PENDAHULUAN
komposisi solute darah oleh larutan lain (cairan dialisat) melalui membrane
semipermeable yang dilakukan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal baik
merupakan suatu metode yang diperuntukkan bagi para penderita gagal ginjal
yang berfungsi untuk membuang produk sisa metabolisme seperti potasium dan
urea dari darah. Sisa metabolisme yang tidak dibuang dan menumpuk dalam
darah akan menjadi racun bagi tubuh. Pada penderita gagal ginjal, ginjal mereka
dibutuhkan terapi pengganti ginjal untuk menggantikan fungsi ginjal. Saat ini
penambahan serum bikarbonat. Ultrafiltrasi adalah aliran konveksi (air dan zat
1
terlarut) yang terjadi akibat adanya perbedaan tekanan hidrostatik maupun
tekanan osmotic. Molekul-molekul air dan zat-zat terlarut dengan berat molekul
rendah dalam kedua larutan dapat melewati pori-pori membran dan bercampur
sementara molekul zat terlarut yang lebih besar tidak dapat melewati barier
fobia terhadap jarum,, sulit akses vascular, gagal jantung, koagulopati (relative).1
untuk merencanakan
dosis HD tersebut, dan selanjutnya membandingkannya
dengan hasil HD yang telah dilakukan untuk menilai adekuatnya suatu tindakan
berbeda dalam hal berat badan, volume distribusi ureum, jenis dializer yang
dipakai, kecepatan aliran darah, kecepatan aliaran dialisat, jenis dialisat, lama
dengan menghitung urea reduction ratio (URR) dan (Kt/V). Telah diketahui
Berdasarkan
The Renal Physician Association, acuan parameter
2
keberhasilan hemodialysis ditentukan oleh faktor-faktor berikut:4
4. Kt/v diukur tiap bulan minimal 1,2; Urea Reduction Ratio (URR) lebih dari
65%
3
BAB II
TD = 160/60 mmHg
Nadi = 86 kali/menit
Respirasi = 18 kali/menit
Suhu = 37 ºC
BB = 56,96 kg
4
B. Priming
Dialiser
Infus set
Spoit 1 cc
Alkohol swab
Wadah penampung
5
Membuka penutup yang terdapat di ujung ABL dan
sambungkan ke dialiser inlet (merah), demikian juga ujung
VBL dan sambungkan ke dialiser outlet (biru)
Merapikan alat-alat
08.00 Priming Selesai
6
C. Memulai Pungsi
o Spoit 5 cc
o Spoit 10 cc
o Kasa secukupnya
o Sarung tangan
o Plester hipafix
o Gunting
o Doek steril
o Jarum AV fistula
7
D. Proses Hemodialisa
Penarikan : 3000 mL
DP : 126 mmHg
8
E. Post-Hemodialisa
9
F. Perhitungan Adekuasi
Ureum (mg/dL)
Pre-hemodialisis 204
Post-hemodialisis 74
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hemodialisis atau hemodialisa (haemodialysis) adalah suatu metode yang
diperuntukkan bagi para penderita gagal ginjal stadium akhir yang berfungsi
untuk membuang produk sisa metabolisme seperti potasium dan urea dari
darah.
2. Sebelum hemodialisa dilaksanakan haruslah dibuat suatu peresepan
(prescription) untuk merencanakan dosis HD tersebut, dan selanjutnya dapat
membandingkannya dengan hasil HD yang telah dilakukan sebelumnya untuk
menilai adekuatnya suatu tindakan HD yang bersifat individual.
3. Kt/V urea merupakan pedoman yang akurat untuk merencanakan peresepan
HD serta menilai Adekuasi Hemodialisis, dan Urea reduction ratio = Rasio
reduksi ureum (RRU) merupakan pedoman yang sederhana dan praktis untuk
menilai Adekuasi Hemodialisis.
4. Presentase adekuasi dialisis pada pasien ini adalah 64%. Hal ini menunjukan
bahwa standar adekuasi dialisis pada pasien ini sudah tercapai (Normal > 65%).
B. Saran
1. Agar dapat meningkatkan kualitas hemodialisa lebih baik, maka perlu untuk
menjaga dan mempertahankan nilai kecepatan darah (QB) yang sesuai (nilai
normal 150-180 cc/menit, nilai optimal 200-250 cc/menit), dengan lama durasi
hemodialisa 12 jam dalam seminggu, serta penggunaan dialyzer jenis High flux
dan single use.
2. Pentingnya diet rendah protein tinggi kalori bagi pasien yang melakukan
hemodialisa
3. Perlunya kalibrasi mesin hemodialisa ± 6 bulan sekali agar hasil adekuasi
dialysis yang diperoleh lebih optimal.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, et al. editors. Buku ajar penyakit dalam. Ed. 6.
Jakarta: InternaPublishing; 2014.
2. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. eds. Buku ajar
ilmu penyakit dalam. Edisi V. Jilid II. Jakarta: InternaPublishing; 2009
3. Perhimpunan Nefrologi Indonesia. Konsensus Dialisis. Ed. 1. Cetakan 1.
Jakarta: Pernefri, 2003
4. National institute for health and clinical excellence. Treatment methods for
kidney failure hemodialysis. US. Departemen of Health and human Service,
2008.
12