Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

AGROKLIMATOLOGI

DOSEN PENGAMPU:

Ir. ENDRIANI, M. P.

DISUSUN OLEH:

PRETI CAMELAINI

(D1A018080)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
1. Angina ekstrim yang ada di Indonesia dan beberapa Negara lainnya.
Sebutkan penyebab, danpak dan tempat terjadinya.
Jawab:
Wilayah Indonesia sering kali terkena bencana angin kencang.
Bencana tersebut cukup berbahaya karena bisa menimbulkan kerusakan
hingga korban jiwa. Angin kencang yang terjadi di wilayah Indonesia
karena beberapa faktor. Angin kencang terjadi bukan karena pengaruh
terjadinya anomali/ penyimpangan cuaca, namun karena faktor orogafis
atau topografis. Dimana angin kencang terjadi karena dipengaruhi oleh
pergerakan angin dari daerah pegunungan ke dataran rendah saja

Karena adanya perintang fisik arah hembusan angin seperti


pegunungan, maka secara langsung akan terjadi pengangkatan orogafis.
Kecepatan angin sangat bervariasi mulai dari kisaran dipengaruhi oleh
pergerakan angin dari daerah pegunungan ke dataran rendah saja.
Penyebabnya karena terjadi pertemuan udara dengan permukaan yang
lebih dingin.

Sementara itu, kecepatan angin didaerah perairan juga tidak jauh


berbeda. seperti di Selat Madura, kecepatan angin dipengaruhi oleh
pergerakan angin dari daerah pegunungan ke dataran rendah saja. Angin
kencang biasanya terjadi di daerah Jawa.

Angin Kencang di Batu Jawa Timur pada Kamis, 24/10/2019 08:23


WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Jawa
Timur menyatakan 515 rumah rusak akibat badai angin kencang Badai
tersebut menghantam wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Akibat
badai kencang, pengungsi dari Kota Batu sempat mencapai 1.357 jiwa.
Sedikitnya 278 di antaranya perlu mendapatkan pelayanan kesehatan di
posko pengungsian dan rumah sakit.

China adalah negara yang paling menderita akibat angin topan,


apalagi saat musim angin topan berlangsung sepanjang hari. Badai angin
terkuat di China diberi nama Typhoon Rammasun. Pernah terjad di China
Selatan pada tahun 2014. Kecepatan angin mencapai 160 kilometer per
jam. Sejak tahun 1970, sudah lebih dari 127 badai yang mendarat di
China. Badai-badai ini sudah menyebabkan banyak kerusakan signifikan
di negara tersebut.

Hong Kong, China, saat ini sedang dihantam Topan Mangkhut.


Angin topan tersebut memiliki kecepatan 177 kilometer per jam. Topan
Mangkhut juga disertai dengan hujan deras.

Amerika Serikat memiliki musim badai yang berlangsung dari 1 Juni


hingga 30 November. Badai terkuat yang menghantam Amerika Serikat
adalah tahun 1935 dan disebut sebagai Badai Hari Buruh. Badai tersebut
memiliki kecepatan angin sekitar 185 kilometer per jam, dan terjadi di
Florida Keys dan Florida Everglades.

Sejak tahun 1970, telah terjadi 63 kali pendaratan badai di AS.


Namun, karena dukungan ekonomi yang kuat dan pemerintah Amerika
Serikat, tidak ada kerusakan di AS. Saat ini, AS juga sedang dilanda Badai
Florence, yang menyebabkan belasan orang tewas. Badai ini juga disertai
hujan lebat dan angin kencang dengan kecepatan 225 kilometer per jam,
menyebabkan banjir yang makin meluas di Carolina Utara hingga Carolina
Selatan.

Kuba memiliki musim badai yang juga meluas antara 1 Juni dan 30
November. Badai terkuat yang melanda negara itu terjadi pada tahun 1924
dan disebut Badai Kuba. Badai itu memiliki kecepatan angin lebih dari
165 kilometer per jam, dan sebagian besar menghantam Kuba Barat saat
bergerak ke utara menuju AS. Kuba pernah mengalami 79 badai yang
tercatat sejak tahun 1970 dan terus terjadi hingga hari ini.
2. Penyebab El Nino dan La Nina dan dampak terhadap Indonesia.
Jawab:
El Nino dan La Nina merupakan kejadian alam yang menunjukkan
adanya perubahan iklim dan peristiwa alam yang mana dapat diketahui
tanda- tanda terjadinya. El Nino dan La Nina ini hanya terjadi beberapa
kali setiap tahun saja. Nama El Nino dan La Nina sendiri diambil dari
bahasa Spanyol yang berarti “anak laki- laki” dan “anak perempuan”.
El Nino ini akan terjadi jika suhu yang berada di perairan di pasifik
tengah dan timur menjadi lebih panas. Biasanya El Nino ini akan terjadi
pada bulan Desember. Rata- rata, El Nino ini akan terjadi sekitar empat
tahun satu kali. Hingga saat ini, El Nino tercatat sudah terjadi selama 23
kali.
Sedangkan La Nina ini terjadi dalam waktu yang sulit untuk
diperkirakan, tidak seperti El Nino. Tidak seperti El Nino yang rata- rata
teradi selama empat tahun sekali, La Nina ini masa terjadinya lebih lama
yakni antara enam higga tujuh tahun sekali. Hingga saat ini tercatat La
Nina terjadi sebanyak 15 kali.

a) El Nino
Terjadinya El Nino ini melalui beberapa proses. Inilah penjelasan
mengenai proses terjadinya El Nino. Proses terjadinya El Nino:

1) Perairan Pasifik bagian tengah dan timur mengalami pemanasan


suhu.
Awal proses terjadinya El Nino adalah karena adanya
peningkatan suhu yang berada di perairan pasifik bagian timur dan
tengah. Dan hal ini akan meningkatkan suhu kelembaban pada
atmosfer yang berada di atas perairan tersebut.
2) Pembentukan awan
Setelah terjadinya pemanasan suhu yang berada di perairan
pasifik bagian tengah dan timur, serta menimbulkan kelembaban di
atmosfer yang ada di atasnya, maka peristiwa tersebut mendorong
terjadinya pembentukan awan dan akan meningkatkan curah hujan
yang berada di kawasan tersebut.
3) Terhambatnya pertumbuhan awan
Setelah proses pembentukan awan yang dijelaskan di atas,
maka di bagian barat samudera pasifik akan mengalami tekanan
udara yang meningkat. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan awan di atas lautan di bagian timur Indonesia. Hal ini
akan mengakibatkan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami
penurunan curah hujan yang dikatakan jauh dari normalnya.
Itulah beberapa proses terjadinya El Nino. Dari proses
terjadinya El Nino ini akan menyebabkan terjadinya La Nina.
Sehingga dapat dikatakan bahwasannya El Nino dan La Nina ini
adalah peristiwa alam yang terjadi secara berturut- turut

b) La Nina
Terjadinya La Nina ini juga melewati beberapa proses atau
tahapan. Di atas sudah dijelaskan bahwasannya La Nina ini terjadinya
sulit diprediksi. Namun, terjadinya La Nina ini dapat dikatakan sebagai
dampak dari terjadinya El Nino. Secara umum, berikut merupakan
proses terjadinya La Nina:

1) Angin di Samudera Pasifik menguat


La Nina dikatakan sebagai penurunan suhu di permukaan
perairan Samudera Pasifik bagian Timur. Pada saat yang demikian
ini ada angin pasat timur yang bertiup dan menguat di sepanjang
Samudera Pasifik.
2) Massa air hangat terbawa ke arah Pasifik Barat
Karena adanya angin kencang yang bertiup di sepanjang
Samudera Pasifik, maka massa air hangat yang akan terbawa ke
arah Pasifik Barat akan lebih banyak.
3) Terjadinya Upwelling
Karena ada massa air hangat yang terbawa ke Pasifik Barat
berjumlah lebih banyak, maka hal ini mengakibatkan massa air
dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas kemudian menggantikan
massa air hangat yang berpindak ke Pasifik Barat tersebut. Kondisi
yang demikian ini disebut upwelling. Karena adanya pergantian
massa inilah maka suhu di permukaan air laut mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan kondisi normalnya. Meskipun
demikian La Nina terjadi lebih jarang terjadi daripada E Nino.

c) Dampak El Nino dan La Nina


El Nino dan La Nina merupakan peristiwa alam yang mempunyai
dampak luas atau global. Secara umum dampak yang ditimbulkan dari
peristiwa- peristiwa ini adalah sebagai berikut:
Dampak El Nino:
 Angin pasat timur menjadi melemah
 Melemahnya sirkulasi monsoon
 Akumulasi curah hujan di wilayah Indonesia, Amerika Tengah
dan Amerika Selatan bagian utara menjadi berkurang, dan
cuacanya cenderung lebih dingin serta kering.
 Potensi terjadinya hujan terdapat di sepanjang Pasifik Ekuatorial
Tengah dan juga Barat serta di wilayah Argentina. Di daerah ini
cuaca yang dirasa cenderung hangat dan juga lembab.
 Indonesia mengalami musim kemarau
 Indonesia dilanda kekeringan panjang karena turunnya curah
hujan
 Hasil tangkapan ikan menjadi menurun
 Banyak kerang yang mengalami keputihan atau coral bleaching
El Nino memberikan dampak kondisi atau cuaca yang kering
sehingga kondisi Indonesia sedang tidak subur.

Dampak La Nina
Karena La Nina merupakan kebalikan dari El Nino, maka
dampak yang ditimbulkan pun merupakan kebalikan dari dampak El
Nino juga. Beberapa dampak dari La Nina adalah sebagai berikut:
 Angin pasat timur menguat
 Indonesia mengalami peningkatan pada curah hujan, karena
Indonesia menjadi daerah bertekanan rendah
 Banyak terjadi banjir di wilayah Indonesia karena tingginya curah
hujan
 Daerah perairan barat berpotensi hujan

Itulah beberapa dampak dari El Nino dan La Nina. Diantara


keduanya, El Nino memang lebih banyak dampak dari pada La Nina.
Namun keduanya tetap mempengaruhi cuaca di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai