Anda di halaman 1dari 17

Variabel

Hasil Peneliti
Dependen Independen
Tobin’s Q NTC Positif signifikan Vural, et. al (2012)
Ademola dan Kemisola (2014)
Negatif signifikan Banos – Caballero, et. al (2014)
Ramadan dan Syakhroza (2014)
Bhatia dan Srivastava (2016)
Altaf dan Shah (2017)
Arachchi, et. al (2017)
Perera dan Priyashantha (2018)
Kaushik dan Chauhan (2019)
Vijayakumaran R (2019)
Tidak signifikan Kowsari dan Shorvarzi (2017)
Delavar et. al (2015)
Tobin’s Q NTC*FC Positif signifikan Banos – Caballero, et al. (2014)
Ramadan dan Syakhroza (2014)
Altaf dan Shah (2017)
Kaushik dan Chauhan (2019)
Tidak signifikan Kowsari dan Shorvarzi (2017)
Delavar et. al (2015)

Vural, et. al (2012) melakukan penelitian yang berjudul Affects of Working Capital

Management on Firm’s Performance: Evidence from Turkey. Penelitian ini

menggunakan data dari 75 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Istanbul Stock

Exchange Market selama periode tahun 2002-2009. Hasilnya menunjukkan bahwa

perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya dengan memperpendek periode

pengumpulan piutang dan siklus konversi kas. Leverage sebagai variabel kontrol

memiliki hubungan negatif signifikan dengan nilai perusahaan (Tobin’s Q) dan

profitabilitas perusahaan (GOP), yang berarti bahwa peningkatan leverage akan

menyebabkan penurunan profitabilitas perusahaan dan nilai perusahaan. Adapun


variabel kontrol lainnya, yaitu firm size yang memiliki hubungan positif dan

signifikan terhadap profitabilitas.

Ademola dan Kemisola (2014) melakukan penelitian yang berjudul The Effect of

Working Capital Management on Market Value of Quoted Food and Beverages

Manufacturing Firms in Nigeria. Penelitian ini menggunakan data primer melalui

kuesioner yang diberikan pada staf departemen audit dan keuangan dari 12

perusahaan, dengan jumlah sampel mencapai 120. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa manajemen modal kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

nilai pasar perusahaan. Ini berarti bahwa perusahaan perlu memperhatikan

pengelolaan berbagai komponen modal kerjanya agar dapat memaksimalkan

keuntungannya serta kekayaan para pemegang sahamnya.

Baños-Caballero, García-Teruel, dan Martínez-Solano (2014) melakukan penelitian

yang berjudul Working Capital Management, Corporate Performance, and Financial

Constraints. Penelitian ini dilakukan pada 258 perusahaan non-keuangan Inggris

periode 2001-2007, dengan menguji hubungan manajemen modal kerja dan kinerja

perusahaan, serta menganalisis apakah tingkat modal kerja yang optimal tersebut

sensitif terhadap financial constraints. Hasil penelitian menunjukkan adanya

hubungan terbalik berbentuk U antara investasi dalam modal kerja dan kinerja

perusahaan, artinya perusahaan memiliki tingkat modal kerja optimal yang

memaksimalkan kinerja mereka. Investasi modal kerja dan kinerja perusahaan

berhubungan positif pada tingkat modal kerja yang rendah, dan berhubungan negatif
pada tingkat modal kerja yang tinggi. Temuan menunjukkan bahwa tingkat modal

kerja optimal lebih rendah untuk perusahaan yang terkendala finansial. Adapun

Leverage dan growth sebagai variabel kontrol yang memiliki hubungan positif

signifikan terhadap Tobin’s Q.

Ramadan dan Syakhroza (2014) melakukan penelitian yang berjudul Analisis

Hubungan antara Performa Perusahaan dan Pengelolaan Modal Kerja pada

Perusahaan Non Finansial di Indonesia, dengan menggunakan data dari 195

perusahaan non finansial yang terdaftar di BEI periode 2008-2012. Hasil penelitian

menunjukkan adanya hubungan negatif antara performa perusahaan dengan

pengelolaan modal kerja pada perusahaan non finansial di Indonesia. Penelitian juga

menunjukkan bahwa pengaruh pengelolaan modal kerja pada perusahaan yang

terkendala finansial berbeda dengan perusahaan yang tidak terkendala finansial. Pada

variabel kontrol, firm size tidak signifikan terhadap Tobin’s Q, leverage berpengaruh

positif signifikan terhadap Tobin’s Q, serta growth dan ROA berpengaruh negatif

signifikan terhadap Tobin’s Q.

Bhatia dan Srivastava (2016) melakukan penelitian tentang Working Capital

Management and Firm Performance in Emerging Economies: Evidence from India.

Penelitian ini menggunakan 179 perusahaan yang terdaftar di Indeks S&P BSE 500 di

Bombay Stock Exchange (BSE). Hasilnya menunjukkan bahwa CCC memiliki

dampak signifikan terhadap kinerja keuangan (profitabilitas dan kinerja pasar)

perusahaan India. Hubungan negatif signifikan antara CCC dan kinerja keuangan
menunjukkan bahwa dengan memperpendek periode CCC, perusahaan dapat

meningkatkan kinerja keuangannya. Periode CCC yang lebih pendek menyiratkan

periode pengumpulan piutang yang lebih pendek, peningkatan perputaran persediaan

dan memperpanjang periode kredit pada pemasok sehingga mengurangi kebutuhan

pembiayaan modal kerja. Semakin sedikit penggunaan pembiayaan modal kerja

menghasilkan lebih sedikit arus kas keluar untuk biaya pembiayaan. Biaya

pemeliharaan modal kerja juga berkurang sehingga menghasilkan margin yang lebih

baik yang mengarah pada peningkatan nilai perusahaan. Jadi manajer perusahaan

dapat meningkatkan nilai perusahaan mereka dengan mempersingkat CCC,

mengurangi ARD, mengurangi ID dan memperpanjang hari yang harus dibayar.

Variabel kontrol firm size juga secara postitif signifikan terkait dengan kinerja

perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan besar dengan manajemen modal kerja

yang efisien cenderung memiliki kinerja keuangan yang lebih baik.

Altaf dan Shah (2017) dalam studinya yang berjudul Working Capital Management,

Firm Performance and Financial Constraints: Empirical Evidence From India,

meneliti hubungan antara manajemen modal kerja dan kinerja perusahaan untuk

sampel 437 perusahaan non keuangan India, serta meneliti dampak dari kendala

finansial pada hubungan kinerja manajemen modal kerja tersebut. Hasilnya

menunjukkan bahwa hubungan berbentuk U terbalik antara modal kerja dan kinerja

perusahaan, yang menyiratkan adanya tingkat investasi yang optimal dalam modal

kerja yang menyeimbangkan biaya dan manfaat serta memaksimalkan kinerja


perusahaan. Temuan juga menunjukkan bahwa perusahaan yang cenderung lebih

terkendala secara finansial memiliki tingkat kerja optimal yang lebih rendah. Adapun

variabel kontrol, seperti asset tangibility, firm age, dan current ratio menunjukkan

hubungan positif yang signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Arachchi, et. al (2017) melakukan penelitian yang tentang The Impact Of Working

Capital Management On Firm Value: Evidence From Frontier Market, dengan

menggunakan sampel dari 44 perusahaan yang terdaftar di Colombo Stock Exchange

(CSE) selama periode 2011-2015. Penelitian ini menemukan bahwa menemukan

bahwa modal kerja (CCC, ARD, dan INVD) berhubungan negatif dengan kinerja

perusahaan (Tobin Q), yang berarti bahwa manajemen modal kerja yang efisien akan

meningkatkan nilai pasar perusahaan, sehingga juga dapat meningkatkan kekayaan

pemegang saham. Variabel kontrol firm size menunjukkan hubungan yang positif

signifikan terhadap kinerja perusahaan, sedangkan leverage menunjukkan hubungan

yang negatif signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Perera dan Priyashantha (2018) melakukan penelitian yang berjudul The Impact Of

Working Capital Management On Shareholders’ Wealth And Profitability: Evidence

From Colombo Stock Exchange untuk menguji dampak manajemen modal kerja

terhadap profitabilitas dan kekayaan pemegang saham menggunakan 50 perusahaan

yang terdaftar di berbagai sektor di Colombo Stock Exchange (CSE) untuk periode

2010-2015. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan hubungan negatif yang

signifikan antara modal kerja (CCC, SHP, DCP) terhadap profitabilitas (GOP) dan
kekayaan pemegang saham (Tobin’s Q), yang menyiratkan bahwa perusahaan dapat

meningkatkan profitabilitas dan kekayaan pemegang saham dengan meningkatkan

efisiensi dalam pengelolaan modal kerja. Firm size sebagai variabel kontrol juga

secara positif dan signifikan mempengaruhi profitabilitas perusahaan dan secara

negatif mempengaruhi kekayaan pemegang saham perusahaan, yang berarti bahwa

bisnis skala kecil memiliki nilai saham yang tinggi dibandingkan dengan bisnis skala

besar.

Kaushik dan Chauhan (2019) meneliti hubungan antara manajemen modal kerja dan

kinerja perusahaan, serta memeriksa adanya peran kendala finansial dalam hubungan

tersebut pada 211 perusahaan non keuangan India untuk periode 2008 hingga 2016

dalam penelitiannya yang berjudul The Role of Financial Constraints in the

Relationship Between Working Capital Management and Firm Performance.

Hasilnya menunjukkan hubungan negatif yang signifikan dari net trade cycle,

accounts receivables in days dan inventory days terhadap kinerja perusahaan India,

sementara hubungan positif ditemukan dengan sejumlah accounts payables in days.

Penelitian ini juga membuktikan adanya pengaruh kendala finansial dalam hubungan

modal kerja dan kinerja perusahaan yang berbeda antara perusahaan yang terkendala

dan yang tidak terkendala secara finansial. Adapun pengaruh positif yang ditunjukkan

oleh variabel kontrol ROA, size, dan total debt to total asset.

Vijayakumaran (2019) meneliti hubungan antara efisiensi manajemen modal kerja

dan nilai perusahaan dengan menggunakan data perusahaan yang terdaftar di Cina
dalam penelitiannya yang berjudul Efficiency of Working Capital Management and

Firm Value: Evidence From Chinese Listed Firms. Hasilnya menunjukkan bahwa net

trade cycle secara negatif mempengaruhi nilai perusahaan, yang berarti bahwa

perusahaan yang terdaftar di Cina dapat meningkatkan nilai pasarnya dengan

mengelola investasi modal kerja secara efisien, sehingga dapat meningkatkan

kekayaan pemegang saham. Adanya hubungan negatif antara account payable days

dan nilai perusahaan menunjukkan bahwa nilai perusahaan akan meningkat apabila

perusahaan dapat membayar utangnya tepat waktu dengan tidak menunda

pembayarannya pada supplier. Adapun hubungan negatif antara account receivable

days dan inventory days dengan nilai perusahaan menunjukkan apabila kas terlalu

lama tertanam dalam persediaan atau piutang, maka dapat mengurangi margin

keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan harus lebih memperhatikan pengurangan

dalam account receivable days dan inventory days hingga mencapai tingkat minimum

yang wajar untuk menghasilkan nilai pemegang saham. Pada variabel kontrol, size

berhubungan negatif signifikan dengan Tobin’s Q di semua regresi, menyiratkan

bahwa perusahaan besar mengalami lebih banyak masalah agensi, sehingga

menurunkan nilai perusahaan. Leverage yang negatif dan signifikan menunjukkan

adanya peningkatan risiko keuangan sehingga tidak menarik bagi investor, sedangkan

sales growth dan firm age menunjukkan hubungan positif dan signifikan dengan nilai

perusahaan.
Kowsari dan Shorvarzi (2017) meneliti hubungan antara manajemen modal kerja,

kendala finansial dan kinerja dari 148 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Teheran selama periode 2009-2013 dalam penelitiannya yang berjudul The

Relationship between Working Capital Management, Financial Constraints and

Performance of Listed Companies in Tehran Stock Exchange. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa modal kerja berpengaruh negatif terhadap ROA, menunjukkan

bahwa dengan mengelola modal kerja dan memperpendek periode konversi likuiditas

secara optimal. Kendala finansial berpengaruh pada hubungan antara manajemen

modal kerja dan kinerja yang diukur dengan ROA, tetapi tidak berpengaruh pada

hubungan modal kerja dengan kinerja yang diukur dengan Tobin’ Q. Adanya

pengaruh kendala finansial dalam hubungan manajemen modal kerja terhadap ROA

menunjukkan bahwa perusahaan yang terkendala secara finansial dapat mengelola

modal kerja lebih baik karena mengakses ke sumber daya finansial lebih sulit bagi

mereka. Adapun variabel kontrol dari leverage, ukuran dan usia perusahaan memiliki

pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Delavar et. al (2015) meneliti hubungan antara manajemen modal kerja, kinerja

perusahaan dan kendala finansial dari 71 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Teheran periode 2004-2012. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara manajemen modal kerja dan kinerja perusahaan, serta kendala

finansial tidak berpengaruh pada hubungan manajemen modal kerja terhadap kinerja
perusahaan. Hubungan yang signifikan terhadap kinerja perusahaan ditunjukkan oleh

variabel kontrol firm size, financial leverage, dan return on assets.


Metode
No Peneliti Variabel Hasil
Analisis
Variabel
Dependen:
Gross
Operating
Profit (GOP)
 ARP dan CCC
dan Tobin’s Q
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
Variabel
GOP.
Independen:
 CCC berpengaruh
Previous Year
secara positif signifikan
GOP (GOPt-1),
terhadap Tobin’s Q.
Account
 ARD, APD dan INV
Payable Days
tidak signifikan
Vural, Sökmen, (APD), Analisis
terhadap Tobin’s Q.
1. dan Çetenak Account regresi
 Leverage memiliki
(2012) Receivable data panel
pengaruh negatif
Days (ARD),
signifikan terhadap
Inventory
GOP dan Tobin’s Q,
Days (INV),
Operating  Firm size memiliki
Cycle (OC), pengaruh positif
Cash signifikan terhadap
Conversion GOP dan tidak
Cycle (CCC). signifikan terhadap
Tobin’s Q.
Variabel
Kontrol:
Firm Size dan
Leverage
2. Ademola dan Variabel Analisis ACP, ICP, APP, CCC, dan
Kemisola Dependen: regresi AIP berpengaruh positif
(2014) Tobin’s Q berganda signifikan terhadap Tobin’s
Q.
Variabel
Independen:
Account
Collection
Period (ACP),
Inventory
Conversion
Period (ICP),
Account
Payment
Period (APP),
Cash
Conversion
Cycle (CCC),
dan Aggressive
Investment
Policy (AIP).
Variabel
Dependen:
Tobin’s Q
 NTC berpengaruh
Variabel
negatif signifikan
Independen:
terhadap Tobin’s Q.
Net Trade
 Interaksi variabel
Cycle (NTC)
Baños- Analisis dummy financial
dan dummy
Caballero, regresi constraints dan NTC
financial
3. García-Teruel, berganda berpengaruh
constraints
dan Martínez- (quadratic signifikan.terhadap
(DFC).
Solano (2014) model) Tobin’s Q.
 Leverage dan growth
Variabel
berpengaruh secara
Kontrol:
positif signifikan
Firm Size,
terhadap Tobin’s Q.
Leverage,
Opportunities
Growth, dan
ROA.
Variabel
Dependen:
Tobin’s Q
 NTC berpengaruh
Variabel
negatif signifikan
Independen:
terhadap Tobin’s Q.
Net Trade
 Interaksi variabel
Cycle (NTC)
dummy financial
dan dummy
constraints dan NTC
financial
Ramadan dan Analisis menunjukkan
constraints
4. Syakhroza regresi signifikan
(DFC)
(2014) berganda  Leverage berpengaruh
positif signifikan
Variabel
terhadap Tobin’s Q.
Kontrol:
 Growth dan ROA
Firm Size,
berpengaruh negatif
Leverage,
signifikan terhadap
Opportunities
Tobin’s Q.
Growth, dan
ROA sebagai
variabel
kontrol.
5. Bhatia dan Variabel Analisis  CCC, ARD, dan INV
Srivastava Dependen: regresi berpengaruh negatif
(2016) Gross data panel signifikan terhadap
Operating GOP dan Tobin’s Q.
Profit (GOP)  APD berpengaruh
dan Tobin’s Q positif signifikan
terhadap GOP dan
Variabel Tobin’s Q.
Independen:  Firm Size berpengaruh
Cash positif signifikan
Conversion terhadap GOP dan
Cycle (CCC), Tobin’s Q
Account  Leverage berpengaruh
Payable Days negatif signifikan
(APD), terhadap GOP dan
Account
Receivable
Days (ARD),
dan Inventory
Days (ID).

Variabel
Kontrol: Firm
Size, Sales
Tobin’s Q.
Growth,
Leverage,
Fixed
Financial
Assets,
Variability In
Net Operating
Income, dan
GDP
6. Altaf dan Shah Variabel Analisis  NTC berpengaruh
(2017) Dependen: regresi negatif signifikan
ROA dan berganda terhadap Tobin’s Q.
Tobin’s Q (quadratic  Interaksi variabel
model) dummy financial
Variabel constraints dan NTC
Independen: berpengaruh
CCC dan signifikan.terhadap
dummy Tobin’s Q.
financial  Asset Tangibility, Age,
constraints dan Current Ratio
(DUM) berpengaruh signifikan
terhadap ROA dan
Variabel Tobin’s Q.
Kontrol:
Size, Growth,
Asset
Tangibility,
Age, Leverage,
dan Current
Ratio.

Variabel
Dependen:
Tobin’s Q

Variabel
Independen:
 CCC, ARD, dan INVD
Cash
berpengaruh negatif
Conversion
signifikan terhadap
Cycle (CCC),
Tobin’s Q.
Account
Arachchi,  APD memiliki
Receivable Analisis
Perera, dan hubungan yang positif
7. Days (ARD), regresi
Vijayakumaran dan tidak signifikan
Inventory data panel
(2017) terhadap Tobin’s Q.
Days (INVD),
 Firm size berpengaruh
dan Account
positif signifikan.
Payable Days
 Leverage berpengaruh
(APD).
negatif signifikan.
Variabel
Kontrol:
Firm Size,
Leverage, dan
Sales Growth.
8. Perera dan Variabel Analisis  CCC, DCP, dan SHP
Priyashantha Dependen: regresi berpengaruh negatif
(2018) Gross data panel signifikan terhadap
Operating GOP dan Tobin’s Q.
Profit (GOP)  Firm size berpengaruh
dan Tobin’s Q positif dan signifikan
terhadap GOP dan
Variabel Tobin’s Q
Independen:  Leverage berpengaruh
Cash negatif signifikan
Conversion terhadap GOP dan
Circle (CCC),
Stock Holding
Period (SHP
atau INV),
Debtors
Collection
Period (DCP
atau ARD),
Creditors
Settlement
Tobin’s Q.
Period (CSP
atau APD), dan
Current Assets
Ratio (CAR).

Variabel
Kontrol:
Size, Leverage,
dan Earning
Yield
9. Kaushik dan Variabel Analisis  NTC, ARD, dan INV
Chauhan Dependen: regresi berpengaruh negatif
(2019) Tobin’s Q berganda signifikan terhadap
Tobin’s Q.
Variabel  APD berpengaruh
Independen: positif signifikan
Net Trade terhadap Tobin’s Q.
Cycle (NTC),  Interaksi variabel
Account dummy financial
Payable Days constraints dan NTC
(APD), berpengaruh
Account signifikan.terhadap
Receivable Tobin’s Q.
Days (ARD),  ROA, Firm Size, Total
Inventory Debt to Total Assets
Days (INV), berpengaruh positif
dan dummy signifikan terhadap
financial
constraints
(FC)

Variabel
Kontrol:
Tobin’s Q.
ROA, Firm
Size, Total
Debt to Total
Assets, dan
Growth
Opportunities.
Variabel
Dependen:
Tobin’s Q

Variabel
Independen:
Net Trade
Cycle (NTC),
Days Sales
Outstanding
(DSO), Days
 NTC, DSO, DIO, dan
Inventories Analsis
Vijayakumaran DPO berpengaruh
10. On-Hand regresi
(2019) negatif signifikan
(DIO), dan data panel
terhadap Tobin’s Q.
Days Payables
Outstanding
(DPO).

Variabel
Kontrol:
Firm Size,
Leverage,
Sales Growth,
Liquidity, dan
Firm Age
Variabel
Dependen:
Tobin’s Q dan
ROA  NTC berpengaruh
negatif signifikan
Variabel terhadap ROA.
Independen :  Hubungan NTC dan
WCM (NTC) Tobin’s Q tidak
Kowsari dan Analisis
signifikan.
11. Shorvarzi regresi
Variabel  Interaksi variabel
(2017) berganda
Moderasi : dummy financial
Financial constraints dan NTC
Constraints hanya berpengaruh
signifikan.terhadap
Variabel ROA.
Kontrol :
Leverage, Size,
dan Age
Variabel
Dependen:
Tobin’s Q

Variabel  Hubungan NTC dan


Independen : Tobin’s Q tidak
WCM (NTC) signifikan.
Delavar,
Analisis  Interaksi variabel
Kangarluei-
12. Variabel regresi dummy financial
Motavassel
Moderasi : berganda constraints dan NTC
(2015)
Financial tidak berpengaruh
Constraints signifikan.terhadap
Tobin’s Q.
Variabel
Kontrol :
Leverage, Size,
dan Age

Anda mungkin juga menyukai