PENDAHULUAN
I-1
terjadi setelah hujan dan menggangu kelancaran lalu lintas dapat diminimalisir.
Namun di sisi lain, rongga yang besar dapat menyebabkan turunnya nilai
karakteristik pada campuran aspal porus. Kemampuan memikul beban (stability)
pada perkerasan aspal porus menjadi lebih rendah secara drastis dibandingkan
dengan campuran aspal konvensional. Kondisi lingkungan yang ekstrim seperti suhu,
radiasi sinar matahari, dan curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan lapis
perkerasan jalan akan rentan terhadap kerusakan. Berbagai upaya peningkatan
kualitas dari perkerasan jalan raya telah banyak dilakukan dengan penggunaan
berbagai jenis bahan tambah (aditif) yang diindikasikan mampu memberi kontribusi
kekuatan perkerasan jalan, salah satunya pada penelitian ini digunakan Roadcel-50
sebagai bahan tambah dalam campuran aspal porus. Roadcel-50 merupakan serat
selulosa produksi dalam negeri yaitu dibuat dari bubur kayu (pulp) yang diproduksi
oleh PT. Olah Bumi Mandiri Jakarta. Roadcel-50 digunakan sebagai bahan tambah
(aditif) karena diharapkan mampu memperbaiki karakteristik aspal porus yaitu dapat
mengendalikan rongga yang ada di dalam perkerasan agar memenuhi spesifikasi
yang telah ditentukan. Sehingga diangkat judul penelitian tugas akhir :
“ KARAKTERISTIK ASPAL PORUS YANG MENGGUNAKAN
ROADCEL-50 ”
I-2
1.5 Lingkup Pembahasan
Agar penulisan tugas akhir ini dapat dilakukan secara efektif dan tidak
menyimpang dari tujuan penelitian, maka diberikan batasan-batasan sebagai berikut :
1. Penelitian menggunakan campuran aspal porus gradasi terbuka, dengan bahan
aspal Pen 60/70 dan Roadcel-50 sebagai bahan tambah.
2. Penggunaan persentase Roadcel-50 sebesar ( 0%, 0,5%, 1,0%, 1,5% dan 2,0%)
terhadap berat aspal.
3. Bahan Tambah Roadcel-50 yang digunakan diproduksi oleh PT. Olah Bumi
Mandiri Jakarta.
4. Penentuan komposisi aggregat dalam campuran menggunakan metode gradasi by
sieve.
5. Penelitian ini melihat pengaruh penggunaan bahan tambah Roadcel-50 terhadap
karakteristik perkerasan aspal porus.
6. Sumber material diambil dari Stone Crusher Taipa.
7. Perencanaan campuran (Mix Design) dan analisa campuran mengacu pada SNI,
Australian Asphalt Pavement Association (AAPA 1997) dan standar-standar lain
yang digunakan oleh Bina Marga.
1.6.1 Pendahuluan
Pendahuluan memuat uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, lingkup dan batasan penelitian. Latar
belakang memuat tentang alasan mengapa dilakukannya penelitian tersebut
I-3
serta uraian mengenai permasalahan yang ada sehingga penelitian ini
diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan dan manfaat
penelitian berisikan tentang tujuan yang ingin dicapai serta manfaat hasil
penelitian ini sebagai referensi dan menambah wawasan mengenai perkerasan
jalan raya. Lingkup dan batasan masalah berisikan tentang lingkup penelitian
yang berkaitan dengan metode serta langkah-langkah dalam melakukan
penelitian.
1.6.5 Penutup
Bab penutup merupakan pembahasan terakhir yang berisikan kesimpulan
dari penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran yang penulis berikan
kepada peneliti selanjutnya sehingga kedepannya permasalahan yang ada
dalam percobaan laboratorium dalam penelitian penulis dapat diminimalisir
serta agar penelitian ini dapat dilanjutkan kembali.
I-4