Anda di halaman 1dari 4

DEPLESI

Dosen Pengampu : Drs. R. Djoko Sampurno, M.M

Disusun oleh : Kelompok 06


Khasan Nur Syofi'i (12010116120064)
Elyta Eka Kurniawati (12010116120068)
Desi Rohkayani (12010116120071)
Laeli Megasaputri (12010116120078)
Muhammad Irham Abdurahman (12010116130101)
Dea Oktivani Serafina (12010116130145)

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2019
14 Mei 2019

PENGERTIAN DEPLESI
Deplesi adalah berkurangnya harga perolehan (cost) atau nilai sumber-sumber alam seperti
tambang dan hutan kayu. Menurunnya harga perolehan tersebut disebabkan oleh perubahan
(pengolahan) sumber-sumber alam tersebut sehingga menjadi persediaan. Deplesi merupakan
penyusutan yang terjadi pada benda yang bersifat alami dan tidak dapat diperbaharui.

Perbedaan Deplesi dan Depresiasi :

Deplesi Depresiasi

1) Pengakuan terhadap pengurangan manfaat 1) Pengakuan pengurangan kuantitatif pada


ekonomi yang terjadi pada aktiva tetap. sumber daya alam.

2) Digunakan untuk aktiva tetap yang tidak


2) Digunakan untuk aktiva tetap yang bisa
bisa langsung diganti dengan yang sama
diganti bila sudah habis.
jika sudah habis.

3) Alokasi harga perolehan ke pendapatan,


3) Pengakuan terhadap perubahan langsung
pada periode bersangkutan untuk suatu
darisumber daya alam menjadi barang
perusahaan yang dihitung berdasarkan
yang bisa dijual.
hasil produksi.

METODE PERHITUNGAN DEPLESI


Deplesi dihitung untuk tiap unit hasil sumber alam (ton, barrel). Ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan dalam perhitungan deplesi, diantaranya :
a) Harga perolehan aktiva

Jika sumber daya alam, harga perolehannya adalah pengeluaran dimulai sejak mendapatkan
izin sampai sumber daya alam itu dapat diambil hasilnya. Jika pengeluaran itu terlalu kecil,
maka dilakukan penilaian atas sumber daya alam tersebut.

b) Taksiran nilai sisa apabila sumber alam sudah selesai dieksploitasi.


c) Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat dieksploitasi.

Rumus Deplesi
Berikut ini rumus perihitungan deplesi.

𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 − 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑺𝒊𝒔𝒂


𝑫𝒆𝒑𝒍𝒆𝒔𝒊 =
𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
14 Mei 2019

CONTOH PERHITUNGAN DEPLESI


Tanah yang mengandung hasil tambang dibeli dengan harga Rp50.000.000. Taksiran isinya
sebesar 200.000 ton. Tanah tersebut setelah dieksploitasi ditaksir bernilai Rp10.000.000. Deplesi
per ton dihitung sebagai berikut :
𝐑𝐩 𝟓𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 − 𝐑𝐩 𝟏𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝐃𝐞𝐩𝐥𝐞𝐬𝐢 = = 𝐑𝐩 𝟐𝟎𝟎 𝐩𝐞𝐫 𝐭𝐨𝐧
𝟐𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝐭𝐨𝐧

Jika pada tahun pertama tanah tersebut dieksploitasi sebanyak 40.000 ton, maka deplesi untuk
tahun tersebut adalah :
𝐃𝐞𝐩𝐥𝐞𝐬𝐢 = 𝟒𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝐭𝐨𝐧 × 𝐑𝐩 𝟐𝟎𝟎 = 𝐑𝐩 𝟖. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎

Dengan demikian, maka jurnal yang dibuat untuk mencatat nilai deplesi di atas, yaitu :
Deplesi Rp8.000.000
Akumulasi Deplesi Rp8.000.000

REVISI PERHITUNGAN DEPLESI


Jika pembangunan tambang/sumber daya alam itu juga terjadi dalam masa eksploitasi sedangkan
biayanya ditaksir di muka pada waktu akan menghitung beban deplesi. Jika kenyataannya biaya
pembangunan berbeda dengan yang sudah ditaksir maka perhitungan deplesi perlu direvisi.

Begitu pula bila taksiran isi tambangnya berbeda dengan taksiran isi tambang yang dipakai dalam
menghitung deplesi maka perhitungan deplesi perlu direvisi. Koreksi terhadap deplesi dapat
dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut :

(1) Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat dikoreksi, begitu juga untuk deplesi yang akan
datang
(2) Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat tidak dikoreksi tetapi deplesi tahun-tahun yang
akan datang dilakukan dengan data yang terakhir.

Apabila menggunakan (1), maka koreksi dilakukan seperti halnya dalam aktiva tetap. Pada saat
diketahui adanya perubahan, dihitung lagi deplesi per unit kemudian dilakukan koreksi.
Misalnya deplesi yang lalu terlalu besar, jurnal koreksinya sebagai berikut :

Akumulasi Deplesi Rp xx
Laba Tidak Dibagi (Koreksi Laba Tahun Lalu) Rp xx
14 Mei 2019

Apabila menggunakan cara (2), maka deplesi tahun-tahun lalu tidak dikoreksi tapi deplesi untuk
tahun berjalan dan tahun-tahun yang akan datang direvisi.

Misalnya : Dari contoh di atas, biaya biaya pembangunan bertambah sebesar Rp1.800.000. Setelah
dieksploitasi di tahun kedua sebanyak 30.000 ton, tambang ditaksir masih mengandung 90.000
ton.

Perhitungan deplesi tahun kedua


Harga perolehan pertama Rp 50.000.000
Nilai sisa (Rp 10.000.000)
Deplesi tahun pertama (8.000.000)
(18.000.000)
Rp 32.000.000
Biaya pembangunan tahun kedua 1.800.000
Rp 33.800.000

Taksiran isi tambang pada awal tahun kedua


Hasil eksploitasi tahun kedua (ton) 30.000
Taksiran isi tambang pada akhir tahun kedua (ton) 90.000
Taksiran isi tambang pada awal tahun kedua (ton) 120.000

𝐃𝐞𝐩𝐥𝐞𝐬𝐢 𝐩𝐞𝐫 𝐭𝐨𝐧 𝐝𝐢 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐤𝐞𝐝𝐮𝐚 = 𝐑𝐩 𝟑𝟑. 𝟖𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 ÷ 𝟏𝟐𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝐭𝐨𝐧 = 𝐑𝐩 𝟐𝟖𝟐 𝐩𝐞𝐫 𝐭𝐨𝐧

𝐃𝐞𝐩𝐥𝐞𝐬𝐢 𝐝𝐢 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐤𝐞𝐝𝐮𝐚 = 𝟑𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝐭𝐨𝐧 × 𝐑𝐩 𝟐𝟖𝟐 = 𝐑𝐩 𝟖. 𝟒𝟓𝟎. 𝟎𝟎𝟎

Aktiva-aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan yang mengolah sumber-sumber alam dan
kegunaan aktiva itu terbatas sampai selesainya eksploitasi sumber-sumber alam, sehingga
depresiasi aktiva tetap dapat dihitung dengan dasar taksiran hasil sumber alam.

SUMBER :
https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/pengertian-deplesi-beserta-metode-contoh-soal-
dan-jawaban/ (diunduh pada 14/05/2019)

https://manajemenkeuangan.net/deplesi-pengertian-perhitungan-dan-pencatatannya/ (diunduh
pada 14/05/19)

Anda mungkin juga menyukai