Bab Vi
Bab Vi
BAB VI
Pada Bab ini menjelaskan hasil penelitian, uraian dimulai dengan analisis
Hasil dari pengumpulan data di lapangan yang dilakukan selama 8 hari yaitu
terhitung dari tanggal 27 Mei – 10 Juni 2015, selanjutnya dianalisa secara uji
Adapun kendala dalam penelitian ini adalah pada saat ingin menjadikan
responden ada yang beberapa tidak ingin dirinya menjadi responden. Karena
aktifitas mereka, selain itu ada juga yang mempunyai keterbatasan membaca dan
Puskesmas Kuta Cot Glie Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar Tahun
2015, maka penyajian data dan hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:
masing-masing variabel yang dapat dilihat pada tabel 6.1 dibawah ini:
TABEL 6.1
DISTRIBUSI PROSEDUR PELAYANAN DI PUSKESMAS KUTA COT GLIE KECAMATAN
KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2015
No Prosedur Pelayanan Frekuensi %
1 Baik 31 44.9
2 Kurang Baik 38 55.1
Total 69 100.0
Sumber : Data Primer (diolah Juli, 2015)
pelayanan baik dan 55,1% prosedur pelayanan kurang baik. Dimana dapat dilihat
TABEL 6.2
DISTRIBUSI PELAYANAN RESEPSIONIS DI PUSKESMAS KUTA COT GLIE KECAMATAN
KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2015
No Pelayanan Resepsionis Frekuensi %
1 Baik 34 49,3
2 Kurang Baik 35 50,7
Total 69 100,0
Sumber : Data Primer (diolah Juli, 2015)
39
Berdasarkan tabel 6.2 di atas terlihat hasil penelitian menunjukkan bahwa
responden menjadi masalah dimana 49,3% pelayanan resepsionis baik dan 50,7%
TABEL 6.3
DISTRIBUSI PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KUTA COT GLIE
KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2015
Pelayanan Tenaga
No Frekuensi %
Kesehatan
1 Baik 51 73,9
2 Kurang Baik 18 26,1
Total 69 100.0
Sumber : Data Primer (diolah Juli, 2015)
73,9% pelayanan tenaga kesehatan baik dan 26,1% pelayanan tenaga kesehatan
kurang baik.
TABEL 6.4
DISTRIBUSI FASILITAS PELAYANAN DI PUSKESMAS KUTA COT GLIE KECAMATAN
KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2015
No Fasilitas Pelayanan Frekuensi %
1 Baik 32 46,4
2 Tidak Baik 37 53,6
Total 69 100.0
Sumber : Data Primer (diolah Juli, 2015)
40
Berdasarkan tabel 6.4 di atas terlihat hasil penelitian menunjukkan bahwa
TABEL 6.5
DISTRIBUSI KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS KUTA COT GLIE KECAMATAN KUTA
COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2015
Kepuasan Pasien Rawat
No Frekuensi %
Jalan
1 Puas 34 49,3
2 Tidak Puas 35 50,7
Total 69 100.0
Sumber : Data Primer (diolah Juli, 2015)
kepuasan pasien rawat jalan dari 69 responden merupakan masalah dimana 49,3%
statistik Chi Square ( X 2 ) dan dinyatakan bermakna apabila P Value < 0,05.
41
6.3.1 Persepsi Kepuasan Pasien Rawat Jalan Prosedur Pelayanan
TABEL 6.6
PERSEPSI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PROSEDUR PELAYANAN DI
PUSKESMAS KUTA COT GLIE KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH
BESAR TAHUN 2015
Prosedur Kepuasan pasien Rawat
Jalan
No Pelayanan Total
Puas Tidak Puas P value
n % n % n %
1 Baik 20 64,5 11 35,5 31 100
0,022
2 Kurang Baik 14 36,8 24 63,2 38 100
Jumlah 34 35 69
Sumber : Data Primer (Diolah Juli, 2015)
Dari tabel di atas diketahui bahwa proporsi Kepuasan Pasien yang dikatakan
puas lebih banyak pada persepsi prosedur pelayanan yang baik 64,5% dibandingkan
pasien yang dikatakan tidak puas lebih banyak pada responden dengan persepsi
pelayanan baik. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan
semakin baik prosedur pelayanan yang dimiliki maka semakin puas pasien rawat
jalan dan sebaliknya atau dengan kata lain prosedur pelayanan mempengaruhi
42
6.3.2. Persepsi Kepuasan Pasien Rawat Jalan Pelayanan Resepsionis
TABEL 6.7
PERSEPSI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PELAYANAN RESEPSIONIS DI
PUSKESMAS KUTA COT GLIE KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH
BESAR TAHUN 2015
Pelayanan Kepuasan Pasien Rawat
Jalan
No Resepsionis Total
Puas Tidak Puas P value
n % n % n %
1 Baik 21 61,8 13 38,2 34 100
Jumlah 34 35 69
Sumber : Data Primer (Diolah Juli, 2015)
Dari tabel di atas diketahui bahwa proporsi Kepuasan Pasien yang dikatakan
puas lebih banyak pada persepsi Pelayanan Resepsionis yang baik 61,8%
proporsi kepuasan pasien rawat jalan yang dikatakan tidak puas lebih banyak pada
dengan persepsi Pelayanan Resepsionis baik. Hasil uji statistik menunjukkan ada
value = 0,041. Dengan demikian semakin baik Pelayanan Resepsionis yang dimiliki
maka semakin puas pasien rawat jalan dan sebaliknya atau dengan kata lain
43
6.3.3 Persepsi Kepuasan Pasien Rawat Jalan Pelayanan Tenaga Kesehatan
TABEL 6.8
PERSEPSI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI
PUSKESMAS KUTA COT GLIE KECAMATAN KUTA COT GLIE
KABUPATEN ACEH BESAR
TAHUN 2015
Pelayanan Kepuasan Pasien Rawat
Jalan
No Tenaga Total
Puas Tidak Puas P value
Kesehatan
n % n % n %
1 Baik 31 60,8 20 39,2 51 100
Jumlah 34 35 69
Sumber : Data Primer (Diolah Juli, 2015)
Dari tabel di atas diketahui bahwa proporsi Kepuasan Pasien yang dikatakan
puas lebih banyak pada persepsi pelayanan tenaga kesehatan yang baik 60,8%
proporsi kepuasan pasien yang dikatakan tidak puas lebih banyak pada responden
dengan persepsi pelayanan tenaga kesehatan baik. Hasil uji statistik menunjukkan
kesehatan yang dimiliki maka semakin puas pasien rawat jalan dan sebaliknya atau
44
dengan kata lain pelayanan tenaga kesehatan mempengaruhi kepuasan pasien
rawat jalan.
TABEL 6.9
PERSEPSI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN FASILITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS KUTA COT GLIE KECAMATAN KUTA COT GLIE
KABUPATEN ACEH BESAR
TAHUN 2015
Kepuasan Pasien Rawat
Jalan Total
Fasilitas
No Puas Tidak Puas P value
Pelayanan
n % n % n %
1 Baik 21 65,6 11 34,4 32 100
Jumlah 34 35 69
Sumber : Data Primer (Diolah Juli, 2015)
Dari tabel di atas diketahui bahwa proporsi Kepuasan Pasien Rawat Jalan
yang dikatakan puas lebih banyak pada persepsi fasilitas pelayanan yang baik 65,6%
Sebaliknya proporsi kepuasan pasien yang dikatakan tidak puas lebih banyak pada
dengan persepsi pelayanan tenaga kesehatan baik. Hasil uji statistik menunjukkan
Pvalue = 0,012. Dengan demikian semakin baik fasilitas pelayanan yang dimiliki
45
maka semakin puas pasien rawat jalan dan sebaliknya atau dengan kata lain fasilitas
6.4 Pembahasan
rawat jalan dengan prosedur pelayanan. Dari hasil penelitian dilapangan responden
pasien rawat jalan yang tidak puas dan persepsi kepuasan pasien yang puas dengan
prosedur pelayanan yang baik sebesar 64,5%. Hal ini disebabkan karena sebagian
responden tidak mendapatkan informasi yang jelas, tidak ada dibuat prosedur
pelayanan yang ditampilkan di puskesmas dan masih ada responden yang tidak
berani bertanya jika ada yang tidak dipahami dan dimengerti. Dimana semakin baik
prosedur pelayanan maka kepuasan pasien semakin meningkat. Fakta inilah yang
meningkatkan kuaitas pelayanan untuk menjadi prima atau lebih baik dari
sebelumnya, karena semakin baik prosedur pelayanan maka pasien semakin puas.
46
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (76,52%)
akan tetapi belum sampai pada tingkatan prima. Disarankan kepada setiap Perawat
di rumah sakit agar lebih meningkatkan kinerja pelayanan pada aspek pemenuhan
biaya pelayanan, kesesuaian biaya pelayanan, kebersihan kamar mandi atau toilet,
Menurut Nasir dalam Tjandra, dkk (2005) sebagai berikut : Kemudian dalam
secara objektif dan periodik terhadap perkembangan kinerja unit pelayanan. Dalam
keputusan tersebut ditetapkan 14 unsur yang relevan, valid dan reliabel, sebagai
unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan
masyarakat. Beberapa unsur yang relevan dan berkenaan dalam hasil penelitian
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur
47
memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai
(4) Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan yang
waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan. (6) Keadilan
yakni sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
terdapat 38,2% kepuasan pasien rawat jalan yang tidak puas dan pelayanan
resepsionis baik terdapat 61,8% kepuasan pasien rawat jalan yang puas. Hal ini
karena di bagian resepsionislah awal mula para pasien datang dan mendapatkan
mempunyai tempat tersendiri tetapi di puskesmas kuta cot glie masih belum
mempunyai tempat khusus resepsionis jadi para pasien langsung menuju ke bagian
48
kartu dan juga sekaligus untuk masyarakat atau pasien mendapatkan informasi.
Selain itu tamu yang datang ke puskesmas yang berkepentingan selain untuk
kepuasan pasien. Maka semakin baik pelayanan resepsionis maka semakin puas
Penelitian Otani., dkk dari tahun 2005 hingga tahun 2007 di 5 rumah sakit di
daerah metropolitan St. Louis mid-Missouri dan bagian selatan Illinois Amerika
Serikat menunjukkan kenyataan tersebut. Ada 6 unsur pelayanan yang dinilai dalam
menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh staf dan perawat adalah faktor
Lakipadada Kabupaten Tana Toraja yaitu sebanyak 71 orang (75,5%) yang memiliki
persepsi bahwa kehandalan perawat yang baik adalah jika perawat mampu
dari segi waktu (faster) artinya bahwa pasien memiliki persepsi bahwa jika perawat
mampu memeriksa pasien dengan segera maka bagi mereka itulah pelayanan yang
49
berkualitas. Selain itu pada saat mereka pertama kali di rawat inap perawat
menerima mereka tanpa prosedur yang berbelit-belit, hal ini sejalan dengan
sakit perlu memperhatikan pasien yang sebagian besar pada posisi puas terhadap
keinginan pasien.
Kesehatan
39,2 % kepuasan pasien rawat jalan yang tidak puas dan pelayanan tenaga
kesehatan yang baik terdapat 60,8% pasien yang puas. Hal ini disebabkan karena
ada beberapa responden yang merasa ada tenaga kesehatan yang masih kurang
ramah terhadapnya dan saat mendapatkan pelayanan kesehatan pasien ada yang
tidak berani bertanya dan menyampaikan keluhannya sendiri tanpa di tanya maka
responden masih ada sedikit yang kurang puas terhadap pelayanan dari tenaga
pelayanan tenaga kesehatan ada hubungan dengan kepuasan pasien. Maka semakin
50
Penelitian tentang analisis kepuasan konsumen yang dilakukan oleh Much
secara keseluruhan, didapatkan angka -3,36. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai
perawatan yang tepat sebesar -3,2. Nilai gap dimensi kualitas jasa pelayanan
tertinggi adalah reliabilty sebesar -3,2. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan
pengguna jasa pelayanan di Puskesmas Kerjo terhadap pelayanan yang saat ini
(2005) sebagai berikut : (1) Ketepatan waktu pelayanan. (2) Aksebilitas dan
(waktu pelayanan yang cukup memadai), keberadaan pegawai pada saat konsumen
memerlukan jasa publik). (3) Sikap sopan santun karyawan yang memberikan
potensial. (5) Kondisi dan keamanan fasilitas yang digunakan oleh konsumen.
akan dipersepsikan baik atau positif. Jika pelayanan yang dirasakan melebihi
ideal. Sebaliknya apabila perceived service lebih buruk dibandingkan pelayanan yang
51
diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan negative atau buruk. Oleh sebab itu,
baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam
kepuasan pasien rawat jalan yang tidak puas dan fasilitas pelayana yang baik
terdapat 65,6% pasien yang puas. Hal ini disebabkan karena sebagian responden
tidak mendapatkan tempat duduk saat mengantri dan juga ada bagian kursi antrian
yang terkena pancara sinar matahari yang membuat pasien atau responden merasa
tidak nyaman dan masih ada di beberapa bagian puskesmas yang masih kurang
bersih dan tempat sampah semua sampah bercampur antar sampah kering dan
sampah basah. Dimana semakin baik fasilitas pelayanan maka kepuasan pasien
pelayanan ada hubungan dengan kepuasan pasien. Maka semakin baik fasilitas
Menurut ISO 9000 : 2000 yang dikutip oleh Rambat Lupiyoadi – A. Hamdani
Nasution (2004) mengartikan bahwa : “Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang
52
keinginan pelanggan” Kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau
persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi
terhadap kualitas jasa merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu jasa.
dasarnya dapat dikatakan sebagai suatu tindakan dan perlakuan atau cara melayani
orang lain untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya. Tingkat
kenyataan yang diterimanya atau dirasakannya. Studi ini untuk melihat kesenjangan
antara jasa yang diharapakan dengan jasa yang dirasakan oleh pengunjung Plaza
tanggung jawab atas kualitas dan penetapan harga, serta tanggung jawab atas
faktor-faktor paling sesuai antara apa yang diharapkan dengan apa yang dirasakan
53
54