FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE
MANADO
2020
Kata Pengantar
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat penyertaannya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah “Keperawatan Komunitas II”. Semoga makalah ini dapat dipergunakkan
sebagai salah satu acuan pembelajaran.
Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen mata kuliah ini yang sudah membimbing
untuk membuat makalah tersebut. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan & pengalaman bagi para pembaca
Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang dimiliki masih kurang. Oleh
karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukkan-masukkan ang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya bisa lebih baik lagi.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
Latar Belakang.........................................................................................................................................4
Rumusan Masalah...................................................................................................................................4
Tujuan Penulisan.....................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
Definisi Posyandu....................................................................................................................................5
Tujuan Posyandu.....................................................................................................................................5
Kegiatan Pokok Posyandu........................................................................................................................5
Pelaksanaan Layanan Posyandu..............................................................................................................5
Keberhasilan Posyandu............................................................................................................................6
Kegiatan Posyandu..................................................................................................................................6
Manfaat Posyandu...................................................................................................................................7
Penyelenggaraan Posyandu.....................................................................................................................9
Pembentukan Posyandu..........................................................................................................................9
Kader Posyandu dan Perannya dalam Posyandu.....................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................18
PENUTUP...................................................................................................................................................18
Kesimpulan............................................................................................................................................18
Saran......................................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
Upaya peningkatan peran dan fungsi Posyandu bukan semata-mata
tanggungjawab pemerintah saja, namun semua komponen yang ada di masyarakat,
termasuk kader. Peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena
selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penggerak
masyarakat untuk datang ke Posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Rumusan Masalah
1. Apa definisi posyandu?
2. Apa tujuan posyandu?
3. Bagaimana kegiatan pokok posyandu?
4. Bagaimana pelaksanaan layanan posyandu?
5. Bagaimana keberhasilan posyandu?
6. Bagaimana kegiatan posyandu?
7. Bagaimana manfaat posyandu?
8. Bagaimana penyelenggaraan posyandu?
9. Bagaimana pembentukan posyandu?
10. Bagaimana kader posyandu dan perannya dalam posyandu?
11. Bagaimana pesan kader posyandu?
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi posyandu
2. Mengetahui tujuan posyandu
3. Mengetahui kegiatan pokok posyandu
4. Mengetahui pelaksanaan layanan posyandu
5. Mengetahui keberhasilan posyandu
6. Mengetahui kegiatan posyandu
7. Mengetahui manfaat posyandu
8. Mengetahui penyelenggaraan posyandu
9. Mengetahui pembentukan posyandu
10. Mengetahui kader posyandu dan perannya dalam posyandu
11. Mengetahui pesan kader posyandu
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Posyandu
Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen Kesehatan RI. 2012)
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan
keluarga berencana.
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat,
untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh
pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita. (Pusat Promosi Kesehatan.2012)
Tujuan Posyandu
Tujuan posyandu antara lain:
a. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan
dan nifas.
b. Membudayakan NKBS
c. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB
serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
d. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan
keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
Imunisasi
Pemberian vitamin A dosis tinggi.
Pembagian pil KB atau kondom.
Pengobatan ringan.
Konsultasi KB.
Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V merupakan
meja pelayanan medis.
Keberhasilan Posyandu
Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
S : Semua balita di wilayah kerja posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang Berat Badannya naik
Kegiatan Posyandu
1. Jenis pelayanan minimal kepada anak
Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus diberikan khusus
terhadap anak yang selama ini 3 kali tidak melakukan penimbangan,
pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai umurnya dan anak yang pertumbuhannya
berada di bawah garis merah KMS.
Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A.
4
Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya (kurang dari 200
gram/ bulan) dan anak yang berat badannya berada di bawah garis merah KMS.
Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tanda lumpuh layu.
Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan rujukan bila perlu.
2. Pelayanan tambahan yang diberikan
Pelayanan ibu hamil dan menyusui.
Program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) yang diintegenerasikan dengan
program Bina Keluarga Balita (BKB) dan kelompok bermain lainnya.
Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin, tabunus dan
sebagainya.
Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.
Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman.
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
Program diversifikasi pertanian tanaman pangan.
Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) dan perbaikan
lingkungan pemukiman.
pemanfaatan pekarangan.
Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-lain.
Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain.
Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan baru disamping
lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi. Kegiatan
baru tersebut misalnya:
Manfaat Posyandu
Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, dan
penanggulangan diare.
1. Kesehatan Ibu dan Anak
Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilan dan nifas,
pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah,
Imunisasi TT untuk ibu hamil.
Pemberian Vitamin A: Pemberian vitamin A dosis tinggi pada bulan Februari dan
Agustus). Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh
terhadap serangan penyakit.
Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu Penimbangan
secara rutin di posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin
penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS,
dari data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita, apabila penyelenggaraan
posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.
KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat
garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status
pertumbuhan anaknya.
Kriteria Berat Badan balita di KMS:
3. Imunisasi
Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Macam imunisasi yang
diberikan di posyandu adalah:
BCG untuk mencegah penyakit TBC.
DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).
4. Peningkatan Gizi
Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk
meningkatkan gizi balita. Peningkatan gizi balita di posyandu yang dilakukan oleh kader
berupa pemberian penyuluhan tentang ASI, status gizi balita, MP-ASI, Imunisasi,
Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita.
5. Penanggulangan Diare
Penyediaan oralit di posyandu. Melakukan rujukan pada penderita diare yang
menunjukan tanda bahaya di Puskesmas. Memberikan penyuluhan penggulangan diare
oleh kader posyandu
Selain itu, dalam Buku Saku Posyandu menyebutkan bahwa manfaat posyandu adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan
bagi ibu, bayi, dan anak balita.
b. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi
buruk.
c. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.
d. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
e. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe)
serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
f. Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).
g. Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak.
h. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu
menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas.
i. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi, dan 7 anak
balita.
2. Bagi Kader
a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap.
b. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan
kesehatan ibu.
c. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang
kesehatan.
d. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan
ibu.
Penyelenggaraan Posyandu
a. Penyelenggara Posyandu
Dalam penyelenggaraannya, pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat
pada saat musyawarah pembentukan Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-
kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara.
Berikut ini beberapa kriteria pengelola Posyandu:
1. Sukarelawan dan tokoh masyarakat setempat.
2. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi, dan mampu memotivasi
masyarakat.
3. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.
b. Waktu dan Lokasi Posyandu
Penyelenggaraan Posyandu sekurang-kurangnya satu (1) kali dalam sebulan. Jika
diperlukan, hari buka Posyandu dapat lebih dari satu (1) kali dalam sebulan. Hari dan
waktunya sesuai dengan hasil kesepakatan masyarakat.
Posyandu berlokasi di setiap desa/kelurahan/RT/RW atau dusun, salah satu kios di pasar,
salah satu ruangan perkantoran, atau tempat khusus yang dibangun oleh swadaya
masyarakat. Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu sebaiknya berada di lokasi yang
mudah dijangkau oleh masyarakat.
Pembentukan Posyandu
Langkah-langkah pembentukan Posyandu :
1. Mempersiapkan para petugas/aparat sehingga bersedia dan memiliki kemampuan
mengelola serta membina Posyandu.
2. Mempersiapkan masyarakat, khususnya tokoh masyarakat sehingga bersedia
mendukung penyelenggaraan Posyandu.
3. Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) agar masyarakat mempunyai rasa memiliki,
melalui penemuan sendiri masalah yang dihadapi dan potensi yang dimiliki.
4. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk mendapatkan dukungan
dari tokoh masyarakat.
5. Membentuk dan memantau kegiatan Posyandu dengan kegiatan pemilihan pengurus
dan kader, orientasi pengurus dan pelatihan kader Posyandu, pembentukan dan
peresmian Posyandu, serta penyelengaraan dan pemantauan kegiatan Posyandu.
Kader Posyandu dan Perannya dalam Posyandu
Kader posyandu adalah seorang yang karena kecakapannya atau kemampuannya
diangkat, dipilih dan atau ditunjuk untuk memimpin pengembangan posyandu disuatu
tempat atau desa
Setiap warga keluarahan setempat laki-laki maupun perempuan yang bisa membaca
dan menulis huruf latin, mempunyai waktu luang, memiliki kemampuan dan mau bekerja
sukarela dengan tulus ikhlas bisa menajdi kader.
Kader posyandu bertanggung jawab terhadap masyarakat setempat serta pimpinan-
pimpinan yang ditunjuk oleh pusat pelayanan kesehatan. Diharapkan mereka dapat
melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh para pembimbing dalam jalinan kerjasama dari
sebuah tim kesehatan.
Dalam Buku Saku Posyandu, menyebutkan bahwa Peran Kader Posyandu adalah
sebagai berikut:
a. Sebelum Hari Buka Posyandu
1. Melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan Posyandu.
2. Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu melalui pertemuan warga
setempat atau surat edaran.
3. Melakukan pembagian tugas antar kader, meliputi pendaftaran, penimbangan,
pencatatan, penyuluhan, pemberian makanan tambahan, serta pelayanan yang dapat
dilakukan oleh kader.
4. Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya terkait
dengan jenis layanan yang akan diselenggarakan. Jenis kegiatan ini merupakan
tindak lanjut dari kegiatan Posyandu sebelumnya atau rencana kegiatan yang
telah ditetapkan berikutnya.
5. Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan. Bahan-
bahan penyuluhan sesuai permasalahan yang di dihadapi para orangtua serta
disesuaikan dengan metode penyuluhan, misalnya: menyiapkan bahan-bahan
makanan apabila ingin melakukan demo masak, lembar balik untuk kegiatan
konseling, kaset atau CD, KMS, buku KIA, sarana stimulasi balita.
6. Menyiapkan buku-buku catatan kegiatan Posyandu
b. Saat Hari Buka Posyandu
1. Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu
menyusui, dan sasaran lainnya.
2. Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Untuk pelayanan kesehatan anak pada
Posyandu, dilakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan, pengukuran
lingkar kepala anak, pemantauan aktifitas anak, pemantauan status imunisasi anak,
pemantauan terhadap tindakan orangtua tentang pola asuh yang dilakukan pada
anak, pemantauan tentang permasalahan anak balita, dan lain sebagainya.
3. Membimbing orangtua melakukan pencatatan terhadap berbagai hasil
pengukuran dan pemantauan kondisi anak balita.
4. Melakukan penyuluhan tentang pola asuh anak balita. Dalam kegiatan ini, kader
bisa memberikan layanan konsultasi, konseling, diskusi kelompok dan demonstrasi
dengan orangtua/keluarga anak balita.
5. Memotivasi orangtua balita agar terus melakukan pola asuh yang baik pada
anaknya, dengan menerapkan prinsip asih-asah-asuh.
6. Menyampaikan penghargaan kepada orangtua yang telah datang ke Posyandu
dan minta mereka untuk kembali pada hari Posyandu berikutnya.
7. Menyampaikan informasi pada orangtua agar menghubungi kader apabila ada
permasalahan terkait dengan anak balitanya.
8. Melakukan pencatatan kegiatan yang telah dilakukan pada hari buka Posyandu.
c. Sesudah Hari Buka Posyandu
1. Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari buka Posyandu,
anak yang kurang gizi, atau anak yang mengalami gizi buruk rawat jalan, dan lain-
lain. 10
2. Memotivasi masyarakat, misalnya untuk memanfaatkan pekarangan dalam
rangka meningkatkan gizi keluarga, menanam tanaman obat keluarga, membuat
tempat bermain anak yang aman dan nyaman. Selain itu, memberikan penyuluhan
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
3. Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pimpinan wilayah untuk
menyampaikan hasil kegiatan Posyandu serta mengusulkan dukungan agar
Posyandu terus berjalan dengan baik.
4. Menyelenggarakan pertemuan, diskusi dengan masyarakat, untuk membahas
kegiatan Posyandu. Usulan dari masyarakat digunakan sebagai bahan menyusun
rencana tindak lanjut kegiatan berikutnya.
5. Mempelajari Sistem Informasi Posyandu (SIP). SIP adalah sistem pencatatan
data atau informasi tentang pelayanan yang diselenggarakan di Posyandu. Manfaat
SIP adalah sebagai panduan bagi kader untuk memahami permasalahan yang
ada, sehingga dapat mengembangkan jenis kegiatan yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan sasaran.
6. Format SIP meliputi:
- Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, kematian ibu hamil, melahirkan,
nifas.
- Catatan bayi dan balita yang ada di wilayah kerja Posyandu; jenis kegiatan yang
tepat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
- Catatan pemberian vitamin A, pemberian oralit, pemberian tablet tambah
darah bagi ibu hamil, tanggal dan status pemberian imunisasi.
- Catatan wanita usia subur, pasanganusia subur, jumlah rumah tangga, jumlah
ibu hamil, umur kehamilan, imunisasi ibu hamil, risiko kehamilan, rencana
penolong persalinan, tabulin, ambulan desa, calon donor darah yang ada di
wilayah kerja Posyandu.
Peranan kader dalam kegiatan posyandu sangat besar. Menurut Depkes RI ada dua
peran kader yaitu:
- Peran kader saat posyandu (sesuai dengan sistem lima meja) adalah:
a. Melaksanakan pendaftaran (pada meja I)
b. Melaksanakan penimbangan bayi balita (pada meja II)
c. Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan (pada meja III)
d. Memberikan penyuluhan (pada meja IV)
e. Memberi dan membantu pelayanan yang dilakukan oleh petugas puskesmas (pada
meja V)
- Peran kader di luar posyandu adalah:
a. Menunjang pelayanan KB, KIA, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare.
b. Mengajak ibu-ibu untuk datang pada hari kegiatan posyandu.
c. Menunjang upaya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang ada,
seperti pemberantasan penyakit menular, penyehatan rumah, pembersihan sarang
nyamuk, pembuangan sampah, penyediaan sarana air bersih,menyediakan sarana
jamban keluarga, pemberian pertolongan pertama pada penyakit, P3K dan dana
sehat.
Pesan Kader Posyandu
Pesan Kader tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
- Mendorong keluarga untuk melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
dengan pertolongan tenaga kesehatan agar ibu dan bayi selamat dan
sehat.
- Mengajak keluarga untuk mendorong ibu dalam memberikan ASI Eksklusif
dari usia 0-6 bulan agar bayi tumbuh sehat.
- Mendampingi keluarga untuk menimbang bayi dan balita di Posyandu setiap
bulan agar terpantau pertumbuhan dan perkembangannya.
- Mengajak keluarga untuk bergotong royong dalam penyediaan air bersih di
lingkungan agar terhindar dari penyakit.
- Mendorong keluarga untuk membiasakan diri buang air besar di jamban.
- Menggerakkan masyarakat untuk terbiasa mencuci tangan menggunakan
sabun dengan air bersih mengalir.
- Mengajak keluarga untuk menjadikan rumah bebas jentik nyamuk dengan 3M
plus seminggu sekali agar terhindar dari Demam Berdarah.
- Menggerakkan masyarakat agar giat makan sayur dan buah secara rutin.
- Menggerakkan masyarakat agar melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit
setiap hari.
- Mendorong masyarakat menjadikan rumah tempat bebas asap rokok
Pesan Kader untuk Ibu Hamil
1. Pengaturan Kelahiran
- Seorang ibu sebaiknya hamil pada usia 20-30 tahun. Karena pada
usia tersebut tubuh wanita telah siap secara fisik maupun mental
untuk hamil dan melahirkan.
- Untuk menjaga kesehatan ibu dan anak sebaiknya jarak antara
anak pertama dan kedua paling sedikit dua tahun. Kesehatan ibu
akan terancam jika melahirkan dengan jarak waktu terlalu dekat,
demikian pula bayi yang akan lahir sebelum waktunya dengan
berat badan lahir rendah.
- Hamil lebih dari empat kali, dapat membahayakan kesehatan ibu
dan anak. Ibu yang telah 4 (empat) kali menjalani kehamilan dan
persalinan akan mudah menderita kurang darah, pendarahan pada
masa nifas dan kemungkinan bayi meninggal.
2. Pemeriksaan Kehamilan
- Memeriksakan kehamilan secara rutin. Ibu hamil perlu
memeriksakan diri ke petugas kesehatan minimal 4 kali selama
kehamilan; mengukur tinggi badan pada saat pertama kali datang;
mengukur LILA, menimbang berat badan, mengukur tekanan darah
dan besarnya kandungan setiap kali periksa.
- Minum pil tambah darah selama 90 hari.
- Meminta imunisasi Tetanus Toxoid (TT) kepada petugas
kesehatan untuk mencegah tetanus pada bayi.
- Mengikuti kelas ibu hamil.
- Mempersiapkan kelahiran (persalinan). Ibu perlu bertanya kepada
bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan didampingi suami,
dan mempersiapkan biaya persalinan.
- Merawat diri dan kehamilan dengan baik. Yaitu, dengan cara
mandi dan gosok gigi teratur, mengurangi kerja berat, istirahat
berbaring dengan posisi miring sekurangnya 1 jam di siang 13 hari,
melakukan perawatan payudara dengan cara membersihkan puting
secara rutin.
Kesimpulan
Keberhasilan pengelolaan Posyandu memerlukan dukungan yang kuat dari
berbagai pihak, baik dukungan moril, materil, maupun finansial. Selain itu diperlukan
adanya kerjasama, tekanan dan pengabdian para pengelolanya termasuk kader.
Apabila kegiatan Posyandu terselenggara dengan baik akan memberikan
kontribusi yang besar, dalam menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak balita.
Saran
1. Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami
posyandu secara keseluruhan, dari pengertiannya hingga kegiatan yang berlangsung
didalamnya, serta pihak yang terkait dalam pelaksanaanya.
2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai kajian ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5837731/Pos_Pelayanan_Terpadu_POSYANDU_