Anda di halaman 1dari 2

PRINSIP PENJERNIHAN AIR

PRINSIP DESINFEKSI PADA AIR


A. Pengertian

Yang dimaksud dengan desinfeksi adalah pembunuhan terhadap semua mikroba yang
membahayakan. Zat-zat yang dipergunakan untuk usaha desinfeksi ini dinamakan
desinfektan. (Surbakti., 1987)
Desinfeksi merupakan salah satu proses dari pengolahan air, yang mana proses desinfeksi
adalah suatu proses atau usaha agar kuman patogen yang ada didalam air punah atau hilang
Bahan desinfeksi yang dipakai tidak boleh membahayakan, dapat diterima masyarakat
pemakai, serta mempunyai efek desinfeksi untuk waktu yang cukup lama. Beberapa cara
desinfeksi yang dapat dilakukan yaitu dengan:
1. Desinfeksi dengan pemanasan/perebusan
2. Desinfeksi dengan klorinasi
3. Desinfeksi dengan radiasi sinar ultra violet dan panas matahari
4. Desinfeksi dengan ozonisasi

B. Desinfeksi dengan pemanasan/perebusan

Cara efektif dan sering kita lakukan adalah memasak atau merebus air yang akan kita
konsumsi hingga mendidih. Cara ini sangat efektif untuk mematikan semua patogen yang ada
dalam air seperti virus, bakteri, spora, fungi dan protozoa. Lama waktu air mendidih yang
dibutuhkan adalah berkisar 5 menit, namun lebih lama lagi waktunya akan lebih baik,
direkomendasikan selama 20 menit.
.

C. Desinfeksi dengan klorinasi


Klorinasi merupakan desinfeksi yang paling umum digunakan. Klorin yang digunakan dapat
berupa bubuk, cairan atau tablet. Bubuk klorin biasanya berisi kalsium hipoklorit,
sedangkan cairan klorin, berisi natrium hipoklorit. Desinfeksi air minum yang
mempergunakan gas chlorine atau preparat chlorine disebut klorinasi.
Sasaran klorinasi terhadap air minum adalah penghancuran bakteri melalui daya germisidal
dari klorin terhadap bakteri. Khlorin telah terbukti hanya merupakan desinfektan yang ideal.
Bila dimasukkan dalam air akan mempunyai pengaruh yang segera membinasahkan
kebanyakan mikroba. yang berkurang dalam air. Secara umum kebanyakan air mengalami
desinfeksi yang cukup baik bila residu khlorin bebas sebanyak kira-kira 0,2 mg/L diperoleh
setelah khlorinasi selama 10 menit.
Residu yang lebih besar dapat menimbulkan bau yang tidak enak, sedangkan yang lebih kecil
tidak dapat diandalkan. Khlorin akan sangat efektif bila pH air rendah Chlorine merupakan
senyawa desinfektan, yang banyak digunakan dalam proses pengolahan air. Desinfektan ini
bekerja dengan baik untuk membunuh bakteri, fungi dan virus.

Namun desinfektan ini juga dapat menimbulkan efek negative terhadap kesehatan manusia
selain dapat menimbulkan bau dan rasa yang tidak enak pada air. Sebagai contoh
Chlorine dapat bersifat merusak atau korosif pada kulit dan peralatan, selain itu Chlorine juga
berpotensi merusak sistem pernafasan manusia dan hewan

D. Desinfeksi dengan radiasi sinar ultra violet dan panas matahari

Metode ini sering disebut juga dengan nama SODIS (solar disinfectan water) yang
merupakan cara pengolahan air mentah menjadi air minum yang aman dengan
memanfaatkan sinar matahari dan sesuai untuk diterapkan pada tingkat rumah tangga,
pemaparan air minum dengan sinar matahari terutama sinar UV-A akan merusak dan
melumpuhkan mikroorganisme pathogen. Jika pada saat pemaparan suhu air mencapai 50°
C maka proses disinfeksi hanya membutuhkan waktu 1 jam pemaparan.
Didaerah tertentu di pelosok negeri, terkadang gas elpiji dan atau minyak tanah itu sulit
didapat dan harganya tidk terjangkau. Keadaan itulah yang menjadikan masyarakat disana
mengkonsumsi air mentah tanpa direbus atau disinfeksi terlebih dahulu yang menyebabkan
meningkatnya kasus diare, dan water borne dissease lainnya. Untuk itulah perlu ditemukan
terobosan baru dalam pensterilan air dan salah satunya adalah metode solar disinfection
water.
Pada dasarnya prinsip desinfeksi dengan SODIS adalah sinergi antara sinar UV-A dengan
panas. Apabila temperatur mencapai di atas 50 ºC: radiasi yang dibutuhkan hanya
sepertiganya saja.dengan SODIS E-Coli berkurang sampai 3-4 desimal (99,9%).

E. Desinfeksi dengan ozonisasi


Ozon adalah molekul gas alami yang mudah larut dalam air dan tidak beracun. Di alam, ozon
ditemukan di lapisan luar dari atmosfir dan berfungsi sebagai tameng terhadap radiasi ultra
violet sinar matahari yang dapat menyebabkan penyakit kanker kulit. Ozon adalah molekul
gas yang terdiri 3 atom Oksigen dan mempunyai rumus kimia O3.
Molekul Ozon bersifat tidak stabil dan akan selalu berusaha mencari ‘sasaran’ untuk dapat
melepaskan satu atom Oksigen dengan cara oksidasi, sehingga dapat berubah menjadi
molekul oksigen yang stabil (O2). Karena sifat oksidatornya yang sangat kuat, maka Ozon
sangat unggul untuk disinfeksi (membunuh kuman), detoksifikasi (menetralkan zat
beracun) dan deodorisasi (menghilangkan bau tidak enak) dalam air dan udara.
Dalam hal disinfeksi/sterilisasi air, teknologi Ozon paling unggul dan sangat efektif.
Ozon dapat menghancurkan kuman, bakteri, virus, jamur, spora, kista, lumut dan zat
organik lainnya. Selain itu, juga dapat menetralisir zat organik/mineral yang berlebihan/
beracun. Penggunaan Ozon tidak menghasilkan zat sisa yang membahayakan kesehatan.
Bahkan sebaliknya, akan menambahkan kadar olsigen dalam air sehingga lebih segar dan
sehat.

Anda mungkin juga menyukai