TINJAUAN PUSTAKA
Kadar glukosa orang sehat waktu puasa sekitar 80-100 mg/dl dan di bawah
140 mg/dl pada dua jam sesudah makan. Diabetes mellitus merupakan
Kri14 \l 1057 ].
7
8
penurunan sekresi itu disebabkan oleh berkurangnya fungsi sel beta yang
faktor lain yang disebabkan oleh resistensi insulin di samping faktor usia
Gejala yang timbul adalah akibat kurangnya sekresi insulin yang cukup,
klasifikasi baru WHO 1985, hal ini telah ditampung dan diperbaiki. Hal
tidak lagi terdapat istilah tipe 1 dan tipe 2. Tetepi karena istilah ini sudah
istilah ini masih dapat dipakai tetapi tanpa mempunyai arti khusus seperti
yang saat ini dipakai ketimbang NIDDM (DMTTI) dan IDDM (DMTI)
kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai diderita.
bermasalah dengan angka yang lebih rendah. Sampai saat ini diabetes
tipe 1 tidak dapat dicegah. Diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan
melalui injeksi.
diabetes yang tidak bergantung pada insulin. Diabetes jenis ini terjadi
usia lanjut, obesitas, pola makan, dan aktivitas fisik yang kurang.
dan hipotensi.
Koma ketoasidosis hiperosmolar. Tanda-tanda diabetes
Adanya penyakit diabetes ini pada awalnya seringkali tidak dirasakan dari
tidak disadari oleh penderita. Beberapa keluhan dan gejala yang perlu
1. Keluhan Klasik :
penurunan prestasi di sekolah dan lapangan olah raga juga mencolok. Hal
ini disebabkan glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel,
yaitu sel lemaak dan otot. Akibatnya penderita kehilangan jaringan lemak
b) Banyak kencing
banyak kencing. Kencing yang sering dan dalam jumlah banyak akan
c) Banyak minum
Rasa haus amat sering dialami oleh penderita karena banyaknya cairan
Dikiranya sebab rasa haus ialah udara yang panas atau beban kerja yang
d) Banyak makan
merasa lapar.
2. Keluhan lain :
Penderita mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pada kaki di waktu
b) Gangguan penglihatan
c) Gatal / Bisul
daerah lipatan kulit seperti ketiak dan di bawah payudara. Sering pula
14
dikeluarkan timbulnya bisul dan luka yang lama sembuhnya. Luka ini dapt
timbul akibat hal yang sepele seperti luka lecet karena sepatu atau tertusuk
peniti.
d) Gangguan Ereksi
e) Keputihan
tersebut berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang
tinggi. Jika kadar gula lebih tinggi dari normal, ginjal akan membuang air
berat badan karena sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih. Untuk
Gejala yang timbul pada penderita diabetes tipe 1 secara tiba-tiba dan bisa
gula di dalam darah yang tinggi. Namun, sebagian besar sel tidak dapat
sumber yang lain, seperti lemak. Sel lemak yang dipecah akan
Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan berkemih
yang berlebihan, mual, muntah, lelah dan nyeri perut. Selain itu,
badan. Bahkan, penderita diabetes jenis ini bisa tidak menunjukkan gejala-
timbullah gejala berupa sering berkemih dan sering merasa haus, tetapi
jarang terjadi ketoasidosis. Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai
lebih dari 1000 mg/dl), penderita akan mengalami dehidrasi berat yang
dan impoten pada pasien pria serta pruritus vulvae pada pasien wanita.
Pada penderita yang tidak begitu berat, peningkatan kadar gula darahnya
darah yang lebih dari normal. Pada individu yang normal, kadar gula
mempunyai risiko yang lebih besar untuk timbulnya diabetes mellitus jika
abnormal.
1. Diabetes tipe I
2. Diabetes tipe II
insulin.
diabetes.
18
c. Pola makan yang salah. Kurang gizi atau kelebihan berat badan
banyak menjadi energi dengan cepat sehingga tingkat gula darah bisa
f. Infeksi, penyakit dan operasi. Biasanya kadar gula darah naik lebih
cepat dibandingkan pada orang yang tidak sakit atau mengalami infeksi.
Fit09 \l 1057 ].
dengan sel yang rusak. Tubuh juga memerlukan energi supaya sel dapat
berfungsi dengan baik. Energi tersebut berasal dari bahan makanan yang
kita makan sehari-hari, yang terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak.
Supaya dapat berfungsi sebagai bahan bakar, zat makanan itu harus masuk
dulu kedalam sel supaya dapat diolah. Di dalam sel, zat makanan terutama
bakar. Insulin dikeluarkan oleh sel beta pankreas. Pada diabetes, jumlah
insulin yang kurang atau pada keadaan kualitas insulinnya tidak baik
(resisteni insulin), meskipun insulin ada dan reseptor juga ada, tapi karena
ada kelainan di dalam sel itu sendiri pinu masuk sel tetap tidak dapat
Akibatnya glukosa tetap berada di luar sel, hingga kadar glukosa darah
meningkat (Suyono,2011).
plasmanya mencapai 126 mg/dl (SI, 7 mmol/L) atau lebih tinggi pada dua
hari yang berbeda. Diabetes juga didiagnosis jika pasien memiliki glukosa
a. 200 mg/dl (SI, 11,1 mmol/L) atau lebih selama 2 jam setelah mendapat
b. 200 mg/dl atau lebih tinggi pada setiap uji glukosa plasma ada dua hari
uji lainya :
pradiabetes.
plasma puasanya mencapai 100 sampai 125 mg/dl (SI, 5,6 sampai 6,9
mmol/L).
diabetes 140 sampai 199 mg/dl (SI 7,8 sampai 11 mml/L), 2 jam setelah
komplikasi yaitu :
a. Hipoglikemia
kadar glukosa darah turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl (2,7 hingga 3,3
b. Diabetes Ketoasidosis
asidosis.
awareness).
mengelilingi sel-sel endotel kapiler. Ada dua tempat yaitu retina mata
dan ginjal.
1. Retinopati Diabetik
2. Nefropati Diabetik
selaput penyaring darah. Kadar gula darah tinggi secara perlahan akan
diabetes baru terasa saat kerusakan ginjal telah parah berupa bengkak
pada kaki dan wajah, mual, muntah, lesu, sakit kepala, gatal,
3. Neuropati Diabetik
23
Kondisi dimana kadar gula darah tinggi dan berlangsung dalam waktu
hilangnya aktivitas otot pada kaki atau tangan. Jari-jari tangan maupun
Saraf ini yang dapat membuat orang merasakan sakit, panas, maupun
rasa lain. Kerusakan pada saraf ini akibat diabetes melitus awalnya
dengan gejala khas seperti perasaan cepat kenyang, mual dan muntah.
mungkin penderita tidak bisa merasakan adanya lepuh atau luka pada
yang serius mungkin harus dilakukan amputasi. Hal ini dapat dicegah
kaki, periksa adanya bengkak, kemerahan, dan rasa panas pada kaki
diantaranya adalah :
tim (dokter, ahli gizi, petugas kesehatan yang lain dan pasien itu
yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi
Sep12 \l 1057 ].
2. Latihan Jasmani
1057 ].
26
3. Tujuan latihan fisik adalah mencapai kontrol metabolik yang baik pada
intensitas, time (durasi), dan tipe (jenis). Hal yang perlu diperhatikan
4. Terapi
makan yang sesuai dan aktifitas fisik yang memadai serta bila perlu
dapat dilakukan dengan bantuan beberapa cara lain seperti : insulin dan
kecil). Komplikasi ini diperkirakan terjadi kurang lebih 15% dari semua
tahun sebesar 70% dan menjadi 84% penyebab amputasi kaki pada
Yud16 \l 1057 ].
Luka diabetik adalah luka yang terjadi pada pasien dengan diabetik
Sur07 \l 1057 ].
1. Diabetik neuropati.
atau hilannya fungsi dalam jaringan terutama pada serabu saraf. Pada
multiple tipe saraf dan bentuk yang paling umum adalah neuropati pada
a. Hilangnya sensasi
meningkatkan risiko pasien jatuh dan lebih lanjut injuri pada kaki.
monosit, pagosit dan kalsium. Untuk kedua tipe ini dapat dibedakan
sebagai berikut :
terlibat adalah arteri aortik, iliak arteri, femoral arteri, gangren; dapat
meluas (extensive).
perifer (yang utama). Sering terjadi pada tungkai bawah (terutama kaki).
Akibatnya, perfusi jaringan bagian distal dari tungkai menjadi kurang dan
yang sangat sulit diatasi dan tidak jarang memerlukan tindakan amputasi.
tumbuh subur terutama bakteri anaerob. Hal ini karena plasma darah
menurun, terutama kaki dengan gejala sakit pada tungkai bila berdiri,
hangat, nyeri pada malam hari, sakit pada telapak kaki, luka sukar sembuh,
tekanan nadi menjadi lemah, dan terjadi perubahan warna kulit (pucat atau
kebiru-biruan).
2. Faktor infeksi
pada kondisi kadar gula darah (KGD) diatas 200 mg%. Infeksi ini harus
pada luka. Kuman pada luka akan berkembang cepat ke seluruh tubuh
melalui aliran darah yang bisa berakibat fatal, ini yang disebut sepsis.
nekrosis yang disebabkan adanya emboli pembuluh darah besar arteri pada
bagian tubuh sehingga supali darah terhenti. Gangren terjadi akibat proses
adalah umumnya pada daerah plantar kaki, kelainan bentuk pada kaki;
deformitas kaki, berjalan yang kurang seimbang, adanya fiura dan kering
pada kulit, pembentukan kalus pada area yang tertekan, tekanan nadi pada
area kaki kemungkinan normal, ABI (ankle brachial index) normal, luka
2.2.4 Patofisiologi
32
terjadiya luka. Masalah luka yang terjadi pada pasien dengan diabetik
kaitannya dengan adanya pengaruh pada syaraf yang terdapat pada kaki
antibiotik tidak mencukupi atau tidak dapat mencapai jaringan perifer, dan
memudahkan kulit menjadi rusak dan luka yang sukar sembuh, dan dapat
Derajat 2 ulkus yang meluas ke ligament, tendon, kapsul sendi, atau fascia
(Gambar 1). Setiap fase ini berlangsung saling tumpang tindih dan diatur
secara ketat oleh berbagai growth factor dan sitokin. Fase homeostatis dan
inflamasi ditandai dengan luka pada sel dan adanya paparan dari kolagen
dari platelet, sel endotel, dan fibrosis. Efek dari sitokin ini akan
dan melakukan fagositosis pada sel-sel yang telah rusak/ mati dan
kontaminan bakteri. Setelah kira-kira 24-48 jam, terjadi transisi sel PMN
sitokin IL-1, PDGF, TGF-β, EGF, FGF, IGF, yang akan berperan pada
dari kontaminasi ekdternal dan infeksi. Proses ini dikontrol melalui sitokin
luka normal, tetapi proses ini menjadi abnormal pada diabetes. Salah satu
penanda dari luka diabetes adalah fase inflamasi yang terlalu lama. Fase
Makanan yang masuk harus dibagi merata sepanjang hari, ini harus
konsisten dari hari ke hari. Adalah sangat penting bagi pasien yang
adalah obat utama yang dapat menekan timbulnya diabetes mellitus laten
pembuluh darah dan lebih dari 15 tahun menderita diabetes saat puasa.
pasca bedah.
9. Diit-M puasa.
12. Diit-GL untuk diabetisi dengan gagal ginjal berat dan perdarahan
lambung.
16. Diit-KV-T3 adalah diit Trisemester III untuk diabetisi yang hamil
17. Diit-KV-L adalah diit saat laktasi untuk diabetisi dengan gangguan
darah oklusif).
saat hamil.
saat hamil.
20. Diit-B1-T3 adalah diit Trisemester III untuk diabetisi yang diketahui
saat hamil.
21. Diit-B1-L adlah diit saat laktasi untuk diabetisi yang diketahui saat
hamil.
berikut.
optimal.
beda sesuai dengan kondisi diabetesnya, tetapi setiap diit tetap diusahakan
40
dan
sebagai berikut :
menggunakannya.
2. J2 : Jadwal dii harus diikuti sesuai dengan intervalnya, yaitu tiga jam.
Hal ini diupayakan agar pola makan tidak terlalu meyimpang dari biasanya
diet diabetes mellitus diberikan dengan interval waktu tiga jam, meliputi
Kebutuhan energi dan zat gizi adalah jumlah energi dan zat gizi minimal
yang diperlukan seseorang untuk hidup sehat. Hal ini dipengaruhi oleh
Pada usia dewasa, berat badan sehat atau ideal harus benar-benar
badan ideal :
Keterangan :
TB : tinggi badan
Jika berat badan seseorang melebihi atau kurang dari berat badan ideal,
BB
BBLR = x 100 %
TB−100
Keterangan :
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan
Penentuan status gizi selain dengan menghitung BBR dapat juga dihitung
BB
IMT =
TB2
Keterangan :
melihat saja. Jika penderita tampak kurus, jumlah kalori adalah berat
sedang, dikalikan 30; bila penderita tampak gemuk, dikalikan 20; jika
darah dengan cepat secara nyata karena makanan tersebut cepat dicerna
dan diserap oleh tubuh. Makanan dengan indeks glikemik rendah lebih
dan penyerapan yang lebih lama. Makanan yang punya indeks glikemik
rendah telah terbukti memperbaiki kadar glukosa dan lemak pada pasien-
Kri14 \l 1057 ].
Bakery gandum
Sponge cake 63 46 17
Cake pisang 60 47 14
dengan gula
Tortilla jagung 50 52 12
Cake pisang 60 55 12
tanpa gula
Roti 30 61 9
hamburger
Pita bread 30 68 10
Roti putih 30 71 10
Roti gandum 30 71 9
utuh (whole
wheat)
Bagel putih 70 72 25
Baguette putih 30 95 15
Nasi merah 150 50 14
Oatmeal 250 55 13
Jagung rebus 150 60 20
Muesli 30 66 16
Oatmeal 250 83 30
46
instan
Nasi putih 150 89 43
Sereal Cornflakes 30 93 23
Kacang tanah 50 7 0
Kacang 150 15 1
kedelai
Kacang- Kacang mede 50 27 3
kacangan asin
Kacang merah 150 29 7
Kacang hitam 150 30 7
Kacang 150 40 6
panggang
Minuman Jus apel tanpa 250 ml 44 30
pemanis
Jus jeruk 250 ml 50 12
tanpa pemanis
Soft drink 250 ml 68 23
Susu skim 250 ml 32 4
Yoghurt 200 33 11
rendah lemak
dengan buah
Susu penuh 250 ml 41 5
lemak
Dairy Es krim 5 57 6
Product
Jeruk bali 120 25 3
Buah- Pear 120 38 4
Apel 120 39 6
buahan Jeruk 120 40 4
Peach 120 43 5
kalengan
Peach 12 42 5
Pear kalengan 120 43 5
Anggur 120 59 11
Pisang 120 62 16
Kismis 60 64 28
Semangka 120 72 4
47
rebus 20 menit
Makanan Keripik 50 42 11
kentang
Berondong 20 55 6
jagung tawar
Pretzel 30 83 16
Sayuran Wortel 80 35 2
Green peas 80 51 4
Talas 150 54 20
Ubi 150 70 22
Lain-lain Mashed potato 150 87 17
instan
Chicken 100 46 7
nuggets
dipanaskan di
microwave
madu 25 61 12
Sumber: Regina, 2013
≥70.
Menurut [ CITATION Ask06 \l 1057 ] buah-buahan yang dianjurkan adalah buah yang
pisang, apel, tomat, dan semangka yang kurang manis. Buah-buahan yang manis
dapat disebut buah golongan A, sering kali mengacaukan perawatan dan harus
durian, anggur. Buah golongan A ini boleh dimakan asal dalam jumlah sedikit,
1. Sayuran golongan A
lompong, daun luntas, daun melinjo, daun pepaya, daun singkong, daun
ubi jalar, jangung muda, jantung pisang, kacang kapri, kacang panjang,
2. Sayuran golongan B
digunakan agak bebas tanpa diperhitungkan asal dalam jumlah yang wajar.
Contoh : cabai hijau besar, daun koro, daun labu siam, gambas, jamur
segar, kangkung, kecipir, kembang kol, kobis, labu air, lobak, lembayung
Menurut [ CITATION Ask06 \l 1057 ] diit ini diberikan untuk diabetisi dengan
dan B12. Sejak tahun 1980 telah disusun dan digunakan Diit-B1 yang
49
terdiri dari 60% karbohidrat, 20% lemak, dan 20% protein. Diit-B1
yang :
Daftar menu sehari pada pasien diabetes mellitus dengan ulkus gangren sesuai
Kalori : 1100
Nasi : 50 gram
50
Daging : 25 gram
Tempe : 25 gram
Sayuran B : 25 gram
Nasi : 50 gram
Daging : 25 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 50 gram
Nasi : 50 gram
Daging : 25 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 50 gram
Kalori : 1300
Nasi : 50 gram
Daging : 25 gram
Tempe : 25 gram
Sayuran B : 25 gram
Pisang : 75 gram
Nasi : 75 gram
Daging : 25 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 50 gram
Pisang : 75 gram
Nasi : 75 gram
Daging : 25 gram
Tempe : 25 gram
Sayuran B : 50 gram
Pisang : 75 gram
Kalori : 1500
Nasi : 75 gram
Daging : 25 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 25 gram
53
Pisang : 75 gram
Daging : 25 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 50 gram
Pisang : 75 gram
Daging : 25 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 50 gram
Pisang : 75 gram
Kalori : 1700
Nasi : 75 gram
Daging : 25 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 25 gram
Daging : 50 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 50 gram
Daging : 50 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 50 gram
Kalori : 1900
Daging : 50 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 25 gram
Daging : 50 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 50 gram
Daging : 50 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 50 gram
Kalori : 2100
Daging : 50 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 25 gram
Daging : 75 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 50 gram
Daging : 75 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 50 gram
Kalori : 2300
Daging : 50 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 25 gram
Daging : 75 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 50 gram
Daging : 75 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 50 gram
Kalori : 2500
Daging : 50 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 25 gram
Daging : 75 gram
Tempe : 75 gram
Sayuran B : 50 gram
Daging : 75 gram
Tempe : 75 gram
Sayuran B : 50 gram
Kalori : 2700
Daging : 75 gram
Tempe : 50 gram
Sayuran B : 25 gram
Tempe : 75 gram
Sayuran B : 50 gram
Tempe : 75 gram
Sayuran B : 50 gram
Kalori : 2900
Daging : 75 gram
Tempe : 75 gram
Sayuran B : 25 gram
Tempe : 75 gram
Sayuran B : 50 gram
Tempe : 75 gram
64
Sayuran B : 50 gram