06111281520071
A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktifdan
menunjukkan sikap sebagai bagian solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar :
3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-
hari.
4.9 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik
termal suatu bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor.
D. Tujuan Pembelajaran :
a) Nilai-nilai karakter (sikap)
1. Disiplin : Tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
2. Objektif : Menuliskan hasil pengukuran sesuai dengan yang didapat
3. Terbuka : Menerima masukan dan saran dari orang lain
4. Jujur : Selalu dapat dipercaya dalam perkataan,tindakan,dan pekerjaan
5. Bertanggung jawab: Menjalankan tugas dan kewajiban yang seharusnya di
lakukan sebagai siswa
b) Akademik (pengetahuan)
1. Melalui diskusi (C) siswa (A) dapat menjelaskan pengertian suhu (B)
dengan benar (D)
2. Melalui diskusi (C) siswa (A) dapat menjelaskan pengertian kalor (B)
dengan benar (D)
3. Melalui eksperimen (C) siswa (A) dapat mengukur suhu suatu zat
menggunakan termometer(B) dengan benar (D)
4. Melalui diskusi (C) siswa (A) dapat menghitung besar kalor yang
dibutuhkan suatu zat pada perubahan suhu (B) dengan tepat (D)
5. Melalui diskusi (C) siswa (A) dapat menjelaskan hukum kekekalan energi
kalor (azas black)(B) dengan benar (D)
6. Melalui diskusi (C) siswa (A) dapat menganalisis contoh penerapan hukum
kekekalan energi kalor (azas black) dalam kehidupan sehari-hari (B)
dengan benar (D)
7. Melalui eksperimen (C) siswa (A) dapat menentukan suhu campuran dua
zat yang berbeda suhu (B) dengan benar (D)
8. Melalui eksperimen (C)siswa (A) dapat menuliskan hasil percobaan suhu
campuran (azas black)(B) dengan tepat (D)
c) Keterampilan
1. Siswa terampil melakukan percobaansuhu campuran (azas black)
2. Siswa terampil melaporkan hasil percobaan suhu campuran (azas black)
E. Materi Pembelajaran
Keterangan:
M1 = massa zat 1
c2 = kalor jenis zat 1
T1 = suhu awal zat 1
M2 = massa zat 2
c2 = kalor jenis zat 2
T2 = suhu awal zat 2
Ta = suhu campuran
Persamaan tersebut berlaku pada pertukaran kalor, dan selanjutnya disebut Azas
Black. Hal ini sebagai penghargaan bagi seorang ilmuan dari Inggris bernama Joseph Black
(1728 – 1799). Contoh penerapan Azas Black dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita
memanaskan air untuk membuat minuman. Kita melihat kalor berasal dari kompor gas dan
kalor tersebut diterima oleh ceret yang berisi air. Apabila kedua benda (zat) yang berbeda
suhunya disentuhkan (dicampur) maka benda yang bersuhu tinggi akan memberikan kalornya
kepada benda yang suhunya lebih rendah sampai suhu kedua zat (benda) tersebut sama.
F. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Contekstual Teaching and Learning
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model : Discovery Learning
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi
(Langkah Waktu
Discovery (menit)
Learning )
GURU SISWA
Pendahuluan Menciptakan Guru membuka Siswa menjawab salam dan
Situasi pelajaran dengan salam berdoa 2
(Stimulasi) dan berdoa besama
serta mengecek
kehadiran siswa.
Guru bertanya “adakah
Siswa menjawa
yang tahu suhu ruangan
semampunya
saat ini berapa?”
Guru memberi
Siswa menyimak gambaran
gambaran tentang
yang disampaikan guru
pentingnya memahami
tentang konsep suhu dan
konsep suhu dan kalor
Nadya Anggraini
06111281520071
A. Rubrik Penilaian
Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Penilaian sikap
No Aspek Sikap Skor
yang Kejujura Tanggun Rasa Ketelitian Kriti
Dinilai n g Jawab Ingin s
Tahu
1. Percobaan
Hukum
Kekekalan
Momentum
2. Diskusi
Nadya Anggraini
06111281520071
Kelompok
3. Persentasi
Kelompok
Total Skor
Kriteria Penilaian
Kriteria Penilaian =
Konversi Penilaian
No Kriteria Kategori Huruf
1 85 – 100 Baik sekali A
2 70 – 84 Baik B
3 56 – 69 Cukup C
4 0 – 55 Kurang D
Pengetahuan
SOAL
1. Dua batang aluminium jika digabungkan yang memiliki massa 4 kg, dipanaskan dari
suhu 24oC hingga 122oC. jika kalor jenis besi 450 J/kg oC, tentukan besar kalor yang
diserap besi!
2. Air sebanyak 1 kg yang bersuhu 98oC dituangkan ke dalam bejana dari aluminium
yang memiliki massa 0,8 kg. jika suhu awal bejana sebesar 28oC, kalor jenis
aluminium 900 J/kg oC, dan kalor jenis air 4200 J/kg oC, maka tentukan suhu
kesetimbangan yang tercapai.
JAWABAN
1. Diket: m = 4 kg; ΔT = 122 – 24 = 98oC; c = 450J/kg oC;
Ditanya: Q = ?
Penyelesaian:
Q = m x c x ΔT
= (4) x (450) x (98)
= 176.400 J
= 176,4 kJ
Ta = 87,756oC
AZAZ BLACK
Perhatikan diagram di bawah ini
Hasil Pengukuran
No Massa air Massa air Suhu mula-mula Suhu akhir Suhu campuran
panas dingin (air dingin) (air panas) (tc)
1 100 ml 25 ml 280C 80 0C 710C
2 110 ml 25 ml 280C 80 0C 730C
3 115 ml 25 ml 280C 80 0C 750C
m p=massa air panas ( ml )
m d =massa air dingin ( ml )
t p=suhu air panas ( ℃ )
t d=suhu air dingin ( ℃ )
t c =suhu campuran ( ℃ )
c p=c d=c air =kalor jenis air
Analisa Data
1. t c praktek =71 ℃
t c hitung → Qlepas=Qterima
m p ×c p × ( t p−t c )=md × c d ×( t c −t d )
(100 ml)×c air × ( t p−t c )=(25 ml)× c air ×(t c −t d )
( 100 ml ) ( t p−t c )=(25 ml)(t c −t d )
t c praktek −t c hitung
PK = | t c hitung | ×100 %
PK = |71℃69,6−69,6
℃
℃
|× 100 %=2%
2. t c praktek =73 ℃
t c hitung → Qlepas=Qterima
m p ×c p × ( t p−t c )=m d × c d ×( t c −t d )
(110 ml )× c air × ( t p−t c )=(25 ml)×c air ×(t c −t d )
( 110 ml ) ( t p −t c ) =(25 ml)(t c −t d )
PK = |73 ℃−70,37
70,37 ℃
℃
|× 100 %=3,7 %
3. t c praktek =75 ℃
t c hitung → Qlepas=Qterima
Nadya Anggraini
06111281520071
t c praktek −t c hitung
PK = | t c hitung| ×100 %
PK = |75 ℃−70,7
70,7 ℃
℃
|× 100 %=6,08 %
No Suhu campuran Suhu campuran % Kesalahan
praktek (tc) perhitungan (tc)
1 710C 69,60C 2%
2 730C 70,370C 3,7%
3 750C 70,70C 6,08%
Kesimpulan
Apakah berlaku azaz Black pada percobaan di atas?
Ya, pada percobaan yang telah dilakukan berlaku azaz Black dengan mencampurkan air yang
telah dipanaskan dengan air dingin, didapat suhu campurannya dengan persentase kesalahan
yang tidak lebih dari 10% sehingga dapat dikatakan percobaan ini berhasil dan dapat
membuktikan bahwa azaz black berlaku.
Meramalkan :
Bagaimana hubungan antara suhu campuran dengan massa m2 (air dingin), seandainya m2
dirubah semakin besar tetapi m1 tetap?
Dari rumus azaz Black
Qlepas=Qterimam p ×c p × ( t p−t c )=m d × c d ×( t c −t d )
Jika m1 atau mp dibuat tetap, dan m2 atau md dibuat semakin besar, maka suhu campuran akan
semakin kecil.
LAMPIRAN FOTO