Anda di halaman 1dari 14

Keperawatan Keluarga

ASI Eksklusif, posisi perlekatan, dan pijat payudara.

Disusun oleh : Kelompok 5

Ayu Nur Hayati 173112420150027

Nurul Fadilah 173112420150032

Syifa Fauziyah 173112420150058

Yuli Agustina 173112420150033

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NASIONAL

2019
Pengetian ASI Eksklusif

Pemerintah bersama DPR RI menggunakan Hak Asasi Anak dalam menyusun RPP ASI
mendefinisikan ASI Eksklusif adalah pemberian ASI baik melalui puting susu maupun tanpa
melalui puting susu ibu kandung. Menurut PP no.33 tahun 2012 tentang pemberian ASI
Eksklusif adalah setiap ibu melahirkan wajib menggunakan ASI Eksklusif selama 6 bulan sesuai
Pasal 5 ayat 1 dan 2.

Produksi ASI

ASI diproduksi dalam alveoli, bagian awal saluran kecil air susu. Jaringan di sekeliling
saluran-saluran air susu dan alveoli terdiri dari jaringan lemak dan jaringan pengikat yang turut
menentukan ukuran payudara. Selama masa kehamilan, payudara membesar dua sampai tiga kali
ukuran normal. Saat itu, saluran-saluran air susu beserta alveoli dipersiapkan untuk masa laktasi.

Setelah melahirkan, laktasi dikontrol oleh dua macam refleks. Pertama, refleks produksi air
susu (milk production reflex). Bila bayi mengisap puting payudara maka akan diproduksi suatu
hormon yang disebut prolaktin(prolactin) yang mengatur sel-sel dalam alveoli agar
memproduksi air susu. Air susu tersebut dikumpulkan dalam saluran-saluran air susu. Kedua¸
refleks mengeluarkan (let down refleks). Isapan bayi juga merangsang produksi hormon lain
yang dinamakan oksitisin (oxtocyn) yang membuat sel-sel otot disekitar alveoli kontraksi,
sehingga air susu didorong menuju puting payudara.

Menurut Chaves et al, 1976 Kebutuhan ASI bagi bayi pasca nifas adalah 600-700 cc
setiap hari, sedangkan produksi susu sang ibu mencapai 600-700 cc perhari. ASI yang pertama
dikeluarkan pasca kelahiran disebut kolostrum. Kolustrum mulai dibentuk pada semester
pertama kehamilan sang ibu yang dipengaruhi oleh hormon prolaktin dari kelejar hipopise.
Kemudian, pembentukan kolostrum pada semester ketiga dipengaruhi oleh proklatin dari
plasenta.
Jenis-jenis ASI

1. Kolostrum

Kolostrum adalah cairan yang pertama kali keluar disekresi oleh kelenjar mamae yang
mengandung tisue debris dan redual material, yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari
kelenjar mamae sebelum dan sesudah melahirkan anak. Kolostrum disekresi oleh kelenjar
mamae pada hari pertama hingga ketiga atau keempat sejak masa laktasi (Anton Baskoro : 10).

Kolostrum mulai diproduksi 24 jam sampai 36 jam pasca kelahiran tetapi baru mulai
dikeluarkan dari kelenjar susu secara naluriah melalui sundulan si pedet pada ambing susu si
induk atau kecupan sang bayi pada puting susu sang ibu. Kolostrum berwarna
kekuningan,kurang volominous serta kandungan karbohidrat,lemak,dan airnya sangat rendah
tetapi kadar proteinnya sangat tinggi sebagai pembentuk imunitas tubuh.

2. Foremilk

Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal (fore milk) air susu ini hanya
mengandung sekitar 1-2% lemak dan terlihat encer, serta tersimpan dalam saluran penyimpanan.
Air susu tersebut sangat banyak dan membantu menghilangkan rasa haus pada bayi.

3. Hindmilk

Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yakni saat menyusui hampir selesai. Hindmilk
sangat kaya, kental, dan penuh lemak bervitamin, sebagai mana hidangan utama setelah sup
pembuka. Air susu ini diberikan sebagian besar energi yang dibutuhkan oleh bayi.

Mengapa ASI Terbaik bagi Bayi?

ASI (Air Susu Ibu) adalah sesuatu yang istimewa. Tidak ada ibu di dunia ini yang
memproduksi air susu yang sama. Air susu diproduksi oleh tubuh kita untuk memenuhi
kebutuhan bayi kita secara khusus. ASI berguna untuk memastikan pertumbuhan bayi, dan
meningkatkan daya tahan tubuhnya yang masih rentan. Air susu manusia ternyata mengandung
komponen gizi khusus yang membantu pertumbuhan otak secara menakjubkan. Komponen
apakah yang ada pada ASI sehingga mampu menjadi hal yang paling dibutuhkan oleh bayi.
1. Lemak
Lemak yang terdapat di dalam ASI memiliki mekanisme kerja yang menakjubkan.
Lemak sebagai bahan baku ASI yang merupakan zat yang paling mudah berubah seiring
dengan kebutuhan bayi. Saat kita menyusui, seiring perkembangan bayi, dan setiap saat
ASI akan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Pada masa awal penyusuan yang kita
sebut sebagai foremilk, memiliki kadar lemah rendah sebagaimana susu skim. Semakin
lama aktivitas menyusui ini berjalan, maka kandungan lemak di dalam ASI akan
meningkat sehingga bayi memperoleh bagian susu yang berupa krim, kita sebut sebagai
hindmilk. Hindmilk memiliki kadar lemak yang tinggi, sehingga akan membuat bayi
merasa kenyang layaknya makan. Hindmilk memberikan rasa kenyang dan puas bagi
bayi, apabila bayi telah puas maka ia akan terlelap tidur.
2. Lemak untuk Kecerdasan
ASI merupakan satu-satunya zat yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi pada taraf
yang maksimal. ASI mengandung lemak pendorong kebutuhan otak yang biasa kita sebut
sebagai DHA (Decosahexaenoic Acid) dan ARA ( Arachidonic Acid), juga asam lemak
Omega-3 yang penting bagi pertumbuhan jaringan saraf. DHA dibutuhkan untuk
membangun myelin, sebuah pembungkus jaringan saraf pada otak bayi. Sehingga akan
membantu sampainya rangsangan saraf elektris pada otak.
3. Kolesterol Terbaik untuk Bayi
Bagi bayi, kolesterol adalah zat yang membantu pertumbuhan otak dan merupakan
komponen dasar dari hormon, vitamin D, serta empedu. Bayi yang mendapatkan ASI
ekslusif memiliki kolesterol dalam darah lebih tinggi dibandingkan bayi yang
mengkonsumsi susu formula ataupun susu sapi. Kolesterol di dalam darah ini akan
memacu pertumbuhan otak yang maksimal.
4. Protein
ASI memiliki jenis protein yang lebih bersahabat bagi pencernaan bayi. Pada susu (susu
formula, susu sapi, ASI) terdapat dua jenis protein, yaitu dadih dan kasein. Dadih
merupakan jenis protein yang berupa cairan yang lembut dan sangat mudah dicerna oleh
usu, sedangkan kasein adalah jenis protein yang sulit dicerna oleh usus. ASI mengandung
jenis protein dadih paling banyak dibandingkan susu sapi dan susu formula.
5. Vitamin, Mineral, dan Zat Besi
Zat besi yang terdapat di dalam ASI yaitu sekitar 50 persen hingga 70 persen akan masuk
secara mudak ke dalam jaringan darah bayi. Berbeda dengan susu formula hanya mampu
memberikan 5 persen dari zat besi yang dikandungnya dan yang dapat terserap dengan
baik oleh usus bayi. Inilah yang menjadikan susu formula tidak akan dapat menyamai
kualitas ASI.

ASI penting untuk tumbuh kembang anak yang optimal

Untuk pemantauan pertumbuhannya, seorang bayi memerlukan nutrisi yang adekuat.


Sehingga dapat menjamin tumbuh kembang berlangsung seoptimal mungkin. Nutrisi terbaik bagi
bayi pada usia 6 bulan pertama kehidupannya adalah ASI. Hal ini sebagaimana
direkomendasikan oleh WHO dan UNICEF. Kedua organisasi kesehatan dunia ini
merekomendasikan pemberian ASI eksklusif dari sejak lahir sampai usia 6 bulan dan bayi harus
sering disusui tanpa dibatasi waktu. Setelah usia 6 bulan,bayi akan mendapat makanan
pendamping ASI (MP-ASI) sesuai dengan usianya. Sedangkan ASI tetap diberikan sampai anak
berusia 2 tahun atau lebih. Pertumbuhan normal seorang bayi sampai umur 6 bulan dapat dicapai
hanya dengan pemberian ASI saja.

Bayi yang mendapat ASI umumnya tumbuh dengan cepat pada 2-3 bulan pertama
kehidupannya, namun lebih lambat dibanding bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif. Dalam
minggu pertama kehidupan,sering ditemukan penurunan berat badan 5 % pada bayi yang
mendapat susu formula, dan 7 % pada bayi yang mendapat ASI. Apabila terjadi masalah dalam
pemberian ASI, penurunan berat badan sebesar 7% dapat terjadi pada 72 jam pertama kehidupan.

Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan, terlihat anak yang mendapat ASI jauh
lebih matang, lebih asertif, dan memperlihatkan progrevitas yang lebih baik pada skala
perkembangan dibanding anak yang tidak mendapat ASI. Suatu penelitian di Honduras
memperlihatkan bayi yang mendapat ASI eksklusif selama bulan dapat merangkak dan duduk
lebih dahulu dibanding bayi yang sudah mendapat makanan pendamping ASI pada usia 4 bulan.

Peneltian Angelsen dkk (2001) memperlihatkan bahwa bayi yang mendapat ASI kurang
dari 3 bulan memiliki IQ yang lebih rendah dibanding bayi yang mendapat ASI 6 bulan atau
lebih. Pemberian ASI yang lebih lama memberi keuntungan pada perkembangan kognitif anak.
Kuantitas dan Kualitas ASI

1. Makanan dan gizi Ibu saat menyusui


Makanan yang dikonsumsi oleh ibu pada masa menyusui tidak secara langsung
mempengaruhi mutu, kualitas, maupun jumlah air susu yang dihasilkan, ibu ytang
menyusui membutuhkan kalori 300-500 kalori tambahan setiap hari agar bisa menyusui
bayinya dengan sukses. 300 kalori yang dibutuhkan oleh bayi berasal dari lemak yang
ditimbun selama masa kehamilan.
2. Kondisi Psikis
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, misalnya kegelisahan, kurang
percaya diri, rasa tertekan, dan berbagi bentuk ketegangan emosional. Semua itu bisa
menyebabkan ibu tidak berhasil menyusui bayinya dengan baik. Pada dasarnya,
keberhasilan menyusui bayi ditentukan oleh dua hal, yakni refleks prolaktin dan let down
reflex. Refleks prolaktin didasarkan pada kondisi kejiwaan ibu yang mempengaruhi
rangsangan hormonal untuk memproduksi ASI. Semakin tinggi tingkat gangguan
emosional, semakin sedikit rangsangan hormon prolaktin yang diberikan untuk
memproduksi ASI.
Jika ibu mengalami gangguan emosi, maka kondisi itu bisa mengganggu proses let down
reflex yang berakibat asi tidak keluar, sehingga bayi tidak mendapatkan ASI dalam
jumlah yang cukup.

Manfaat ASI dapat mencegah beberapa penyakit

1. ASI eksklusif turunkan resiko leukimia


Menurut dr. Utami Roesli,1BCLC dapat mencegah penyakit kanker pada
anak,diantaranya Llmphoma maligna (kanker kelenjar getah bening) Hodgkin,leukinia
(kanker darah), neuroblastoma (tumor otak). Pada penilitian didapatkan bahwa penyakit-
penyakit kanker tersebut 6-8 kali lebih sering pada anak yang diberikan susu formula.
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa angka kesakitan dan kematian bayi
yang mendapat ASI eksklusif (hanya ASI saja) selama enam bulan jauh lebih rendah dari
pada bayi yang tidak mendapat ASI. Penelitin lain dilakukan oleh tim dari University of
Minnesota Cancer Center yang dimuat Journal of the National Cancer Institute. Mereka
menyatakan bahwa resiko bayi yang mendapat ASI terkena leukimia turun sampai 30%
bila dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI.
Penyebab terjadinya kanker atau leukimia pada anak bisa jadi dipicu oleh
kekurangan imunitas. Pentingnya peran pemberian ASI yang terbukti mengandung IgA
(Immunoglobulin A). Zat ini diperlukan untuk membantu kekebalan tubuh bayi. Para
peniliti melakukan pembuktian bahwa pemberian ASI dapat menurunkan resiko terjadi
nya leukimia pada anak.
2. ASI dapat mencegah penyakit jantung
ASI memiliki banyak manfaat bagi kesehatan pada bayi,salah satunya adalah
menurunkan resiko terjadinya penyakit jantung setelah mereka berusia dewasa. Tingkat
kolesterol dengan konsentrasi yang tinggi berkaitan dengan terjadi nya atheroslerosis
atau suatu penyakit arteri. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penurunan lemak pada
dinding arteri,dan memicu terjadi nya penyakit kardiovaskuler. Remaja yang
mengkonsumsi ASI saat masih bayi diketahui memiliki tingkat kolesterol yang lebih
rendah sekitar 14% dibandingkan mereka yang mengkonsumsi susu formula.
3. ASI dapat meningkatkan kecerdasan pada anak

ASI telah lama diketahui sebagai nutrisi terbaik secara kualitas dan kuantitas pada
masa lompatan pertumbuhan otak bayi yang terjadi dari 0-6 bulan. ASI mengandung
nutrient yang mempunyai fungsi spesifik untuk pertumbuhan otak. Diantaranya adalah
mengandung long chain polyunsaturated fatty acid (DHA dan AA) untuk pertumbuhan
otak dan retina. Selain itu, ASI juga mengadung kolesterol untuk mylinisasi jaringan
saraf, taurin untuk neurontransmitter inhibitor dan stabilisator membran, laktosa untuk
pertumbuhan otak, serta koline yang mungkin mengkonsumsi ASI melalui botol.

Menurut PP No.36 tahun 2012 tentang ASI Eksklusif, konsumsi ASI melalui botol
dikategorikan sebagai ASI Eksklusif. ASI ibu kandung diperas kemudian disimpan di
dalam pendingin. ASI kemudian diberikan oleh pembantu kepda bayi, sewaktu ibu
kandung masih bekerja di kantor. Dapat juga produk ASI wet mother dikumpulkan
kemudian diawetkan, atau melalui bank ASI dijadikan sebagai ASI Eksklusif yang diatur
pemberiannya oleh AsosiasiPengguna ASI Indonesia.
Memerah susu sang ibu dapat dibedakan :

 Secara Manual
 Menggunakan pompa ASI Manual
 Menggunakan pompa ASI

ASS (Air Susu Sapi) dapat digunakan sebagai suplementasi ASI. Pada saat ini ASS
bahkan sudah dapat digunakan sebagai complete feed bagi bayi, yang disebut Susu
Formula. Perlu diketahui, Susu Formula berbahaya bagi bayi tidak disebabkan oleh
komposisi zat kimia kandungannya, tetapi oleh kontaminasi kuman yang dapat
membahayakan tubuh sang bayi mulai dari proses pembuatan, pembungkusan, proses
pemberian, hingga peralatan Susu Formula. Demikian halnya, dapat dianggap sebagai
penyimpangan pemberian ASI Eksklusif jika selama 6 bulan sang bayi harus minum ASI
tanpa melalui kecupan puting susu sang ibu karena hal ini identic dengan pemberian Susu
Formula.

Menyusui Bayi Premature

Bayi premature atau kurang bulan harus ditangani secara khusus karena ia belum
sempurna pertumbuhannya dan masih banyak organ yang belum dapat berfungsi,
khususnya alat pencernaan dan daya tahan terhadap udara luar. Karena itu sang bayi
harus di sesuaikan dengan suasana seperti ketika masih di dalam kandungan. Bayi
premature memerlukan inkubator,oksigen yang cukup dan makanan yang khusus
(Wilson W.E., 1960).

Bayi premature di dalam inkubator tidak mungkin menyusui melalui kecupan putting
susu sang ibu kandung. Payudara sang ibu belum siap menghasilkan kolostrumbagi sang
bayi. Memang dapat dihasilkan kolostrum, tetapi kuantitasnya tidak memadai. Menyusui
bayi premature dapat ditempuh dengan :

 Menggunakan ASI dari bank ASI melalui botol yang menggunakan dot.
 Menggunakan Susu Formula melalui botol yang menggunakan dot.
Struktur Payudara

Payudara wanita dirancang untuk memproduksi ASI. Pada setiap payudara


terdapat sekitar 20 lobus (lobe), dan setiap payudara memiliki sistem saluran (duct
system). Saluran utama bercabang menjadi saluran-saluran kecil yang berakhir pada
sekelompok sel-sel yang memproduksi susu, yang dinamakan alveoli. Saluran melebar
menjadi tempat penyimpanan susu, yang bermuara pada puting payudara. Adapun sel-sel
otot mengelilingi alveoli.
Pada ibu perlu mengetahui beberapa hal yang terkait penyusuan. Beragam hal
tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ukuran payudara tidaklah penting bagi bayi. Sebab, seorang ibu dapat menyusui
bayinya, walaupun payudaranya kecil.
2. Sesungguhnya, 97% ibu mampu menyusui bayinya, meskipun puting payudaranya
rata atau masuk ke dalam.
3. Banyak wanita yang telah mengalami bedah payudara, tetapi tetap bisa menyusui,
meskipun ada juga yang tidak dapat menyusui bayi.

Perawatan Payudara Selama Menyusui

ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Oleh sebab ibu, sangat penting untuk
merawat payudara guna meningkatkan produksi ASI. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu
selama menyusui adalah sebagai berikut.

1. Jangan menekan payudara, misalnya dengan tidur pada posisi tertelungkup, karena hal ini
akan menghalangi saluran ASI. Hindari pula untuk memakai sesuatu yang menekan
payudara.
2. Sanggahlah payudara dengan bra khusus. Bra dengan bahan katun dan potongan yang pas
akan membuatnya lebih dapat ‘bernapas’ sehingga menghindari terjadinya iritasi san
kelembapan yang berlebihan pada payudara. Jangan menggunakan bra dengan penyangga
kawat, karena hal ini akan menyumbat ASI dan menimbulkan tekanan yang tidak
menyehatkan.
3. Massage payudara dengan khusus. Beberapa hal yang perlu disiapkan ibu untuk
melakukan pijat payudara berdasarkan pemaparan bidan Romana Tari melalui
kompasiana.com, adalah sebagai berikut:
a. Baskom bersih yang berisi air hangat,
b. Waslap, dan
c. Handuk bersih.

Sebelum melakukan pijat payudara, ibu dianjurkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu.
Setelah itu, letakkan bantalan di bawah payudara. Pemijatan bisa dilakukan dengan
duduk.

Pemijatan pertama, kedua telapak tangan dibasahi terlebih dahulu dengan baby oil
ataupun minyak kelapa. Letakkan telapak tangan pada bagian tengah di antara kedua
payudara, kemudian lakukan pengurutan perlahan ke arah samping hingga mencapai
puting. Lanjutkan pada bagian kanan payudara. Lakukan hingga 20 sampai 30 kali.

Pemijatan kedua, tempatkan kedua telapak tangan dengan menekan payudara. Kemudian
secara memutar gunakan gerakan ke arah luar hingga 30 kali.

Pemijatan ketiga, sanggahlah payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian kepalkan
tangan kanan seperti menggenggam. Tekanlah payudara dengan kelima jari yang
menggenggam tadi. Lakukan secara bergantian sampai mencapai 20 hingga 30 gerakan.
Setelah proses pemijatan selesai, bersihkanlah payudara dengan waslap bersih. Kemudian
kompreslah payudara dengan air hangat, lanjutkan dengan kompres air dingin. Setelah
membersihkan payudara, kita dapat mandi, dan menggunakan bra yang sesuai.

4. Jagalah putting dari keadaan yang lembab. Pemilihan bra yang tepat dan menghindari
pemakaian pelindung puting berbahan plastik dan ped menyusui plastik akan membuat
payudara menjadi lembab. Jika dibutuhkan, gunakanlah pelindung payudara dari bahan
silikon yang berlubang-lubang, kita bisa mendapatkannya di apotik terdekat.
5. Beberapa ahli tidak merekomendasikan pemakaian pelindung putting secara terus-
menerus karena hal ini akan mengurangi respon saraf payudara sehingga akan
menghambat produksi ASI.

Bagaimana Cara Menyusui?

Beberapa tips bagaimana cara menyusui yang baik, dapat kita simak berikut ini.

1. Duduk di kursi dengan nyaman, apabila diperlukan kita dapat menggunakan bantal untuk
menyangga punggung.
2. Peluk bayi dengan satu tangan. Usahakan agar perut bayi menempel pada tubuh kita,
kemudian kepala, bahu, dan tubuhnya pada posisi yang lurus. Carilah posisi yang paling
nyaman agar kita lebih dapat menikmati proses penyusuan.
3. Sejajarkan bayi dengan puting kita. Sentuh bayi dengan jari telunjuk agar ia dapat
menengok ke arah putting.
4. Rangsanglah mulut bayi dengan mendekatkannya pada putting.
5. Bayi dapat menghisap ASI dengan baik apabila areola ( kulit gelap yang berada di
sekeliling putting ) berada di dalam mulut mungilnya. Bibir bawah bayi menekuk ke
bagian dalam dan kita hanya menyaksikan sedikit bagian dari mulutnya yang berada di
atas area areola.
6. Biasanya tangan bayi akan bergerak ke atas atau ke beberapa bagian dan terkadang dapat
mengganggu konsentrasinya saat menyusui. Sebab itu, aturlah agar kita dapat
menggenggam tangan bayi atau memasukkan jari kita ke dalam tengan bayi agar dapat
digenggamnya.

Selain itu, ada beberapa tips dari Dr.Sears dalam bukunya The Baby Book yang juga akan
membantu proses penyusuan dengan baik.

1. Mengeluarkan payudara dengan benar


Pada awal kegiatan penyusuan, di saat payudara masih mengeluarkan kolostrum,
biasanya muncul beberapa hambatan seperti bayi yang masih belum terbiasa untuk
menghisap. Kita dapat mengeluarkan payudara dan mengeluarkan beberapa tetes
kolostrum atau air susu untuk melembabkan putting susu. Rengkuhlah payudara
kemudian tahan berat payudara kita dengan telapak tangan dan jari-jari di bagian bawah,
sedangkan ibu jari berada di atas areola. Kemudian munculkan payudara di depan mulut
bayi.

2. Mengatur posisi bayi agar dapat melekat sempurna


Dengan menggunakan puting susu yang telah dilembabkan tadi, usap-usapkan pada
mulut bayi sehingga bayi dapat membuka mulutnya lebih lebar. Dekatkan posisi bayi
pada tubuh kita dan jangan mencondongkan tubuh kita untuk mendekatkan bayi. Jika ini
dilakukan, nantinya kita akan kelelahan karena harus membungkuk dalam waktu yang
lama sehingga punggung terasa prgal.
3. Memastikan bayi menghisap area areola
Agar penghisapan menjadi sempurna, tempatkan gusi bayi dengan benar. Gusinya harus
melewati bagian dasar area areola dan bayi menghisapnya sampai kedalam 2 cm dari area
areola. Apabila bayi menghisap payudara kita pertama kali, mungkin akan terasa sedikit
sakit. Hal tersebut tidak perlu dikhawatir, karena akan dirasakan sebentar saja. Apabila
bayi dapat menghisap dengan benar, puting susu kita tidak akan lecet. Apabila lecet,
berarti posisi kita dan bayi belum sepenuhnya pas untuk menyusui.
4. Membuka lebar mulut bayi
Salah satu bentuk dari penyusuan yang sempurna adalah mulut bayi dalam posisi terbuka
lebar dan siap menghisap area areola. Kebanyakan bayi, kesulitan untuk membuka lebar
mulutnya. Sebagian yang lain kemungkinan masih belum tahu caranya. Sentuh dagu bayi
sehingga dapat terbuka dengan lebar, kemudian dekatkan payudara kita dengan mulutnya.
Saat bayi menghisap, pastikan bahwa bibir atas dan bawah bayi terbuka dengan benar.
5. Menyangga payudara
Apabila bayi sudah menghisap dengan benar, pastikanlah agar bayi dapat melakukannya
dengan tenang tanpa harus terbebani dengan bobot payudara. Sanggahlah payudara kita
agar tidak membebani pipi bayi selama penyusuan. Apabila bayi bertambah kuat dan
semakin kuat, maka hal ini tidak diperlukan lagi, dan kita dapat dengan bebas
menggerakkan lengan. Untuk menghindari terjadinya pada trauma payudara kita, maka
dari itu jangan menarik putting yang sedang dihisap oleh bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Sitepoe,drh.2013.ASI EKSKLUSIF : Arti penting bagi kehidupan.Jakarta : PT.Indeks.

Khamzah,Siti.2012.Segudang keajaiban ASI yang harus anda ketahui.Yogyakarta:flashbooks.

Puspita RM.2013.Buku Pintar Merawat Bayi.Jakarta:Dunia sehat.

Maryunani,Anik.2013.Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan.Jakarta:CV.TRANS INFO


MEDIA.

Prasetyono,Dwi.2012.BUKU PINTAR ASI EKSKLUSIF.Yogyakarta:DIVA Press.

Anda mungkin juga menyukai