Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS MASALAH PENGANGGURAN DAN

KRIMINALITAS
Dosen pengampu: Qori’ati Mushafanah, S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh:
1. Rizal Abidin
2. Krisma Damayanti
3. Sinta Salsabela
4. Rosy Wido Raras
5. Lina Salwa Najibah
6. Wulan Fabilla
7. Hanidar Rahma Ahsani
8. Rizki Dwi Anindita

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Semarang
2018/2019
Pengangguran Diduga Picu Tingginya
Angka Kriminalitas

Reporter: Mochamad Nur Rofiq


blokTuban.com - Tingginya jumlah pengangguran di masyarakat yang
terjadi diduga menjadi gangguan kestabilan perekonomian masyarakat dan
berpotensi menimbulkan angka kriminalitas.
Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polisi Sektor (Polsek)
Jatirogo, Inspektur Polisi Satu (IPTU) Suharto menceritakan, tingkat
kejahatan semakin sering terjadi di wilayah kerjanya. Dirinya mengindikasi,
tindakan tersebut dilakukan lantaran dihimpit masalah ekonomi.
"Di tahun 2016, sejak awal hingga mendekati akhir tahun, terdapat 6 tindak
kejahatan yang masuk di buku catatan kami," ungkap Suharto saat ditemui
awak media blokTuban.com di kantornya.
Dia mengaku, dari enam kejahatan tersebut sebagian besar dilakukan
dengan latar belakang kebutuhan perut. Seperti yang disampaikan kepada
blokTuban.com, sejak Januari hingga November ada 14 laporan tindak
kejahatan. Sementara yang tertangani dan yang diselesaikan ada 11
perkara.
Suharto membeberkan, ada enam jenis kriminal yang terjadi di wilayah
hukum Polsek Jatirogo. Pertama, pencurian kayu jati ada empat laporan
dan dua teratasi. Yang kedua, pencurian dengan pemberatan ada tiga
laporan dan dua terselesaikan.
Lanjutnya, yang ketiga kasus perjudian ada empat laporan dan
keempatnya bisa diselesaikan. Kemudian yang keempat, kekerasan dalam
rumah tangga dengan satu laporan dan bisa diselasaikan. Yang kelima,
penipuan, satu laporan dan satu penyelesaian. Sedangkan, yang keenam,
satu tindakan yang berlatar sakit hati berupa penganiayaan dengan
menggunakan senjata tajam.
"Kelima kasus motifnya ekonomi yang disebabkan oleh pengangguran,"
tukasnya.
Untuk mengantisipasi peningkatan angka kriminalitas, polisi akan
mengoptimalkan patroli di setiap desa. Hal itu akan dilakukan khususnya
pada jam dan kokasi rawan aksi kejahatan. [rof/col]
KRIMINALITAS EFEK DARI PENGANGGURAN
A.    PENGERTIAN 
Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berarti
kejahatan. Kriminalitas atau tindak kriminal adalah segala sesuatu yang
melanggar hukum suatu peraturan yang ditetapkan oleh sebuah negara. Pelaku
kriminalitas disebut seorang kriminal. Pelaku tindak kriminal yang dinyatakan
bersalah oleh pengadilan dan harus menjalani hukuman disebut sebagai
terpidana atau narapidana. Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk
orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari
dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau
para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah
dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainya seperti Kriminalitas.
Pengangguran selalu berkaitan dengan kriminalitas karena tingkat pertumbuhan
ekonomi di Indonesia tidak merata, serta sedikitnya lapangan pekerjaan yang
tidak dibarengi dengan banyaknya lulusan yang siap kerja.
Dalam mendefinisikan kejahatan, ada beberapa pandangan mengenai
perbuatan apakah yang dapat dikatakan sebagai kejahatan. Baik dalam
pengertian yuridis ataupun secara sosiologis. Secara yuridis, kejahatan dapat
didefinisikan sebagai suatu tindakan yang melanggar undang-undang atau
ketentuan yang berlaku dan diakui secara legal.
Contoh Pengertian kejahatan secara yuridis :
Perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang
sanksinya juga diatur dalam buku II KUHP. Subjek hukum : orang, dengan
pasal 59 (menunjukkan bahwa subjek hukum hanya orang , bukan badan
hukum). Benda hukum : nyawa, tubuh, kehormatan, kesusilaan, dll. Dengan
kriteria, Sengaja (pasal 338-350 KUHP), Kelalaian (pasal 359 KUHP)
Secara sosiologis kejahatan merupakan suatu pola tingkah laku yang merugikan
masyarakat (dengan kata lain terdapat korban) dan suatu pola tingkah laku yang
mendapatkan reaksi sosial dari masyarakat. Reaksi sosial tersebut dapat berupa
reaksi formal, reaksi informal, dan reaksi non-formal.
Dari segi kriminologi adalah setiap tindakan atau perbuatan tertentu yang
tindakan tidak disetujui oleh masyarakat diartikan sebagai kejahatan..
kriminologi dapat dikatakan sebagai kejahatan.Dalam konteks itu dapat
dilakukan bahwa kejahatan adalah suatu konsepsi yang bersifat abstrak. Abstrak
dalam arti ia tidak dapat diraba dan tidak dapat dilihat,kecuali akibatnya saja.
B.     PENYEBAB
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7
macam:
·        Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang
disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara
pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber
daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. Cara
Mengatasi Pengangguran Friksional. Untuk mengatasi pengangguran secara
umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut. Perluasan
kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama
yang bersifat padat karya.Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang
industri untuk merangsang timbulnya investasi baru. Menggalakkan
pengembangan sektor informal, seperti home industry. Menggalakkan
program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan
sektor formal lainnya. Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah,
seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain
sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk
merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
·        Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus
ekonomi.
·        Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan
struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran
struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1.    Akibat permintaan berkurang
2.    Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
3.    Akibat kebijakan pemerintah
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural. Untuk mengatasi pengangguran jenis
ini, cara yang digunakan , Peningkatan mobilitas modal dan tenaga
kerja. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang
kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan. Mengadakan
pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja
yang kosong, dan Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang
mengalami pengangguran
·        Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya
fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang
harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim
tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.Cara Mengatasi
Pengangguran Musiman. Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara
sebagai berikut. Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di
sektor lain, dan Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk
memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
·        Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas
naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah
daripada penawaran kerja. Cara Mengatasi Pengangguran Siklis
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara
sebagai berikut. Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa,
dan Meningkatkan daya beli masyarakat.
·        Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan
atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
·        Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya
kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan
oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).

SEBAB TERJADINYA KRIMINALITAS


Kondisi-kondisi social yang menimbulkan hal-hal yang merugikan hidup
manusia. Seperti  Kemiskinan yang meluas, pengangguran, kemiskinan, dan
sebagainya. Kondisi yang ditimbulkan oleh urbanisasi dan industrial. Indonesia
sebagai suatu Negara berkembang sebenarnya menghadapi suatu dilema
perpindahandan peningkatan fasilitas kehidupan, biasanya dinyatakan sebagai
“urbanisasi yang berlebihan” keadaan tersebutlah akibat peningkatan kejahatan
dimasyarakat karena kurang merata. Kondisi lingkungan yang memudahkan
orang melakukan kejahatan.
AKIBAT KRIMINALITAS
Kerugian materi. Hal ini bisa terjadi jika tindakan kriminalitas masih dalam
tahap agak berat. Seperti pencopetan, penipuan, penjambretan, pencurian, dll.
Yang di sertai dengan tindak kekerasan yang mengakibatkan trauma bagi
korban. Trauma bisa terjadi pada seseorang yang mengalami tindakan kriminal
yang biasanya di sertai dengan ancaman seperti dengan membawa benda-benda
tajam seprti pisau, clurit, pistol dll. Bahkan Cacat tubuh dan tekanan mental
serta berakibat kematian. Hal ini bisa saja terjadi jika suatu tindakan criminal di
sertai dengan tindakan criminal yang lainnya atau jika seseorang melakukan
tindakan criminal itu sudah memasuki tahap tindakan criminal yang berat.
Contohnya jika suatu tindakan pencurian disertai dengan penganiayaan, atau
pemerkosaan dan lain sebagainya. Kriminalitas  yang di lakukan oleh seseorang
kelompok sudah memasuki tingkat sangat berat seperti pembunuhan, mutilasi
dan lain-lain. Biasanya hal ini didasari oleh beberapa motif, seperti tingkat
Ekonomi yang rendah, pengangguran serta berbagai polemik yang terjadi
masyarakat.

Contoh kasus :  penangkapan Hercules diduga melakukan pemerasan kepada

Anda mungkin juga menyukai