Oleh:
Tim Dosen Ekonomi Pembangunan Pertanian
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019/2020
PERSOALAN PANGAN
Indonesia menduduki
peringkat ke 3 terbesar
di dunia dalam
produksi padi-padian
18
nuhfil hanani : www.lecture.brawijaya.ac.id/nuhfil
Perkembangan Cadangan Pangan Dunia
Batas toleransi
cadangan 20 %)
FAPRI, 2008
Rasio Cadangan Pangan-Penggunaan, Harga Dunia Untuk Gandum
Menurun
dibandingkan
sebelum th 2000
FAPRI, 2008
Rasio Cadangan Pangan-Penggunaan, Harga Dunia Untuk Jagung
FAPRI, 2008
Rasio Cadangan Pangan-Penggunaan, Harga Dunia Untuk Gula
FAPRI, 2008
Ramalan Neraca Pangan Dunia
● INDONESIA MERUPAKAN NEGARA YANG MEMILIKI
KEANEKARAGAMAN HAYATI YANG BESAR – NO. 2 DI DUNIA
SETELAH BRAZIL
● 800 SPESIES TUMBUHAN PANGAN
● + 1000 SPESIES TUMBUHAN MEDISINAL
● RIBUAN SPESIES MICRO ALGAE
nuhfil hanani 28
Nuhfil Hanani
Perkembangan Luas Panen Padi Di Indonesia Tahun
1970 – 2016
Fenomena Unik
Grafik Perkembangan Produktivitas Padi
Tahun 1970–2016 (Ku/Ha)
Grafik Perkembangan Produksi Di Indonesia
Tahun 1970–2016 (Ton)
Perkembangan Konsumsi Perkapita Beras Di Indonesia
Tahun 1981 – 2015 (kg/kapita/th)
Perbandingan Konsumsi Beras Di Tingkat Rumah Tangga dan
Luar Rumah Tangga, Tahun 1981 – 2016
Perkembangan Harga Produsen Padi dan Konsumen
Beras Tahun, 1983 – 2015
Bagaimana kesejahteraan
petani akan meningkat
bila terjadi kesenjangan
harga yang tinggi?
Perkembangan Volume Ekspor Impor Beras Di
Indonesia, Tahun 1983-2016 (Ton)
Provinsi sentra Pertanian Di Indonesia
2 Jagung Jatim (36,0%), Jateng (17,7%), Lampung (11,6%), Sumut (6,9%), Sulsel
(6,5%), dan Jabar, NTT (masing-masing >4%)
3 Kedelai Jatim 37,9%), Jateng (20,1%), NAD 7,0%), Jabar (5,4%), Sulsel (4,2%),
dan Lampung (2,2%)
4 Kacang Tanah Jatim (24,4%), Jateng (21,7%), Jabar (14,8%), Sulsel (6,5%), dan Sumut,
NTB (masing-masing >3%)
5 Sayuran Jabar (36,6%), Sumut (19,6%), Jateng (15,1%), Jatim (9,6%), dan Sumbar,
Bengkulu, Bali, Sulsel (masing-masing >3%)
6 Buah-buahan Jabar (26,9%), Jatim (21,1%), Jateng (12,6%), Sumut (5,9%), Sulsel
(5,5%), dan Sumsel+Babel, Lampung, NTT (masing-masing >3%)
7 Minyak Sawit Sumut (39,9%), Riau (21%), Kalbar (6,1%), NAD (6,1%) dan Sumbar
(5,4%)
8 Gula Tebu Jatim (44,1%), Lampung (33,3%), Jateng (7,5%), Jabar (4,2%), dan Sumut
(3,9%)
9 Daging Jabar (21,1%), Jatim (15,6%), Jateng (12,0%), Bali (8,1%), Jakarta (7,7%),
Sumut (6,3%)
10 Telur Jabar (20,8%), Jatim (15,3%), Jateng (14,2%), Sumut (15,0%), Sumbar,
Sumsel-Babel, Lampung Sulsel (masing-masing >4%)
11 Hasil Perikanan Sumatera (27%), Jawa (25%), Sulawesi (18%) Nuhfil Hanani
NERACA EKSPOR INDONESIA
Nuhfil Hanani
Konsumsi Beras (gram/kapita/hari) Konsumsi Ketela (gram/kapita/hari)
Ecuador Thailand
Maldives French Polynesia
Kuwait Senegal
United Arab Emirates Dominican Republic
Peru Venezuela, Boliv Rep of
Liberia Laos
Comoros Malaysia
Costa Rica Kenya
Japan Philippines
Vanuatu Sao Tome and Principe
Mauritius Colombia
Brunei Darussalam Cha
Côte d'Ivoire Brazil
d
Solomon Islands Indonesia
Cub Timor-Leste
Suriname Sierra Leone
a
Comoros
Korea, Dem People's
Malawi
Senegal
Zambia
India
Gabon
Malaysia Côte d'Ivoire
Guinea
Cameroon
Guyana Burundi
Sierra Leone Ugand
Korea, Republic of Rwand
a
China aNigeria
Guinea-Bissau Guinea
Nepal Togo
Sri Lanka Paraguay
Madagascar Madagascar
Timor-Leste Central African Republic
Thailand Liberia
Philippines Tanzania, United Rep of
Indonesia Benin
Cambodia Ghana
Bangladesh Mozambique
Viet Nam Congo, Republic of
Laos Angola
Myanmar Congo, Dem Republic of
0 100 200 300 400 500 600 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Nuhfil Hanani
Konsumsi Sayuran (gram/kapita/hari) Konsumsi Buah (gram/kapita/hari)
Thailand
Viet Nam
Philippines
Philippines
Malaysia
Japan Thailand
Korea, Republic of
Malaysia
Japan
Indonesia
Indonesia
Japan
China
0 100 200 300 400 500 600 700 0 20 40 60 80 100 120 140 160
Nuhfil Hanani
Konsumsi Ikan laut (gram/kapita/hari) Konsumsi daging (gram/kapita/hari)
Indonesia
Myanmar
Philippines
Korea, Dem People's Rep Thailand
Japan
Indonesia
Viet Nam
Malaysia
Japan
China
Malaysia Israel
0 10 20 30 40 50 60
0 50 100 150 200 250
Nuhfil Hanani
Konsumsi Telur (gram/kapita/hari) Konsumsi Susu (gram/kapita/hari)
Indonesia
Viet Nam
Saudi Arabia
China
Philippines
Thailand
Philippines
Israel
Indonesia
Malaysia
America Malaysia
Brunei Darussalam
Thailand
China
Japan
Japan
Nuhfil Hanani
Konsumsi Kedelai (gram/kapita/hari)
Nuhfil Hanani
PEMBANGUNAN EKONOMI :
SEKTOR PERTANIAN SEBAGAI IBU DARI
PEMBANGUNAN EKONOMI
Mendorong dan
Pertumbuhan Pertumbuhan
menciptakan
Sektor non Sektor
pertanian pertanian
Pertumbuhan
ekonomi
Nuhfil Hanani
KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA DAN NEGARA ASIA, 1957
Nuhfil Hanani
PENGALAMAN NEGARA LAIN DALAM
TRANSFORMASI SEKTOR PERTANIAN KE NON
PERTANIAN
1. Fokus Pembangunan pada pedesaan sub distrik
(kecamatan)
2. Pembangunan non pertanian yang dikembangkan berbasis
sumberdaya lokal (agroindustri)
3. Bersifat padat tenaga kerja
4. Memprioritaskan Skala usaha kecil
5. Indusri skala besar bermitra dengan industri skala UMKM
6. Integrasi vertikal pada perusahaan besar dilarang
7. Adanya inkubator bisnis
Nuhfil Hanani
PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA
Penyerapan
Produktifitas TK tenaga
sektor Penyerapan kerja sektor
pertanian sektor non pertanian
rendah pertanian rendah
Kemiskinan
Urbanisasi dan
migrasi
Angkatan
Pengangguran kerja
tak kentara
Nuhfil Hanani
KASUS DI INDONESIA AKIBAT LAMBATNYA
TRANSFORMASI SEKTOR NON PERTANIAN UNTUK
MENYERAP TENAGA KERJA DI PEDESAAN
Nuhfil Hanani
PEMILIKAN LAHAN PERTANIAN
Petani >
0.5 Ha
Di bidang agraria:
Capaian redistribusi tanah 2015 sebanyak 95.741 bidang
4 (target 107.150), tahun 2016 sebanyak 143.234 (target
170.562), tahun 2017 sebanyak 23.214 bidang (target 23.925),
2018 sebanyak 82.230 (target 350.650). Dalam RPJMN target
400.000 bidang, terealisasi 344.419.
PEMBANGUNAN PERTANIAN PADA SAAT INI
Capaian pembangunan pertanian pada saat ini
diantaranya secara umum adalah:
Di bidang agraria (lanjutan)=
4 Capaian inventarisasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah (IP4T) tahun 2015, sebanyak 88.384 bidang dari
target awal 144.900. Tahun 2016, sebanyak 522.457 bidang dari target
612.365, 2017 (106.957 bidang, target 120.445). Pada 2018, sebanyak
189.058 bidang daei target 719.612.
Agribisnis berbasiskan
komoditas unggulan
Bisnis input
produksi Bisnis Bisnis Bisnis dalam
usahatani Agroindustri trading
Pembangunan pertanian (Syarat keharusan)
∙ Jaminan pasar hasil pertanian
∙ Tersedianya sarana produksi lokal
∙ Adanya kredit produksi
∙ Jalan dari lokasi petani ke pasar
∙ Adanya penyuluhan pertanian
Pembanguna Pertanian
Pembangunan pedesaan berkelanjutan
• Pembangunan indutri non pertanian skala
kecil di pedesaan
• Pembangunan agoindustri Regulasi Pemerintah
• Pembangunan irigasi padat karya ∙ Produksi
• Penguatan kelembagaan pedesaan ∙ Harga input & Ouput
• Fasilitas kesehatan & pendidikan ∙ Pemasaran dan perdagangan
• Keluarga berenscana dan trasmigrasi ∙ SDM
• Pemerintahan lokal
• Pembangunan sosial dan keagamaan Penyediaan lembaga pendukung
∙Perbankkan,
Pengendalian sumberdaya alam ∙Penelitian
∙ Konservasi sumberdaya alam ∙Lembaga Penyuluhan,dll
∙ Perlindungan sumberdaya alam, dll