penyelenggaraannya, pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat
pada saat musyawarah pembentukan Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-
kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara.
Berikut ini beberapa kriteria pengelola Posyandu:
1. Sukarelawan dan tokoh masyarakat setempat.
2. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi, dan mampu memotivasi
masyarakat.
3. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.
b. Waktu dan Lokasi Posyandu
Penyelenggaraan Posyandu sekurang-kurangnya satu (1) kali dalam sebulan. Jika
diperlukan, hari buka Posyandu dapat lebih dari satu (1) kali dalam sebulan. Hari dan
waktunya sesuai dengan hasil kesepakatan masyarakat.
Posyandu berlokasi di setiap desa/kelurahan/RT/RW atau dusun, salah satu kios di pasar,
salah satu ruangan perkantoran, atau tempat khusus yang dibangun oleh swadaya
masyarakat. Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu sebaiknya berada di lokasi yang
mudah dijangkau oleh masyarakat.

Pembentukan Posyandu
Langkah-langkah pembentukan Posyandu :
1. Mempersiapkan para petugas/aparat sehingga bersedia dan memiliki kemampuan
mengelola serta membina Posyandu.
2. Mempersiapkan masyarakat, khususnya tokoh masyarakat sehingga bersedia
mendukung penyelenggaraan Posyandu.
3. Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) agar masyarakat mempunyai rasa memiliki,
melalui penemuan sendiri masalah yang dihadapi dan potensi yang dimiliki.
4. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk mendapatkan dukungan
dari tokoh masyarakat.
5. Membentuk dan memantau kegiatan Posyandu dengan kegiatan pemilihan pengurus
dan kader, orientasi pengurus dan pelatihan kader Posyandu, pembentukan dan
peresmian Posyandu, serta penyelengaraan dan pemantauan kegiatan Posyandu.
Kader Posyandu dan Perannya dalam Posyandu
Kader posyandu adalah seorang yang karena kecakapannya atau kemampuannya
diangkat, dipilih dan atau ditunjuk untuk memimpin pengembangan posyandu disuatu
tempat atau desa
Setiap warga keluarahan setempat laki-laki maupun perempuan yang bisa membaca
dan menulis huruf latin, mempunyai waktu luang, memiliki kemampuan dan mau bekerja
sukarela dengan tulus ikhlas bisa menajdi kader.
Kader posyandu bertanggung jawab terhadap masyarakat setempat serta pimpinan-
pimpinan yang ditunjuk oleh pusat pelayanan kesehatan. Diharapkan mereka dapat
melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh para pembimbing dalam jalinan kerjasama dari
sebuah tim kesehatan.
Dalam Buku Saku Posyandu, menyebutkan bahwa Peran Kader Posyandu adalah
sebagai berikut:
a. Sebelum Hari Buka Posyandu
1. Melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan Posyandu.
2. Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu melalui pertemuan warga
setempat atau surat edaran.
3. Melakukan pembagian tugas antar kader, meliputi pendaftaran, penimbangan,
pencatatan, penyuluhan, pemberian makanan tambahan, serta pelayanan yang dapat
dilakukan oleh kader.
4. Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya terkait
dengan jenis layanan yang akan diselenggarakan. Jenis kegiatan ini merupakan
tindak lanjut dari kegiatan Posyandu sebelumnya atau rencana kegiatan yang
telah ditetapkan berikutnya.
5. Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan. Bahan-
bahan penyuluhan sesuai permasalahan yang di dihadapi para orangtua serta
disesuaikan dengan metode penyuluhan, misalnya: menyiapkan bahan-bahan
makanan apabila ingin melakukan demo masak, lembar balik untuk kegiatan
konseling, kaset atau CD, KMS, buku KIA, sarana stimulasi balita.
6. Menyiapkan buku-buku catatan kegiatan Posyandu
b. Saat Hari Buka Posyandu
1. Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu
menyusui, dan sasaran lainnya.
2. Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Untuk pelayanan kesehatan anak pada
Posyandu, dilakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan, pengukuran
lingkar kepala anak, pemantauan aktifitas anak, pemantauan status imunisasi anak,
pemantauan terhadap tindakan orangtua tentang pola asuh yang dilakukan pada
anak, pemantauan tentang permasalahan anak balita, dan lain sebagainya.
3. Membimbing orangtua melakukan pencatatan terhadap berbagai hasil
pengukuran dan pemantauan kondisi anak balita.
4. Melakukan penyuluhan tentang pola asuh anak balita. Dalam kegiatan ini, kader
bisa memberikan layanan konsultasi, konseling, diskusi kelompok dan demonstrasi
dengan orangtua/keluarga anak balita.
5. Memotivasi orangtua balita agar terus melakukan pola asuh yang baik pada
anaknya, dengan menerapkan prinsip asih-asah-asuh.
6. Menyampaikan penghargaan kepada orangtua yang telah datang ke Posyandu
dan minta mereka untuk kembali pada hari Posyandu berikutnya.
7. Menyampaikan informasi pada orangtua agar menghubungi kader apabila ada
permasalahan terkait dengan anak balitanya.
8. Melakukan pencatatan kegiatan yang telah dilakukan pada hari buka Posyandu.
c. Sesudah Hari Buka Posyandu
1. Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari buka Posyandu,
anak yang kurang gizi, atau anak yang mengalami gizi buruk rawat jalan, dan lain-
lain. 10
2. Memotivasi masyarakat, misalnya untuk memanfaatkan pekarangan dalam
rangka meningkatkan gizi keluarga, menanam tanaman obat keluarga, membuat
tempat bermain anak yang aman dan nyaman. Selain itu, memberikan penyuluhan
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
3. Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pimpinan wilayah untuk
menyampaikan hasil kegiatan Posyandu serta mengusulkan dukungan agar
Posyandu terus berjalan dengan baik.
4. Menyelenggarakan pertemuan, diskusi dengan masyarakat, untuk membahas
kegiatan Posyandu. Usulan dari masyarakat digunakan sebagai bahan menyusun
rencana tindak lanjut kegiatan berikutnya.
5. Mempelajari Sistem Informasi Posyandu (SIP). SIP adalah sistem pencatatan
data atau informasi tentang pelayanan yang diselenggarakan di Posyandu. Manfaat
SIP adalah sebagai panduan bagi kader untuk memahami permasalahan yang
ada, sehingga dapat mengembangkan jenis kegiatan yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan sasaran.
6. Format SIP meliputi:
- Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, kematian ibu hamil, melahirkan,
nifas.
- Catatan bayi dan balita yang ada di wilayah kerja Posyandu; jenis kegiatan yang
tepat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
- Catatan pemberian vitamin A, pemberian oralit, pemberian tablet tambah
darah bagi ibu hamil, tanggal dan status pemberian imunisasi.
- Catatan wanita usia subur, pasanganusia subur, jumlah rumah tangga, jumlah
ibu hamil, umur kehamilan, imunisasi ibu hamil, risiko kehamilan, rencana
penolong persalinan, tabulin, ambulan desa, calon donor darah yang ada di
wilayah kerja Posyandu.
Peranan kader dalam kegiatan posyandu sangat besar. Menurut Depkes RI ada dua
peran kader yaitu:
- Peran kader saat posyandu (sesuai dengan sistem lima meja) adalah:
a. Melaksanakan pendaftaran (pada meja I)
b. Melaksanakan penimbangan bayi balita (pada meja II)
c. Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan (pada meja III)
d. Memberikan penyuluhan (pada meja IV)
e. Memberi dan membantu pelayanan yang dilakukan oleh petugas puskesmas (pada
meja V)
- Peran kader di luar posyandu adalah:
a. Menunjang pelayanan KB, KIA, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare.
b. Mengajak ibu-ibu untuk datang pada hari kegiatan posyandu.
c. Menunjang upaya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang ada,
seperti pemberantasan penyakit menular, penyehatan rumah, pembersihan sarang
nyamuk, pembuangan sampah, penyediaan sarana air bersih,menyediakan sarana
jamban keluarga, pemberian pertolongan pertama pada penyakit, P3K dan dana
sehat.
Pesan Kader Posyandu
Pesan Kader tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
- Mendorong keluarga untuk melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
dengan pertolongan tenaga kesehatan agar ibu dan bayi selamat dan
sehat.
- Mengajak keluarga untuk mendorong ibu dalam memberikan ASI Eksklusif
dari usia 0-6 bulan agar bayi tumbuh sehat.
- Mendampingi keluarga untuk menimbang bayi dan balita di Posyandu setiap
bulan agar terpantau pertumbuhan dan perkembangannya.
- Mengajak keluarga untuk bergotong royong dalam penyediaan air bersih di
lingkungan agar terhindar dari penyakit.
- Mendorong keluarga untuk membiasakan diri buang air besar di jamban.
- Menggerakkan masyarakat untuk terbiasa mencuci tangan menggunakan
sabun dengan air bersih mengalir.
- Mengajak keluarga untuk menjadikan rumah bebas jentik nyamuk dengan 3M
plus seminggu sekali agar terhindar dari Demam Berdarah.
- Menggerakkan masyarakat agar giat makan sayur dan buah secara rutin.
- Menggerakkan masyarakat agar melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit
setiap hari.
- Mendorong masyarakat menjadikan rumah tempat bebas asap rokok
Pesan Kader untuk Ibu Hamil
1. Pengaturan Kelahiran
- Seorang ibu sebaiknya hamil pada usia 20-30 tahun. Karena pada
usia tersebut tubuh wanita telah siap secara fisik maupun mental
untuk hamil dan melahirkan.
- Untuk menjaga kesehatan ibu dan anak sebaiknya jarak antara
anak pertama dan kedua paling sedikit dua tahun. Kesehatan ibu
akan terancam jika melahirkan dengan jarak waktu terlalu dekat,
demikian pula bayi yang akan lahir sebelum waktunya dengan
berat badan lahir rendah.
- Hamil lebih dari empat kali, dapat membahayakan kesehatan ibu
dan anak. Ibu yang telah 4 (empat) kali menjalani kehamilan dan
persalinan akan mudah menderita kurang darah, pendarahan pada
masa nifas dan kemungkinan bayi meninggal.
2. Pemeriksaan Kehamilan
- Memeriksakan kehamilan secara rutin. Ibu hamil perlu
memeriksakan diri ke petugas kesehatan minimal 4 kali selama
kehamilan; mengukur tinggi badan pada saat pertama kali datang;
mengukur LILA, menimbang berat badan, mengukur tekanan darah
dan besarnya kandungan setiap kali periksa.
- Minum pil tambah darah selama 90 hari.
- Meminta imunisasi Tetanus Toxoid (TT) kepada petugas
kesehatan untuk mencegah tetanus pada bayi.
- Mengikuti kelas ibu hamil.
- Mempersiapkan kelahiran (persalinan). Ibu perlu bertanya kepada
bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan didampingi suami,
dan mempersiapkan biaya persalinan.
- Merawat diri dan kehamilan dengan baik. Yaitu, dengan cara
mandi dan gosok gigi teratur, mengurangi kerja berat, istirahat
berbaring dengan posisi miring sekurangnya 1 jam di siang 13 hari,
melakukan perawatan payudara dengan cara membersihkan puting
secara rutin.

- Makanan yang Sehat bagi Ibu Hamil


- Makanlah aneka ragam makanan tanpa pantangan dalam jumlah
yang lebih banyak dari sebelum hamil, jangan lupa makan sayur dan
buah.
- Gunakan garam beryodium setiap kali memasak.
- Biasakan makan pagi.
- Minumlah air matang, sebaiknya 8 gelas / hari.
- Hindari minuman beralkohol.
- Apabila ibu hamil mengalami mual, muntah, dan tidak nafsu
makan, pilih makanan yang tidak berlemak dan menyegarkan
seperti roti, ubi, singkong, biskuit, dan buah. Makan dengan porsi
kecil dan sering.
- Tidak dibolehkan minum jamu, minuman keras, atau merokok
karena akan membahayakan kandungan.
- Menjaga Kebersihan Diri
- Ibu hamil harus mandi sebanyak 2 kali sehari dengan
menggunakan sabun, menggosok gigi paling sedikit 2 kali sehari
yaitu pada pagi hari dan sebelum tidur. Mandi yang teratur dan
bersih menghindarkan ibu dari penyakit kulit seperti gatal gatal dan
dengan menggosok gigi secara teratur untuk mencegah sakit gigi
dan gusi.
- Setiap kali mandi sebaiknya ibu hamil mengganti baju dan
pakaian dalam dari bahan yang dapat menyerap keringat.
- Mengenali Tanda-tanda pada Ibu Hamil
- Pendarahan pada hamil muda atau hamil tua.
- Bengkak kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau
kejang.
- Demam atau panas tinggi.
- Air ketuban keluar sebelum waktunya.
- Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak
bergerak.
- Muntah terus dan tidak mau makan
Pesan Kader untuk Ibu Bersalin
 Pertolongan Persalinan
Persalinan pada ibu hamil harus ditolong oleh bidan/dokter. Karena di
tangan ahlinya persalinan akan bersih, aman dan akan menghindari ibu
serta bayinya dari penyakit dan kematian
 Mengenali Tanda-tanda Persalinan
1. Mulas-mulas secara teratur yang semakin lama makin sering.
2. Perut terasa keras bila diraba.
3. Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir.
4. Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir akibat pecahnya selaput
ketuban.
5. Jika kader mengetahui ada salah satu tanda-tanda tersebut pada ibu
hamil, maka segeralah membawa ibu hamil ke Puskesmas terdekat
atau meminta pertolongan dokter/bidan
 Mengenali Tanda-tanda Bahaya pada Ibu bersalin
- Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas.
- Pendarahan lewat jalan lahir.
- Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir.
- Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami kejang.
- Air ketuban keruh dan berbau.
- Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar.
- Ibu gelisah akan mengalami kesakitan yang hebat.
- Jika kader mengetahui ada salah satu tanda-tanda tersebut,
maka segeralah membawa ibu yang akan melahirkan tersebut ke
Puskesmas terdekat atau meminta pertolongan dokter/bidan.
Pesan Kader untuk Ibu Nifas
Hal yang Harus dilakukan oleh Ibu Nifas tentang ASI
- Berikan ASI segera pada bayi yang baru lahir, karena ASI yang
pertama kali (kolostrum) mengandung zat kekebalan yang 15
melindungi bayi terhadap penyakit. Istirahat cukup supaya ibu sehat
dan ASI keluar banyak.
- Ibu dapat menyusui sesering mungkin semau bayi paling
sedikit 8 kali sehari.
- Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui.
- Ibu dapat menyusui sampai payudara terasa kosong, lalu
pindah ke payudara disisi yang lain.
- Ibu harus membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun
saat akan memegang bayi, sesudah buang air besar atau kecil,
dan sesudah menceboki anak
 Jenis-jenis Alat KB dan Cara Menggunakannya
- Alat ber-KB untuk Suami:
Kondom, dipasang pada alat kemaluan suami yang sudah tegang
setiap kali melakukan hubungan seksual.
Vasektomi, dokter akan melakukan operasi kecil untuk
mengikat/memotong saluran sperma/air mani.
- Alat ber-KB untuk Istri:
1. Pil, diminum secara teratur setiap hari secara terus menerus, untuk ibu yang
sedang menyusui minum pil KB khusus.
2. Suntik, disuntikkan pada pantat sebelah kanan/kiri setiap 1 atau 3 bulan
sekali tergantung dari jenis suntikan.
3. Implant, dipasang di lengan atas ibu.
4. IUD, dipasang di rahim 2 hari atau 6-8 minggu setelah persalinan.
5. Tubektomi, dokter akan melakukan operasi kecil untuk menjepit/
memotong saluran telur.
Pesan Kader untuk Ibu Kader
 Pemberian ASI
- ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI mudah dicerna
oleh bayi dan mengandung zat gizi sesuai dengan kebutuhan
untuk pertumbuhan kekebalan dan mencegah berbagai penyakit,
serta untuk kecerdasan.
- Beri ASI saja sampai anak berumur 6 bulan.
- Setelah 6 bulan, teruskan menyusui sampai anak berumur 2 tahun
dan berikan makanan pendamping ASI.
- Makanan pendamping ASI berupa makanan lumat diberikan
secara bertahap, mula-mula 2 kali berangsur sampai 3 kali sehari,
dalam jumlah yang kecil sebagai makanan perkenalan. Kenalkan
buah/sari buah 2 kali sehari sedikit demi sedikit.
 Pola Makan Anak

Usia Pola Makan


0-6 bulan ASI saja
6-9 bulan ASI + makanan pendamping ASI (MP-ASI)
Contohnya, bubur susu atau bubur tim yang
dilumat
9-11 bulan ASI + MP-ASI yang lebih padat
Contohnya, bubur nasi, nasi tim, dan nasi
lembek
1-2 tahun Makanan keluarga/makanan yang dicincang
atau dihaluskan 3-4 kali sehari
2-3 tahun Makanan keluarga + makanan selingan 2
kali sehari
 Tumbuh Kembang Anak
a) Perhatikan tumbuh kembang anak secara teratur.
b) Bawa ke Posyandu untuk ditimbang, dapatkan kapsul
vitamin A, imunisasi, stimulasi tumbuh kembang dan
periksa kesehatan.
c) Timbanglah berat badan untuk memantau pertumbuhan
anak sehingga dapat mencegah gizi kurang atau gizi buruk.
d) Bila ditimbang berat badan tidak naik 2 bulan berturut-turut
atau turun rujuk ke Puskesmas.
e) Beri makanan bergizi sesuai kelompok umur anak, agar
tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat dan
cerdas.
f) Gunakan garam beryodium setiap kali masak.
g) Bila ada gangguan perkembangan anak, rujuk ke
Puskesmas.
h) Bila anak sakit, bawa ke Puskesmas.
i) Rawat anak dengan kasih sayang dan doa

 Imunisasi Lengkap untuk Bayi

Umur Jenis Imunisasi Dasar


0-7 hari HB 0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT/HB 1, Polio 2
3 bulan DPT/HB 2, Polio 3
4 bulan DPT/HB 3, Polio 4
9 bulan Campak
Hal yang Perlu dilakukan Bila Balita batuk
- Teruskan pemberian ASI bila bayi masih menyusui.
- Bila umur anak lebih dari 6 bulan, beri makan dan minuman hangat
lebih banyak.
- Pada anak umur 1 tahun keatas, beri kecap manis ditambah madu
atau air jeruk.
- Bersihkan hidung agar tidak terganggu pernafasannya.
- Jauhkan anak dari asap rokok dan asap dapur.
- Tidak membakar sampah didekat rumah.
- Rujuk ke Puskesmas bila:
 Ada tanda-tanda nafas cepat;
 Ada tanda sukar bernafas;
 Batuk pilek dengan panas tinggi.
Hal yang Perlu dilakukan Bila Balita Diare
- Teruskan pemberian ASI bila balita masih menyusui.
- Beri air matang, cairan makanan (air sayur, air tajin atau oralit).
- Teruskan pemberian makanan.
- Cegah diare dengan cara minum air matang, cuci tangan pakai
sabun sebelum dan sesudah makan dan sesudah buang air besar.
- Rujuk ke Puskesmas, bila ada tanda-tanda :
 Anak tidak membaik dalam 2 hari.
 Buang air besar encer berkali-kali.
 Muntah berulang ulang.
 Rasa haus yang nyata.
 Demam.
 Makan atau minum sedikit.
 Ada darah dalam tinja.
Hal yang Perlu dilakukan Bila Anak Demam
- Demam merupakan gejala yang menyertai batuk pilek, malaria,
campak, demam berdarah, sakit telinga atau infeksi lain.
- Teruskan pemberian ASI, bila anak masih menyusui.
- Beri anak cairan lebih banyak dari biasa seperti air matang, air teh,
kuah sayur bening.
- Jangan diberi pakaian tebal atau selimut tebal.
- Kompres dengan air biasa atau air hangat. Jangan dikompres dengan
air dingin karena bisa menggigil.
- Pada demam tinggi beri obat turun panas sesuai anjuran petugas
kesehatan.
- Usahakan tidur pakai kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk.
- Bawa ke Puskesmas jika demam tidak sembuh dalam 2 hari.
Hal yang Perlu dilakukan Bila Anak sakit Kulit
- Sakit kulit biasanya berupa biang keringat, bisul, koreng dan
sebagainya.
- Bersihkan luka dengan air matang, keringkan dengan kain bersih.
- Jika berupa koreng, tutup dengan kain bersih. Jangan dibubuhi
ramu-ramuan.
Mencegah agar Anak Tidak Terkena Penyakit Kulit
- Cegah agar anak tidak sakit kulit dengan cara : mandi teratur, ganti
pakaian jika basah atau kotor dan cuci tangan dan kaki setiap habis
bermain.
- Bawa anak ke Puskesmas jika kulit kemerahan, gatal, luka basah,
berbau atau bernanah.
- Menjaga kebersihan anak.
- Mandikan anak setiap hari pagi dan sore pakai sabun mandi.
- Cuci rambut dengan shampo 2-3 kali dalam satu minggu.
- Cuci tangan anak dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang
air besar.
- Gunting kuku tangan dan kaki anak.
- Bersihkan rumah setiap hari dari sampah dan genangan air.
- Ajarkan anak untuk buang air besar di kakus/jamban.
Merawat Gigi Anak
- Jika tumbuh gigi, bersihkan gusi bayi sesudah diberi ASI dengan
kain yang dibasahi air matang hangat.
- Jika sudah tumbuh gigi, gosok gigi pakai pasta gigi 2 kali,
sesudah makan pagi dan sebelum tidur malam.
- Pada umur 2 tahun ajari anak gosok gigi sendiri.
- Tidak membiasakan anak makan makanan yang manis dan lengket.
- Periksakan kesehatan gigi anak setiap 6 bulan setelah anak berumur
2 tahun.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Keberhasilan pengelolaan Posyandu memerlukan dukungan yang kuat dari
berbagai pihak, baik dukungan moril, materil, maupun finansial. Selain itu diperlukan
adanya kerjasama, tekanan dan pengabdian para pengelolanya termasuk kader.
Apabila kegiatan Posyandu terselenggara dengan baik akan memberikan
kontribusi yang besar, dalam menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak balita.

Saran
1. Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami
posyandu secara keseluruhan, dari pengertiannya hingga kegiatan yang berlangsung
didalamnya, serta pihak yang terkait dalam pelaksanaanya.
2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai kajian ini.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5837731/Pos_Pelayanan_Terpadu_POSYANDU_

Anda mungkin juga menyukai