T.A 2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
yang kami miliki.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
bermanfaat bagi pembaca,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
berikutnya. Sekian penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
Bulukumba,Maret 2020
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………...…………………………………………………….....i
Daftar isi……………………...…………………………………………...…………..ii
BAB I Pendahuluan…………………………..…………………………………….....4
B. Rumusan masalah………………………………………………………………….5
C. Tujuan……………………………………………………………………...………5
BAB 2 Pembahasan…………………………………………………………..……….6
A. Pengertian partograf…………………………………………………..………..7
B. Sejarah partograf …………………………….………………………...………7
C. Tujuan partograf………………………………………………………..………8
D. Fungsi partograf……………………………………………………….……….9
E. Prinsip penggunaan partograf…………………………………………………10
F. Komponen partograf…………………………………………………...……..10
A. Kesimpulan………………………………………………………………......16
B. Saran………………………………………………...…………………...…..16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yaitu perdarahan 28%. Sebab lain yaitu eklamsi 24%, infeksi 11%, partus lama
5%, dan abortus 5%. Indonesia dengan Angka Kematian Ibu (AKI) 390/100.000
(Manuaba, 2007).
Jadi, dengan metoda yang baik dapat diketahui lebih awal adanya persalinan
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Partograf
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan
dan informasi untuk membuat keputusan klinik (Depkes RI:57, 2008). Partograf
digunakan sebagai sistem peringatan awal untuk menentukan kapan ibu harus
(Hidayat dan Sujiyatini, 2010). Pada tahun 1959 Rosa dan Ghilaini menggunakan
analisa statistik dari berbagai tipe persalinan (WHO, 1993). Pada tahun 1972
lebih detail yaitu dengan memasukkan keadaan ibu dan janin pada selembar
kertas. Dengan membuat dua garis skrining yaitu garis waspada (alert line) dan
garis tindakan (action line) yang sejajar dan terpisah empat jam setelah garis
6
waspada (Varney, dkk, 2006). Partograf WHO merupakan sintesa dan implikasi
dari berbagai model partograf dengan menelaah semua jenis partograf yang ada di
dunia. Dalam perkembangan selanjutnya yaitu pada tahun 2000, partograf WHO
dimodifikasi untuk lebih sederhana dan lebih mudah digunakan. Dimana pada
partograf yang telah dimodifikasi ini, fase laten dihilangkan dan penggambaran
partograf dimulai dari fase aktif yaitu pada saat pembukaan serviks 4 cm (Hidayat
lama.
3. Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi,
tindakan yang diberikan dimana semua itu dicatat secara rinci pada status atau
rekam medik ibu bersalin dan bayi baru lahir (Depkes RI, 2008).
7
D. Fungsi Partograf
Jika digunakan secara tepat dan konsisten, partograf akan membantu penolong
persalinan untuk:
persalinan.
1. Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen
8
3. Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan
persalinan kepada ibu dan proses kelahiran bayi (spesialis obstetri, bidan,
aktif persalinan yang menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil-hasil
b) Kondisi Janin
c) Kemajuan Persalinan
1) Pembukaan Serviks
9
Penilaian pembukaan serviks dilakukan melalui pemeriksaan dalam
tanda-tanda penyulit).
aktif yang memanjang, serviks kaku, inersia uteri hipertonik, dan lain
sebagainya).
10
e) Kontraksi Uterus
3) isi penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang lamanya
1) Oksitosin
RI, 2008).
11
g) Kondisi Ibu
Pada bagian terbawah lajur dan kolom pada halaman depan partograf
terdapat kotak atau ruang untuk mencatat hasil kondisi kesehatan dan
Nilai dan catat nadi setiap tiga puluh menit selama fase aktif persalinan
(lebih sering jika diduga adanya penyulit). Beri tanda ( ●) pada kolom
Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif
persalinan (lebih sering jika diduga adanya penyulit). Beri tanda panah
Nilai dan catat temperatur tubuh ibu setiap dua jam (lebih sering jika
Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu sedikitnya setiap dua jam
lakukan pemeriksaan aseton dan protein dalam urin (Depkes RI, 2008).
12
2. Pencatatan pada Lembar Belakang Partograf
yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi, serta tindakan-
tindakan yang dilakukan sejak kala satu hingga kala empat dan bayi baru lahir.
Berbeda dengan pengisian halaman depan (harus segera didisi setiap akhir
Data dasar terdiri dari tanggal, nama bidan, tempat persalinan, alamat tempat
persalinan, catatan dan alasan merujuk, tempat rujukan dan pendamping pada
saat merujuk.
1) Kala Satu
2) Kala Dua
13
3) Kala Tiga
Data untuk kala tiga terdiri dari lamanya kala tiga, pemberian oksitosin,
dan hasilnya.
4) Kala Empat
Kala empat berisi data tentang tekanan darah ibu, nadi, temperatur,
timbul masalah selama kala empat, tuliskan jenis dan cara menangani
masalah tersebut secara singkat dan lengkap pada kolom yang tersedia.
Pemantauan kala empat dilakukan setiap lima belas menit dalam satu jam
pemeriksaan pada kolom atau ruang yang sesuai pada tabel pemantauan.
temuan selama kala empat persalinan pada tabel bagian bawah halaman
dua partograf
14
5) Bayi Baru Lahir
Informasi yang perlu diperoleh dari bagian bayi baru lahir adalah berat
dan panjang badan, jenis kelamin, penilaian bayi baru lahir, pemberian
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami sebagi penulis dapat berharap kepada para pembaca ,setelah membaca
makalah ini para pembaca apalai para mahasiswa keperawatan dapat mengetahui
bagaimana itu partograf.Kami memohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus G., 1998,Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
http://maphiablack.blogspot.com/2011/02/asuhan-kebidanan-pada-persalinan-
normal.html
http://ayurai.wordpress.com/2009/06/26/partografpersalinan
http://www.akubidan.com/index.php?p=elearning&mod=yes&aksi=lihat&id=68http:/
/ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/04/09/partograf/
nezz.blogspot.com/2012/02/partograf.htmlhttp://ayuxvhyethree.blogspot.com/2011/0
8/partograf.
htmlhttp://usteabid.blogspot.com/2011/09/partograf.html
17