Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan transportasi saat ini merupakan salah satu dampak dari
kemajuan ekonomi dan meningkatnya aktivitas sosial masyarakat karena
beragamnya kebutuhan serta kegiatan masyarakat yang membutuhkan transportasi
sebagai upaya dalam pemenuhan kebutuhannya. Oleh karena itu, untuk menunjang
kegiatan tersebut dibutuhkan prasarana transportasi yang memadai yaitu jalan raya.
Jalan raya dibuat untuk memudahkan segala bentuk aktifitas masyarakat yang
memerlukan suatu perjalanan dalam pemenuhannya, sehingga dalam mendesain
suatu jalan baik geometrik maupun perkerasannya selalu mempertimbangkan faktor
keamanan, kenyamanan, serta ekonomis.
Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting keberadaannya
dalam menunjang kegiatan transportasi darat, sehingga jalan harus didesain
sedemikian rupa agar dapat memberikan pelayanan secara maksimal. Intensitas curah
hujan yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya genangan air pada permukaan jalan
akibat kurang maksimalnya pengaliran air yang dapat menimbulkan kerusakan,
kemacetan, kebisingan dan kecelakaan lalu lintas maka, dibutuhkanlah suatu
perkerasan yang dapat mengatasi persoalan tersebut salah satunya adalah perkerasan
aspal porus.
Aspal Porus merupakan campuran beraspal yang memiliki kadar rongga udara
(porosity) yang tinggi dibanding perkerasan lain, sehingga dapat melewatkan air
melalui pori-pori perkerasan. Rongga udara yang tinggi dikarenakan gradasi yang
digunakan memiliki persentasi aggregat halus yang rendah berkisar antara 15% -
30% dan fraksi aggregat kasar yang berkisar antara 70% – 85% dari berat total
campuran (Nur Ali, 2013).
Perkerasan aspal porus memiliki beberapa kelebihan diantaranya dapat
meningkatkan kenyamanan dan keselamatan bagi pengguna jalan, karena memiliki
permukaan yang agak kasar sehingga kekesatannya tinggi untuk menghindari slip
pada roda kendaraan selain itu kadar rongga yang cukup besar yaitu sekitar 20%
diharapkan dapat berfungsi sebagai drainase agar genangan air yang seringkali

I-1
terjadi setelah hujan dan menggangu kelancaran lalu lintas dapat diminimalisir.
Namun di sisi lain, rongga yang besar dapat menyebabkan turunnya nilai
karakteristik pada campuran aspal porus. Kemampuan memikul beban (stability)
pada perkerasan aspal porus menjadi lebih rendah secara drastis dibandingkan
dengan campuran aspal konvensional. Kondisi lingkungan yang ekstrim seperti suhu,
radiasi sinar matahari, dan curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan lapis
perkerasan jalan akan rentan terhadap kerusakan. Berbagai upaya peningkatan
kualitas dari perkerasan jalan raya telah banyak dilakukan dengan penggunaan
berbagai jenis bahan tambah (aditif) yang diindikasikan mampu memberi kontribusi
kekuatan perkerasan jalan, salah satunya pada penelitian ini digunakan Roadcel-50
sebagai bahan tambah dalam campuran aspal porus. Roadcel-50 merupakan serat
selulosa produksi dalam negeri yaitu dibuat dari bubur kayu (pulp) yang diproduksi
oleh PT. Olah Bumi Mandiri Jakarta. Roadcel-50 digunakan sebagai bahan tambah
(aditif) karena diharapkan mampu memperbaiki karakteristik aspal porus yaitu dapat
mengendalikan rongga yang ada di dalam perkerasan agar memenuhi spesifikasi
yang telah ditentukan. Sehingga diangkat judul penelitian tugas akhir :
“ KARAKTERISTIK ASPAL PORUS YANG MENGGUNAKAN
ROADCEL-50 ”

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana pengaruh variasi penambahan Roadcel-50 sebagai bahan tambah
terhadap karakteristik aspal porus?

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan Roadcel-50 sebagai bahan
tambah terhadap karakteristik aspal porus.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah dapat menambah referensi dalam ilmu rekayasa
perkerasan jalan raya dan menambah wawasan mengenai perkerasan jalan. Melalui
penelitian ini juga diharapkan memberi manfaat pada peneliti selanjutnya yang mana
penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan acuan dalam penelitian-
penelitian selanjutnya. Manfaat penelitian ini terhadap penulis sendiri adalah sebagai
pembelajaran dalam melakukan penelitian di laboratorium.

I-2
1.5 Lingkup Pembahasan
Agar penulisan tugas akhir ini dapat dilakukan secara efektif dan tidak
menyimpang dari tujuan penelitian, maka diberikan batasan-batasan sebagai berikut :
1. Penelitian menggunakan campuran aspal porus gradasi terbuka, dengan bahan
aspal Pen 60/70 dan Roadcel-50 sebagai bahan tambah.
2. Penggunaan persentase Roadcel-50 sebesar ( 0%, 0,5%, 1,0%, 1,5% dan 2,0%)
terhadap berat aspal.
3. Bahan Tambah Roadcel-50 yang digunakan diproduksi oleh PT. Olah Bumi
Mandiri Jakarta.
4. Penentuan komposisi aggregat dalam campuran menggunakan metode gradasi by
sieve.
5. Penelitian ini melihat pengaruh penggunaan bahan tambah Roadcel-50 terhadap
karakteristik perkerasan aspal porus.
6. Sumber material diambil dari Stone Crusher Taipa.

7. Perencanaan campuran (Mix Design) dan analisa campuran mengacu pada SNI,
Australian Asphalt Pavement Association (AAPA 1997) dan standar-standar lain
yang digunakan oleh Bina Marga.

8. Penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO) menggunakan metode Austalian


Asphalt Pavement Association (AAPA) 1997.

9. Analisa data untuk mengetahui karakteristik aspal porus dilakukan dengan


menggunakan pengujian Marshall, Cantabro, Permeabilitas dan Drain down.

1.6 Sistemetika Penulisan


Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah dengan membagi kerangka
penulisan dalam lima bab, hal ini dimaksudkan agar setiap pembahasan dalam tiap
babnya dapat dengan mudah dimengerti serta diperolehnya gambaran tentang
penelitian yang dilakukan. Penyajian kelima bab tersebut masing-masing
menguraikan hal-hal sebagai berikut :

1.6.1 Pendahuluan
Pendahuluan memuat uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, lingkup dan batasan penelitian. Latar
belakang memuat tentang alasan mengapa dilakukannya penelitian tersebut

I-3
serta uraian mengenai permasalahan yang ada sehingga penelitian ini
diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan dan manfaat
penelitian berisikan tentang tujuan yang ingin dicapai serta manfaat hasil
penelitian ini sebagai referensi dan menambah wawasan mengenai perkerasan
jalan raya. Lingkup dan batasan masalah berisikan tentang lingkup penelitian
yang berkaitan dengan metode serta langkah-langkah dalam melakukan
penelitian.

1.6.2 Tinjauan Pustaka


Tinjauan pustaka menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan
penelitian yang akan dilakukan, hal ini dimaksudkan untuk memberikan
kerangka acuan teori yang akan digunakan dalam pemecahan masalah. Data-
data yang digunakan berasal dari buku literatur, jurnal penelitian dan hasil
penelitian yang sudah dipublikasikan.

1.6.3 Metode Penelitian


Berisikan tentang cara penelitian dilaboratorium, mulai dari pengambilan
material, pengujian material, pengujian aspal, hingga pemeriksaan campuran
aspal.

1.6.4 Hasil dan Pembahasan


Pada bagian ini memuat hasil dari penelitian yang telah dilakukan yaitu
pengujian karakteristik aspal porus yang meggunakan Roadcel-50. Bab ini
merupakan inti dari laporan tugas akhir ini karena membahas secara rinci dan
teoritik hasil dari penelitian dengan menyertakan data yang diperoleh dalam
bentuk tabel, grafik atau lainnya yang dapat menggambarkan hasil penelitian
tersebut.

1.6.5 Penutup
Bab penutup merupakan pembahasan terakhir yang berisikan kesimpulan
dari penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran yang penulis berikan
kepada peneliti selanjutnya sehingga kedepannya permasalahan yang ada
dalam percobaan laboratorium dalam penelitian penulis dapat diminimalisir
serta agar penelitian ini dapat dilanjutkan kembali.

I-4

Anda mungkin juga menyukai